6. Toko Buku Scott Sutherland

Gaby melangkah ringan menuruni tangga batu. Matahari bersinar cerah dan angin berhembus dengan lembut kali ini. "Semangat!" gumamnya lirih.

"Hai, Gaby ... kau terlihat sangat ceria pagi ini!" sapa Emily. Dia sedang menyapu dedaunan yang berguguran di halaman depan toko.

"Pagi, Emily. Hari yang indah membuatku bersemangat!" jawabnya hangat.

"Apa tokomu sudah buka?" tanyanya.

""Kau ingin sarapan?" Emily bertanya balik. Tapi sapu yang sedang dipegangnya, diletakkan di dekat tong sampah yang sudah terisi setengahnya.

"Ya. Kukira lebih baik mengisi perut dulu sebelum berkeliling kota dan menikmati pemandangan indah di kotamu ini," jelas Gaby.

"Kau bisa memilih menu dan sarapan ringan di dalam. Ayo!" ajak Emily. Dia jalan mendahului dan membuka pintu toko. Gaby mengikutinya. Aroma roti dan keju panggang menerpa hidungnya.

"Sepertinya Rotimu sangat lezat!" komentar Gaby.

Emily hanya tersenyum mendengarnya. Dia datang dan menyodorkan kertas menu sederhana pada pelanggan barunya.

"Kau perlu mencoba teh atau kopi di sini, sebelum memberi komentar." Senyum Emily.

Gaby memeriksa menu yang ada. Tak banyak varian kopi di situ. Hanya ada Capuccino, lalu beberapa jenis teh yang sebenarnya lebih cocok dengan makanaan ringan. Jadi Gaby memilih Capuccino dan Sandwich salad and ham, untuk sarapannya.

"Akan kubuatkan!" Emily membawa kertas menunya dan melangkah ke balik counter. Dia segera menyiapkan kopi di coffee machine. Kemudian menyiapkan roti sandwich pesanan Gaby.

Saat menunggu seorang pria yang lebih tua dari Emily, membuka pintu dan masuk.

"Pagi Emily .... Kukira, apa yang menghentikanmu dari menyapu halaman. Ternyata ada pelanggan baru yang terlihat lapar, di sini!" Pria itu menyapa riang begitu masuk.

"Dia yang menyewa flatku di lantai tiga! Namanya Gaby, Edward," Emily memperkenalkan Gaby yang sedang asik dengan ponselnya.

"Hai, Gaby. Apakah kau sudah berkeliling kota kami?" tanya Edward.

Gaby menggeleng. "Apa kau ada saran, tempat yang harus aku kunjungi pertama kali?" tanya Gaby berbasa-basi.

"Aku tak tahu mesti merekomendasikan yang mana lebih dulu. Itu terdengar seperti sedang memberi peringkat tempat terbaik. Padahal semua tempat di sini sangat bagu, hingga aku tak bisa mengatakan yang mana yang paling baik untuk kau kunjungi pertama kali." Edward nyerocos tak henti.

Emily tertawa kecil mendengar jawaban Edward. "Emily, kalau boleh kusarankan, lebih baik kau berjalan dulu ke kota. Kau bisa melihat spot-spot cantik. Dan takdir akan membimbing langkah kakimu ke tempat bagus pertama versimu!" saran Emily.

"Kurasa, saranmu yang benar. Apa kau punya brosur atau sesuatu seperti itu?" tanya Gaby.

"Itu, ada di rak dekat pintu!" ujar Emily, menunjuk melalui ekor matanya.

Gaby mengikuti arah lirikan mata Emily. Dia menemukan rak dari fiber transparan yang berisi berberapa kertas brosur wisata kota. Diraihnya satu brosur yang terdekat dengan tempat duduknya, dan mellihat-lihat isinya. Tempat-tempat indah dan iconik. Kastil tua, katedral, old house, hingga perpustakaan tua bahkan foto-foto jalanan yang terbuat dari bati coble stone.

"Apa aku boleh mengambilnya?" tanya Gaby ingin tahu.

Emily mengangguk. "Itu berguna jika kau tersesat. Di bagian belakang ada alamat toko ini dan nomor teleponku. Kau bisa tunjukkan alamat di stempel itu pada seseorang, jika tak tahu jalan pulang!"

