Dara terburu buru keluar dari kantor untuk menemui suaminya di cafe depan. Pasti arga sudah datang duluan karena dara pun udah terlambat 10menit. Sesampainya dara disana dia kebingungan mencari keberadaan arga, wes tau lah orang baru menikah ya pasti belom hafal bagaimana postur tubuh sang suami😁.
Arga masih santai duduk dengan tenang sambil menyaksikan dara yang nampak kesal karena belom jugak mendapati Arga disana, setelah 5 menit puas menyaksikan sekaligus mengerjai istrinya Arga melambaikan tangannya ke arah dara. Setelah mengetahui keberadaan sang suami dara pun menemuinya, tapi dara agak khawatir jika mengingat topik yang akan dia bahas nantinya. Walaupun ini keterlaluan, tapi tidak akan ada hasil sebelum kita mencobanya bukan. Dara berusaha untuk tetap positif thinking dulu segala sesuatu yang akan terjadi baik buruknya, itu biar jadi urusan belakangan.
"Em udah lama kamu ". Tanya dara basa basi.
"Ya lumayan. Dari 15 menit yang lalu sih, 10 menit aku ngopi ngopi ganteng, 5menitnya lagi nyaksiin kamu yang kayak orang bingung. Nyarik apaan sih". Goda Arga sambil terus menyeruput kopinya tanpa rasa bersalah.
"Apa. Jadi kamu sengaja ngerjain aku". Dara berkacak pinggang di depan Arga.
"Wushh turunin tangan kamu ngak malu pada liatin orang" . Arga menunjuk beberapa pengunjung yang melihat ke arah mereka.
Dara pun mengalah dari pada harus bertingkah konyol di depan orang banyak, dia menarik kursi dengan kasar dan duduk di samping Arga dengan wajah kesalnya.
"Yaudah lah aku pesan makan dulu, marah juga butuh tenaga". Dara memesan makanan tanpa menghiraukan Arga yang sedari tadi melihat ke arahnya.
"Sekalian sama punya saya, samain aja". Dara mengeryit heran.
"Harusnya waktu 15 menit yang lalu tadi. 5 menit kamu tungguin aku, 5 menit kamu kerjain aku, 5 menitnya lagi pesan makan dong biar ngak jamuran nontonin orang yang lagi Kebingungan". Sindir dara sambil melihat lihat menu di buku menu, tanpa melihat ke arah arga yang kehabisan kata kata untuk membalas dara.
" Ini mbak, saya pesan yang ini dan minumnya yang ini".
"Iya, mohon di tunggu pesanannya". Balas pelayannya dengan tersenyum ramah.
Setelah selesai memesan dara sibuk mengotak ngatik ponsel miliknya.
"Ya ampun aku lupa, kamu belum pesan ya kok aku bisa lupa ya ". Dara pura pura kaget dengan keberadaan Arga.
"Saya udah kenyang". Balas Arga kesal.
Dara tersenyum licik karena puas telah mengerjai Arga balik. 😀
"Apa yang mau kamu bicarakan ngomong aja sekarang untung saya masih punya waktu".
" Oke, jadi gini aku mau nanya apa alasan kamu mau menikahi aku ".
Arga hanya tersenyum samar mendengar pertanyaan dara.
"Bisa di ganti ngak pertanyaannya".
"Oh ngak dong, aku harus tau apa alasan kamu ini pernikahan loh Arga, bukan perkara hidup sehari dua hari tapi seumur hidup".
" Jadi masalahnya apa?". Tanya Arga santai.
"Emang kamu mau hidup bersama orang yang gak mencintai kamu. Enggak kan".
" Ya tergantung, bukan masalah menikah tanpa adanya cinta atau saling mencintai dulu, karna urusan cinta itu belakangan".
"Cihhh belakangan apaan, omong kosong aku yakin kamu bakal nyerah".
" Truss apa mau kamu ".
Dari tadi kek nanyaknya gitu, bikin orang kesel aja.
"Aku punya kesepakatan, nih baca dulu". Dara menyodorkan kertas perjanjian yang telah dia buat kepada Arga.
"Apa ini". Arga menerimanya dan meneliti semua isinya.
