12. Fresh Market

Toko Emily masih buka, jadi mereka berbincang di sana.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Tuan Scott.

"Sedikit flu, tapi sudah membaik berkat perawatan Dokter Thompson," jawab Emily.

"Apakah ada benda milikmu yang hilang?" tanyanya lagi.

"Kurasa tidak ada," jawab Gaby.

"Bisakah kau memeriksanya lagi? Kurasa orang yang membawamu waktu itu, mengikutimu hingga ke cafe tadi." Tuan Scott bersikeras.

"Orang yang membawaku?" tanya Gaby kebingungan. Seseorang pasti membawamu. Itu sebabnya kami tidak menemukanmu di tempat yang kau katakan!" Tuan Edward menggangguk yakin.

"Ya, aku bertemu orang itu. Dia bukan orang yang akan melepaskan seseorang begitu saja." Tuan Scott tidak menutupinya.

"Tapi aku tidak ingat bertemu siapapun petang itu," gumam Gaby.

Tuan Scott diam. Tapi kedua alisnya sedikit mengerut. Namun kemudian dia hanya menganggukan kepala. "Periksalah tasmu dengan seksama. Sekecil apapun, sesuatu yang ada di situ, mungkin telah hilang dari tempatnya dan memandunya ke arahmu."

Gabriela merasa tengkuknya sedikit meremang. Apakah penculiknya adalah seseorang yang memiliki kemampuan khusus?

"Aku ingat disapa seseorang saat di cafe tadi. Melihatnya membuatku tidak nyaman. Jadi kuabaikan dan tak lama, dia menghilang. Aku tak tau dia pergi ke mana saat aku sedang menelepon." Gaby menceritakan kejadian di cafe tadi.

"Ya Tuhan," desis Emily khawatir.

"Seperti apa dia?" tanya Tuan Scot.

Gaby berusaha mengingat wajah orang itu. Namun herannya, dia tak mengingatnya sama sekali. "Aku tak bisa mengingatnya!" katanya jujur.

Emily dan Tuan Edward saling pandang. "Apakah kau mengenal orang itu, Tuan Scott?" tanya Tuan Edward.

Tuan Scott menggeleng. "Awalnya tidak. Tapi aku sudah menyelidikinya. Dia berasal dari Portree," ujarnya.

"Jauh sekali!" komentar Emily dan Tuan Edward hampir bersamaan.

"Dan petir ke---"

Ucapan Tuan Edward terputus, saat melihat anggukan kepala Tuan Scott.

"Sekarang, periksalah tasmu!" desak Emily.

Gaby merasa enggan didesak seperti itu. Dia merasa omongan tiga orang di depannya itu, sama sekali tidak masuk akal.

"JIka ada yang hilang, aku akan meminta dia mengembalikannya, agar tidak mengganggumu lagi!" tegas Tuan Scott.

"Oh, baiklah ... baiklah," Gaby menyerah. Dia memeriksa tasnya dengan menumpahkan isinya di meja.

"Kau tidak membawa tas ini kemarin," mata jeli Tuan Scott bisa melihat perbedaan itu. "Apakah rusak tiba-tiba?" tanyanya ingin tahu.

"Tidak. Aku hanya harus membawa serta payung ini di dalam tas. Jadi tak bisa menggunakan tas kecil itu," jelas Gaby. Tuan Scott mengangguk mengerti.

Gaby kembali memeriksa benda-benda kecil yang tadi dia keluarkan.

"Aku kehilangan bross kecil bermata mutiara. Tidak terlalu berharga juga. Hanya sebuah suvenir dari teman," Gaby akhirnya menyadari bahwa ada yang hilang dari dalam tasnya.

"Baik. Aku akan mendapatkannya lagi. Kau sebaiknya, untuk sementara jangan pergi sendirian. Dia akan mengganggumu," pesan Tuan Scott.

"Aku tadi sore mengajaknya berbelanja besok pagi." Emily mengatakan rencananya.

Tuan Scott mengangguk. "Tak apa." Pria itu memberikan persetujuannya.

Gaby keheranan. "Haruskah meminta ijinnya juga sekadar untuk belanja ke pasar?" pikirnya heran.

Dan, seperti seorang yang mampu membaca pikiran, Tuan Scott tersenyum padanya. Hal itu membuat Gaby merasa tak nyaman. Keadaan yang hampir mirip saat dia merasa tak nyaman bertemu pria di cafe petang tadi.

"Baik, aku harus kembali." Tuan Scott meneguk habis tehnya yang sudah dingin, sebelum bangkit dari kursi dan berjalan ke pintu. Tuan Edward mengiringi ke pintu, mewakili Emily sebagai tuan rumah.

"Terima kasih, Tuan Scott." terdengar ucapan sangat sopan dari Tuan Edward saat melepas pria itu pergi.

Gaby menggelengkan kepalanya. Dia sungguh merasa keheranan melihat pria setua Tuan Edward, berlaku begitu sopan pada pemilik toko buku di ujung jalan itu.

"Apakah dia berasal dari keluarga bangsawan?" Tetapi Gaby tak bermaksud untuk menanyakan hal itu pada Emily maupun Tuan Edward. Dia akan mati bosan jika terus membicarakan pria itu lagi.

"Jadi Emily, jam berapa kita ke pasar besok? Aku sangat ingin melihat-lihat suasana kota ini," ujar Gaby antusias.

"Kita bisa pergi pukul tujuh, jika ingin melihat Fresh Market. Atau pukul delapan, jika ingin melihat toko-toko dibuka." Emily memberikan pilihan.

"Pukul tujuh saja! Mungkin kita bisa membeli sesuatu yang segar di sana," ujar Gaby.

"Baik. Pukul tujuh kita pergi." Emily mengangguk.

"Besok pagi aku ada kegiatan lain. Jadi tidak bisa menemani kalian," ujar Tuan Edward sedikit kecewa.

"Masih ada lain kali, Tuan Edward," hibur Gaby sambil membereskan tasnya kembali.

"Sekarang aku ingin naik dan mengerjakan sesuatu," kata Gaby sedikit terburu-buru. Dia tiba-tiba mendapatkan satu ide di kepala, dan ingin segera mencatatnya.

"Oh, baiklah. Selamat istirahat, Gaby," ujar Emily tersenyum.

"Selamat malam, Emily, Tuan Edward." Gaby menganggukkan kepala sebelum keluar dari toko.

"Huftt ... dia sungguh tidak tahu siapa penculiknya. Orang itu pasti menghapus ingatannya!" Tuan Edward menyimpulkan.

"Sangat berbahaya! Menurutmu, kenapa orang itu memilih Gaby untuk memancing Tuan Scott?" tanya Emily heran.

"Siapa yang tahu pikiran orang-orang seperti mereka?" Tuan Edward mengedikkan bahunya.

*

*****

Di kamarnya, Gaby sudah tenggelam dalam pekerjaannya. Dia menulis di laptop hingga pukul sebelas malam. Rasa kantuk menghentikan kegiatannya.

"Sepertinya ketel listrik itu memang disediakan Emily untuk penyewa membuat minuman hangat di larut malam. Besok aku akan membeli teh, krim dan sedikit buah-buahan kering untuk cemilan malam hari."

Gaby menyetel alarm untuk pukul enam, kemudian berangkat tidur. Tetapi pikirannya mengembara ke sana- ke mari membayangkan alur cerita yang tadi sedang ditulisnya.

Keesokan pagi yang sejuk.

Alarm membangunkannya dari rasa malas. Gaby bergegas pergi mandi untuk membuang rasa malasnya.

"Kau sudah sarapan?" tanya Emily, yang melihat Gaby masuk ke tokonya.

"Belum. Itu sebabnya aku ke sini. Apakah kita sarapan dulu, atau mencari sarapan di pasar?" tanyanya.

"Akan kubawa kau ke toko roti yang enak di sana. Kita bisa sarapan sambil melihat-lihat. Jangan lupa bawa kameramu!" ujar Emily bersemangat.

"Tentu saja ini tak boleh ketinggalan!" Gaby tersenyum lebar sambil menunjukkan kamera yang talinya tergantung di lehernya. Dia juga sangat bersemangat. Flu-nya sudah reda, dan dia tidur dengan nyaman tadi malam.

Sepanjang perjalanan tak henti-henti Gaby mengambil foto dari dalam mobil. Kadang dia merekamnya, untuk ditunjukkan pada Martin nanti. Dan Emily adalah seorang penduduk yang sangat hafal sejarah kotanya. Dia bercerita seperti seorang pemandu perjalanan. Menjelaskan banyak hal yang bahkan tak dituliskan di buku.

Di fresh market, Gaby memilih beberapa jenis buah segar untuk cemilannya kala lapar di malam hari. Emily juga membeli beberapa kebutuhan untuk tokonya, Sepertinya dia berbelanja secara berkala di sana. Beberapa pemilik toko hafal wajah dan barang-barang yang biasa dibelinya di sana.

Kemudian mereka sarapan di sebuah toko roti kecil tapi punya banyak meja sederhana di depannya. Dan mereka harus mengantre untuk dapat giliran duduk dan menikmati sarapan di situ.

"Seberapa lezat rotinya, hingga banyak orang rela mengantre?" Gaby merasa kagum sekaligus penasaran.

"Kau coba saja!" jawab Emily misterius.

Gaby hanya bisa mengangguk mendengar jawaban itu. Mungkin Emily ingin membuatnya penasaran saja. Mungkin tidak selezat itu juga di lidahnya, karena selera orang tentu berbeda-beda.

*******

Terpopuler

Comments

Rosnila Sari

Rosnila Sari

pasti karena Gaby punya keistimewaan makanya jd org yg dipilih, itu sih menurut aq🤭😂, lanjut Thor..ttp semangat up😍👍

2022-11-07

7

Mr. Scary

Mr. Scary

Pertanyaan Emily benar. Dari semua org di kota, kenapa Watson memilih Gaby utk memancing Tuan Scott? Harusnya ini bukan sesuatu yg random kan?
Aku tak terlalu percaya dgn kebetulan. Author pasti sdh mempertimbangkannya.

2022-11-07

8

lihat semua
Episodes
1 1. Angin Musim Gugur
2 2. Introvert
3 3. Edinburg
4 4. Ketiduran
5 5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6 6. Toko Buku Scott Sutherland
7 7. Scott
8 8. Kehujanan
9 9. Pelindung Kota
10 10. Flu Berat
11 11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12 12. Fresh Market
13 13. Bertemu Hantu?
14 14. Berdarah Scotland
15 15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16 16. City Tour
17 17. Pertolongan Kedua
18 18. Tampan dan Berkharisma
19 19. Stuart Grant
20 20. The Highlander Klan
21 21. A Day in Glasgow
22 22. Mommy
23 23. Mencari Jawaban
24 24. Penguntit Baru
25 25. The Guardian of The Clan
26 26. Wanita Pilihan
27 27. Bruce MacKenzie
28 28. Pria Asing Lain
29 29. Menang Undian
30 30. Aku Pasangannya
31 31. Culloden Battle Field
32 32. Inverness
33 33. Jatuh ke Danau
34 34. Di Ceruk Batu
35 35. Malam Magis di Danau
36 36. Tersesat di Hutan
37 37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38 38. Mencari Penyihir
39 39. Bertemu Nenek
40 40. Kenangan Masa Kecil
41 41. Pertarungan
42 42. Takdir Aine dan Wingnut
43 43. Mimpi Aneh
44 44. Sadarnya Tuan Scott
45 45. Menunggu Purnama
46 46. Cahaya Terbang
47 47. Mantera Sihir Purnama
48 48. Aku Melihatmu Mati!
49 49. Pagi Suram
50 50. Kegelisahan Tuan Scott
51 51. Kehamilan Gaby
52 52. Pengacara Thomas Menzies
53 53. Jamie Mac Kay
54 54. Permintaan Tuan Scott
55 55. Malam Terakhir
56 56. Kembali ke Rumah
57 57. Keluar dari Rumah
58 58. Dilema
59 59. Pembicaraan dengan Farah
60 60. Pindah
61 61. Di Rumah Baru
62 62. Malam ke Dua
63 63. Kedatangan Tuan Scott
64 64. Kekalahan Tuan Scott
65 65. Awal Musim Semi.
66 66. Kedatangan Martin
67 67. Hati Yang Patah
68 68. Pagi Musim Semi
69 69. Perjalanan Martin
70 70. Perencanaan
71 71. Persiapan Jamie Mac Kay
72 72. Satu Hari Berlalu
73 73. Dokter Steve
74 74. Penyihir Alba
75 75. Langkah Jamie
76 76. Kedatangan Stuart Grant
77 Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78 Ban 78. Menguji Oliver Stout
79 Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80 Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81 81. Bertemu
82 82. Elliot Kerr
83 83. Pertarungan di Hutan
84 84. Kemenangan Bonnie
85 85. Mendapatkan Sekutu
86 86. Bertarung dengan Watson
87 87. Persalinan Gaby
88 88. Polisi Kota
89 89. Campur Tangan Polisi
90 90. Evander Keane Sutherland
91 91. Kecelakaan di Jalan Tol
92 92. Rumor Bonnie
93 93. Hutan dan Sihir Gelap
94 94. Pengepungan di Hutan
95 95. Pria Brewok di Hutan
96 96. Lepasnya Watson
97 97. Ledakan
98 98. Kondisi Martin
99 99. Pingsannya Oliver
100 100. Tommy
101 101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102 102. Lari Lagi
103 103. Kekacauan di Bandara
104 104. Terbang
105 105. Pendaratan Darurat
106 106. Pertarungan Terakhir
107 107. Kembali ke Edinburgh
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Angin Musim Gugur
2
2. Introvert
3
3. Edinburg
4
4. Ketiduran
5
5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6
6. Toko Buku Scott Sutherland
7
7. Scott
8
8. Kehujanan
9
9. Pelindung Kota
10
10. Flu Berat
11
11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12
12. Fresh Market
13
13. Bertemu Hantu?
14
14. Berdarah Scotland
15
15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16
16. City Tour
17
17. Pertolongan Kedua
18
18. Tampan dan Berkharisma
19
19. Stuart Grant
20
20. The Highlander Klan
21
21. A Day in Glasgow
22
22. Mommy
23
23. Mencari Jawaban
24
24. Penguntit Baru
25
25. The Guardian of The Clan
26
26. Wanita Pilihan
27
27. Bruce MacKenzie
28
28. Pria Asing Lain
29
29. Menang Undian
30
30. Aku Pasangannya
31
31. Culloden Battle Field
32
32. Inverness
33
33. Jatuh ke Danau
34
34. Di Ceruk Batu
35
35. Malam Magis di Danau
36
36. Tersesat di Hutan
37
37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38
38. Mencari Penyihir
39
39. Bertemu Nenek
40
40. Kenangan Masa Kecil
41
41. Pertarungan
42
42. Takdir Aine dan Wingnut
43
43. Mimpi Aneh
44
44. Sadarnya Tuan Scott
45
45. Menunggu Purnama
46
46. Cahaya Terbang
47
47. Mantera Sihir Purnama
48
48. Aku Melihatmu Mati!
49
49. Pagi Suram
50
50. Kegelisahan Tuan Scott
51
51. Kehamilan Gaby
52
52. Pengacara Thomas Menzies
53
53. Jamie Mac Kay
54
54. Permintaan Tuan Scott
55
55. Malam Terakhir
56
56. Kembali ke Rumah
57
57. Keluar dari Rumah
58
58. Dilema
59
59. Pembicaraan dengan Farah
60
60. Pindah
61
61. Di Rumah Baru
62
62. Malam ke Dua
63
63. Kedatangan Tuan Scott
64
64. Kekalahan Tuan Scott
65
65. Awal Musim Semi.
66
66. Kedatangan Martin
67
67. Hati Yang Patah
68
68. Pagi Musim Semi
69
69. Perjalanan Martin
70
70. Perencanaan
71
71. Persiapan Jamie Mac Kay
72
72. Satu Hari Berlalu
73
73. Dokter Steve
74
74. Penyihir Alba
75
75. Langkah Jamie
76
76. Kedatangan Stuart Grant
77
Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78
Ban 78. Menguji Oliver Stout
79
Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80
Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81
81. Bertemu
82
82. Elliot Kerr
83
83. Pertarungan di Hutan
84
84. Kemenangan Bonnie
85
85. Mendapatkan Sekutu
86
86. Bertarung dengan Watson
87
87. Persalinan Gaby
88
88. Polisi Kota
89
89. Campur Tangan Polisi
90
90. Evander Keane Sutherland
91
91. Kecelakaan di Jalan Tol
92
92. Rumor Bonnie
93
93. Hutan dan Sihir Gelap
94
94. Pengepungan di Hutan
95
95. Pria Brewok di Hutan
96
96. Lepasnya Watson
97
97. Ledakan
98
98. Kondisi Martin
99
99. Pingsannya Oliver
100
100. Tommy
101
101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102
102. Lari Lagi
103
103. Kekacauan di Bandara
104
104. Terbang
105
105. Pendaratan Darurat
106
106. Pertarungan Terakhir
107
107. Kembali ke Edinburgh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!