Gaby segera melihat bagian belakang brosur wisata tersebut. Memang ada kotak yang disediakan untuk menerakan stempel bagi pemilik tempat yang menyebarkannya.

"Perfect!" puji Gaby.

"Sebaiknya kau sarapan dulu sebelum jalan." Emily menghidangkan makanan dan kopi pesanannya.

"Terima kasih, Emily."

Gaby melirik tuan Edward. "Mari sarapan, Tuan Edward," sapa Gaby sopan sebelum mulai menikmati sarapan hangat dan lezatnya.

Setengah jam kemudian.

"Sebaiknya aku pergi sekarang, sebelum cuaca berubah tiba-tiba," pamit Gaby. Emily mengangguk.

"Sampai jumpa lagi, Tuan Edward," Gaby berpamitan pada pria tua yang sedang asik menonton acara berita pagi di televisi.

"Berhati-hatilah. Kalau jatuh, kau harus bangun sendiri!" kelakar Tuan Edward.

Gaby tertawa kecil mendapatkan kehangatan di toko kecil itu. Dia melambaikan tangan pada Tuan Edward sambil membuka pintu. Langkahnya ringan menapaki halaman yang juga ditutupi coble stone dan hanya menyisakan sedikit untuk tempat tumbuhnya pohon yang entah apa di tengah sana. Pohon itu meneduhi mobil mungil Emily yang diparkir di sebelahnya.

Seorang pria tua berbelok masuk ke halaman toko Emily. "Good morning, Dear," sapanya ramah.

Gaby mengangguk. "Good morning, Sir," sahut Gaby sambil berlalu.

Di belakangnya, orang tua itu berhenti dan mengamatinya menyusuri jalan. "Have a nice day!" serunya.

Gaby menoleh lagi dan melambaikan tangan menyahuti.

Seorang wanita muda menyusuri jalan setapak blok pemukiman yang sepertinya sudah dibangun sangat lama. Sesekali kameranya mengambil gambar-gambar yang menurutnya sangat menarik. Setelah sampai di ujung jalan, di pertigaan cafe yang didatanginya malam tadi, dia berhenti dan memeriksa foto-foto yang terekam kameranya. Lalu mengambil satu petikan pamungkas dari ujung jalan itu ke arah dalam. "Sempurna," gumamnya puas.

Gaby berbelok ke arah kiri, mengikuti jalur jalan yang ditempuhnya tadi malam. Itu jalan menuju kota. Dia ingat bahwa toko buku yang dilihatnya tadi malam, seharusnya akan terlihat cantik di pagi hari. Dengan langkah pasti, dia menuju ke sana. Sperti anjuran Emily, biarkan takdir membimbing langkah kakinya.

Sepanjang jalan dipenuhi berbagai toko kecil. Dari mulai toko suvenir, toko barang antik, toko aksesoris, toko sabun, toko kraft dan lain sebagainya. Kota yang sunyi tadi malam kini menggeliat penuh semangat menyambut sapaan mesra sang mentari.

Akhirnya matanya tertumbuk pada toko bunga yang sangat indah dan ceria. Tapi bukan toko bung itu yang menarik langkahnya untuk menyeberang jalan. Namun rasa penasaran pada toko buku yang unik itulah yang menariknya ke sana.

Gaby mendongakkan kepala melihat toko buku di sudut jalan itu. "Toko yang menarik!" batinnya.

Tanpa sadar, kakinya melangkah menapaki anak tangga di depan pintu masuk.

"Selamat datang di toko buku Scott Sutherland," sapa seorang pria muda, yang diduga Gaby adalah pelayan toko.

"Saya ingin melihat-lihat duku, boleh?" tanya Gaby ragu.

"Silakan, Miss. Jika butuh bantuan, katakan saja. Saya akan ada di sini," ujarnya ramah.

Gaby mengangguk dan tersenyum. Matanya tertarik pada rak buku tinggi yang penuh dengan buku-buku tebal yang diperkirakan Gaby sebagai bagian dari buku cetakan lama. Itu terlihat tak biasa di sebuah toko buku kecil.

Kakinya melangkah ke rak tersebut. membaca tulisan-tulisan cantik yang tertera di punggung buku. Kemudian tahun terbitan yang tercetak di situ. Rata-rata tercetak tahun seribu delapan ratusan. Bahkan ada yang memiliki sampul berbeda entah dari bahan apa, tercetak tahun seribu tujuh ratusan.

"Ya Tuhan, ini harta karun, bagi yang menemukan dan bisa membaca tulisannya!" gumamnya.

"Itu memang harta karunku. Hanya bisa dibaca oleh yang berminat, tetapi tidak untuk dijual." Sebuah suara menyahuti gumaman halusnya tadi.

Gaby terkejut dan menoleh ke belakang. Seorang pria tampan berkharisma berdiri dan tersenyum ramah padanya.

"Apa dia pemilik toko ini? Dia lebih cocok menjadi seorang tuan muda kaya raya pemilik beberapa perusahaan atau perkebunan anggur di pedesaan. Sangat berkarakter!" Pikiran Gaby langsung melayang pada tokoh-tokoh di novel masa kini.

Pria di depannya tersenyum. Gaby terkejut. "Apa dia bisa membaca pikiranku?" batinnya kuatir.

*********

*

Terpopuler

Comments

Alderlinch

Alderlinch

Ganteng bangett.. bisa klepek2 aku thor

2022-11-21

5

Alderlinch

Alderlinch

Tua banget bukunya

2022-11-21

4

Alderlinch

Alderlinch

Orang2 yg ramah

2022-11-21

4

lihat semua
Episodes
1 1. Angin Musim Gugur
2 2. Introvert
3 3. Edinburg
4 4. Ketiduran
5 5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6 6. Toko Buku Scott Sutherland
7 7. Scott
8 8. Kehujanan
9 9. Pelindung Kota
10 10. Flu Berat
11 11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12 12. Fresh Market
13 13. Bertemu Hantu?
14 14. Berdarah Scotland
15 15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16 16. City Tour
17 17. Pertolongan Kedua
18 18. Tampan dan Berkharisma
19 19. Stuart Grant
20 20. The Highlander Klan
21 21. A Day in Glasgow
22 22. Mommy
23 23. Mencari Jawaban
24 24. Penguntit Baru
25 25. The Guardian of The Clan
26 26. Wanita Pilihan
27 27. Bruce MacKenzie
28 28. Pria Asing Lain
29 29. Menang Undian
30 30. Aku Pasangannya
31 31. Culloden Battle Field
32 32. Inverness
33 33. Jatuh ke Danau
34 34. Di Ceruk Batu
35 35. Malam Magis di Danau
36 36. Tersesat di Hutan
37 37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38 38. Mencari Penyihir
39 39. Bertemu Nenek
40 40. Kenangan Masa Kecil
41 41. Pertarungan
42 42. Takdir Aine dan Wingnut
43 43. Mimpi Aneh
44 44. Sadarnya Tuan Scott
45 45. Menunggu Purnama
46 46. Cahaya Terbang
47 47. Mantera Sihir Purnama
48 48. Aku Melihatmu Mati!
49 49. Pagi Suram
50 50. Kegelisahan Tuan Scott
51 51. Kehamilan Gaby
52 52. Pengacara Thomas Menzies
53 53. Jamie Mac Kay
54 54. Permintaan Tuan Scott
55 55. Malam Terakhir
56 56. Kembali ke Rumah
57 57. Keluar dari Rumah
58 58. Dilema
59 59. Pembicaraan dengan Farah
60 60. Pindah
61 61. Di Rumah Baru
62 62. Malam ke Dua
63 63. Kedatangan Tuan Scott
64 64. Kekalahan Tuan Scott
65 65. Awal Musim Semi.
66 66. Kedatangan Martin
67 67. Hati Yang Patah
68 68. Pagi Musim Semi
69 69. Perjalanan Martin
70 70. Perencanaan
71 71. Persiapan Jamie Mac Kay
72 72. Satu Hari Berlalu
73 73. Dokter Steve
74 74. Penyihir Alba
75 75. Langkah Jamie
76 76. Kedatangan Stuart Grant
77 Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78 Ban 78. Menguji Oliver Stout
79 Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80 Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81 81. Bertemu
82 82. Elliot Kerr
83 83. Pertarungan di Hutan
84 84. Kemenangan Bonnie
85 85. Mendapatkan Sekutu
86 86. Bertarung dengan Watson
87 87. Persalinan Gaby
88 88. Polisi Kota
89 89. Campur Tangan Polisi
90 90. Evander Keane Sutherland
91 91. Kecelakaan di Jalan Tol
92 92. Rumor Bonnie
93 93. Hutan dan Sihir Gelap
94 94. Pengepungan di Hutan
95 95. Pria Brewok di Hutan
96 96. Lepasnya Watson
97 97. Ledakan
98 98. Kondisi Martin
99 99. Pingsannya Oliver
100 100. Tommy
101 101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102 102. Lari Lagi
103 103. Kekacauan di Bandara
104 104. Terbang
105 105. Pendaratan Darurat
106 106. Pertarungan Terakhir
107 107. Kembali ke Edinburgh
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Angin Musim Gugur
2
2. Introvert
3
3. Edinburg
4
4. Ketiduran
5
5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6
6. Toko Buku Scott Sutherland
7
7. Scott
8
8. Kehujanan
9
9. Pelindung Kota
10
10. Flu Berat
11
11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12
12. Fresh Market
13
13. Bertemu Hantu?
14
14. Berdarah Scotland
15
15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16
16. City Tour
17
17. Pertolongan Kedua
18
18. Tampan dan Berkharisma
19
19. Stuart Grant
20
20. The Highlander Klan
21
21. A Day in Glasgow
22
22. Mommy
23
23. Mencari Jawaban
24
24. Penguntit Baru
25
25. The Guardian of The Clan
26
26. Wanita Pilihan
27
27. Bruce MacKenzie
28
28. Pria Asing Lain
29
29. Menang Undian
30
30. Aku Pasangannya
31
31. Culloden Battle Field
32
32. Inverness
33
33. Jatuh ke Danau
34
34. Di Ceruk Batu
35
35. Malam Magis di Danau
36
36. Tersesat di Hutan
37
37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38
38. Mencari Penyihir
39
39. Bertemu Nenek
40
40. Kenangan Masa Kecil
41
41. Pertarungan
42
42. Takdir Aine dan Wingnut
43
43. Mimpi Aneh
44
44. Sadarnya Tuan Scott
45
45. Menunggu Purnama
46
46. Cahaya Terbang
47
47. Mantera Sihir Purnama
48
48. Aku Melihatmu Mati!
49
49. Pagi Suram
50
50. Kegelisahan Tuan Scott
51
51. Kehamilan Gaby
52
52. Pengacara Thomas Menzies
53
53. Jamie Mac Kay
54
54. Permintaan Tuan Scott
55
55. Malam Terakhir
56
56. Kembali ke Rumah
57
57. Keluar dari Rumah
58
58. Dilema
59
59. Pembicaraan dengan Farah
60
60. Pindah
61
61. Di Rumah Baru
62
62. Malam ke Dua
63
63. Kedatangan Tuan Scott
64
64. Kekalahan Tuan Scott
65
65. Awal Musim Semi.
66
66. Kedatangan Martin
67
67. Hati Yang Patah
68
68. Pagi Musim Semi
69
69. Perjalanan Martin
70
70. Perencanaan
71
71. Persiapan Jamie Mac Kay
72
72. Satu Hari Berlalu
73
73. Dokter Steve
74
74. Penyihir Alba
75
75. Langkah Jamie
76
76. Kedatangan Stuart Grant
77
Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78
Ban 78. Menguji Oliver Stout
79
Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80
Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81
81. Bertemu
82
82. Elliot Kerr
83
83. Pertarungan di Hutan
84
84. Kemenangan Bonnie
85
85. Mendapatkan Sekutu
86
86. Bertarung dengan Watson
87
87. Persalinan Gaby
88
88. Polisi Kota
89
89. Campur Tangan Polisi
90
90. Evander Keane Sutherland
91
91. Kecelakaan di Jalan Tol
92
92. Rumor Bonnie
93
93. Hutan dan Sihir Gelap
94
94. Pengepungan di Hutan
95
95. Pria Brewok di Hutan
96
96. Lepasnya Watson
97
97. Ledakan
98
98. Kondisi Martin
99
99. Pingsannya Oliver
100
100. Tommy
101
101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102
102. Lari Lagi
103
103. Kekacauan di Bandara
104
104. Terbang
105
105. Pendaratan Darurat
106
106. Pertarungan Terakhir
107
107. Kembali ke Edinburgh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!