Aku masih mencintaimu

Bastian pun dibuat pusing dengan keadaan ini, semoga saja Anggun tidak menceritakan semuanya kepada Vania tentang kehamilannya, mengingat Anggun dan Vania adalah sahabat.

Seharian Bastian tidak bisa tenang di kantor, Ia terlihat cemas jika saja Anggun bercerita tentang hubungan mereka, tentu saja hal itu membuat Calvin mengerutkan keningnya.

"Kamu kenapa, Bang? Aku perhatikan dari tadi kamu nggak semangat gitu, apa gara-gara Anggun?" seloroh Calvin yang sedari tadi melihat kegelisahan Bastian.

"Kata siapa? Udah deh kamu tidak usah sok tahu, lagipula Aku mau pulang, sudah malam. Pastinya Vania sudah menunggu kedatangan ku di rumah." Bastian berkata seolah menyindir Calvin.

Akhirnya Bastian pulang lebih dulu, sementara Calvin terlihat membereskan pekerjaan nya terlebih dahulu. Calvin dan Bastian mengendarai mobil sendiri-sendiri.

Sementara itu di rumah, Vania dan Maria tengah menyiapkan makan malam sebelum Bastian dan Calvin pulang ke rumah. Di sela-sela mereka berdua menyiapkan makanan di dapur, Maria tampak mengajak menantunya mengobrol.

"Oh ya Vania! Kamu jujur sama Mama! Apa kamu bahagia menjadi istri Bastian?" Maria menatap wajah sang menantu yang terlihat sedang tersenyum paksa.

"Kenapa Mama tanyakan itu? Tentu saja Vania bahagia, Ma!" ucapnya berbohong dan terbata-bata.

"Kamu bohong! Mama tidak bisa kamu bohongi, kamu masih mencintai Calvin, bukan?" seketika Vania gugup dan salah tingkah mendengar Ibu mertua nya mengatakan hal yang sebenarnya.

"Kenapa Mama bisa berpikiran seperti itu? Tentu saja tidak, Ma! Dan itu tidak mungkin." jawab Vania gugup.

"Mama tahu betul bagaimana kalian dulu, kalian saling mencintai, hingga akhirnya kalian berpisah karena Calvin kuliah di luar negeri, dan asal kamu tahu, Calvin tidak pernah meninggalkan mu, ya ... mungkin kalian belum berjodoh, tapi ya sudahlah meskipun kamu tidak menjadi istrinya Calvin, setidaknya kamu tetap menjadi menantu Mama. Tapi Vania! Mama berharap pernikahan ini tidak menjadikan mu sebagai beban, Bastian sangat mencintaimu, ya meskipun pernikahan ini hanya sebagai penebus hutang-hutang Ibumu, tapi percayalah Bastian sangat mencintaimu!" seru Maria yang membuat Vania semakin gundah.

"Maafkan Vania, Ma! Vania tidak bisa menjadi istri yang sempurna, Vania sudah berbuat dosa besar dengan Calvin, dimana seharusnya Vania tidak melakukannya bersama Calvin." batin Vania yang masih teringat akan kejadian semalam dengan sang Adik ipar.

Setelah beberapa saat Vania dan Maria menyiapkan makan malam, terdengar suara mobil Bastian yang mulai masuk ke halaman rumah, dan di susul mobil Calvin di belakangnya.

"Rupanya mereka berdua sudah datang!" ucap Maria yang terlihat senang mendengar kedua putranya sudah tiba di rumah.

Vania menyambut kedatangan suaminya, Bastian yang tahu jika Calvin memperhatikan nya, Ia pun mengambil momen ini untuk membuat sang Adik kesal, tentu saja Bastian menghampiri istrinya dan langsung mendaratkan ciumannya pada bibir sang istri, tapi nyatanya Vania berusaha untuk menghindari nya, tentu saja Bastian merasa geram, karena bagaimanapun juga Vania sudah berani menolaknya di depan Calvin.

"Sialan! Berani-beraninya Vania menolak ku, si Calvin melihatnya lagi!" gerutu Bastian yang langsung berjalan masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Vania, Ia merasa sangat tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Vania kepada nya.

