Akhirnya malam pengantin yang dinantikan setiap pasangan pengantin baru, malam itu menjadi malam yang paling menyakitkan untuk Bastian dan malam yang paling tergalau untuk Vania, sementara Calvin merasakan malam itu adalah malam yang terindah untuknya.
Bastian tidur membelakangi Vania, pun sama Vania juga membelakangi suaminya. Tapi tidak untuk Calvin, pria tampan itu tampak senyam-senyum tak bisa tidur, Ia sangat merindukan kekasihnya, akhirnya setelah bertahun-tahun Ia pun bisa mendapatkan pujaan hatinya meskipun dengan sedikit paksaan, setidaknya Calvin menunjukkan kepada Vania jika dirinya tidak bisa melupakan gadis itu sama sekali. Ia masih mencintainya meskipun di Amerika banyak wanita-wanita yang lebih segalanya dari Vania, tapi nyatanya Calvin tidak pernah tergoda dengan wanita manapun. Karena Is yakin jika Vania akan menjadi miliknya.
Tapi sungguh mengecewakan saat kepulangan nya dari luar negeri, Ia mendapati pujaan hatinya telah bersanding dengan Kakak kandung nya sendiri, itu yang tidak bisa Ia terima, Bastian telah menikamnya dari belakang, padahal Bastian tahu jika sang Adik sangat mencintai Vania.
"Vania! Sampai kapan pun Aku tidak akan pernah bisa melupakan mu, bahkan sampai detik ini Aku tetap mencintai mu, Aku tidak rela jika Kamu menikah dengan Bang Tian, sampai kapanpun Aku tidak akan rela, kamu hanya milikku, hanya milikku." ucap Calvin dengan serius.
*
*
*
Sang Surya telah menampakkan senyum nya, pagi yang cerah, namun tak secerah hati Vania. Pagi itu seluruh anggota keluarga berkumpul untuk sarapan pagi. Mama Maria dan Papa Andre sudah menunggu anak-anak mereka untuk sarapan bersama, tak lama kemudian Calvin turun dan menghampiri Maria dan Andre.
"Pagi Pa, pagi Ma!"
"Pagi sayang!" balas Maria.
"Pagi juga, Vin!" balas Andre.
Kemudian Calvin duduk di kursi nya, tak berselang lama pasangan pengantin baru turun dari kamarnya, Bastian menggandeng tangan Vania seolah-olah mereka terlihat mesra sekali. Bastian sengaja memaksa Vania untuk bersikap mesra di hadapan keluarga nya, seolah-olah mereka berdua sangat bahagia.
Calvin melihat ke arah pasangan pengantin baru itu dan Ia pun memalingkan wajahnya saat melihat Bastian begitu mesra menggandeng tangan Vania.
"Ck ... sialan! Pasti bang Tian sengaja memanas-manasi ku." batin Calvin dengan wajah kesalnya.
"Selamat pagi, Ma, Pa?" Sapa keduanya.
"Selamat pagi, sayang! Ayo kita sarapan. Bagaimana Vania? Apa kamu senang tinggal di sini?" tanya Maria sembari mengambilkan nasi untuk suaminya.
"Em ... iya, Ma!" jawabnya sembari mengangguk dan tersenyum.
Calvin menatap tajam wajah Vania, pun sama Vania juga menatap wajah Calvin sekilas, Vania terlihat kikuk saat duduk berhadapan dengan sang Adik ipar, dimana semalam mereka berdua telah terlibat perang ranjang.
"Kamu cantik sekali, Vania! Bertahun-tahun Aku tidak berjumpa dengan mu, sekarang kamu semakin cantik, tidak salah Aku bersabar menunggu mu, tapi sayang kamu sudah menjadi istri Abangku yang brengsek ini," batin Calvin.
Sementara itu Bastian yang tahu jika Calvin menatap wajah istrinya, dengan cepat Bastian mengalihkan perhatian Vania dengan mengusap lembut rambut sang istri.
"Sayang! Kamu mau makan apa? Biar Aku ambilkan!" serunya sembari dengan nada yang lembut.
"Tidak usah, Mas! Aku bisa ambil sendiri." balas Vania sembari tersenyum.
"Kamu harus makan yang banyak dong! Aku ingin jangan sampai kamu sakit, dan juga agar kamu bisa melayaniku setiap malam, hmm!"
Seketika Calvin tersedak saat Bastian mengucapkan itu kepada Vania. Vania pun langsung ikut panik melihat Calvin yang terlihat batuk-batuk.
"Calvin!" Vania beranjak berdiri dan mengambil kan air putih untuk Calvin, namun
Bastian langsung menahan tangan Vania dan menatap tajam wajah sang istri, Vania pun menuruti perintah sang Suami, Ia pun kembali duduk di kursi nya.
Uhuk-uhuk ...
"Ya ampun Calvin! Hati-hati dong kalau makan, pelan-pelan saja!" seru sang Mama yang memberikan segelas minum untuk sang anak.
"Tidak apa-apa, Ma! Terima kasih." ucap Calvin setelah meminum air putih yang diberikan oleh sang Mama.
"Makanya buruan nikah sana! Biar kamu nggak terkejut melihat kemesraan kami, ini belum seberapa, bagaimana saat kamu tahu ketika kami sedang berduaan di dalam kamar, ah sangat menyenangkan. Benar kan, sayang!" kata Bastian yang sengaja memanas-manasi sang Adik.
Vania pun terlihat menunjukkan senyum paksa nya, sembari sesekali melihat wajah Calvin. Berharap Calvin tidak percaya dengan ucapan Bastian.
"Brengsek! Apa Aku harus melihat pemandangan ini setiap hari? Rasanya Aku tak sanggup, Vania! Aku berharap kamu tidak mau disentuh oleh Bang Tian, Aku akan merebut mu kembali." batin Calvin.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
宣宣
semangat Thor 💪💪💪
2022-11-18
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
di pikirnya cslviu akan begitu percaya akan bualanmu
2022-11-06
0
Ridho Pkp
perbuatan Bastin gk bisa di bnrkn, tp lebih" perbuatan Calvin lebih gk terpuji. istri nya juga gak terbuka. hubungan yg rumit untuk dua saudara.
2022-10-24
0