Hari 2 Elite Battle Indonesia 999 Tahun Game
Keesokan harinya cahaya pagi menusuk mataku dan aku mendapati diriku terbangun di atas dahan pohon.
Kemarin setelah mengalahkan Ren aku pun memutuskan untuk tidur di atas dahan pohon untuk bersembunyi.
Aku pun berdiri melihat matahari terbit dari timur dan kemudian aku membuka layar belah / bar untuk melihat jumlah musuh yang tersisa dan aku pun melihat angka yang merupakan jumlah pemain yang tersisa, pemain yang tersisa berjumlah 999.562.
"Waktunya berburu lagi” kata ku dengan menutup layar belah yang ada di depanku.
Aku pun berlari ke arah timur dan matahari naik ke atas dengan cepat. Aku berlari mengikuti pembatas gurun dan hutan ke arah timur.
Aku mendengar suara sebuah pertarungan di depanku. Aku pun bergegas menuju ke asal suara dan mendapati seorang pengguna perisai sedang bertarung melawan ahli tombak. Aku pun memutuskan untuk berhenti dan bersembunyi di balik semak semak menunggu mereka selesai bertarung.
Sampai matahari sampai ke atas kepalaku mereka belum selesai bertarung dan keduanya tampak lelah.
"Lama sekali, buang-buang waktu” kata ku
Aku pun menarik pedang cahaya dari pinggang mu dan bersiap untuk menyerang. Aku kemudian menggunakan skill "Short range Teleport” dan kemudian langsung berteleport ke belakang ahli tombak dan kemudian langsung menusuknya tempat di jantung. Melihat itu penggunaan perisai terkaget dan tanpa sengaja menjatuhkan perisainya.
"Ahh... Ga-” kata dia belum sempat menyelesaikan kalimatnya dia pun tereliminasi oleh pedang ku.
Kenapa semuanya terasa sangat mudah?
Kemudian aku pun kembali lari ke arah timur menuju ke arah gunung berapi aktif. Aku berlari dengan cepat dan menebas siapa saja yang mencoba untuk mendekatiku
Ketika gunung berapi nya hampir terlihat aku pun mencoba untuk memperlambat langkahku agar tidak menabrak bebatuan yang ada di sekitar gunung.
Tiba-tiba saat aku memasuki area Tembing batu seorang dengan kecepatan yang sangat cepat melewati ku dan menabrak batu yang ada di depannya, aku pun langsung berhenti mendadak.
"Aduh...duh...duh” seorang pemain muncul dari balik-balik batu reruntuhan dan aku langsung menarik pedangku bersiap kalau nanti dia menyerang.
"Apa yang kamu lakukan?” kata pemain itu yang ternyata seorang perempuan
"Bukannya itu sudah jelas?” kata ku
"Bertarung?” kata dia.
Sebuah baik aku lari sekencang-kencangnya Pikirnya
Kemudian dia pun berlari dengan sangat cepat, tak mau kehilangan mangsa aku juga mengikutinya dengan berlari yang sama cepatnya.
"Mau main kejar-kejaran?” kata dia dengan sedikit bercanda
Aku pun tanpa pikir panjang langsung mengarahkan pedang ku dan mencoba untuk menebasnya dari samping tetapi dia berhasil menangkisnya dengan dua buah pisau.
"Kamu ingin aku serius?” kata dia
Kemudian dia pun mengerem kakinya dan aku pun mengikutinya, ketika aku berhenti dia pun kembali berlari tetapi kali ini dia memutari ku dengan cepat dan menyerang ku menggunakan semacam pisau yang di lempar.
Aku menangkis semua serangannya dengan menggunakan satu pedang. Ketika dia berhenti menyerang aku pun mengangkat kedua pedang ku sejajar dengan bahu dan kemudian memutarnya, pedangku mengenai dia dan dia pun berhenti berlari karena kehilangan banyak hp.
"Akh... Kamu kuat juga” kata dia dengan darah yang menetes dari pinggangnya.
Dia pun menjongkok dan menutup lukanya dengan tangannya agar tidak banyak darah yang keluar.
Kemudian aku langsung menebasnya dengan mengincar lehernya tetapi dia berhasil bertahan dengan membuat perisai dengan angin dan kemudian menghempasnya.
