Pertempuran Elite Dunia Game
Pada tahun 2030 Dunia mengalami revolusi besar besaran dari semua bidang di seluruh negara. Akibatnya mulai muncul teknologi teknologi yang tidak pernah ada pada tahun tahun sebelumnya.
Salah satu contoh teknologinya adalah sebuah perangkat yang dapat membuat manusia memasuki dunia lain yaitu dunia virtual. Perangkat tersebut di ciptakan oleh salah seorang penemu dari Indonesia dan yang kemudian di beri nama Drive.
Setelah itu dari tahun ke tahun Drive selalu di kembangkan dan sampai akhirnya dapat di publikasikan pada tahun 2040. Pada tahun itu juga di rilis juga aplikasi virtual pertama yang di beri nama World. Aplikasi World adalah aplikasi pertama yang dapat membuat manusia masuk ke dalam dunia virtual.
Kemudian pada tahun 2047 Di rilis aplikasi kedua dan juga sebagaimana game pertama yang menggunakan perangkat drive, Aplikasi ini adalah hasil dari kolaborasi antara perusahaan Indonesia dan juga perusahaan Jepang,game tersebut di beri nama Another World.
Untuk memainkan game another world di butuhkan dua perangkat Drive yang berbeda yaitu perangkat yang bernama Drive AC dan Drive Play.
Dan di tahun yang sama ada seorang pemuda yang sedang di tembak oleh perempuan paling Cantik di sekolahnya.
...----------------...
...Prolog : Cinta Pertama...
Namaku adalah Tsukumo Akira, Aku seorang berdarah keturunan Indonesia dan Jepang.
Saat ini aku sedang di tembak oleh salah satu perempuan yang bernama Icha Syafitri
"Itu-, Akira sebenarnya aku mencintai mu” kata dia dengan malu malu
"Maukah kamu berpacaran dengan ku??” tanya dia dengan gugup
"Apa kau tidak apa-apa berpacaran dengan ku” kata ku
"Ya Aku cuma suka padamu” kata dia dengan bersikeras
"Terimakasih sudah mencintai ku dan aku akan menerima tawaran mu” kata ku
Kemudian wajah Icha yang tadinya terlihat tertekan dan gugup sekarang berubah menjadi wajah yang cerah ceria.
"Kalau begitu bolehkah aku pulang denganmu” kata icha
"Ya... Bolehlah” kata ku
Kemudian kami pun berjalan menuju ke arah rumah kami yang searah.
Tiba tiba Icha pun memegang tangan ku ketika kita sedang berjalan berdampingan.
"Hehehe" kata dia
...----------------...
Keesokan harinya
Aku pun berangkat sekolah seperti biasanya. Kemudian aku pun berpapasan dengan Vicky saat berangkat sekolah.
"Selamat pagi akira” kata Vicky
"Pagi, ky” kata ku
"Kenapa kau kelihatan sangat senang sekali, apa terjadi sesuatu yang menarik?" Kata Vicky
"Tidak ada apa apa kok” kata ku
"Yakin?” kata Vicky
"Yakin!!” kata ku
"Ya sudah aku akan menyerah untuk hari ini” kata Vicky
Kemudian kami pun sampai di sekolah kami
...----------------...
"Kriiing” bel istirahat berbunyi
"Vicky, mau ikut gak?” kata ku
"Kemana?” tanya dia
"Ke perpustakaan, untuk cari materi pelajaran yang Bu guru kasih” kata ku
"Oke aku ikut tunggu sebentar” kata Vicky
Kemudian Vicky memasukan beberapa buku ke dalam tasnya.
"Ayo pergi" kata dia
Kemudian kami pun pergi ke perpustakaan bersama dengan beberapa teman kelas yang lain.
Sesampainya di perpustakaan aku pun terkejut karena melihat Icha yang sedang menjaga perpustakaan.
Kemudian saat dia melihat ku dia menunjukkan wajah yang kelihatannya malu-malu.
"Beruntung kita Icha yang sedang menjadi penjaga perpustakaan” kata teman teman kelas yang lain berbisik-bisik
"Kalau begitu aku akan menunggu saja ya di meja sana” kata ku
"Aku juga” kata Vicky
"Kalau begitu serahkan materinya pada kami” kata teman teman kelas yang lain
Kemudian aku dan Vicky pun duduk di meja sedangkan yang lain pergi menanyakan buku.
