\=Chapter 012. DIAWASI\=
\=
\=
Li Yian masih bertanya dengan keras, namun pemimpin dari kelompok penjual informasi tidak berkata apapun, Li Yian dan Baba Yaga menatap mereka semua lebih dalam.
Namun Li Yian yakin bahwa tatapan dari pemimpin penjual informasi tidak membohonginya, sehingga dia tidak bertanya lagi.
"Taman, sebaiknya kita pergi dari sini!" ucap Li Yian kepada Baba Yaga.
Baba Yaga menengok ke arah Li Yian lalu akhirnya mengangguk, dia juga yakin bahwa kelompok penjual informasi ini tidak memiliki informasi tentang Nam Lutu sedikitpun.
Keduanya keluar dari kediaman bawah tanah milik kelompok penjual informasi dengan cepat, kali ini tidak ada yang menghalangi mereka lagi.
Sehingga kedua langsung menghilang di balik pintu keluar dari ruangan pertemuan itu, mereka semua langsung bernafas lega karena nyawa mereka tidak melayang sekarang.
*
Di luar bukit tempat kediaman kelompok penjual informasi di bangun, di rimbunnya hutan kecil dan pohon yang berderet rapat ada seseorang yang bersembunyi di kegelapan.
Dia langsung menatap lurus ke arah pintu gua yang terbuka, Li Yian dan Baba Yaga keluar! Setelah keluar keduanya langsung menghilang di kejauhan.
Li Yian dan Baba Yaga sebenarnya sedikit merasakan bahwa mereka sedang di awasi, namun keduanya tidak ambil pusing jika orang itu hanya mengawasi saja.
Kecuali dia membuat tindakan penyerangan, maka Li Yian dan Baba Yaga akan menyerang mereka dan membunuhnya.
Setelah tidak merasakan pergerakan dan aura dari Baba Yaga, orang itu keluar dari persembunyiannya dan segera masuk ke dalam gua bawah tanah itu.
Baaammm..!
Pintu gua langsung hancur berkeping-keping, karena di hantam dengan pukulan keras.
Orang-orang di dalam yang tadi masih terkejut lalu mulai tenang, kini kembali di kejutkan karena ada serangan mendadak.
"Apakah dua orang itu kembali lagi?" ucap pemimpin kelompok penjual informasi.
Dia lalai merasakan orang di sekitar hutan, karena dia fokus terhadap aura milik Baba Yaga dan Li Yian saja.
Sehingga ada yang menyusup di kegelapan dia tidak menyadarinya, akhirnya setelah di serang seperti itu dia akhirnya hanya bisa linglung.
Dari pintu luar, sesosok orang dengan pakaian yang serba hitam dengan topeng hitam di wajahnya, bertujuan agar identitas dia tidak terbongkar dan berpakaian seperti itu sangat sempurna untuk penyamaran.
Pemimpin kelompok penjual informasi mengira dia adalah Baba Yaga dan Li Yian, namun setelah merasakan aura miliknya berbeda sehingga dia langsung bertanya.
"Apa yang kau inginkan sampai menerobos kediaman kita?" ucap pemimpin kelompok penjual informasi.
Aura mendominasi kembali muncul, meskipun dia merasakan bahwa orang di hadapannya memiliki aura yang sangat kuat, namun itu semua masih di bawah Baba Yaga! perbedaannya cukup jauh sehingga dia masih sedikit berani.
"Informasi apa yang kalian jual terhadap dua bocah yang tadi masuk ke sini?" ucap orang itu dengan tenang.
Meskipun di depannya saat ini orang-orang sudah mengeluarkan aura pembunuh masing-masing, dia tetap tenang tanpa terganggu sama sekali.
"Apa urusan kau, kenapa ingin tahu?" ucap salah satu dari 10 petarung yang kini tinggal 9 itu.
"Jangan banyak tanya, beritahu aku! Apa yang kalian jual terhadap dua bocah itu?" tanya dia kembali.
Dia tidak terpengaruh sama sekali meskipun sudah di tekan olah banyak orang di depannya, seperti dia menganggap mereka semua adalah sampah.
"Tidak, aku tidak menjual apa-apa!" jawab pemimpin kelompok penjual informasi.
Dia mulai waspada, sepertinya orang di depannya adalah tipe orang yang tidak mau mendengarkan alasan apapun.
*
*
*
"Kalian semua, harus mati di sini!" ucap dia dengan cepat, setelah tidak sabar menunggu.
Hanya suara itu yang keluar dari mulutnya lalu kesunyian di sana langsung jatuh, seketika aura kuat meledak ke seluruh ruangan.
Baaaannng..!
Aura kuat dan mendominasi meletus dari tubuh orang yang tadi menendang pintu ruangan hingga jebol.
Wooooosss..!
Gerakan sangat cepat di tambah ruangan yang pencahayaan redup, membuat dia yang ahli dalam pergerakan di kegelapan semakin menguntungkan.
Slaazz..!
Slaazz..!
Dua tebasan berturut-turut, di ikuti oleh dua orang yang jatuh ke lantai dengan suara gedebug yang kuat.
Triinng..!
Triinng..!
Namun setelahnya, dua pedang saling beradu di udara bentrokan besar itu menimbulkan percikan api yang besar.
Sekarang, percikan itu menerangi ruangan yang redup di sana, setelahnya tujuh orang langsung menyebar mengepung orang itu dengan cepat.
Slaazz..!
Slaazz..!
Baaammm..!
Tebasan demi tebasan dan tendangan yang mengandung energi yang besar tersu berbenturan, sehingga membuat ruangan itu berguncang keras.
7 orang sisanya langsung mati setelahnya oleh serangan orang yang menerobos barusan, membuat pemimpin kelompok penjual informasi menggigil ketakutan.
"Apakah ini akhir dari hidup ku?" Guam dia setelah melihat anggota di bunuh oleh orang yang menerobos kediamannya.
Dia yakin, setelah orang itu masuk dengan cara seperti itu berarti dia sudah menghabisi orang-orang miliknya dengan serangan diam-diam.
Pemikiran pemimpin kelompok penjual informasi memang benar, bahwa penjaga dan beberapa pengurus dari kediaman gua bawah tanah itu sudah di musnahkan semuanya, kini hanya tinggal dia sendirian saja.
"Ha-ha-ha-ha....!" orang dengan pakaian serba hitam langsung tertawa terbahak-bahak, karena sensasi membunuh seperti ini sudah dia tinggalkan cukup lama.
Namun kali ini kembali muncul sifat yang haus darah itu! Dengan cepat dia langsung bergegas menyerang pemimpin kelompok penjual informasi dengan menebas lehernya hingga putus.
Kini kelompok penjual informasi sudah musnah, dia dengan cepat mengumpulkan inti kristal siluman dari mereka semua.
"Yang mulia pasti akan senang, aku telah membawa ini semua! Apa lagi dengan membawa kabar orang yang telah memperkeruh rencananya!" ucap dia setelah selesai membantai.
Dia lalu mengumpulkan barang yang menurutnya cukup layak di ambil, setelah mendapatkan cukup banyak dia langsung menatap tajam ke arah pintu masuk.
Dia melihat ada dua orang pemuda yaitu Li Yian dan Baba Yaga.
"Teman ternyata, tempat kau lahir sungguh menarik!" ucap Li Yian di hadapan Baba Yaga.
"Apa maksud mu?" tanya Baba Yaga masih tidak mengerti.
"Orang-orang ini, tadi masih saja berbicara dengan kita! Sekarang semuanya sudah mati." ucap Li Yian.
"Lalu..?" tanya kembali Baba Yaga terhadap Li Yian.
"Itu yang namanya menarik, kehidupan tidak begitu berharga di alam ini! Berarti yang membantai mereka juga tidak berharga!" ucap Li Yian menjelaskan.
"Kau atau aku yang akan membunuh pembantai itu?" ucap Li Yian sambil nunjuk ke arah orang yang menggunakan baju serba hitam.
"Kalian berdua, mampuslah..!" bentak orang itu sambil menyerang dengan ganas, karena sudah tidak tahan dengan penghinaan ini.
Wooooosss..!
Dia menyerang ke arah Baba Yaga dan Li Yian.
Baaammm..!
"Uhukk.. Uhukk-uhuuk..!" dia terpental mundur sangat jauh hingga terbatuk-batuk dan muntah darah.
"Sebentar, apa kau tidak dengar kami sedang diskusi?" bentak Baba Yaga setelah menendang orang itu cukup jauh.
Sedangkan Li Yian tidak berkata apa-apa, meskipun dia juga ikut menendang bersama Baba Yaga barusan.
"Kami belum menentukan siapa yang akan menyerang kau nantinya!" lanjut Baba Yaga membentak.
"Teman kau saja lah yang membunuh dia, dia sudah terluka! Aku yakini meskipun hanya menggunakan ludah mu yang beracun, dia pasti mati!" ucap Li Yian.
"Heeehhh..!" Baba Yaga hanya bisa terdiam membeku, karena Li Yian bilang ludah miliknya beracun.
Dia mau marah namun bingung mau memulai dari mana.
\=
\=
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Tommy Hambali
lanjutkan⏩⏩⏩⏩
2023-03-31
0
Akbar
Aduhhh 😃😃😃
2023-03-12
0
sahar ludin
lanjut
2023-01-26
2