Aku pun terpental karena tidak siap menerima serangan itu. Tetapi tidak sampai terjatuh.
Kemudian saat aku melihat kembali ke arahnya, dia sudah berdiri dengan kondisi semula tanpa luka.
Sepertinya dia berhasil menggunakan Potion Pikirku
Setelah itu dia pun mengangkat tangannya ke depan dada dan kemudian membentuk sebuah segel tangan, seketika dia pun menghilang.
Kamuflase angin?
Kamuflase angin adalah skill khusus pemain yang merupakan seorang assassin. Skill ini dapat membuat penggunanya menghilang seperti tertiup angin dan dapat membuat hawa keberadaan menghilang, tetapi kelemahannya adalah pengguna akan terhempas ketika terkena angin kencang.
"Skill aktif, Hazard Detector” kata ku
Hazard Detector adalah skill yang dapat membuat pengguna mendeteksi serangan musuh yang akan datang dalam 5 detik dengan cara memejamkan mata.
Kemudian tiba-tiba sebuah notifikasi muncul kalau dia akan menyerang dari samping dan tepat setelah aku menerima notifikasi itu aku merasakan ada seseorang yang berada di sampingku. Tepat ketika dia akan menyerang ku aku pun berteleport ke samping. Perpindahan tiba-tiba ku membuat dia kehilangan pijakan dan kemudian terjatuh, aku pun memanfaatkan kesempatan itu dengan menaruh kedua pedangku dia antara lehernya.
"Jadi... Kamu kalah sekarang?” kataku.
"Ya... Aku sudah kalah” kata dia
"Kamu... Kalau boleh tahu namamu siapa?” kata ku
"Namaku?” kata dia
"Namaku Anastasia” kata dia
"Kalau begitu salam kenal, nama ku mora” kata ku
"Eh... Nama Avatar?” tanya dia dengan bingung
"Terus... Nama apalagi?” kata ku
"Maaf jangan beritahu siapa-siapa tadi itu nama asliku, nama Avatar ku Vina” kata dia
"Oke aku janji... Sebagai gantinya aku akan memberitahukan nama asliku” kata ku kemudian aku pun membisikkan nama ku kepadanya
"Janji ya, nanti aku akan menambahkan mu ke daftar temanku” kata Vina
Kemudian aku mencabut salah satu pedangku dan kemudian aku mulai membidik punggungnya yang mengarah langsung ke jantung.
"Sampai berjumpa lagi, Anastasia” kata ku dengan pelan
Kemudian aku pun melanjutkan perjalanan ku ke gunung berapi aktif dan aku selalu langsung membantai setiap pemain yang menghalangi jalan ku ke sana.
Sesampainya aku membuka map untuk melihat jumlah musuh yang tersisa dan lokasi ku, jumlah musuh yang tersisa adalah 478.096. tiba-tiba aku pun merasakan bahaya dan aku langsung menyingkir dari tempatku berdiri.
"Dukrk”
Tanah tempat ku berdiri sebelumnya seketika hancur dan runtuh.
"Hehehe... Sepertinya kau berhasil menghindarinya” kata pemain yang mengenakan jubah penyihir.
"Huh... Hampir saja” kata ku
Kemudian aku pun Pedang Hitam ku dan kemudian menggunakan skill "Dark Sword” dan seketika bilah pedangku berubah menjadi hitam.
Sang penyihir pun mulai merapalkan mantranya dan kemudian di sekelilingnya keluar bola api dan kemudian langsung maju dan meledak.
Sial, kalau aku bukan pengguna perisai ataupun ksatria aku akan susah menghadapinya. Pikirku
Aku pun menggunakan Skill " Dark Eater” dan dan kemudian bola apinya tertelan ke dalam lubang hitam. Karena dia menyerang secara membabi-buta, aku jadi lebih mudah untuk menangkap semua bola apinya.
Karena kelamaan aku langsung melesat ke depan mukanya dan kemudian menebasnya, seketika dia tereliminasi.
Karena hari yang sudah mulai gelap aku pun masuk ke dalam gua yang berada di kaki gunung berapi untuk berlindung pada malam hari.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments