"Bagaimana mungkin, ternyata Mas Tian menemui Ibu? Astaga! Aku harus mencari tahu sendiri kebenarannya, setidaknya Aku Aku harus berhati-hati agar Mas Tian tidak curiga." batin Vania.
Calvin meraih tangan Vania dan berusaha meyakinkan Vania supaya percaya kepada-nya dan meninggalkan Bastian yang tidak mungkin membahagiakan dirinya.
"Percayalah, Vania! Aku tidak mungkin berbohong padamu, kamu tahu Aku tidak pernah membohongimu," Vania mencoba menenangkan dirinya, mungkin Calvin memang benar, pria itu memang tidak pernah membohonginya.
"Terima kasih atas perhatianmu, Aku percaya jika kamu tidak membohongiku, tapi di sini statusku adalah istri kakakmu, dan Aku dan Mas Bastian baru saja menikah, Aku juga tidak mau mempermalukan keluargamu dengan langsung meminta cerai dari suamiku hanya karena mengetahui sesuatu yang belum tentu kebenarannya, Aku harus menyelidikinya, apa benar suamiku telah melakukan seperti yang kamu tuduhkan." balas Vania yang memilih tetap tenang menghadapi kenyataan tentang suaminya.
"Secepatnya Aku akan mencari tahu kebenaran nya, dan Aku ingin semua orang tahu siapa sebenarnya Bang Tian, meskipun dia adalah kakakku sendiri, Aku hanya ingin kamu bisa jauh dari Bang Tian, dan setelah itu menikahlah denganku, Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, Aku tidak akan pernah menikah dengan wanita manapun kecuali dengan mu, Vania! Sampai kapanpun Aku akan menunggu jandamu." Calvin menatap wajah Vania, sungguh perasaan cinta itu tidak bisa dikendalikan, detak jantung keduanya terdengar begitu kencang, seakan-akan mereka berdua bersiap untuk berlomba.
"Vania! Jujur Aku tidak bisa melihatmu berada di samping Abangku, setiap kali Aku melihat kalian berdekatan, seolah hati ini terbakar begitu panas, Aku sangat cemburu melihat mu dipegang, disentuh bahkan dipeluk Abangku di depan Mama dan Papa. Aku tahu ini salah, tapi Aku benar-benar tidak bisa melihat mu seperti itu, rasanya Aku tidak rela jika Abang menyentuhmu. Karena Aku terlalu mencintaimu, Vania! Aku sangat mencintaimu!"
"Calvin! Aku ... Aku ...!" Vania menundukkan wajahnya, Ia pun tidak bisa membohongi hatinya, dirinya pun masih mencintai adik iparnya itu, namun kenyataan yang membuatnya harus melupakan Calvin, Vania kini menjadi istri Abang sang kekasih, betapa itu pergulatan batin yang sangat berat untuk Vania, disisi lain dia ingin menjadi istri yang baik, tapi di sisi lain Ia harus sekuat mungkin menahan perasaannya kepada Calvin. Mau tidak mau mereka bertemu setiap hari.
"Katakan, Vania! Abangku tidak pernah menyentuhmu, kan? Aku nggak tahu kenapa rasanya Aku nggak rela membiarkan mu tersentuh Abangku sendiri, meskipun dia adalah suamimu. Karena hanya Aku yang berhak memiliki mu, egois memang, tapi memang seperti itulah, Aku tidak bisa melihatmu menjadi milik Abangku, dia tidak pantas memiliki istri seperti dirimu, kamu terlalu baik untuknya."
Vania terdiam, karena sejatinya dirinya belum terjamah sama sekali oleh suaminya, justru Calvin lah yang sudah menyentuh dirinya pertama kali. Vania menggelengkan kepalanya pelan, seolah menunjukkan jika Bastian tidak pernah menyentuhnya.
Calvin tersenyum dan Ia puas mendapatkan jawaban Vania meskipun hanya sekedar gelengan kepala.
"Terima kasih, Vania! Terima kasih banyak."
"Kenapa kamu begitu senang saat Aku mengatakan hal itu, kamu tahu Aku ini istri sah Abang kamu, bukankah itu adalah kewajibanku, bagaimana jika Aku memenuhi kewajibanku sebagai seorang istri? Apa kamu akan tetap mencintai ku?"
Calvin terlihat mengusap wajahnya kasar, dengan menatap wajah Vania dalam-dalam, Calvin memegang kedua lengan Kakak iparnya dan berkata, "Memangnya kamu bisa melakukan itu dengan pria lain? Memangnya kamu mampu membiarkan tubuhmu disentuh pria lain selain diriku? Aku tahu kamu tidak akan pernah bisa, Vania!"
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Diana Susanti
jodoh nggak akan kemana
2022-11-04
0
Rinnie Erawaty
mumet hubungan kalian...
2022-11-03
0
Siti Khoiriyah
riweuh euyyy...🤦🤦🤦
2022-11-01
0