Akhirnya Calvin memutuskan untuk pergi dari tempat itu, rasanya Ia sudah tidak sanggup melihat kemesraan Vania dan Bastian yang membuat Calvin kepanasan.
"Calvin! Kamu mau kemana? Sarapan nya belum selesai." seru Maria.
"Calvin sudah kenyang, Ma! Calvin berangkat ke kantor sekarang."
Calvin pun mencium tangan Maria dan Andre, Ia pun dengan segera pergi meninggalkan meja makan yang sudah membuat nya ingin meledak. Vania memperhatikan kepergian Calvin, Ia melihat wajah Calvin yang terlihat kesal.
"Vania! Lanjutkan makan mu! Apa yang kamu lihat?" Bastian tampak memperhatikan istrinya yang masih melihat ke arah sang Adik ipar.
"Em ... iya, Mas!" Vania pun melanjutkan kembali sarapan nya. Kemudian Andre berkata kepada Bastian dan menantunya.
"Bastian, Vania! Besok lusa Papa dan Mama mau menjenguk Nenek kalian, Nenek kalian sedang sakit. Jadi, untuk beberapa hari ini Papa dan Mama tidak ada di rumah, Papa berharap kamu dan Adikmu baik-baik saja, jangan bertengkar lagi seperti anak kecil, kalian berdua sudah dewasa, kamu mengerti! Lagipula Adikmu butuh bimbingan mu, dia masih baru pertama masuk ke kantor, Papa berharap kalian berdua bisa mengelola bisnis Papa dengan baik, kalau bukan kalian siapa lagi." ucap Andre yang kini pensiun untuk terjun di dunia bisnis. Karena Calvin sudah pulang ke Indonesia, Ia berharap kedatangan Calvin bisa membantu sang Kakak memimpin perusahaan.
"Iya, Pa!" jawab Bastian.
"Dan juga jangan lupa! Kamu jangan pulang larut malam lagi, sekarang kamu sudah punya istri, kamu memiliki tanggung jawab terhadap Vania, kamu bukan bujang lagi seperti dulu, kamu sekarang seorang suami, ingat itu!" seru Maria mengingatkan putra pertama nya.
"Iya, Ma! Semoga saja Aku bisa," jawab Bastian santai.
"Ya harus bisa dong! Hilangkan kebiasaan buruk mu nongkrong-nongkrong nggak jelas sama teman-teman mu, Mama ingin kamu fokus sama istrimu, biar cepat-cepat Mama punya cucu, Mama sudah nggak sabar ingin menggendong cucu dari kalian. Iyakan, Pa!"
"Mamamu benar! Kami ini sudah tua, tentu saja kami ingin segera memiliki cucu untuk menghibur Kami di rumah." Andre mengiyakan ucapan sang istri. Sementara Vania terlihat salah tingkah dan tersenyum paksa.
"Tuh! Denger kata mereka, kita harus segera memberikan cucu, pasti kamu mau kan mengabulkan permintaan Mama dan Papa?" Bastian tampak tersenyum smirk melihat ekspresi wajah sang istri yang terlihat begitu gugup.
"Emm ... i-iya, p-pasti ...." jawabnya gugup.
"Nah ... gitu doang! Itu baru namanya istri yang baik, harus nurut sama suami!" bisik Bastian pada telinga Vania. Gadis itu tampak menjauhkan tubuhnya dari Bastian, suara nya sangat membuat Vania bergidik.
*
*
*
Bastian pun pergi ke kantor, Vania mengantarkan Suaminya ke depan rumah. Kemudian Vania mencium tangan Bastian sebelum laki-laki itu pergi meninggalkan rumah.
"Hati-hati, Mas!"
"Hmm ... !"
Setelah Bastian mencium kening istrinya, Ia pun segera masuk ke dalam mobil, sejenak Bastian dikejutkan dengan dering ponsel nya yang Ia letakkan pada saku jasnya.
Seketika ekspresi wajah Bastian mengernyit, telepon dari Anggun, Ia tampak menutup teleponnya dan memasukkan kembali ke dalam saku jasnya. Ia khawatir jika menerima telepon itu pembicaraan nya dengan Anggun akan terdengar oleh sang istri.
Kemudian Bastian langsung masuk ke dalam mobilnya. Namun, lagi-lagi ponselnya berdering, kali ini Bastian mengangkat teleponnya karena Ia merasa pembicaraan nya tidak akan terdengar oleh Vania.
"Halo, Sayang! Ada apa pagi-pagi menelepon ku?"
"Aku ingin ngomong penting sama kamu, Mas, sekarang!"
"Sekarang? Kamu sudah gila, sekarang Aku mau ke kantor, nanti makan siang kita ketemu."
"Nggak bisa, Mas! Aku maunya sekarang."
"Aduh! Nggak bisa, mendingan kamu ngomong aja sekarang, Aku lagi buru-buru."
"Aku hamil, Mas!"
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MAMPUS LOOOO TIAN....
2023-01-03
0
Puteri Siliwangi
wes angel tuturanmu dasar teh celup
2022-11-08
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
hmmm rasain tu si Anggun hamil. pusingkan sekarang
2022-11-06
0