"tititit.....” suara alarm jam terdengar dan aku segera bangun dari tempat tidur
"Huaaghh..” aku menguap melihat jam yang menunjukan jam 06.45 dan sekolahku masuk jam 07.00 dan jarak antara rumah dan sekolah sekitar 30 menit jalan kaki.
Kemudian aku panik dan langsung lari ke kamar mandi untuk mandi.
...----------------...
Hari ini adalah hari Senin tanggal 28 November 2047 dan hari adalah hari pertama Ujian Akhir Semester 1
"Kriiiing” tepat ketika aku memasuki kelas bel masuk pun berbunyi
"Haahh..” aku menghela nafas lelah
"Tumben sekali kau telat” kata Rama
"Ya biasanya aku ketemu sama kau saat berangkat ke sekolah” kata vicky
"Huaghh... Kemarin malam aku berhasil naik ke lantai 4” kata ku dengan lelah sampul duduk di bangku ku
"Loh... Kenapa ngga barengan?” kata vicky
"Ka-” kata ku
Kemudian guru pengawas memasuki ruang kelas.
"Semuanya kumpulkan tas kalian di depan” kata guru pengawas
Kemudian guru pengawas memasuki ruang kelas.
"Kriiing” Bel istirahat terdengar dan aku langsung lari menuju kantin dan ketika sampai di persimpangan lorong aku menabrak seorang gadis berambut hitam.
"Aduuhh” kata gadis itu
"Ahh...Maaf” kataku dengan menunduk
"Oh ya--Akiii! Kamu sudah pulang dari rumah sakit?” kata gadis itu yang ternyata Icha Syafitri
"Ya?” kataku dengan bingung
"Oh ya aku ma--” kata Icha dengan nada rendah yang kemudian aku potong
"Maaf aku sedang buru buru” sela ku kemudian berlari meninggalkan Icha yang masih terduduk di lantai.
"Syukurlah sempat” kata ku sambil memegang bungkus nasi, kemudian aku melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk yang kosong untuk aku tempati. Setelah menemukan tempatnya aku pun duduk dan memakan-makananku.
Kemudian terlihat seorang gadis menghampiriku, dia adalah Alya Setiana putri temannya Icha Siswi kelas 1 - B
"Boleh aku duduk di sini?” kata Alya yang sedang memegang sebuah piring yang isinya bakso.
"Silahkan” kata ku dan melanjutkan kembali makanku
"Akira, kamu tadi habis tabrakan sama Icha?” kata Alya
"Ugh” aku tersedak ketika mendengar apa yang di katakan Alya
"Ya” kataku setelah itu aku meminum air putih yang ada di depan ku
"Kelihatannya dia masih cinta sama kamu” kata alya
"Masa?” kata ku dengan tidak percaya
Melihat reaksi ku Alya hanya mengangguk dan datanglah teman teman ku.
"Kalau begitu aku pergi dulu” kata Alya dan kemudian pergi meninggalkan kami.
"Ya, sampai jumpa" kata ku
"Ada apa nih, apa kalian mulai pacaran?" Kata Rama
"Bukan begitu” kata ku dan kemudian lanjut makan
Kemudian mereka pun duduk di bangku yang ada di meja ku.
...----------------...
Sepulang sekolah aku memutuskan untuk bermain game
Saat aku berteleport ke lantai empat aku pun melihat pemandangan yang menakjubkan yaitu terdapat sebuah danau yang berada di tengah kota ini dan terdapat juga pulau yang terapung di udara.
Kemudian aku pun pergi ke arah danau. Sesampainya di tepi danau aku pun melirik ke sekeliling memastikan tidak ada yang melihat ku.
"Skill, Fly” kata ku dan aku pun terbang atau lebih tepatnya melayang ke atas menuju ke pulau melayang.
Kebanyakan orang tidak memiliki skill seperti ini. Jadi, kalau sampai ada yang lihat pasti orang orang akan heboh Pikirku
Saat aku mengalihkan pandangan ku, aku pun terpesona melihat bangunan yang indah. Itu adalah sebuah tempat ibadah yang lebih mirip seperti gereja.
Saat aku membuka pintu gereja tersebut muncul sebuah bar layar yang bertuliskan "Quest 'Cahaya’” dan bawahnya terdapat dua tombol yang bertuliskan terima dan tidak.
Kemudian aku pun mengklik terima tiba tiba muncul sebuah cahaya yang kemudian menerangi seluruh ruangan. Saat aku berjalan aku melihat di sisi kanan dan kirinya terdapat deretan patung patung diantaranya terdapat sebuah patung yang berbeda sendiri dengan yang lain, patung tersebut di himpit oleh dua tangga yang menuju ke lantai dua.
"Sang dewi” kata ku saat membaca tulisan yang terdapat pada identifikasi.
( Identifikasi adalah sebuah fitur yang terdapat di another world, fitur tersebut dapat mengidentifikasi berbagai macam jenis barang dan hanya bisa melihat beberapa barang umum saja )
Saat aku tidak sengaja menyentuh patungnya , patung tersebut bersinar dan kemudian menteleport kan ku ke sebuah tempat dan tempat tersebut terdapat sebuah pohon yang sangat besar.
"Hmm? Siapa sangka ada yang berhasil masuk ke sini” kata seorang wanita yang kelihatannya terikat oleh pohon.
"Yang penting aku harus membebaskan mu kan?” kata ku
Kemudian aku pun menarik pedang ku dan menebas pohon tersebut. Tetapi usahaku sia sia karena pohon tersebut sangatlah kuat meskipun sudah berkali kali ku tebas.
"Bukan begitu caranya, kamu harus masuk merasakannya dari dalam dan menebasnya” kata wanita tersebut
"Maksudnya bagaimana?” kata ku dengan bingung
"Saya juga kurang tahu, kurasa kamu harus menyentuh dan kemudian merasakan pohon ini dan kemudian menebas sesuatunya dari dalam” kata wanita tersebut
Tanpa pikir panjang aku pun langsung menyentuh pohon tersebut dan kemudian aku merasakan suatu sensasi, tiba tiba ketika aku membuka mata aku sudah berada di tempat yang gelap dan di sini aku di kelilingi oleh benang benang.
"Sepertinya ini yang di maksud dengan menebas” kata ku
"Tapi yang mana?" Kata ku
Saat memikirkan benang mana yang harus di tebas, mataku terasa silau karena sebuah benang yang sangat bersinar.
"Quest Cahaya? Oh, benang cahaya” kata ku
Kemudian aku mendekati benang yang bersinar tersebut dan kemudian menebasnya, setelah itu aku langsung kembali ke tempat ku sebelumnya.
"Loh?” kata ku dengan bingung
"Kenapa MP dan HP ku berkurang?” kata ku
Kemudian pohon tersebut menghilang dan saat ini aku pun berada di ruangan putih tanpa ujung.
"Kenapa?” kata ku bingung
"Sepertinya kamu telah memotong benang yang menghubungkan semuanya” kata wanita tersebut
"Dan kenapa MP dan HP mu berkurang karena saat kamu memasuki ruangan sihir tersebut kamu membutuhkan banyak sekali MP, tetapi karena MP mu kurang cukup jadi HP mu di korbankan sebagai gantinya” kata wanita tersebut.
"Siapa kamu sebenarnya?" Kata ku
"Perkenalkan aku adalah Dewi cahaya” kata wanita tersebut
"Dewi?” kata ku
"Maaf karena telah merepotkan mu untuk membebaskan ku” kata Dewi cahaya
"Sebagai gantinya aku akan memberikan hadiah kepadamu” kata Dewi cahaya
"Aku akan meningkatkan MP mu sampai ke batasnya” kata Dewi cahaya
"Dan juga aku akan memberikan sebuah pedang” kata Dewi cahaya
"Pedang tersebut dapat memanggil ku, dan aku akan senang hati untuk datang saat kamu memanggil ku” kata Dewi cahaya
"Terimakasih” kata ku setelah itu menerima pedang itu
"Kalau begitu sampai jumpa, semoga kamu baik baik saja” kata Dewi cahaya dan kemudian aku pun kembali ke ruangan gereja.
"Krek” terdengar suara dari atas dan ketika aku melihat ke atas atap gereja tersebut runtuh terjatuh ke bawah begitu pula dengan lantainya juga retak dan jatuh tenggelam.
Aku pun segera melompat keluar dari pulau itu tanpa di ketahui orang orang.
"Weh... Weh yang benar saja aku baru saja sampai di sini” kata seseorang yang wajahnya mirip dengan Rama
"Oh... Akira!!!” dia pun memanggil ku.
Aku pun pergi ke tempat dia dan melihat dua orang lain yaitu Rendy dan Vicky
Rama adalah seorang assassin dengan Avatar bernama Kotaro, sedangkan Rendy adalah seorang petarung dengan Avatar bernama Ren dan Vicky adalah seorang pemanah dengan Avatar bernama Arjuna.
"Woi... Jangan panggil aku dengan nama asliku” kata ku marah
"Maaf... Maaf” kata Kotaro sambil menyatukan tangan dengan maksud maaf.
"Kebiasaan nih kotaro” kata Ren
"Kau sedang ngapain Ra?” kata Arjuna
"Yah.....Itu....” kataku dengan ragu ragu
"""Mencurigakan””” kata mereka bertiga
"Kalau begitu ayo kita pergi” kata ku
"Lagi pula pulaunya sudah hancur” kata ku
Pasti ada sesuatu Pikir mereka bertiga
Kemudian kami pun pergi ke tempat yang menghasilkan banyak EXP.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments