"Nggak usah ikut campur kamu, dia ini istriku, terserah Aku mau apain dia, ayo Vania hari ini kamu harus melayaniku!" seru Bastian sembari terus memegangi tangan istrinya. Tentu saja Calvin dibuat geram dengan sikap Bastian yang kasar terhadap Vania, dirinya saja tidak pernah berbuat kasar dengan gadis itu, melihat Vania diperlukan seperti itu oleh Bastian, seketika Calvin tersulut emosi.
Calvin pun menghadang langkah Bastian yang hendak membawa Vania ke kamarnya, sang Adik memaksa Bastian untuk melepaskan Vania saat itu juga.
"Lepaskan Vania, Bang!"
"Aku bilang minggir! Kamu tidak berhak melarang ku, kamu pikir siapa kamu? Minggir! Ini urusan kami, urus saja dirimu sendiri, kalau kamu ingin seperti kami, menikah sendiri sana! Nggak usah deketin Vania lagi, karena Vania adalah milikku, mengerti!" sontak ucapan Bastian membuat Calvin ingin sekali memukul Abangnya itu. Namum, dengan cepat Vania melerai pertengkaran mereka berdua.
"Cukup! Bisa tidak kalian ini nggak bertengkar, Aku tuh udah capek lihat kalian bertengkar setiap hari, Calvin! Sebaiknya kamu pergi, biarkan kami berdua, lagipula ini memang bukan urusanmu, Abangmu adalah Suamiku, jadi kamu tidak punya hak untuk melarangnya membawaku, karena bagaimanapun juga aku adalah istrinya, sebaiknya kamu pergi!" ucap Vania sembari menatap bola mata Calvin yang sangat mencemaskan keadaan dirinya, Ia khawatir jika Bastian akan menyentuh Vania, dan itu sangatlah membuat Calvin tidak terima.
Bastian terlihat menyeringai saat mendengar penuturan dari istrinya kepada sang Adik. Kemudian Vania berbalik arah dan mengikuti perintah sang suami untuk ikut bersamanya masuk ke dalam kamar.
"Kau dengar sendiri kata Vania, biarkan kami bersenang-senang, karena kami adalah suami istri, ayo Vania!" kembali Bastian menggandeng tangan istrinya sembari berjalan menaiki anak tangga, sementara Calvin tidak bisa berbuat apa-apa, bagaimanapun juga Vania adalah istri Abang nya, apalagi Vania menyuruh Calvin untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
Calvin menatap nanar ke arah Vania dan Bastian yang sedang naik ke atas tangga, Ia berharap Bastian tidak melakukan apa-apa kepada wanita yang dicintainya itu.
Di saat Calvin yang terus menatap ke arah mereka berdua, tiba-tiba saja Vania menoleh ke arah Calvin sembari memberikan kode kepada pria itu bahwa dirinya tidak akan apa-apa, Vania menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kepada sang Adik ipar, meyakinkan Calvin bahwa dirinya pasti baik-baik saja.
Calvin tersenyum dan menganggukkan kepalanya, akhirnya kecemasan Calvin sedikit berkurang dengan adanya senyuman dari Vania.
"Kamu jangan khawatir, Vin! Mas Bastian tidak akan pernah berhasil menyentuhku, sampai kapanpun Aku tidak akan pernah menyerahkan diriku kepada suamiku, oh astaga! Pernikahan macam apa yang Aku alami sekarang." batin Vania sembari mengekor di belakang Bastian.
Sesampainya di dalam kamar, Bastian segera menghempaskan tubuh istrinya di atas ranjang, kemudian pria itu berusaha mendekati Vania dengan merangkak naik ke atas tubuh mungil Vania.
Seketika Vania mulai merasa sesak nafas saat Bastian mengunci dirinya.
"Ka-kamu mau apa, Mas?" tanyanya sembari menahan dada Bastian yang mulai mendesak tubuhnya.
"Meminta hak ku? Apa tidak boleh?"
"Ta-tapi, Mas! A-aku belum siap!"
"Siap atau tidak, hari ini Aku menginginkan nya, dan kamu tidak bisa menolaknya." seru Bastian sembari mulai melepaskan kancing baju Vania. Dengan cepat Vania menahan tangan Bastian dan menggelengkan kepalanya cepat.
"Jangan, Mas! Aku mohon, Aku tidak bisa hari ini, berikan Aku waktu dulu." pinta Vania.
"Kenapa kamu tidak bisa? Apa karena kamu sudah merasakan milik Adikku sehingga kamu tidak mau merasakan milik suamimu? Katakan!" bentak Bastian dengan wajahnya yang penuh amarah.
"Bukan itu, Mas! Hanya saja hari ini Aku sedang datang bulan, jadi maaf Aku benar-benar tidak bisa!" balas Vania.
"Ahh ... brengsek!" umpat Bastian dengan wajah kesalnya.
Seketika Bastian bangkit sembari mengusap wajahnya kasar, Ia pun segera pergi masuk ke kamar mandi. Sedangkan Vania akhirnya bisa bernafas dengan lega, akhirnya Ia bisa lepas dari suaminya.
"Huffftt, untung saja Aku kepikiran ide itu. Selamat-selamat!" ucap syukur Vania saat dirinya berhasil membohongi sang suami jika Ia sedang datang bulan.
...BERSAMBUNG...
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
UNTUNG SI PENJAHAT KELAMIN TIAN PRCAYA VANIAN MENS,, KLO DY MNTA PRIKSA DN NGECEK SENDIRI, KTAHUAN TUU..
KLO MAU MYAKINKN LGI MNTA BELIIN PEMBALUT, BILANG STOK PMBALUT HABIS
2023-01-03
0
Dwi ratna
gila ya si bastian udh seharian main bola, drmh mnta main bola lgi,pke ramuan biar kyk gtu
2022-12-21
0
Benazier Jasmine
Bagus vania semoga u bs menolak bastian, bastian sangat menjijikan main enak2 sm ibu tiri u vania
2022-11-04
0