2. Introvert

"Kau mengajakku keluar di hawa dingin, tentu bukan sekedar ingin mencari cafe baru, kan? Katakan saja ada apa!" tanya Gaby akhirnya.

Farah yang sedang mengangkat sendok makaroni ke mulut, terdiam. Sendok itu diletakkan lagi di mangkuk. Wanita itu menatap Gaby dalam-dalam.

"Aku mau menanyakan naskah novel terbarumu. Jika kau tidak menerbitkan satu judul di akhir tahun ini, maka namamu akan ditenggelamkan oleh penulis-penulis baru!" Farah menekankan intonasi suaranya. Sikapnya sangat serius.

Sebagai editor dia tentu tak ingin Gaby berpindah ke penerbit lain yang mungkin lebih terkenal, setelah perusahaannya membina namanya. Sementara sebagai teman, dia ingin membantu memecahkan masalah Gaby jika itu membuatnya tidak produktif menulis.

Direktur mulai khawatir saat awal tahun lalu Gaby tak mengirimkan naskah baru. dan sekarang sudah bulan Oktober. Itu artinya Gaby melewatkan dua jadwal terbitnya. Jadi mereka mengirim Farah untuk menanyakan masalahnya.

Bagaimanapun, novel-novel yang ditulis Gaby tetap laku di pasaran. Hingga novel pertamanya dicetak ulang pertengahan tahun lalu, untuk menutupi absennya dia menyetor karya baru.

Bahu Gaby melorot turun dan wajahnya sedih. Sikapnya itu mengkhawatirkan Farah. Dia sangat tahu bahwa Gaby adalah pribadi yang jujur. Dia selalu mengekspresikan emosi apa adanya. Semua bisa dibaca dengan jelas di wajahnya, seakan tertulis disana apa yang dirasakannya.

"Katakan padaku, jika kau punya masalah. Apakah Martin menyakitimu?" selidik Farah dengan kening mengerut.

Martin temannya, Gaby juga temannya. Dialah yang memperkenalkan dua orang itu dulu, karena merasa keduanya akan cocok satu sama lain.

Gaby menggeleng menyanggah dugaan Farah. "Aku tidak tahu, Farah. Entah bagaimana, aku merasa otakku buntu. Aku tak bisa menulis, bahkan satu katapun!"

Farah terkejut melihat mata Gaby yang berkaca-kaca. Keningnya yang mengerut bingung seakan melontarkan permintaan tolong. Itu ekspresi yang sangat jujur yang pernah ditangkap Farah dari wajah wanita cantik itu.

"Kau mungkin sedang stress. Sebelum makin parah sebaiknya kau minta ijin pada Martin untuk berlibur. Jika perlu, pergilah berdua dengannya. Tempat dan suasana baru mungkin akan memberi energi baru untuk kalian berdua serta mengendorkan ketegangan yang membelenggumu!" saran Farah panjang lebar.

Mata Gaby membulat mendengar saran itu. "Kurasa kau ada benarnya. Sudah dua tahun kami tidak pergi berlibur. Nanti malam akan kutanyakan padanya. Semoga Martin setuju untuk meluangkan waktu akhir bulan ini!"

Melihat Gaby kembali bersemangat, Farah merasa lega. "Syukurlah, jika ideku bisa membantu," katanya tersenyum. "Itulah gunanya teman. Kau harusnya membicarakan ini denganku jauh-jauh hari, agar tidak berlarut-latut!" sesal Farah.

Gaby menatapnya lembut dengan perasaan bersalah dan berkata dengan suara lirih. "Maafkan aku ...."

Sambungnya lagi. "Sekarang lupakan soal itu! Mari lanjutkan makan sebelum hidangan lezat ini jadi terlalu dingin!"

Gaby menyuap lagi sepotong roti isi daging ke mulutnya. Ekspresinya yang kembali bahagia, melegakan Farah. Dia ikut makan juga.

*

*

Malam itu, di rumah.

"Kenapa kau tak mengatakan tentang masalahmu padaku?"

Martin menyesali Gaby yang masih begitu tertutup padanya. Mereka sudah tiga tahun menikah, tapi istrinya itu masih terasa berjarak darinya.

Sebagai suami, Martin telah dengan sabar membimbing dan meyakinkan Gaby bahwa dia bisa dipercaya untuk membahas apapun yang mungkin sedang menari di pikiran istrinya.

Bahkan Martin akan bersedia mendengarkan meskipun hanya itu sekedar gosip murahan yang umumnya dilakukan para wanita di luar sana.

Tapi itu tak pernah terjadi. Gaby yang dikenalnya sejak pertama bertemu hingga telah menjadi istrinya, tidak berubah sama sekali. Dia pribadi yang tertutup dalam beberapa hal dan terlihat asik dengan dunianya sendiri.

Jika Martin tidak memulai pembicaraan atau memancingnya dengan ide menarik, maka rumah mereka akan sunyi. Gaby lebih suka tenggelam di meja kerja, atau tertelungkup kelelahan di tempat tidur dengan laptop menyala. Kadang dia duduk diam cukup lama sambil memegang cangkir kopi di balkon. Jika Martin menyapa, selembut apapun suara yang dikeluarkan, Gaby akan selalu sedikit terkejut, sebelum mulai tersipu malu.

Dari pemahamannya istrinya adalah seorang introvert. Pribadi yang sering disalah pahami oleh orang lain. Tapi menurutnya Gaby hanya sulit mempercayai orang baru. Mendapati kenyataan Gaby bersedia menikah setelah masa pacaran singkat mereka, Martin merasa seperti mendapat jackpot. Artinya Gaby mulai menaruh kepercayaan padanya. Itu kemajuan besar, mengingat jumlah teman dekatnya yang bisa dihitung jari.

"Aku tidak merasa punya masalah, Martin. Kehidupan kita baik-baik saja. Aku hanya tidak punya ide baru untuk menulis. Jadi apa yang harus kuceritakan padamu?" Gaby menggenggam tangan suaminya.

"Farah yang menyimpulkan aku stress. Dia menyarankan kita pergi liburan berdua. Mungkin dengan melihat tempat baru, suasana baru, aku bisa mengembalikan kesegaran otakku dan mendapat inspirasi!" Gaby menunjukkan mimik lucu di wajahnya yang sukses meluluhkan hati Martin.

Martin memeluk Gaby hangat. "Jangan tunjukkan ekspresi begitu pada orang lain!" ujarnya cemburu.

"Kau sangat tahu bagaimana sikapku pada orang lain!" bantah Gaby sambil menyandarkan tubuhnya ke dada Martin.

"Hahaha ... aku ingat hari peluncuran buku Profesor Sommers. Rekanku mengira aku membawa robot, karena kau hanya berdiri diam tak berekspresi!" gelak Martin.

"Maafkan aku ya ...." Gaby meraih lengan suaminya dan menariknya ke dekat dadanya. "Itu sebabnya aku enggan mengikuti acara kantormu. Aku takut mempermalukanmu! Aku‐‐‐"

"Lupakan! Aku tak peduli komentar orang lain. Selama kau mencintaiku, itu sudah cukup." Martin mengecup puncak rambut Gaby dan mengeratkan pelukannya untuk memberi Gaby rasa nyaman, hangat dan aman.

"Terima kasih sayang ... kau sangat memahamiku," lirih Gaby.

"Hemm ...." Mereka larut dalam kemesraan sejenak.

"Kukira saran Farah masuk akal," ujar Martin setelah melepaskan bibir Gaby.

"Kau bersedia?" mata Gaby membulat. "Kapan kau bisa libur? Kita bisa pesan tiket dan memilih tempatnya jauh-jauh hari!"

Melihat istrinya begitu antusias, Martin kembali gemas dan meraihnya lagi ke dalam pelukannya.

"Sayangnya, hingga bulan depan aku tak bisa ambil cuti. Jika projek baru ini sukses mungkin aku baru bisa mengambil cuti," bisik Martin.

"Hah?" Gaby sedikit bingung. Dia membalikkan badan menghadap suaminya. "Jadi apa maksudnya tadi itu?" tanyanya minta kepastian.

Kekecewaan membayang di sana. Martin merasa bisa melihat bahwa sumber mata air di dua mata sepolos mata kucing itu bisa meluap seketika.

"Bisakah kau liburan sendiri? Pilih tempat yang sangat ingin kau kunjungi. Kau sangat butuh merecharge jiwamu," kata Martin sambil menangkupkan dua tangannya di rahang Gaby.

Istrinya protes. "Kau ingin aku pergi sendiri ke tempat asing?" tanyanya tak percaya.

"Kita bisa pilih tour trip yang aman dan terpercaya." Martin menenangkan ketakutannya.

"Kau sangat tahu aku sulit berinteraksi dengan orang lain!" protesnya lagi. Martin diam sebentar. Pria itu berpikir keras memecahkan masalah tersebut.

"Bagaimana jika kau pergi liburan tanpa travel? Semisal menyewa villa di tempat yang penuh inspirasi? Jadi kau tak terlalu perlu berinteraksi dengan orang lain. Paling kau butuh sedikit bicara pada sopir taksi, pelayan di cafe. Selebihnya kau boleh tak peduli! Yahh, seperti di sini saja." Martin memberikan idenya.

"Jika projekku selesai tepat waktu, aku akan menyusulmu ke sana. Setelah itu kita bisa melanjutkan ke tempat wisata. Bagaimana?" tanya pria itu.

"Jika begitu, itu sama seperti saat aku menyewa flat sebelum menikah," gumam Gaby.

"Kurang lebih begitu. Kau tak butuh guide jika seperti itu. Kau bisa pergi ke taman, ke cafe, ke musium, setelah itu pulang dan menuliskan apa yang kau temui hari itu. Bukankah menyenangkan memiliki waktu untuk dirimu sendiri sementara waktu?" tambah Martin lagi.

"Ide yang sangat menantang! Tapi kurasa itu pilihan bagus." Gaby tersenyum cerah.

"Kau suka?" tanya Martin dengan senyum lebar. Gaby mengangguk dan ikut tersenyum.

"Jadi, tempat mana yang sangat ingin kau kunjungi?" tanya suaminya cepat.

"Scotland!" jawab Gaby cepat. Begitu cepat, hingga membuatnya terkejut sendiri dan menutup mulut.

Tapi Martin justru tertawa. "Berarti itu adalah tempat impianmu. Namanya melompat begitu saja!" Pria itu tertawa gemas sambil memeluk istrinya.

"Kau sangat lucu!" ujarnya merayu.

"Tidak!" bantah Gaby.

"Iya ...."

Suaminya menutup mulutnya agar tak ada bantahan lagi.

******

Terpopuler

Comments

tehNci

tehNci

Scotland.....i'm coming.... tungguin aku ya Gaby, kita brgkt barengan. aku mau nyari baju hangat dulu😜

2023-05-15

1

Queen Bee✨️🪐👑

Queen Bee✨️🪐👑

maluu malu diaaa wkwkwk

2023-02-20

1

Alderlinch

Alderlinch

Ahh suaminya gak ngerti rencana author nih.. pake istrinya dibolehin pergi sendiri

2022-11-09

7

lihat semua
Episodes
1 1. Angin Musim Gugur
2 2. Introvert
3 3. Edinburg
4 4. Ketiduran
5 5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6 6. Toko Buku Scott Sutherland
7 7. Scott
8 8. Kehujanan
9 9. Pelindung Kota
10 10. Flu Berat
11 11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12 12. Fresh Market
13 13. Bertemu Hantu?
14 14. Berdarah Scotland
15 15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16 16. City Tour
17 17. Pertolongan Kedua
18 18. Tampan dan Berkharisma
19 19. Stuart Grant
20 20. The Highlander Klan
21 21. A Day in Glasgow
22 22. Mommy
23 23. Mencari Jawaban
24 24. Penguntit Baru
25 25. The Guardian of The Clan
26 26. Wanita Pilihan
27 27. Bruce MacKenzie
28 28. Pria Asing Lain
29 29. Menang Undian
30 30. Aku Pasangannya
31 31. Culloden Battle Field
32 32. Inverness
33 33. Jatuh ke Danau
34 34. Di Ceruk Batu
35 35. Malam Magis di Danau
36 36. Tersesat di Hutan
37 37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38 38. Mencari Penyihir
39 39. Bertemu Nenek
40 40. Kenangan Masa Kecil
41 41. Pertarungan
42 42. Takdir Aine dan Wingnut
43 43. Mimpi Aneh
44 44. Sadarnya Tuan Scott
45 45. Menunggu Purnama
46 46. Cahaya Terbang
47 47. Mantera Sihir Purnama
48 48. Aku Melihatmu Mati!
49 49. Pagi Suram
50 50. Kegelisahan Tuan Scott
51 51. Kehamilan Gaby
52 52. Pengacara Thomas Menzies
53 53. Jamie Mac Kay
54 54. Permintaan Tuan Scott
55 55. Malam Terakhir
56 56. Kembali ke Rumah
57 57. Keluar dari Rumah
58 58. Dilema
59 59. Pembicaraan dengan Farah
60 60. Pindah
61 61. Di Rumah Baru
62 62. Malam ke Dua
63 63. Kedatangan Tuan Scott
64 64. Kekalahan Tuan Scott
65 65. Awal Musim Semi.
66 66. Kedatangan Martin
67 67. Hati Yang Patah
68 68. Pagi Musim Semi
69 69. Perjalanan Martin
70 70. Perencanaan
71 71. Persiapan Jamie Mac Kay
72 72. Satu Hari Berlalu
73 73. Dokter Steve
74 74. Penyihir Alba
75 75. Langkah Jamie
76 76. Kedatangan Stuart Grant
77 Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78 Ban 78. Menguji Oliver Stout
79 Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80 Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81 81. Bertemu
82 82. Elliot Kerr
83 83. Pertarungan di Hutan
84 84. Kemenangan Bonnie
85 85. Mendapatkan Sekutu
86 86. Bertarung dengan Watson
87 87. Persalinan Gaby
88 88. Polisi Kota
89 89. Campur Tangan Polisi
90 90. Evander Keane Sutherland
91 91. Kecelakaan di Jalan Tol
92 92. Rumor Bonnie
93 93. Hutan dan Sihir Gelap
94 94. Pengepungan di Hutan
95 95. Pria Brewok di Hutan
96 96. Lepasnya Watson
97 97. Ledakan
98 98. Kondisi Martin
99 99. Pingsannya Oliver
100 100. Tommy
101 101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102 102. Lari Lagi
103 103. Kekacauan di Bandara
104 104. Terbang
105 105. Pendaratan Darurat
106 106. Pertarungan Terakhir
107 107. Kembali ke Edinburgh
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Angin Musim Gugur
2
2. Introvert
3
3. Edinburg
4
4. Ketiduran
5
5. Pagi Yang Cantik di Edinburgh
6
6. Toko Buku Scott Sutherland
7
7. Scott
8
8. Kehujanan
9
9. Pelindung Kota
10
10. Flu Berat
11
11. Terima Kasih, Tuan Scott.
12
12. Fresh Market
13
13. Bertemu Hantu?
14
14. Berdarah Scotland
15
15. Kecurigaan Pada Tuan Scott
16
16. City Tour
17
17. Pertolongan Kedua
18
18. Tampan dan Berkharisma
19
19. Stuart Grant
20
20. The Highlander Klan
21
21. A Day in Glasgow
22
22. Mommy
23
23. Mencari Jawaban
24
24. Penguntit Baru
25
25. The Guardian of The Clan
26
26. Wanita Pilihan
27
27. Bruce MacKenzie
28
28. Pria Asing Lain
29
29. Menang Undian
30
30. Aku Pasangannya
31
31. Culloden Battle Field
32
32. Inverness
33
33. Jatuh ke Danau
34
34. Di Ceruk Batu
35
35. Malam Magis di Danau
36
36. Tersesat di Hutan
37
37. Melintasi Tanah Klan Urquhart
38
38. Mencari Penyihir
39
39. Bertemu Nenek
40
40. Kenangan Masa Kecil
41
41. Pertarungan
42
42. Takdir Aine dan Wingnut
43
43. Mimpi Aneh
44
44. Sadarnya Tuan Scott
45
45. Menunggu Purnama
46
46. Cahaya Terbang
47
47. Mantera Sihir Purnama
48
48. Aku Melihatmu Mati!
49
49. Pagi Suram
50
50. Kegelisahan Tuan Scott
51
51. Kehamilan Gaby
52
52. Pengacara Thomas Menzies
53
53. Jamie Mac Kay
54
54. Permintaan Tuan Scott
55
55. Malam Terakhir
56
56. Kembali ke Rumah
57
57. Keluar dari Rumah
58
58. Dilema
59
59. Pembicaraan dengan Farah
60
60. Pindah
61
61. Di Rumah Baru
62
62. Malam ke Dua
63
63. Kedatangan Tuan Scott
64
64. Kekalahan Tuan Scott
65
65. Awal Musim Semi.
66
66. Kedatangan Martin
67
67. Hati Yang Patah
68
68. Pagi Musim Semi
69
69. Perjalanan Martin
70
70. Perencanaan
71
71. Persiapan Jamie Mac Kay
72
72. Satu Hari Berlalu
73
73. Dokter Steve
74
74. Penyihir Alba
75
75. Langkah Jamie
76
76. Kedatangan Stuart Grant
77
Bab 77. Kesepakatan Dengan Penyihir Alba
78
Ban 78. Menguji Oliver Stout
79
Bab 79. Bergabungnya Penyihir Alba
80
Bab 80. Bergabungnya Dokter Steve
81
81. Bertemu
82
82. Elliot Kerr
83
83. Pertarungan di Hutan
84
84. Kemenangan Bonnie
85
85. Mendapatkan Sekutu
86
86. Bertarung dengan Watson
87
87. Persalinan Gaby
88
88. Polisi Kota
89
89. Campur Tangan Polisi
90
90. Evander Keane Sutherland
91
91. Kecelakaan di Jalan Tol
92
92. Rumor Bonnie
93
93. Hutan dan Sihir Gelap
94
94. Pengepungan di Hutan
95
95. Pria Brewok di Hutan
96
96. Lepasnya Watson
97
97. Ledakan
98
98. Kondisi Martin
99
99. Pingsannya Oliver
100
100. Tommy
101
101. Tak Ada Yang Bisa Menahan Watson Kecuali ....
102
102. Lari Lagi
103
103. Kekacauan di Bandara
104
104. Terbang
105
105. Pendaratan Darurat
106
106. Pertarungan Terakhir
107
107. Kembali ke Edinburgh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!