Vania masih terdiam di tempatnya, sungguh Ia tidak bisa melakukan hal itu kepada Bastian, meskipun Bastian adalah suaminya sendiri. Vania melihat Calvin yang mulai masuk ke dalam rumah, Ia pun membalikkan badannya dan berharap tidak bertatap muka langsung dengan Adik iparnya itu, baru beberapa langkah Vania masuk ke dalam rumah, tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Calvin dari belakang.

"Tunggu Vania!" spontan Vania berhenti dan terlihat begitu gugup.

"Aku tahu kamu masih mencintai ku, kan? Jangan bohongi dirimu, Vania! Aku tahu jika perasaan cinta itu masih ada untukku, tinggal kan Bang Tian dan menikahlah denganku!" ucap Calvin yang masih berharap untuk merebut kembali kekasihnya itu dari sang Kakak.

Spontan Vania membalikkan badannya dan menatap wajah Calvin sembari berkata, "Kamu sudah gila, Vin! Aku ini kakak ipar mu, kamu harus bisa menghormati ku, lagipula siapa yang bilang Aku masih mencintai mu, nggak usah terlalu banyak berharap, Aku tidak lagi mencintaimu, sekarang lepaskan tanganmu!"

Calvin semakin mempererat genggaman tangannya dan pria itu mulai berbisik pada telinga Vania.

"Benarkah? Sekarang Katakan padaku, benarkah kamu sudah tidak mencintaiku? Bagaimana dengan semalam, kamu begitu menikmatinya, bukan? Aku tahu jika kamu masih sangat mencintaiku, kamu sangat merindukanku, sangat terasa di setiap hembusan nafas mu, selalu ada namaku. Ayolah Vania! Jangan bohongi dirimu!"

Vania tampak mulai sesak nafas, betapa nafas hangat Calvin yang menyapu telinga nya, seketika membuatnya merinding.

"Lepaskan tanganku, Vin! Kamu tahu Aku ini istri Abang mu."

"Aku tidak perduli kamu istri Abangku, Aku akan tetap mencintaimu, Vania. Sekarang Katakan, jika kamu masih mencintaiku, setelah itu Aku akan melepaskan tanganmu." Calvin memaksa Vania untuk mengatakan hal yang sebenarnya.

"Tidak! Tidak akan pernah Aku mengatakannya, sekarang lepaskan tanganku, Vin!"

"Katakan dulu!"

"Tidak!"

"Katakan!"

"Tidak!"

Vania bersikukuh bahwa dirinya tidak mencintai Calvin, hingga Ia sadar terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang mendekati mereka berdua, Vania terlihat panik, Ia tidak mau ada orang yang sedang melihat dirinya tengah bersama sang Adik ipar.

"Lepaskan tanganku, Vin! Kamu tidak dengar ada orang yang akan datang ke sini."

"Aku tidak perduli, sebelum kamu mengatakan yang sebenarnya, katakan jika kamu masih mencintaiku, Vania!"

Karena suara sepatu itu kian mendekat, Vania pun harus cepat menjawab pertanyaan Calvin, agar pria itu segera melepaskan tangannya.

"Tidak ... tidak ... tidak ...! Oke ... oke ... Aku masih mencintai mu, Aku masih sangat mencintai mu sampai sekarang, tidak akan pernah ada yang menggantikan dirimu dalam hati ku, hanya kamu Pria yang akan selalu berada di dalam hatiku." Seketika Calvin bisa bernafas dengan lega, setidaknya jawaban ini yang akan menjadi penyemangat dirinya untuk mendapatkan Vania kembali.

"Sekarang kamu puas! Dan sekarang lepaskan Aku!" Calvin tersenyum dan akhirnya pria itu melepaskan genggaman tangannya dari tangan Vania.

Di saat bersamaan, Bastian datang dan melihat mereka berdua yang sedang berduaan.

"Apa yang kalian lakukan?"

...BERSAMBUNG...

Bonus visual

Vania Isabella

Calvin Orlando

Bastian Orlando.

Guys kalau kalian harus memilih, Kalian pilih Abang atau Adiknya? 🤔😁

Terpopuler

Comments

ita🍓

ita🍓

tebalik Thor seharusnya Bastian yg jdi Calvin visualnya 🙏🙏

2023-06-20

0

Kistin Ajja Deh

Kistin Ajja Deh

KL liat visualnya ,jelas pilih si Abang lah🤭

2023-01-21

0

neni onet

neni onet

lop yuu abang. . . 😍

2022-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!