Kamu adalah jodohku

Calvin pun memutar arah mobilnya, Ia mengikuti mobil sang Kakak yang sudah melesat cukup jauh, Calvin berusaha untuk mengejar mobil Bastian, keadaan jalan raya yang padat merayap membuat Calvin sedikit kesusahan untuk mendekati mobil Bastian. Namun, Ia tak menyerah begitu saja, demi untuk mengetahui ada hubungan apa Sang Kakak dengan Ibu tiri Vania, Calvin terus melajukan mobilnya.

Namun, sungguh sial, lampu merah memaksa Calvin untuk berhenti, Ia terjebak di dalam kemacetan, sementara mobil Bastian sudah menghilang entah kemana.

"Ah sial sial! Aku kehilangan mereka, pasti ada sesuatu di antara mereka, Tante Susi terlihat begitu mesra dengan Bang Tian, apa jangan-jangan mereka berdua berselingkuh? Astaga! Vania harus tahu, Aku harus memberi tahukan kepada Vania."

Calvin segera melajukan mobilnya kembali ke rumah, karena dirinya sudah tidak bisa mendapatkan mobil Bastian dimana sang Kakak membawa serta Ibu mertuanya.

Sesampainya di rumah, Calvin segera menemui Vania yang saat itu sedang berada di kolam ikan, gadis itu terlihat sedang memberi makan ikan-ikan kesayangan Ibu mertuanya.

Calvin melihat Vania yang sedang duduk di pinggiran kolam dengan tangannya yang sedang bermain-main dengan air yang ada di kolam tersebut. Calvin mulai mendekati Vania dan ikut duduk di pinggiran kolam tersebut.

"Gadis secantik kamu nggak boleh ngelamun di pinggir kolam, bisa-bisa ikan-ikan itu melihat mu ikut bersedih," Calvin berkata sembari ikut memberikan makanan pada ikan-ikan itu.

Vania menoleh dan Ia segera beranjak pergi dari sana, melihat kedatangan sang adik ipar yang tentunya jika suaminya tahu, Ia pasti sangat marah.

"Maaf Vin! Seharusnya kita jaga jarak, Aku tidak mau suamiku marah melihat kita sedang berdua." ucap Vania sambil berlalu pergi. Namun, Calvin dengan cepat menahan tangan Vania sehingga gadis itu terpaksa menghentikan langkahnya.

"Lepaskan tanganku! Apalagi yang kamu inginkan?" titah Vania sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Calvin.

Calvin berjalan menghadap Vania, Ia melihat kening Vania yang terlihat sedang diplester, Ia pun menanyakan darimana Vania mendapatkan luka itu.

"Kamu terluka?" Calvin mencoba menyentuh kening Vania, namun dengan cepat Vania menghindarinya. "Jangan sentuh!"

"Maaf! Aku hanya khawatir saja, sebenarnya luka itu kenapa?" tanya Calvin yang masih penasaran.

"Tidak apa-apa, ini cuma terpeleset di kamar mandi dan tak sengaja kebentur dinding." Vania berusaha menutupi asal mula luka itu.

"Terpeleset? Kamu hati-hati dong! Coba kalau Aku ada di situ, pasti kamu tidak akan terpeleset dan tidak akan terluka seperti ini." mendengar ucapan Calvin, Vania pun bergegas untuk masuk ke dalam rumah untuk menghindari fitnah, tapi rupanya Calvin memang sengaja tidak ingin melihat kakak iparnya pergi. Pria itu spontan berucap, "Kenapa kamu bersikap seperti dingin padaku? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi, Vania?" tanyanya sembari menghadang langkah Vania

"Aku mohon! Jangan bicarakan itu lagi, hubungan kita sudah berakhir, Aku tidak mau menyakiti suamiku, hidup mu masih panjang, Vin! Kamu bisa mendapatkan gadis yang lebih baik daripada Aku, harusnya kamu harus mengikhlaskan diriku untuk menjadi istri Abang mu, kita tidak berjodoh!"

"Jodoh? Dari dulu Aku sangat yakin jika kamu adalah jodohku, Vania! Aku tidak pernah mengharapkan wanita lain masuk ke dalam hidupku selain dirimu, dan Aku sangat percaya suatu hari nanti Aku pasti bisa mendapatkanmu kembali,"

"Stop Calvin! Bangunlah dari mimpi-mimpimu! Kenyataannya Aku sekarang adalah kakak ipar mu, dan kamu harus menerimanya."

"Tidak! Sampai kapanpun Aku tidak akan bisa menerima kamu menikah dengan Abangku yang brengsek itu, dia sengaja merebut mu dariku, dari dulu Abang memiliki perasaan yang sama kepadamu, dan dulu dia sudah bersumpah untuk membawamu ke rumah ini sebagai menantu, bukan untuk menjadi Istriku tapi untuk menjadi istrinya, sementara dia, tidak semua orang tahu bagaimana Abang diluar, Aku menutupi semua sifat-sifat buruknya, karena Aku tak ingin Mama dan Papa terluka dan kecewa, di rumah dia memang terlihat sangat penyayang, tapi di luar Aku sudah tahu wanita mana saja yang sudah Ia tiduri."

Seketika Vania mengernyitkan dahi, mungkin apa yang dikatakan oleh Calvin memang benar adanya, terbukti dengan alat kontrassepsi yang Ia temukan di dalam saku jaket milik suaminya.

"Dan kamu tahu, Vania? Baru saja Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, jika Abang dan Tante Susi sedang jalan berdua dan mereka terlihat mesra sekali."

"Apa? Suamiku jalan dengan Ibuku?"

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Ida Susmi Rahayu Bilaadi

Ida Susmi Rahayu Bilaadi

kok ya pas critanya dg yg lg viral skr, menantu selingkuh dg ibu mertua 😆😆😆

2023-01-06

1

Diana Susanti

Diana Susanti

betul sx

2022-11-04

0

AbhiAgam Al Kautsar

AbhiAgam Al Kautsar

Bastian .. tidak dapat anak tirinya .. ibunya pun ok ok aj.. he he heee... Bastian teh celup

2022-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!