"Akira, apa hal baiknya berhubungan dengan icha” kata Vicky
"Kau masih penasaran tentang itu” kata ku
"Yah... Habisnya tadi aku lihat tingkah kalian sedikit aneh” kata Vicky
"Jadi, bagaimana?” tanya Vicky kembali
"Bukan” kata ku dengan tak peduli
"Ya sudahlah” kata Vicky
Sebenarnya aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi kemarin Pikirku
kemudian aku menghela nafas lelah
"Mencurigakan sekali kau" kata Vicky
"Hahhh” aku pun menghela nafas untuk kedua kalinya karena lelah meladeni Vicky yang terus menanyakan tentang itu
Kemudian kami pun mulai melakukan riset bersama setelah teman teman yang lain sudah selesai bertanya.
...----------------...
Keesokan harinya
Hari ini adalah hari Rabu tapi di karenakan tanggal merah jadi aku pun mengajak Icha untuk melakukan kencan pertama kami dan aku pun janjian di sebuah taman.
Sesampainya aku di taman tersebut aku melihat seorang gadis cantik dengan rambut hitam berkilauan yang terlihat sedang menunggu seseorang.
Gadis tersebut pun melihat ke arah ku dan kemudian melambai-lambaikan tangannya.
"Akira!!” kata dia
"Maaf.... Sudah menunggu lama?” kata ku
"Tidak... Aku baru saja sampai beberapa saat yang lalu” kata dia
"Oke kalau begitu ayo kita pergi” kata ku
Kemudian Pertama-tama kami pergi ke bioskop
Gawat aku tidak bisa berhenti tersenyum pikirnya
dengan meregangkan pipinya
Aku pun melihat tingkahnya yang menurutku begitu lucu.
Syukurlah kalau dia merasa senang Pikirku
Kemudian dia mengalihkan pandangan ke arahku.
"Kenapa kamu terus melihatku” tanya dia
"Karena kamu terlihat sangat imut” Kata ku
"Duhh... Berhentilah menggoda ku seperti itu,Akira” kata dia
Sesampainya di bioskop kami pun menonton film seperti yang Icha inginkan.
...----------------...
Selesai menonton film, kami pun pergi ke berbagai tempat yang berbeda mulai dari museum dan tempat terakhir yang kita datangi adalah teman bermain.
Aku melihat langit yang sudah berubah menjadi petang dan aku pun melihat jam yang berada di tengah taman bermain dan jam tersebut menunjukan angka 17.00.
"Chaaa.... Ayo kita pulang” kata ku
"Sudah mau pulang?” kata Icha dengan kecewa
"Sudah sore soalnya” kata ku
"Ya sudahlah" kata Icha dengan menunjukan muka kecewa
"Jangan kecewa begitu dong nanti kita pergi lagi” kata ku
"Sungguh?” kata Icha
"Ya” kata ku
Kemudian kami pun menuju ke pintu keluar tempat bermain
"Akhh...aduh” teriak Icha
"Kamu kenapa?” tanya ku
"Tiba tiba kakiku terasa sakit” kata Icha
"Kalau begitu kita duduk dulu yuk” ajak ku
Kemudian kami pun duduk di bangku terdekat
"Coba sini aku lihat” kata ku kemudian melepas sepatu yang Icha pakai dan melihat kalau kakinya bengkak
"Aduh... Sebaiknya kamu jangan jalan dulu” kata ku
"Terus gimana pulangnya kalau aku gak jalan” kata Icha dengan sedih
"Yah... Mau bagaimana lagi...” kataku kemudian menunjukkan bahu ku
"Gimana kalau aku gendong sampai rumah” kata ku
"Gimana kalau nanti gak kuat” kata Icha
"Udah gak papa pasti kuat kok” kata ku meyakinkan nya
"Ya sudah kalau kamu bilang begitu” kata Icha kemudian naik ke pundak ku
"Berat juga ternyata” gumamku
" Ga usah bilang begitu” kata Icha kemudian memukul mukul kepala ku dengan muka merah
Kemudian kami pun pulang ke rumah
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments