...------------...
Elite Battle Hari ke-4 Jam 00.00 WG
"Skill Combo Dark Sword, Lord of darkness” kata dia
"Skill Combo Sword of light, perubahan malaikat” kata ku
Kemudian dari punggungku muncul dua buah sayap berwarna putih dan rambutku pun berubah menjadi pirang, kemudian Rina memunculkan gigi taring dari mulutnya dan pupil matanya berubah menjadi berbentuk diagonal dan muncul sebuah tato di mukanya.
"Oh sepertinya kamu dapat elemen baru?” kata ku
"Hehehe... Aku tidak akan selamanya lemah” kata dia dengan tertawa kecil
"Kami berdua saling menyerang dengan kecepatan yang sama cepatnya, seketika pedang kami saling bersentuhan dan menghasilkan dampak yang sangat besar dan itu membuat retakan di tanah dan membuat pohon-pohon yang tumbang hampir berterbangan.
Saat aku menyerang dua dia selalu berhasil menangkis serangan ku begitu pula sebaliknya, kemudian pedang kami kembali beradu.
"Sepertinya kamu kelelahan, ya?” kata Rani dengan nada mengejek
"Lelah? Siapa yang lelah?” kata ku
Kemudian kami berdua mundur ke belakang, jelas sekali kalau aku tidak bisa mengalahkan hanya dengan menggunakan satu skill dan aku juga tidak bisa mengeluarkan kartu terkuatku sekarang.
Setelah itu tiba-tiba aku terpikirkan untuk menggunakan skill kedua pedang Secara bersamaan dengan juga menggunakan skill perubahan. Setelah itu aku langsung menarik pedang hitam ku
"Skill Elemen cahaya dan kegelapan, Perubahan” kata ku
Kemudian tidak terjadi apa-apa tetapi muncul sebuah notifikasi kalau aku berhasil membuka skill baru.
"Aliran dua pedang cahaya kegelapan, Perubahan” kata ku
Kemudian rambutku yang tadinya pirang tetap sama, tetapi kali ini sebuah tanduk keluar dari kepalaku dan tangan yang memegang pedang hitam di selimuti oleh aura kegelapan dan salah satu mataku berusaha menjadi mata iblis.
"Sudah seperti Cheater Aja kamu” kata Rina
"Sialan!!” kata dia marah
Kemudian menyerang ku secara brutal, aku pun harus menahannya dan menahannya terus menerus karena aku di buat tidak memiliki kesempatan untuk menyerangnya. Karena serangnya sangat cepat dan itu membuat ku harus berfokus ke pertahanan.
Benar-benar menjadi gila dia Pikirku
Sesaat kemudian serangannya terasa mulai longgar dan aku pun memanfaatkanya untuk menyerang.
"Aliran dua pedang, Tebasan Memutar” kata ku
Kemudian muncul sebuah aliran cahaya dan kegelapan mengikuti pedang ku dan aliran itu memutar dan itu berhasil memotong gigi taring Rina, sehingga dia merasa kesal.
"Akhh... Skill Elemen, Aura” kata Rina
Tunggu... Seharusnya dia tidak memiliki cukup mp lagi kan?
Seluruh monster dari penjuru map berkumpul di sekitar bola kegelapa dan Tiba-tiba dia pun menjadi seperti monster yang tidak memiliki akal. Karena efek samping dari skill perubahan itu adalah kerasukan.
"Sepertinya aku harus mengalahkan dia kalau mau dia sadar kembali” kata ku
Aku pun memasukan kembali pedang ku ke tempatnya dan kemudian aku kembali ke wujud normal ku. Mengangkat tangan ku seperti sedang berdoa.
"Skill Combo Light, Purification cahaya pemurnian” kata ku
Muncul secercah cahaya yang bersinar terang di tengah kegelapan dan aku mengangkatnya ke atas hingga cukup tinggi dan secercah cahaya itu mulai bersinar terang seperti matahari dan membuat langit yang tadinya masih gelap menjadi seperti siang hari dan monster monster yang mendekat seketika mati. Aku pun melihat Rina yang telah kembali ke wujud asalnya dan kemudian jatuh terkapar.
"Sepertinya aku sudah kalah" kata dia yang terbaring di tanah.
Kemudian aku langsung menusuk jantungnya dan itu membuat dia tereliminasi.
"Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang” kata ku
Kemudian aku memasuki gua yang menjadi tempat persembunyian Rina dan tidur di sana
...----------------...
Aku saat ini sedang berlari ke sisi barat map di karenakan di sana banyak tanda musuh yang berkumpul. Kemudian saat aku berdiri di atas sebuah pegunungan dengan melihat ke sebuah layar dan sisa pemain yang bertahan sebanyak 50 pemain dan hampir seluruh pemain tersebut ada di sisi barat map.
"Sepertinya hari ini adalah hari terakhir” kata ku
Dan jumlah pemain yang telah ku bunuh adalah 212 Pemain
Aku berlari ke titik terdekat di dalam hutan yang sangat lebat. Aku masuk ke dalam hutan secara diam-diam. aku melompat-lompat diantara pepohonan yang ada di dalam hutan dan saat itu aku merasakan seseorang sedang memperhatikan ku.
Tiba-tiba sebuah anak panah melesat ke arahku dan aku langsung berteleport ke pemanah yang menembakan anak panah dan aku mengarahkan pedangku ke arah lehernya.
"Ya... Ya aku kalah” kata dia
Kemudian dia menoleh ke arahku dan aku mengenali wajah nya.
"Kamu juga mengikuti turnamen ini” kata dia
"Ya” kata ku
Dan aku langsung menebasnya.
"Sampai berjumpa lagi, Icha” kata ku
Saat aku melihat kembali jumlah musuh yang tersisa sudah berkurang menjadi 50 pemain.
Dan aku pun keheranan karena rasanya malam hari itu terasa sangat panjang dan ketika aku melihat waktu yang ada di game, waktu tersebut menunjukkan jam 06.00 yang seharusnya sudah ada cahaya matahari yang tampak.
Aku pun naik ke atas pohon untuk memastikan dan ketika aku berada di atas pohon aku pun terkejut selain karena langit masih gelap bulan saat itu juga berwarna merah.
...----------------...
Saat berlari tiba-tiba aku merasakan ada orang yang akan menyerang ku dari belakang dan tepat sebelum mengenaiku aku langsung menghindar.
Kemudian aku pun bersembunyi dengan cara masuk ke dalam semak-semak dan aku melihat ke sekeliling tetapi tidak terlihat adanya tanda-tanda pemain.
Tiba-tiba sebuah pisau melesat ke arahku dengan cepat dan aku langsung menangkisnya menggunakan pedang hitam ku. Saat aku membalikkan badanku aku melihat seorang pemain yang terlihat akan menikam ku. Aku langsung menahan pisaunya menggunakan pedang ku. Dia yang terkejut mundur secara perlahan dan kemudian menghilang di antara semak-semak.
Tiba-tiba pemain tersebut keluar dari dalam tanah dan menyerang mengenai bahu kanan ku, setelah itu dia menghilang kembali seperti angin dan kemudian aku mencabut pisau tersebut meminum Potion untuk memulihkan HP ku kembali.
Akh... Terpaksa aku harus menggunakannya
"Sixth ey” kata ku
Kemudian mata kanan berubah menjadi hijau dan pandangan ku berubah menjadi infra merah ketika aku hanya melihat menggunakan mata yang berubah menjadi hijau. Saat aku melihat sekeliling aku melihat sebuah objek panas bergerak mendekati ku tetapi saat di lihat dengan mata telanjang aku tidak bisa melihatnya. Aku langsung menusuknya dan dia kembali terlihat.
"Kotaro?” kata ku dengan kaget
Kotaro adalah nama Avatar Rama.
"Ahh... Kuat sekali kau ternyata” kata Kotaro
Kemudian dia langsung tereliminasi. Kemudian aku melihat ke map dan ternyata sisa pemain yang berhasil bertahan hidup adalah 2 pemain.
Dan pemain yang satunya berada di hutan ini. Aku pun langsung menuju ke tempat pemain tersebut dan dia juga tampaknya bergerak ke arahku.
"Meong” terdengar suara dari depanku
"....kucing?” kata ku dan seketika seekor kucing berwarna hitam melesat dengan cepat ke arahku dan aku langsung refleks membunuhnya menggunakan pedangku.
"Sepertinya kamu telah membunuh hewan peliharaan ku,nyaw” kata seorang dari atas dahan pohon.
Kemudian aku mendengar suara gadis yang berasal dari atas dahan pohon dan ketika aku melihat ke atas terlihat seorang gadis manusia setengah hewan berpakaian gaya China.
"Jadi kamu adalah musuh terakhir” kata ku
"Hehe” tawa dia
Kemudian aku langsung melompat ke arahnya menggunakan skill " Jump” tetapi ketika aku menebasnya tubuhnya pun tertembus dan tidak bisa di tebas, setelah itu langsung menghilang.
"Apa yang terjadi?” kata ku
"Seperti yang terlihat, nyaw” kata dia
"Kau masuk ke dalam perangkap ku, nyaw” kata dia
"Perangkap?” kata ku
Kemudian aku pun melompat dan langsung mencoba untuk menebasnya tetapi tubuh dia kembali tertembus dan tidak bisa di tebas.
"Sayang sekali,nyaw” kata dia
"Itu juga bayangan” kata dia
Kemudian kabut tebal muncul menghalangi pandangan ku, aku tidak bisa melihatnya meskipun menggunakan infra merah.
Ketika aku berjalan, aku merasa telah menginjak sesuatu yang berbahaya dan sebuah kunci yang di tempelkan dengan kertas peledak melesat ke arahku dan meledak.
"Mudah” kata dia dan dia tersenyum meremehkan
Ketika dia melihat ku berhasil selamat raut wajahnya berubah menjadi raut wajah kesal.
Aku memasang sebuah perisai tepat sebelum kertas tersebut meledak.
Kemudian aku mengeluarkan sayap dari punggungku dan mengumpulkan kekuatan penuh untuk menyerangnya.
"Skill Elemen,Perubahan Malaikat” Kata ku
Kemudian melesat dengan cepat ke arah dia.
"Skill Pemanggil, Akashic records” kata dia
Sebuah buku muncul dari lingkaran sihir yang di panghilnya.Tiba-tiba aku berhenti bergerak mematung. Dan dia pun tersenyum puas karena mengira akan mengalahkan ku
Kenapa ini ?
"Hey... Kenapa tidak mengeluarkan aku saja”
Ghhkk... Aku tidak ingin mengeluarkan mu sejujurnya
"Kenapa... Kamu sebegitunya tidak ingin melihat ku?”
Tidak... Aku hanya ingin menyimpan mu terlebih dahulu
"Sudahlah panggil saja aku”
"Tidak banyak yang bisa kami lakukan ketika terkena skill itu”
"Baiklah kalau begitu” kata ku dengan sedikit pasrah
"Skill Dewa, Pemanggil Dewi Cahaya” kata ku
Seketika perubahan malaikat yang ku aktifkan menghilang dan menggantikan itu sebuah lingkaran sihir muncul di depanku.
Setelah itu muncul seorang wanita cantik dengan rambut yang berwarna pirang dan memiliki sayap di punggungnya. Itu adalah Dewi cahaya.
Bersamaan dengan keluarnya Dewi cahaya buku Akashic records juga menghilang dari tangannya dan dia terkejut dengan apa yang telah terjadi.
"Apa ada kata-kata terakhir?” kata Dewi cahaya
"Kalau begitu bisakah aku tahu nama mu sang pendekar pedang?” kata dia
"Nama ku mora” kata ku
"Salam kenal Mora, Nama ku ashura” kata dia
Kemudian Dewi cahaya mengulurkan tangannya dan sebuah cahaya mengalir antara tangannya dan pedang cahaya ku. Setelah itu pedang ku bersinar sangat terang dan kemudian aku langsung menebas dia dan membuat dia tereliminasi.
"Terimakasih Dewi Cahaya, aku akan memanggilmu lain kali” kata ku
"Ya” kata Dewi cahaya dan setelah itu dia menghilang.
Setelah itu di seluruh tempat di umumkan bahwa pemenang Elite Battle sudah di tentukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments