16. City Tour

Setelah berjalan selama lima belas menit, Gaby akhirnya menemukan titik pertemuan tour yang ternyata merupakan kantor cabang biro wisata yang diikutinya.

Dia melaporkan kedatangan dan pemesanan tournya, lalu bergabung dengan para peserta lain yang ternyata sudah berada di dalam bus.

Sambil menunggu semua peserta berkumpul, Gaby melakukan panggilan video dengan Martin, untuk menenangkan suaminya yang khawatir.

"Sekarang aku sudah duduk di bus wisata." Gaby melirik jam tangan mungilnya. "Sepuluh menit lagi, harusnya sudah jalan," sambungnya lagi.

"Apa kau sudah sarapan, berangkat sepagi ini?" tanya Martin.

"Aku makan roti di flat. Juga membawa beberapa buah apel di tas."

Gaby menunjukkan apa yang disebutnya. Kemudian dia menunjukkan kotak snack yang baru saja dibagikan kru tour itu.

"Mereka juga memberiku sekotak snack untuk diperjalanan," imbuhnya.

"Baiklah, selamat bersenang-senang. Aku harus kembali bekerja!" pamit Martin.

"I love you!" Gaby mengakhiri panggilan telepon itu.

Krue tour sudah masuk ke bus. Dia mengabsensi lagi para peserta yanng sudah berada di dalam bus. Setelah semua beres, bus bergerak sesuai jadwalnya. Gaby sangat senang. Dia tak sabar untuk melihat tempat-tempat ,emarik yang ada di brosur yang tadi didapatkannya.

Sepanjang perjalanan, guide tour menceritakan tentang sejarah kota, sekilas sejarah Scotland dan juga asal usul nama jalan yang mereka lewati.

Pagi itu mereka berhenti beberapa kali untuk memberi kesempatan para peserta melihat, mengagumi dan berfoto di depan bangunan-bangunan bersejarah yang mereka kunjungi.

Gaby mengambil banyak foto dan rekaman yang menarik perhatiannya.

Mereka mampir untuk makan siang di restoran yang dipilih biro tersebut. Setelah makan, masih ada waktu setengah jam untuk berbelanja di toko-toko suvenir tak jauh dari sana.

Dan seperti pesan Emily, Gaby tidak dekat dengan siapapun. Dia menghindari pergi dengan siapapun. Karena itu dia jadi lebih sering terlihat masuk toko sendirian.

Perjalanan hari itu selesai pukul enam sore. Dan memakan waktu hampir satu jam untuk kembali ke titik awal mereka. Gaby sangat bahagia, karena tak ada hal aneh yang dialaminya sepanjang perjalanan.

Dia telah memesan makanan di cafe ujung jalan untuk dibawa pulang. Dia terlalu lelah untuk duduk di luar, dan hanya ingin makan sambil santai ditemani Martin di flat.

Emily terlihat berdiri di depan toko mengawasi jalan. Dan wajahnya segera tampak lega saat melihat Gaby muncul.

"Akhirnya kau kembali. Syukurlah," ujar Emily lega.

"Ya, syukurlah. tak ada insiden apapun hari ini. Ide Martin agar aku mengikuti tour biro wisata memang benar. Seharusnya kuturuti sedari awal." Gaby menyahuti dengan tersenyum.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Emily," ujar Gaby tulus.

"Asal kau baik-baik saja, aku senang." Emily menyentuh pundaknya dan menepuk sedikit. "Beristirahatlah. Kau pasti lelah," katanya lembut.

"Selamat malam, Emily." Gaby melangkah menuju tangga naik.

"Selamat malam," sahut Emily lirih hampir tak terdengar. Kemudian dia kembali ke dalam toko dan menelepon seseorang.

"Ya, dia sudah kembali Tuan Scott. Terima kasih sudah menjaganya seharian ini," ujarnya.

"Apakah dia berencana untuk mengikuti tour lagi, besok?" tanya Tuan Scott.

"Dia tidak mengatakannya. Tapi sepertinya dia merasa hari ini berlalu tanpa insiden karena tour terjadwal itu. Dia tak tahu anda mengikuti tour yang sama untuk menjaganya atas permintaanku. Maafkan aku, Tuan Scott," kata Emily lagi.

"Hemm ... beri tahu aku jika kau butuh bantuan lagi," Tuan Scott mengakhiri percakapan telepon.

*

*

Di lantai tiga.

Setelah menghabiskan makanan yang dipesannya sambil bertelepon dengan Martin, Gaby masih duduk di depan meja kerja. Dia sibuk mengetik di laptop. Dia sudah mendapatkan ide pasti yang ingin ditulis dan sudah membuat kerangka cerita. Dia melihat daftar bab yang muncul di catatannya dengan mata membesar tak percaya.

Diambilnya ponsel dan menulis pesan pada Farah. "Aku sedang di Edinburgh, Scotland. Liburan ini memberiku banyak ide segar. Kau tau sudah ada berapa bab dalam catatanku? Tiga puluh bab! Kau harus menerbitkan buku baru setelah aku kembali nanti!"

Gaby tersenyum membaca pesannya sendiri. Kemudian mematikan lampu dan berangkat tidur.

*

*

Pagi hari itu cuaca kurang bersahabat. Langit kelabu, namun belum turun hujan. Hanya angin kencang yang menggoyang dahan-dahan pohon depan rumah dan menggugurkan daun-daunnya yang menguning. Gaby duduk di samping jendela dengan piyama dan selimut membungkus tubuhnya.

"Belum hujan, tapi udara sudah sangat dingin," keluhnya. "Aku rindu cokelat hangat saat menulis."

Gaby berangan-angan menulis di hari hujan ditemani segelas cokelat hangat, pasti menyenangkan.

Pandangannya teralih ke halaman saat mendengar suara khas sapu dari bawah. Emily sedang sibuk menyapu dedaunan yang tak henti berguguran. Tangan Gaby dengan cepat meraih kamera dan merekam Emily yang sedang menyapu dibawah hujan dedaunan yang tak kunjung berhenti.

Dia memutar ulang video singkat itu dan tersenyum senang. "Sangat indah. Autum adalah season yang sangat menyenangkan!" gumamnya.

Dia menambahkan musik dalam video dan menyimpannya. Kemudian bangkit dan melempar selimut yang membuatnya malas. Gaby segera pergi mandi untuk menyegarkan diri.

Setengah jam kemudian, wanita muda aitu turun dengan menjinjing laptopnya.

"Selamat pagi, Tuan Edward," sapanya riang setelah membuka pintu toko Emily. Kemudian mencari tempat duduk yang menurutnya tepat. Dia memilih meja yang jendelanya bisa melihat jalanan bebatuan di depan rumah.

"Emily, apakah kau menyediakan cokelat hangat? Secangkir cokelat hangat sangat pas di udara dingin seperti ini," komentar Gaby.

"Ya, Dear. Apa kau mau cokelat hangat?" tanyanya sambil tersenyum. Sikap Gaby pagi itu sangat ceria. Dan itu melegakan hatinya.

"Ya, aku mau cokelat hangat terenak yang kau buat," ujar Gaby sambil membuka laptop.

"Bolehkah aku sambil bekerja di sini?" tanyanya meminta ijin.

"Tentu saja. Aku senang ditemani!" angguk Emily sopan.

Emily kemudian langsung tenggelam dalam pekerjaannya. Dia bahkan tidak menyadari jika cokelatnya sudah datang.

"Kau sedang mengerjakan apa?" tanya Emily ingin tahu.

"Sebuah novel!" jawab Gaby sambil lalu. pandangannya tak teralih dari layar dan tangannya terus menari dengan lincahnya di atas keyboard.

"Kau seorang penulis novel?" tanya Emily untuk memastikan.

Gaby hanya mengangguk. wajahnya sedang sangat serius mengetik dan melihat layar sesekali.

"Ini cokelatmu. Aku tak akan mengganggu lagi." Emily menjauh dan membiarkan wanita itu bekerja.

Tuan Edward dan Emily saling pandang dengan penuh arti. Kemudian kedua mengangguk dengan saling pengertian. Tuan Edward mengecilkan sedikit volume televisi dan duduk sambil membuka majalah.

Hingga masuk waktu makan siang, Gaby menghentikan pekerjaannya akibat perutnya yang lapar. Dia sudah menghabiskan dua roti lapis, cemilan, dan cokelat hangat dua cangkir. Entah bagaimana masih juga merasa lapar.

Gaby bermaksud pergi ke cafe untuk makan sambil melanjutkan pekerjaannya. Tapi mendung yang menggantung sejak pagi, mencapai titik jenuhnya siang ini. Air yang turun bagaikan ditumpahkan dari langit. Dia dan beberapa pengunjung toko teh itu tak bisa ke mana-mana lagi. Mereka dijebak oleh hujan untuk diam di tempatnya.

"Wah, bagaimana ini ...." keluhnya. "Emily apakah kau punya makanan berat?" tanyanya. Wanita paruh baya itu menggeleng.

"Tetapi aku punya sup krim kalau kau mau. Ditambah roti, mungkin memadai," tawar Emily.

Gaby mendatangi counter yang dijaga Emily. "Bisakah tambahkan beberapa kerat daging daging asap, atau ham, atau bacon, jamur dan buncis rebus dalam menuku?" matanya menatap penuh harap pada Emily.

Wanita paruh baya itu mengangguk dan segera membuatkan pesanan Gaby. Tampaknya tamunya ini sedang kelaparan sekarang.

******

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

wahh ternyata dijagain diem2

2022-11-18

2

Mr. Scary

Mr. Scary

wakakakk.. pantas aman. ternyata diikuti tanpa diketahui sama tuan Scott. sampe bela2in gak ke toko hari itu. so sweet banget sih

2022-11-14

4

Mr. Scary

Mr. Scary

segitu perhatiannya

2022-11-14

4

lihat semua
Episodes
1 1. Angin Musim Gugur
2 2. Introvert
3 3. Edinburg
4 4. Ketiduran
5 5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6 6. Toko Buku Scott Sutherland
7 7. Scott
8 8. Kehujanan
9 9. Pelindung Kota
10 10. Flu Berat
11 11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12 12. Fresh Market
13 13. Bertemu Hantu?
14 14. Berdarah Scotland
15 15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16 16. City Tour
17 17. Pertolongan Kedua
18 18. Tampan dan Berkharisma
19 19. Stuart Grant
20 20. The Highlander Klan
21 21. A Day in Glasgow
22 22. Mommy
23 23. Mencari Jawaban
24 24. Penguntit Baru
25 25. The Guardian of The Clan
26 26. Wanita Pilihan
27 27. Bruce MacKenzie
28 28. Pria Asing Lain
29 29. Menang Undian
30 30. Aku Pasangannya
31 31. Culloden Battle Field
32 32. Inverness
33 33. Jatuh ke Danau
34 34. Di Ceruk Batu
35 35. Malam Magis di Danau
36 36. Tersesat di Hutan
37 37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38 38. Mencari Penyihir
39 39. Bertemu Nenek
40 40. Kenangan Masa Kecil
41 41. Pertarungan
42 42. Takdir Aine dan Wingnut
43 43. Mimpi Aneh
44 44. Sadarnya Tuan Scott
45 45. Menunggu Purnama
46 46. Cahaya Terbang
47 47. Mantera Sihir Purnama
48 48. Aku Melihatmu Mati!
49 49. Pagi Suram
50 50. Kegelisahan Tuan Scott
51 51. Kehamilan Gaby
52 52. Pengacara Thomas Menzies
53 53. Jamie Mac Kay
54 54. Permintaan Tuan Scott
55 55. Malam Terakhir
56 56. Kembali ke Rumah
57 57. Keluar dari Rumah
58 58. Dilema
59 59. Pembicaraan dengan Farah
60 60. Pindah
61 61. Di Rumah Baru
62 62. Malam ke Dua
63 63. Kedatangan Tuan Scott
64 64. Kekalahan Tuan Scott
65 65. Awal Musim Semi.
66 66. Kedatangan Martin
67 67. Hati Yang Patah
68 68. Pagi Musim Semi
69 69. Perjalanan Martin
70 70. Perencanaan
71 71. Persiapan Jamie Mac Kay
72 72. Satu Hari Berlalu
73 73. Dokter Steve
74 74. Penyihir Alba
75 75. Langkah Jamie
76 76. Kedatangan Stuart Grant
77 Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78 Ban 78. Menguji Oliver Stout
79 Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80 Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81 81. Bertemu
82 82. Elliot Kerr
83 83. Pertarungan di Hutan
84 84. Kemenangan Bonnie
85 85. Mendapatkan Sekutu
86 86. Bertarung dengan Watson
87 87. Persalinan Gaby
88 88. Polisi Kota
89 89. Campur Tangan Polisi
90 90. Evander Keane Sutherland
91 91. Kecelakaan di Jalan Tol
92 92. Rumor Bonnie
93 93. Hutan dan Sihir Gelap
94 94. Pengepungan di Hutan
95 95. Pria Brewok di Hutan
96 96. Lepasnya Watson
97 97. Ledakan
98 98. Kondisi Martin
99 99. Pingsannya Oliver
100 100. Tommy
101 101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102 102. Lari Lagi
103 103. Kekacauan di Bandara
104 104. Terbang
105 105. Pendaratan Darurat
106 106. Pertarungan Terakhir
107 107. Kembali ke Edinburgh
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Angin Musim Gugur
2
2. Introvert
3
3. Edinburg
4
4. Ketiduran
5
5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6
6. Toko Buku Scott Sutherland
7
7. Scott
8
8. Kehujanan
9
9. Pelindung Kota
10
10. Flu Berat
11
11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12
12. Fresh Market
13
13. Bertemu Hantu?
14
14. Berdarah Scotland
15
15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16
16. City Tour
17
17. Pertolongan Kedua
18
18. Tampan dan Berkharisma
19
19. Stuart Grant
20
20. The Highlander Klan
21
21. A Day in Glasgow
22
22. Mommy
23
23. Mencari Jawaban
24
24. Penguntit Baru
25
25. The Guardian of The Clan
26
26. Wanita Pilihan
27
27. Bruce MacKenzie
28
28. Pria Asing Lain
29
29. Menang Undian
30
30. Aku Pasangannya
31
31. Culloden Battle Field
32
32. Inverness
33
33. Jatuh ke Danau
34
34. Di Ceruk Batu
35
35. Malam Magis di Danau
36
36. Tersesat di Hutan
37
37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38
38. Mencari Penyihir
39
39. Bertemu Nenek
40
40. Kenangan Masa Kecil
41
41. Pertarungan
42
42. Takdir Aine dan Wingnut
43
43. Mimpi Aneh
44
44. Sadarnya Tuan Scott
45
45. Menunggu Purnama
46
46. Cahaya Terbang
47
47. Mantera Sihir Purnama
48
48. Aku Melihatmu Mati!
49
49. Pagi Suram
50
50. Kegelisahan Tuan Scott
51
51. Kehamilan Gaby
52
52. Pengacara Thomas Menzies
53
53. Jamie Mac Kay
54
54. Permintaan Tuan Scott
55
55. Malam Terakhir
56
56. Kembali ke Rumah
57
57. Keluar dari Rumah
58
58. Dilema
59
59. Pembicaraan dengan Farah
60
60. Pindah
61
61. Di Rumah Baru
62
62. Malam ke Dua
63
63. Kedatangan Tuan Scott
64
64. Kekalahan Tuan Scott
65
65. Awal Musim Semi.
66
66. Kedatangan Martin
67
67. Hati Yang Patah
68
68. Pagi Musim Semi
69
69. Perjalanan Martin
70
70. Perencanaan
71
71. Persiapan Jamie Mac Kay
72
72. Satu Hari Berlalu
73
73. Dokter Steve
74
74. Penyihir Alba
75
75. Langkah Jamie
76
76. Kedatangan Stuart Grant
77
Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78
Ban 78. Menguji Oliver Stout
79
Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80
Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81
81. Bertemu
82
82. Elliot Kerr
83
83. Pertarungan di Hutan
84
84. Kemenangan Bonnie
85
85. Mendapatkan Sekutu
86
86. Bertarung dengan Watson
87
87. Persalinan Gaby
88
88. Polisi Kota
89
89. Campur Tangan Polisi
90
90. Evander Keane Sutherland
91
91. Kecelakaan di Jalan Tol
92
92. Rumor Bonnie
93
93. Hutan dan Sihir Gelap
94
94. Pengepungan di Hutan
95
95. Pria Brewok di Hutan
96
96. Lepasnya Watson
97
97. Ledakan
98
98. Kondisi Martin
99
99. Pingsannya Oliver
100
100. Tommy
101
101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102
102. Lari Lagi
103
103. Kekacauan di Bandara
104
104. Terbang
105
105. Pendaratan Darurat
106
106. Pertarungan Terakhir
107
107. Kembali ke Edinburgh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!