12

Galvin terbangun dari tidurnya, dia memegang kepalanya karena merasakan pusing akibat pengaruh obat tidur itu, "Arrggghhh..."

Galvin merasakan kaget begitu menyadari dirinya sama sekali tidak memakai pakaian, hanya ditutupi selimut saja.

"Arggghh... dimana aku? Mengapa aku telanjang begini?" Galvin mencoba mengingat apa terjadi semalam, namun sayangnya dia sama sekali tidak ingat.

Ingatan terakhir dia adalah saat makan malam bersama Hana.

Ceklek!

Terdengar suara seseorang membuka pintu kamar mandi.

Galvin tercengang begitu melihat Hana keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe.

"Mengapa kamu ada disini? Apa kamu yang telah membuat aku telanjang?" Galvin bertanya dengan nada membentak, karena selama berkencan dengan pacarnya, Galvin tidak pernah membiarkan wanita manapun melihat benda pusakanya, dia hanya melepaskan bajunya saja.

Galvin mengerubuni dirinya dengan selimut, seperti seorang gadis yang habis diperko-sa saja.

"Jadi kamu tidak ingat dengan apa yang terjadi semalam?"

"Semalam?" Galvin mengerutkan keningnya, "Maksudnya apa?" Galvin mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya semalam, tapi dia sama sekali tidak ingat.

"Apa karena sering meniduri banyak wanita sampai kamu lupa apa yang kamu lakukan padaku?" Hana mempelihatkan foto-foto dirinya bersama Galvin. Hana memang pintar, membuat posisi seolah-seolah difoto itu terlihat seperti sedang berhubungan badan.

Galvin tercengang melihatnya, bagaimana dia tidak kaget dan kesal, disaat dia melepaskan keperjakaannya dia sama sekali tidak ingat bagaimana rasanya pertama kali merasakan dia mengukung seseorang. Itu artinya dia juga gagal menepati janjinya pada mamanya, padahal dia sendiri yang berjanji pada mamanya dia tidak akan berhubungan badan di luar pernikahan.

Galvin masih ingat saat kejadian yang menimpa adik kembarnya, yang hamil di luar pernikahan karena saat itu Ghisell dan Haikal sama-sama mabuk jadi tidak sadar melakukannya. Mamanya terlihat begitu tegar waktu itu di depan keluarganya, padahal dia diam-diam menelpon Galvin sambil menangis, saat itu Galvin masih kuliah di Singapura. Sang mama menangis karena merasa gagal menjadi seorang ibu.

Dan kini kalau mamanya tau tentang kejadian malam ini pasti akan membuat mamanya sangat kecewa.

"Kamu pasti menjebakku, iya kan?"

Galvin memperhatikan seprai disana, dia terkejut saat ada noda darah di seprai itu. Itu darah pemberian dari Samuel agar Hana terlihat sudah melepaskan keperawanannya bersama Galvin.

"Bahkan kamu yang sudah merebut kehormatanku, lalu aku harus minta tanggung jawab sama siapa?" Hana mengatakannya seolah-olah dia korban.

"Bagaimana kalau aku hamil?" Hana menambah perkataannya.

Galvin segera berdiri, tak peduli lagi dia mau telanjang di depan Hana toh Hana sudah melihat semuanya semalam.

Sontak membuat wajah Hana memerah saat melihat Galvin berdiri dengan posisi telanjang, dia memalingkan pandangannya ke arah mana saja karena tidak ingin melihat benda pusakanya Galvin.

Tak disangka Galvin malah menghampiri Hana, membuat Hana semakin terkejut dan reflek mundur sayangnya punggungnya mentok mengenai dinding.

Sementara Galvin terus berjalan dan malah mengunci tubuhnya, membuat kedua badan mereka menempel, dia menatap Hana dengan intens, Hana jadi takut bagaimana kalau dia malah meminta Hana untuk melakukannya lagi. Sementara dirinya sebenarnya masih perawan.

"Emm.... aku tidak nyaman seperti ini." Hana mendorong tubuh Galvin.

Namun Galvin mengangkat kedua tangan Hana dan meletakannya di dinding tepat di atas kepadanya, "Apa yang kamu mau dariku hm? Padahal kamu bisa bela diri, kamu bisa kan menendang aku atau membanting tubuh aku?"

Hana pura-pura tenang menghadapi Galvin, walaupun dia merasakan ada yang mengeras dibawah sana, sampai Hana tidak sanggup melihat kebawah, dia meneguk saliva membayangkannya, "Karena... karena aku mencintai kamu, makanya aku membiarkan kamu menyentuhku. Tapi aku tidak akan membiarkan kamu menyentuh aku lagi sebelum kamu bisa mencintai aku."

Galvin terkekeh, "Mencintaiku kamu bilang? Kamu tidak sadar dengan statusmu itu?" Galvin merendahkan Hana karena Hana bukan dari kalangan orang berada.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

saling menjebak ini mah ntarY . .

2024-02-07

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Hanna main api ntar kebakar sendiri, amit2 jgn SMP di manfaatin Samuel Thour

2023-03-21

1

nadia

nadia

klu udh begitu macan betina nya jadi kucing angora lagi gavin 😜😁

2022-12-09

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!