"Kamu pikir pernikahan ini hanya mainan, apa kamu kehabisan akal untuk berfikir. Gimana perasaan bang bram kalau dia sampai tau kelakuan adiknya bisa serendah ini " . Arga merasa marah setelah membaca semua isi surat perjanjian yang di buat dara.
"Kamu pasti gak mau kan menikah sama perempuan yang gak mencintai kamu, udah jangan munafik tinggal tanda tangan aja, setelah 3 bulan kedepan kita masih belom bisa saling mencintai. Maka fiks kita bercerai". Tegas dara sambil memakan makananannya.
" Saya gak mau". Tolak Arga.
"Jangan munafik kamu Arga, mau kamu seumur hidup sama perempuan yang ngak bisa cinta sama kamu". Tanya dara dengan jutek.
"Oke tapi jangan menyesal nantinya sama keputusan kamu sendiri, dan aku punya satu syarat".
" Syarat apaan ". Tanya dara penasaran.
"Aku bakal tanda tangan surat perjanjian yg kamu buat, tapi kamu juga harus mau aku ajak honeymoon ya anggap aja jalan jalan".
Dan aku bakal bikin kamu jatuh cinta sama aku, sebelum waktu 3 bulan itu tiba.
"Oke, aku yes".
"Deal ya" . Arga dan dara pun berjabat tangan dengan menyetujui hasil kesepakatan mereka masing masing.
Kenapa aku ga tega ya? padahal kan aku yang buat perjanjian ini, maafin aku Arga aku hanya takut kecewa untuk yang kedua kalinya
"Yok makan dulu, jam kantor jugak udah lewat". Ucap Arga sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
"Em" . Dara masih menjawab sekenanya.
"Kamu sariawan ".
" Maksudnya ".
" Dari tadi aku ajak bicara jawabannya irit mulu, kirain sariawan ". sindir Arga.
"Bicara yang penting penting aja, kalok dikira gak perlu mending gak usah". Ucap dara sambil mengambil tisu dan mengelap mulutnya, dan dara pun beranjak dari sana karena sudah selesai dengan makan siangnya.
"Buru buru amat".
" Harus kerja ekstra, biar bisa ambil cuti ".
" Oh oke, selamat bekerja buk istri ". Ucap Arga dengan tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Gak lucu".
Setelah dara keluar dari restoran. Arga juga ikut keluar dan kembali ke kantornya sebentar, lalu dia pulang ke rumah. Karena pikirannya sedang kacau hari ini. Arga merasa ini seperti mimpi baginya, menikah dengan perempuan yang sama sekali tidak ia bayangkan sebelumnya.
Namun apakah ini keputusan yang tepat. Hatinya begitu gundah dan gelisah, akankah dia sanggup mengambil hati istrinya yang keras kepala itu. Walaupun ini hanya pernikahan lantaran perjodohan tapi ini juga sakral dan suci. Arga juga tidak ingin jika sampai pernikahannya harus ternodai dengan perjanjian yang dara buat. Arga bertekad akan meluluhkan hatinya dara.
Dia hanya berharap semoga ini langkah yang baik, dia juga bukan tipe pria yang mudah menyerah. Dulu memang demi bang bram dia melakukan ini semua, tapi kali ini Arga harus berjuang untuk dirinya sendiri dan juga rumah tangganya. Karena sejatinya pria adalah yang berani mengambil keputusan dan berani memutuskan, bukan hanya menjadi pecundang yang akan membuat semuanya hancur dan berantakan.
Dara juga di buat bimbang setelah mengajukan persyaratan tersebut kepada Arga, awalnya dia memang sangat bertekad. Tapi entah kenapa tiba-tiba perasaannya jadi bimbang dan kalut begini, karena ini memang bukan keinginan dari hati kecilnya. Dia hanya menuruti egonya tanpa memikirkan konsekuensinya.
Bismillah aja lah, baik buruknya sudah ada yang mengatur. walaupun terlanjur semoga Allah menghendaki yang baik untuk aku juga Arga amin.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Jhuwee Bunda Na Alfaa
hadir di sini kaka
2022-12-02
2
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
aku rate dulu aja ya kak
2022-11-16
1
Sabriah ulfa
gimana kak alur nya, saran dong😂
2022-11-01
2