Seberapa pun kenal, seberapa pun berharap, seberapa pun cinta, jika memang bukan orang yang tepat, akan selalu ada cara untuk di jauhkan. seberapa pun tak kenal, seberapa pun tak dekat, seberapa pun benci, jika memang ia orang yang tepat, akan selalu ada cara untuk di dekatkan. karena jodoh itu memang unik, lucu bahkan tidak masuk akal. percayalah pacaran lama belum tentu kita berjodoh. Meskipun ada yang bilang itu semua tergantung dengan niat, tapi kita juga tidak bisa melawan takdir. Urusan jodoh, rejeki, maut, semua sudah ada yang mengaturnya, kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti kemana alur ceritanya saja.
Seperti kini yang dirasakan oleh dara, meskipun telah lama menjalin kasih dengan seseorang yang sangat di cintainya, jika memang takdir tidak ingin mereka bersatu, ya pada akhirnya mereka tetap akan berpisah.
"Uhh lelah hati, lelah pikiran, bahkan sangat membosankan ada ada aja masalah hari ini". Arga bergumam sendiri seraya melepaskan dasi yang sedari tadi terasa sangat mencekik lehernya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
"Kerjaan masih banyak lagi, mana besok udah langsung harus cuti pulak heuhhh capek rasanya badan aku". Keluh dara.
Dret. . dret. .
"Siapa sih yang nelpon".
Seketika bola mata dara membulat setelah melihat nama si penelpon di hapenya.
(My future husband) 😁😁
"WHATTT??? ".
"**Halo maksudnya apa ni my future husband".
"Gak perlu ngegas kali dar, pulang jam berapa biar aku jemput".
"Bukan urusan kamu, gak usah nanya nanya".
"Dosa loh ngejawab suami kasar begitu".
"Bodo amat".
Tutttt** dara mematikan panggilan telepon sepihak.
"Ini baru permulaan Arga, kamu harus sabar menghadapi sikap labilnya dara". Arga berusaha menyemangati dirinya sendiri.
Sedangkan di kantor sana, dara asik marah marah sendiri udah capek sama pekerjaan, di tambah masalah pernikahannya yang dadakan sama pria asing. Ingin rasanya dara berteriak sekenceng mungkin untuk meluapkan segala masalah yang sedang di hadapinya.
"Kayaknya aku memang butuh healing sekarang, mumet pala ku lama lama". Dara menghentak hentakkan kepalanya di meja kerja.
"Eh bestie ngapain jedot jedot pala di situ di sana aja biar pas". Celine menunjuk ke arah dinding.
"Sialan kamu cel, pusing aku cel pusing banget malahan".
" Kenapa bestie certain dong, bukannya habis lunch sama suami ya. Harusnya happy dong dar". Celine sengaja menggoda dara.
"Happy apaan besok aku mulai cuti. Arga ngajakin honeymoon". Ucap dara dengan malas.
"Honeymoon. Serius kamu oh my god aku mau punya ponakan dong dar, yang semangat ya". Celine kembali menggoda dara, dara menatap sinis ke arah celine yang sedang ngakak menertawakannya.
"Puas kamu ketawanya. Bukan honeymoon seperti yang ada di otak gilak kamu ya cel, ini hanya sekedar untuk membuat bang bram biar gak curiga cel". Jelas dara kesal.
"Iya iya iya sorry bestie, ada yang mau aku tanyain ni. Gimana tadi soal pembahasan kamu sama Arga". Tanya celine penasaran.
"Awalnya dia marah sih, tapi akhirnya dia jugak setuju cel tapi dengan syarat".
"Syarat apaan dar". Tanya celine gak sabaran.
"Ya ini, besok kami sama sama ambil cuti, dan lusa kami on the way ke paris".
" Asik dong jalan jalannya".
"Enggak, biasa aja malah". Jawab dara cuek.
"Ada untungnya jugak kamu kesana dara, sekalian kamu bisa manfaatin waktu itu buat carik si vicky sialan itu. Dia kan tinggal di sana sekarang".
"Oiya, kok aku gak kepikiran ya. Thanks ya bestie udah ingetin". Dara akhirnya punya semangat untuk berangkat kesana.
Mungkin akan ada petunjuk di sana, apapun hasilnya dara tetap harus optimis. Karena tidak ada gunanya mengingat sesuatu yang sudah lama menghilang dari kita, apalagi menghilang dengan cara yang sangat membuat hati terluka. Ya walaupun sempat membuat kenangan indah, namun rasa sakit yang di tinggalkan lebih dari apapun.
Dara hanya ingin mencari tau sebab apa dan karena apa vicky dulu meninggalkannya. Karena Vicky pergi secara diam diam tanpa mengucapkan sepatah katapun kepadanya. Apalagi dia pergi dengan meninggalkan rasa malu dan juga rasa sakit di hatinya, dara sudah kebal dengan yang namanya cinta.
Karena dulu sebelum mengenal cinta hidupnya begitu tentram dan damai. Namun sekali jatuh cinta kehidupannya begitu berubah drastis dia terjatuh dan merasakan sakit yang teramat sangat. Di tinggal di hari pernikahannya tanpa sepatah kata pun, itu yang membuat dara begitu hancur dan sangat terpuruk.
"Cel, mau ya nemenin aku lembur".
" Em gimana ya, bukannya gak mau ya bestie cuma aku udah janjian sama Dirga".
"Janjian mulu perasaan, ayolah mau ya ya ya". Bujuk dara dengan muka yang di buat sedih.
"Sorry dar, bukannya gak mau cuma Dirga bentar lagi jemput nih".
" Yaudah deh, kamu mah gitu".
"Jangan marah bestie, senyum dong".
" Auk ah males, sana pergi ". Usir dara ngambekan.
Celine mendekati dara dan mencubit hidungnya dara dengan gemas. Setelah kepergian celine, dara mulai merasa jenuh lagi karena sendirian mau ngapain aja males. Malah pekerjaan masih banyak lagi, mau tidak mau dara harus mengerjakan semuanya dari sekarang.
Hari pun sudah mulai gelap dan pekerjaan juga sudah hampir selesai. Dara sudah mulai menyusun meja kerjanya dengan rapi. Setelah semua sudah beres dan lengkap dara baru bisa bernafas lega, dan dia baru bisa merenggangkan otot-ototnya yang pegal akibat seharian duduk di kursi kerjanya.
"Haduh pegelnya, woamm ngantuk ni cabut ah lagian juga udah selesai".
" Baru mau pulang buk". Sapa OB yang masih berjaga untuk membersihkan kantor.
"Iya ni saya lembur hari ini".
" Hati hati di jalan buk, permisi".
"Iya". Jawab dara dengan tersenyum.
Dara tidak langsung turun ke lobby, dia memilih ke pantry dulu untuk membuat segelas susu hangat. Karena badannya sangat lelah dan juga dia belum sempat minum dan makan apa apa.
"Buat susu jahe aja kali ya, biar angetan dikit hmm".
Dara mulai memanaskan air dan merajang jahe nya, susu jahenya pun jadi. Dara mulai meminumnya dan merilekskan badannya sambil terus meresapi hangatnya jahe yang begitu segar di kerongkongannya.
" Waduhh keasikan minum ni aku".
Sedangkan Arga sudah mulai bengek menunggu di bawah, niat hati ingin menjemput dara malah dia sendiri yang kewalahan. Yang di tunggu tunggu pun baru muncul di depan pintu perusahaan, dara seperti sedang menunggu taksi yang lewat. Dan sesekali mengecek ponselnya, mungkin sedang memesan taksi online tapi gak dapat dapat. Setelah setengah jam mengintai dara yang tak kunjung mendapatkan taksi onlinenya. Arga pun mengendarai mobilnya lagi keluar dari perusahaan.
Bisa hancur imagenya kalok ketahuan dara bahwa dia sengaja ingin menjemputnya. Arga memutar balik mobilnya dan masuk lagi ke parkiran perusahaan dan meng klakson mobilnya agar dara melihat ke arahnya.
Tin tin tin
#Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
KANG SALMAN
betoooooooiii.....🤣🤣🤣🤣
2022-12-22
0
KANG SALMAN
segala seauatu yang tidak pantas,pasti akan dipisahkan
semoga aku pantas untuk dia....
2022-12-22
1
KANG SALMAN
iya bu guru....
hehehe
2022-12-22
0