2

Di Jepang, Hana tak sabar ingin segera pulang ke Indonesia, dia sudah berencana akan mengambil cutinya selama satu minggu, Hana mengumpulkan beberapa oleh-oleh untuk adiknya dan Samuel.

Samuel adalah kekasih Hana, mereka berpacaran dari mereka saat kuliah dulu, Hana merasa beruntung menjadi kekasih Samuel karena dia yakin Samuel adalah pria yang sangat setia. Walaupun dia merasa minder karena Samuel adalah seorang pria yang kaya raya.

Namun apa yang dia persiapkan untuk Anya kini sia-sia, begitu mendengar sang adik telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.

Begitu mendengar kabar duka tentang sang adik, Hana langsung memutuskan untuk pulang ke Indonesia hari itu juga.

"Anya..."

Bahkan di dalam pesawat Hana tak bisa berhenti menangis, berharap kabar yang dia terima itu tidak benar, dia berharap ini hanyalah sebuah kejutan dari sang adik untuk membuatnya khawatir.

Begitu tiba di Indonesia, Hana langsung pergi ke rumah sakit, Hana tak kuasa saat melihat kondisi Anya yang memperihatinkan, dia menjerit histeris menangisi kepergian sang adik. "Oh tidak, Anya!"

Hatinya sangat tidak kuasa melihat kondisi Anya. Dia pasti sangat kesakitan sekali sebelum ajal menjemputnya.

"Anya, kenapa kamu meninggalkan kakak, Anya?"

Hana memeluk tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi itu, Anya adalah sosok adik yang sangat ceria, mengapa bisa dia meninggal dengan cara tragis seperti ini.

Kini tak ada lagi penyemangat hidupnya.

Tak ada lagi yang merengek meminta uang buat beli tiket nonton Exo.

Tidak ada lagi yang selalu bersikap manja dan mnyambut kepulangannya.

Karena sang adik kini telah tiada. Anya telah pergi untuk selama-lamanua.

"Anya..."

Polisi bilang Anya di duga terjun ke bawah gara-gara patah hati, dugaan semakin kuat karena saat Anya terjun dia menggenggam sebuah foto laki-laki. Namun anehnya CCTV di hotel itu rusak. Jadi tidak begitu jelas kronologinya bagaimana.

Hana terduduk di luar kamar jenazah, dia menatap foto pria itu dengan tatapan penuh kebencian, dia baru menyadari pria itu adalah pria cabul yang pernah menyerobot masuk ke dalam apartemennya, sudah dia duga dari awal pria itu bermasalah dan bukan pria baik-baik, lalu meremas foto itu dengan menahan amarahnya.

Apa selama ini Anya diam-diam berkencan dengan seseorang?

Apakah Anya bunuh diri atau dibunuh?

Bahkan ponsel Anya mendadak hilang.

"Apa mungkin pria ini yang membunuh adik saya? Adik saya tidak mungkin bunuh diri Pak. Bahkan ponselnya Anya hilang." Hana merasa ada kejanggalan atas kematian adiknya.

"Kami sudah memeriksa saudara Galvin, dia saat kejadian itu sedang berada di luar kota. Dan juga adik anda meninggal murni karena bunuh diri." jawab polisi.

Hana masih tak terima dengan semua ini. Namun buat seorang wanita miskin seperti dia, dia hanya pasrah menerima takdir ini.

Begitu polisi itu pergi, Hana terduduk kembali dengan perasaan tak berdaya, dia begitu lemah untuk menerima takdir yang teramat menyakitkan ini.

"Permisi kak!"

Suara itu mengaggetkan lamunan Hana. Hana segera menghapus air matanya yang dari tadi mengalir.

Teman dekatnya Anya duduk di samping Hana, gadis itu bernama Pingkan. Hana sudah lama mengenalnya.

Pingkan melihat foto pria yang digenggaman Hana, dia menghela nafas, "Pria itu bernama Galvin, dia seorang playboy."

Hana langsung menoleh ke arah Pingkan, "Kamu mengenalnya? Apa selama ini Anya berpacaran dengan pria bajingan itu?"

"Iya kak, aku minta maaf karena tidak memberitahu kakak soal ini. Karena aku tau Anya dilarang berpacaran, makanya dia tidak pernah mengoleksi satu barang pun agar tidak terlihat dia sedang memiliki pacar. Hanya foto itu yang dia punya."

Air mata Hana mengalir kembali mendengarnya, dia merasa jadi kakak yang gagal buat Anya, mungkin selama ini Anya tertekan dengan semua aturan yang dia berikan, padahal itu untuk kebaikan Anya juga.

"Dia patah hati karena Galvin telah memainkan perasaannya dan memutuskannya begitu saja."

Hana semakin kuat meremas foto Galvin, seorang adik yang begitu sangat dia sayangi dengan teganya dipermainkan oleh seorang playboy tidak tau diri. Tentu saja dia percaya dengan ucapan Pingkan karena dia sudah bertemu dengan pria brengsek itu di Jepang.

"Sayang!"

Hana langsung menoleh ke arah sumber suara, dia melihat kekasihnya yang baru saja tiba di rumah sakit, Hana langsung berhambur memeluk Samuel. "Samuel, adik....adik aku..."

Samuel mencoba menenangkan Hana, memeluk kekasihnya dengan erat. "Jangan sedih, aku akan selalu menemani kamu." Samuel tidak sengaja melihat ke arah Pingkan yang sedang memperhatikan mereka. Mereka berdua saling memandang.

Hana semakin terisak "Aku akan membalas perbuatan pria bajingan itu. Aku tidak akan membuat dia hidup bahagia. Aku akan memastikan hidup dia menderita."

Samuel menepuk-nepuk pundak Hana dengan lembut, "Tentu saja, aku juga ikut marah Han. Aku pasti ingin ikut menghajarnya karena aku sudah menganggap Anya seperti adik aku sendiri."

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

Terpopuler

Comments

keyzia ayumi

keyzia ayumi

ko aku curiga ya 🤔

2024-04-29

0

Diana diana

Diana diana

hmmm . .

2024-02-07

0

YK

YK

mereka berdua berkomplot...

2024-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!