15. Kecurigaan Pada Tuan Scott

"Kau benar-benar tak bisa mengendalikan diri saat melihatnya, ya?" tegur Tuan Edward.

"Padahal dia sudah menolongmu. Jika dia tak menemukanmu, entah apa yang akan terjadi. Terutama melihat obsesi penculik itu padamu!" timpal Tuan Thompson.

"Kenakan gelang itu. Mungkin saja berhasil," saran Emily.

"Bukankah tadi dia sendiri sudah bilang kalau orang itu lebih kuat darinya? Ini tak ada gunanya!" tolak Gaby keras kepala.

"Kalau begitu, kusarankan kau kembali ke negaramu secepatnya!" Tuan Edward menatapnya dengan pandangan kasihan.

"Jika orang itu memang bisa mencariku hingga ke Amerika, maka biar kuhadapi saja dia di sini!" tantang Gaby percaya diri.

"Oh, Ya Tuhan ... kau sungguh tak tahu apa yang kau hadapi," lirih Dokter Thompson.

Tiga orang itu tak bisa berkata-kata lagi. Tak menyangka tamu Emily ternyata sangat keras kepala.

Merasakan keadaan yang tak nyaman, Gaby jadi enggan berlama-lama di toko Emily. "Aku akan kembali ke kamarku!" pamitnya, sambil meletakkan uang untuk membayar tehnya.

Emily mengangguk. Tetapi saat dia mendekati meja untuk membersihkannya, dilihatnya kotak gelang yang diberikan Tuan Scott masih tergeletak di meja. Dengan cepat disambarnya kotak itu dan menyusul Gaby ke lantai atas. "Gaby," panggilnya dari bawah tangga.

Gaby menghentikan langkah dan menoleh ke arah bawah. "Ya, Emily."

Emily menyusulnya naik. Gaby masih berada di tangga dekat pintu kamarnya. "Kau melupakan ini!" disodorkannya kotak gelang itu ke depan.

"Aku bukan melupakannya. Aku memang meninggalkannya di sana!" jawabnya tak acuh.

"Gaby, tolong dengarkan aku. Kau sudah dipengaruhi penculikmu, hingga akan menolak apapun yang mungkin akan membuatmu terhalang dengannya. Alam bawah sadarmu sudah dikuasainya!" Emiliy menjeda kalimatnya dan menatap Gaby yang terlihat tak peduli.

Dengan berani Emily meraih dan menggenggam tangan Gaby, hingga wanita muda itu kembali memperhatikannya. Emily sedikit lega. "Demi keluargamu yang menunggu di Amerika, kenakan ini! Atau kau mungkin takkan pernah bisa pulang ke sana." Emily memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan Gaby.

"Kau pasti merindukan keluargamu di sana. Apa kau sudah menghubunginya hari ini?" tanya Emily mengalihkan perhatian Gaby dari gelang itu.

"Rasanya aku belum menghubunginya," Gaby nampak kebingungan.

"Siapa yang seharusnya kau kabari setiap hari?" tanya Emily ingin tahu. Dia berharap orang itu cukup dekat dan mampu mengembalikan kesadarannya sedikit.

"Martin, suamiku!" jawab Gaby tersenyum.

"Oh ya? Kau ternyata sudah menikah! Syukurlah. Hubungilah dia segera. Aku ingin melihatnya." desak Emily.

"Sekarang?" Gaby heran mendapatkan desakan itu. Namun Emily hanya tersenyum lebar sebagai jawabannya.

"Baiklah ... aku memang sudah harus menghubunginya." Gaby meraih ponselnya. Benar saja, ada banyak laporan pesan masuk dan miscall dari Martin. Gaby menunjukkannya pada Emily.

"Dia terus menghubungimu. Kenapa tak kau angkat? Nanti dia khawatir," sesal Emily.

Gaby menghubungi nomor Martin. Dan begitu terdengar nada pertama, sambungan itu langsung terhubung. "Ya sayang, kau sedang di mana? Dari tadi kuhubungi tak bisa!" berondong Martin.

"Aku tadi menikmati taman, lalu minum teh di toko Emily. Sekarang aku akan naik ke flat." sahut Gaby dengan riang.

Emily bisa melihat perubahan sikap Gaby. Ya, pikirannya kini sudah berhasil dialihkan dari pengaruh penculiknya.

"Oh ya, aku lupa memoerkenalkan padamu. Di sebelahku ini adalah Emily, pemilik Flat yang kusewa!" Gaby berdiri di sebelah Emily, agar wajah mereka bisa ada dalam satu bingkai dan dilihat Martin.

"Hai, Martin. Senang melihatmu!" sapa Emily canggung.

"Hai, Emily. Apakah istriku menyusahkanmu di sana?" tanyanya basa-basi.

"Sama sekali tidak. Dia orang yang menyenangkan!" jawab Emily.

Martin tertawa kecil. "Aku rasa dia pasti telah menyusahkanmu selama dia sakit kemarin. Terima kasih untuk bantuanmu." Martin mengucapkannya dengan tulus.

"Tak masalah, Tuan Martin," angguk Emily.

"Gaby, aku harus ke bawah," pamit Emily.

Gaby mengangguk dan mengijinkanya pergi. Diperhatikannya hingga Emily hilang di balik dinding toko. Dia terus melangkah naik ke flatnya sambil menelepon.

*

*

"Kurasa, yang terjadi pada Gaby sudah lebih dari sekedar membuntuti. Penculik itu sudah menguasai alam bawah sadar Gaby!" kata Emily pada Tuan Edward dan Tuan Thompson.

"Maksudmu?" desak Tuan Thompson.

Emily menceritakan interaksinya dengan Gaby tadi. Dua pria paruh baya itu manggut-manggut mengerti.

"Sangat berbahaya baginya pergi ke sana-sini sendiri. Penculik itu bisa saja menyerupai orang lain yang mungkin takkan ditolak Gaby." Seperti biasa, Tuan Edward sangat cepat dalam menganalisa.

"Tapi dia keras kepala. Bagaimana lagi," keluh Tuan Thompson.

Emily menggeleng. "Mungkin keras kepalanya itu adalah bentuk antisipasi yang ditanamkan penculiknya, untuk menolak semua bantuan yang mungkin datang. Karena tadi kulihat sikapnya berbeda saat menelepon suaminya. Dia langsung berubah ceria.

"Oh, dia sudah punya suami? Bagus jika dia mengingatnya. Itu bisa memutuskan pengaruh orang itu.

*

*

Keesokan pagi, Gaby sudah rapi dan menyandang tas di bahunya. Tak lupa juga mengenakan mantel dan sepatu bootnya. Dia sudah siap untuk menjelajah kota.

Kemarin Martin menyarankannya untuk mengikuti tour guide dari biro wisata. Dan dia sudah memesannya tadi malam. Jadi dia bersemangat untuk ikut, dan berharap hari itu akan dilalui dengan menyenangkan.

"Kau mau pergi?" tanya Emily heran dari depan toko.

"Ya. Aku mengikuti rencana perjalanan keliling Edinburgh dari Biro Wisata. Aku harus ke sana secepatnya agar tidak terlambat berkumpul," jawabnya.

"Boleh aku tahu di mana kau akan berkumpul?" tanya Emily sedikit khawatir.

Gaby mendekat ke arahnya dan menunjukkan Biro Wisata yang diikutinya dan jadwal perjalanan hari itu keliling Edinburgh mulai jam delapan pagi.

Emily melihat nama sebuah Biro Wisata terkenal di kota itu. Dia mengangguk. "Berhati-hatilah. Jangan dekat dengan siapapun. tetap waspada ya. Hubungi aku jika ada yang tak beres!" pesan Emily.

"Jangan khawatir, Emily. Sampai jumpa!" Gaby melambaikan tangannya dan berlalu.

"Semoga semua memang seaman yang kita harapkan," batin Emily.

*

*

Gaby melangkahkan kakinya dengan gerakan pasti dia tak ragu-ragu sedikitpun. Dengan gps, dia menemukan tempat pertemuan mereka. Dia sudah menunjukkan lokasi itu pada Emily, dan wanita paruh baya itu tak berkomentar. Artinya, tempat itu memang ada.

Sebentar lagi dia akan melewati persimpangan di depan toko buku Tuan Scott. Entah kenapa hatinya agak bergetar ketika melihat papan nama toko dari tempatnya berdiri. Gaby berhenti sebentar di depan toko itu seperti kebingungan.

"Apa anda ingin mencari buku, MIss?" sapa penjaga toko ramah.

Dia ingat pernah melihat wanita itu masuk dan keluar lagi beberapa hari yang lalu. Dan sekarang dia sedang berdiri ragu di depan pintu. Jadi dia menyapanya, untuk membawanya masuk.

Sapaan itu mengembalikan kesadarannya. Dan itu membuatnya terkejut dan kecurigaan menjalar dengan cepat. "Kenapa aku malah jadi terdiam di sini? Apa sebenarnya penculikan itu kedok saja dan dialah yang telah menghipnotisku?"

Amarah Gaby meledak di kepalanya. Dengan wajah memerah karena amarah, dia masuk ke toko.

"Di mana Tuan Scott?" tanyanya kasar.

Penjaga itu tentu saja sangat terkejut. Belum pernah dia melihat ada orang yang berani bersikap kasar pada Tuan Scott. Beruntung belum ada pengunjung lain di toko itu yang mendengarkan sikap kasarnya tadi.

"Tuan Scott belum datang jam seperti ini, Miss. Siapa nama anda? Agar saya bisa mencatat pesan atau komplain anda untuk disampaikan, segera setelah beliau datang." Penjaga itu menjawab dengan cepat namun tetap sopan. Dia tentu tak ingin menambahkan api dalam amarah wanita di depannya itu.

Gaby mendengus mendengar jawaban itu. Dia segera berbalik dan meneruskan langkahnya yang tadi jadi terhenti tiba-tiba.

Penjaga yang bingung itu hanya bisa menatap kepergian Gaby sambil menggigit bibirnya. "Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?" batinnya. Tapi dia segera kembali ke dalam toko dan melanjutkan membersihkan rak dan buku-buku pajangan.

Ponselnya bergetar. Dengan cepat diangkatnya setelah melihat nama pemanggil yang tertera.

"Ya, Tuan Scott," sahutnya.

"Aku tidak dapat datang hari ini. Bisakah kau menjaga toko seharian?" tanya Tuan Scott.

"Tentu, Tuan Scott. Tapi, aku ingin menyampaikan sedikit insiden yang barusan terjadi," kata penjaga toko itu.

"Katakan!" perintah suara di seberang.

Penjaga toko itu menceritakan apa yang terjadi dengan seorang calon pelanggan wanita. Dia juga menyebutkan ciri-cirinya saat diminta Tuan Scott.

Penjaga toko itu merasa lega setelah menjelaskan insiden tersebut. Dia melanjutkan kembali pekerjaannya.

******

Terpopuler

Comments

vhye

vhye

sampai d bab ini masih belum paham cerita nya tentang apa,, 😃😃

2023-01-08

2

Mr. Scary

Mr. Scary

Untung penjaga tokonya sabar

2022-11-14

6

Mr. Scary

Mr. Scary

Waahh kena jampi2 LG dia pagi hari

2022-11-14

6

lihat semua
Episodes
1 1. Angin Musim Gugur
2 2. Introvert
3 3. Edinburg
4 4. Ketiduran
5 5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6 6. Toko Buku Scott Sutherland
7 7. Scott
8 8. Kehujanan
9 9. Pelindung Kota
10 10. Flu Berat
11 11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12 12. Fresh Market
13 13. Bertemu Hantu?
14 14. Berdarah Scotland
15 15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16 16. City Tour
17 17. Pertolongan Kedua
18 18. Tampan dan Berkharisma
19 19. Stuart Grant
20 20. The Highlander Klan
21 21. A Day in Glasgow
22 22. Mommy
23 23. Mencari Jawaban
24 24. Penguntit Baru
25 25. The Guardian of The Clan
26 26. Wanita Pilihan
27 27. Bruce MacKenzie
28 28. Pria Asing Lain
29 29. Menang Undian
30 30. Aku Pasangannya
31 31. Culloden Battle Field
32 32. Inverness
33 33. Jatuh ke Danau
34 34. Di Ceruk Batu
35 35. Malam Magis di Danau
36 36. Tersesat di Hutan
37 37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38 38. Mencari Penyihir
39 39. Bertemu Nenek
40 40. Kenangan Masa Kecil
41 41. Pertarungan
42 42. Takdir Aine dan Wingnut
43 43. Mimpi Aneh
44 44. Sadarnya Tuan Scott
45 45. Menunggu Purnama
46 46. Cahaya Terbang
47 47. Mantera Sihir Purnama
48 48. Aku Melihatmu Mati!
49 49. Pagi Suram
50 50. Kegelisahan Tuan Scott
51 51. Kehamilan Gaby
52 52. Pengacara Thomas Menzies
53 53. Jamie Mac Kay
54 54. Permintaan Tuan Scott
55 55. Malam Terakhir
56 56. Kembali ke Rumah
57 57. Keluar dari Rumah
58 58. Dilema
59 59. Pembicaraan dengan Farah
60 60. Pindah
61 61. Di Rumah Baru
62 62. Malam ke Dua
63 63. Kedatangan Tuan Scott
64 64. Kekalahan Tuan Scott
65 65. Awal Musim Semi.
66 66. Kedatangan Martin
67 67. Hati Yang Patah
68 68. Pagi Musim Semi
69 69. Perjalanan Martin
70 70. Perencanaan
71 71. Persiapan Jamie Mac Kay
72 72. Satu Hari Berlalu
73 73. Dokter Steve
74 74. Penyihir Alba
75 75. Langkah Jamie
76 76. Kedatangan Stuart Grant
77 Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78 Ban 78. Menguji Oliver Stout
79 Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80 Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81 81. Bertemu
82 82. Elliot Kerr
83 83. Pertarungan di Hutan
84 84. Kemenangan Bonnie
85 85. Mendapatkan Sekutu
86 86. Bertarung dengan Watson
87 87. Persalinan Gaby
88 88. Polisi Kota
89 89. Campur Tangan Polisi
90 90. Evander Keane Sutherland
91 91. Kecelakaan di Jalan Tol
92 92. Rumor Bonnie
93 93. Hutan dan Sihir Gelap
94 94. Pengepungan di Hutan
95 95. Pria Brewok di Hutan
96 96. Lepasnya Watson
97 97. Ledakan
98 98. Kondisi Martin
99 99. Pingsannya Oliver
100 100. Tommy
101 101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102 102. Lari Lagi
103 103. Kekacauan di Bandara
104 104. Terbang
105 105. Pendaratan Darurat
106 106. Pertarungan Terakhir
107 107. Kembali ke Edinburgh
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Angin Musim Gugur
2
2. Introvert
3
3. Edinburg
4
4. Ketiduran
5
5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6
6. Toko Buku Scott Sutherland
7
7. Scott
8
8. Kehujanan
9
9. Pelindung Kota
10
10. Flu Berat
11
11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12
12. Fresh Market
13
13. Bertemu Hantu?
14
14. Berdarah Scotland
15
15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16
16. City Tour
17
17. Pertolongan Kedua
18
18. Tampan dan Berkharisma
19
19. Stuart Grant
20
20. The Highlander Klan
21
21. A Day in Glasgow
22
22. Mommy
23
23. Mencari Jawaban
24
24. Penguntit Baru
25
25. The Guardian of The Clan
26
26. Wanita Pilihan
27
27. Bruce MacKenzie
28
28. Pria Asing Lain
29
29. Menang Undian
30
30. Aku Pasangannya
31
31. Culloden Battle Field
32
32. Inverness
33
33. Jatuh ke Danau
34
34. Di Ceruk Batu
35
35. Malam Magis di Danau
36
36. Tersesat di Hutan
37
37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38
38. Mencari Penyihir
39
39. Bertemu Nenek
40
40. Kenangan Masa Kecil
41
41. Pertarungan
42
42. Takdir Aine dan Wingnut
43
43. Mimpi Aneh
44
44. Sadarnya Tuan Scott
45
45. Menunggu Purnama
46
46. Cahaya Terbang
47
47. Mantera Sihir Purnama
48
48. Aku Melihatmu Mati!
49
49. Pagi Suram
50
50. Kegelisahan Tuan Scott
51
51. Kehamilan Gaby
52
52. Pengacara Thomas Menzies
53
53. Jamie Mac Kay
54
54. Permintaan Tuan Scott
55
55. Malam Terakhir
56
56. Kembali ke Rumah
57
57. Keluar dari Rumah
58
58. Dilema
59
59. Pembicaraan dengan Farah
60
60. Pindah
61
61. Di Rumah Baru
62
62. Malam ke Dua
63
63. Kedatangan Tuan Scott
64
64. Kekalahan Tuan Scott
65
65. Awal Musim Semi.
66
66. Kedatangan Martin
67
67. Hati Yang Patah
68
68. Pagi Musim Semi
69
69. Perjalanan Martin
70
70. Perencanaan
71
71. Persiapan Jamie Mac Kay
72
72. Satu Hari Berlalu
73
73. Dokter Steve
74
74. Penyihir Alba
75
75. Langkah Jamie
76
76. Kedatangan Stuart Grant
77
Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78
Ban 78. Menguji Oliver Stout
79
Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80
Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81
81. Bertemu
82
82. Elliot Kerr
83
83. Pertarungan di Hutan
84
84. Kemenangan Bonnie
85
85. Mendapatkan Sekutu
86
86. Bertarung dengan Watson
87
87. Persalinan Gaby
88
88. Polisi Kota
89
89. Campur Tangan Polisi
90
90. Evander Keane Sutherland
91
91. Kecelakaan di Jalan Tol
92
92. Rumor Bonnie
93
93. Hutan dan Sihir Gelap
94
94. Pengepungan di Hutan
95
95. Pria Brewok di Hutan
96
96. Lepasnya Watson
97
97. Ledakan
98
98. Kondisi Martin
99
99. Pingsannya Oliver
100
100. Tommy
101
101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102
102. Lari Lagi
103
103. Kekacauan di Bandara
104
104. Terbang
105
105. Pendaratan Darurat
106
106. Pertarungan Terakhir
107
107. Kembali ke Edinburgh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!