Sementara di dalam kamar, Bastian merebahkan tubuh sang istri dengan sangat pelan, Ia kemudian memanggil pelayan untuk mengambilkan obat dan air minum untuk Vania.
"Vania, maafkan Aku! Aku tidak sengaja melakukannya, Plis Aku mohon sadarlah!" ucap Bastian sembari menggenggam tangan sang istri dan mengecup nya dengan lembut.
Setelah pelayan datang dengan membawa segelas air minum dan minyak angin serta plester, karena benturan pada kepala Vania yang mengenai dahinya, membuat dahi gadis cantik itu sedikit memar dan berdarah.
Bastian kemudian meletakkan minyak angin itu pada hidung Vania, dan setelah beberapa saat akhirnya Vania mulai membuka kedua matanya, Vania memegangi kepalanya yang terasa begitu berat.
"Vania, syukurlah! Aku senang akhirnya kamu sudah siuman, Maafkan Aku!" ucap Bastian sembari mengobati luka yang ada pada dahi Vania.
"Tidak apa-apa, Mas! Kenapa Mas bertengkar dengan Calvin? Kalian tuh saudara loh."
Bastian terdiam mendengar ucapan dari sang istri, Ia pun segera bangkit dan menutup pintu kamarnya serta menguncinya. Seketika Vania membulatkan matanya saat Bastian menutup pintu kamar mereka dan menguncinya.
Bastian membalikkan badan dan berjalan menghampiri Vania yang sedang duduk di atas ranjang pengantin itu. Ia pun mulai membuka jas pengantinnya dan membuangnya ke segala arah, sementara Vania terlihat mulai gugup, jangan-jangan Bastian menginginkan hak nya dari Vania.
Bastian duduk di dekat Vania dan perlahan pria itu membelai wajah sang istri.
"Kamu tahu! Dari dulu Aku sangat memimpikan mu untuk menjadi milikku, dan sekarang kamu benar-benar sudah menjadi milikku, Vania! Malam ini adalah malam pengantin kita, Aku tahu mungkin Aku lah orang pertama yang beruntung memiliki mu, kamu cantik sekali, Sayang!" Bastian pun mulai tergoda untuk mencumbu istrinya. Namun, dengan cepat Vania memalingkan wajahnya dan menjauhi Bastian yang saat itu sedang ingin bercinta dengannya.
"Maaf, Mas! Aku tidak bisa sekarang, Aku mohon Mengertilah! Aku belum siap." jawaban Vania sudah di duga Bastian sedari awal, Ia tahu pasti Vania menolaknya.
"Kenapa? Apa kamu masih mencintai Calvin? Kamu dan Calvin tidak bisa bersatu lagi, sekarang Aku adalah suamimu dan Kamu sudah menjadi seorang istri Bastian Orlando. Jadi, lupakan cintamu pada Adikku, dan kamu harus belajar mencintai suamimu, Vania!" Bastian terlihat sedikit kesal, karena baru saja Ia dan sang Adik bertengkar masalah Vania, ditambah lagi dirinya yang ditolak oleh gadis incarannya.
"Kamu ini ngomong apa sih, Mas! Aku dan Calvin sudah tidak ada hubungan apa-apa, bagaimana kamu bisa mengatakan jika Aku masih mencintainya?" balas Vania.
"Lalu kenapa kamu menolak ku? Bukankah itu sudah kewajiban mu sebagai seorang istri? Wajar kan Aku meminta nya sekarang?" Bastian berkata sembari membawa tubuh Vania ke dalam pelukan nya.
Vania menggelengkan kepalanya dan memohon kepada Bastian untuk melepaskan nya. "Jangan, Mas! Aku mohon jangan paksa Aku! Aku tidak bisa sekarang," Vania merengek agar Bastian segera melepaskan nya.
"Tapi jika Aku memaksa? Kamu mau apa? Toh tidak ada yang bisa mendengarkan teriakan mu, hanya kita berdua di kamar ini, ayolah Sayang! Dari dulu Aku ingin sekali memiliki mu, dan sekarang Aku sudah tidak sabar lagi untuk ...."
Bastian terus memaksa Vania untuk melepaskan pakaiannya, namun Vania terus berontak, Vania benar-benar tidak ingin disentuh suaminya, apalagi baru saja Ia di sentuh oleh Calvin, sang Adik ipar yang sudah mendahului kakaknya. Vania merasa bersalah dan Ia pun menolak Bastian untuk datang kepadanya.
"Lepaskan Aku, Mas! Lepaskan ...!" Vania spontan menendang bagian vital Bastian dengan lutut nya, seketika Bastian terjatuh di atas kasur sembari mendekap perut bawah nya yang teras begitu menyakitkan.
"Awwww ... brengsek kamu, Vania! Awas saja kamu, sialan!" Bastian terlihat meringis kesakitan tak berdaya, nyatanya si burung emprit nya mengalami patah tulang akibat tendangan Vania yang cukup keras, alhasil leher burung emprit itu lemas tak berdaya.
"Ma-maaf kan Aku, Mas! Sudah kubilang Aku tidak bisa, kamu terus saja memaksa, ka-kamu tidak apa-apa kan, Mas!" Vania berusaha membantu suaminya.
"Jangan sentuh! Pergi sana! Kamu sudah membuat pistol ku lemas, sudah, tidur saja! Baru kali ini Aku di tolak dengan seorang wanita, dan parahnya dia adalah istriku sendiri," gerutunya sembari tidur membelakangi Vania.
"Huffftt! Maaf ... maafkan Aku, Mas! Sepertinya Aku belum bisa untuk melayanimu, Aku tidak bisa sekarang," batin Vania sembari mengusap-usap dadanya.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEMOGA HAMIL BENIH CEBONG CALVIN TU VANIA..
2023-01-03
0
Sulaiman Efendy
KASIAN LO BAS,, LO YG IJAB QABUL, TPI ADIK LO YG MP... TRNYATA LO PNY HASRAT JUGA SAMA PACAR ADIK LO SNDIRI, KLO MMG IBU VANIA ADA HUTANG, HRSNYA LO NIKAHIN VANIA MA CALVIN, TERNYATA LO AMBIL KSEMPATAN BUAT IKAT VANIA BUAT DIRI LO SENDIRI...
2023-01-03
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
ini mah karmamu Bas sebelum menikah paginya kau sudah ena2 dg anggun.
2022-11-06
0