\=Chapter 006. KOTA DOFENG 2\=
\=
\=
Baba Yaga makan dengan lahap, dia makan seperti orang belum pernah makan beberapa bulan! Namun banyak orang tidak ingin memerhatikan Baba Yaga, karena mereka takut menyinggung perasaan Baba Yaga pastinya.
Sedangkan sorot mata yang tajam hanya diam dan terus memperhatikan ke arah Baba Yaga dan Li Yian.
"Sepertinya dua anak mudah ini tidak sederhana, apa dia yang menghancurkan beberapa pasukan Yang mulia, yang akan menyerang klan Lang?" gumam dia sangat lirih.
"Sebaiknya aku perhatikan mereka berdua kemana mereka pergi!" lanjut dia bergumam.
Karena menerima tugas dari Yang mulia untuk memeriksa orang yang telah membantai pasukan yang cukup kuat, yang baru saja di bentuk oleh Yang mulia untuk menguasai klan-klan di alam Tanasilam, sehingga dia sampai di wilayah timur ini.
Karena klan Lang tidak begitu kuat, sehingga Yang mulia hanya mengirim beberapa tetua dari klan lain, karena menurutnya itu cukup.
Namun tidak menyangka, belum juga menerima misi berhasil. Yang mulia sudah merasakan bahwa bawahan dirinya sudah terbantai, sehingga dia mengirim beberapa orang untuk mengawasi di sekitar.
Orang ini adalah salah satu orang terkuat di kelompok itu, sehingga dia langsung tahu masalahnya di mana.
Dia adalah orang yang bekerja di kegelapan! Dengan keahlian mendeteksi hal-hal tidak normal di alam Tanasilam, sehingga dia langsung mengerti ada yang tidak beres pada Baba Yaga maupun Li Yian.
Dia terus memperhatikan, setelah melihat Baba Yaga menengadahkan kepalanya ke arah dirinya dia mulai curiga! Sehingga kewaspadaan miliknya meningkatkan tajam.
'Sepertinya, salah satu dari mereka sudah menyadari aku selalu memperhatikan?' ucap orang itu di benaknya.
Namun tetap bersikap tenang, karena dia percaya diri dengan kekuatan yang dia miliki saat ini! Jangankan anak muda yang hanya terlihat sedikit mendominasi seperti Baba Yaga, kepala klan tingkat menengah saja jika berhadapan dengan dia harus membungkuk hormat, sehingga tidak khawatir terhadap Baba Yaga dan Li Yian.
Sedangkan di tengah ruangan, Baba Yaga masih terus memakan makanannya! Bahkan bagian Li Yian masih saja di makan Baba Yaga.
Saat Baba Yaga hendak mengambil makanan di mangkuk yang di hadapan Li Yian, dengan cepat Li Yian menahannya.
"Tunggu, jika kau masih ingat makan pesan kembali! Jangan ambil hak orang." ucap Li Yian pada Baba Yaga, ucapan itu tanpa ekspresi.
"Sial, kau pelit seperti biasanya saudara Li Yian!" jawab Baba Yaga dengan ******* kecewa, namun cukup lirih.
Baba Yaga akhirnya mengangkat tangannya, untuk memanggil pelayan! Pelayan dengan cepat berlari menuju Baba Yaga.
"Ada apa tuan?" ucapnya dengan sopan.
"Ambilkan aku tambahan makanan, tidak perlu banyak sedikit saja!" ucap Baba Yaga dengan cepat.
Karena dia masih ingin makan sedikit lagi, sedangkan meminta milik Li Yian tidak di izinkan.
Tidak perlu menunggu lama, makanan yang di pesan Baba Yaga segera datang! Benar saja itu hanya beberapa hidangan yang sedikit, Baba Yaga langsung menyantap dengan lahap dan habis tidak lama kemudian.
"Huufff, akhirnya aku bisa bernafas lega!" ucap Baba Yaga sambil menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi.
Perutnya sedikit buncit, langsung di usap karena nikmat! Li Yian hanya menggelengkan kepalanya tidak berdaya, ternyata itu tidak berubah dengan sifatnya yang rakus di mana saja Baba Yaga berada.
Setelah bersantai sebentar, Baba Yaga mulai tenang! Namun senyum kejam langsung muncul di wajahnya, sedang matanya langsung menyorotkan kekejaman.
Baaaannng..!
Baba Yaga meledakkan aura kakuatan besar dari tubuhnya, banyak orang di sana langsung menjauh dari Baba Yaga karena takut.
*
*
*
"Hai kau yang ada di ujung dalam, apa maksud mu menelisik kami berdua?" bentak Baba Yaga dengan sangat keras.
Li Yian meletakkan mangkuknya, dia sudah selesai memakan makanannya dia langsung melihat ke Baba Yaga.
'Apakah dia akan bertarung?' ucap Li Yian di benaknya.
'Lalu apa maksudnya, menyuruh aku menyembunyikan aura Energi Qi?' ucap Li Yian kembali di benaknya.
Dia tidak begitu mengerti dengan sikap Baba Yaga kali ini, namun dia tetap mengamati.
Di sudut dalam rumah makan, orang itu langsung mengerutkan keningnya.
"Sial, ternyata sudah berakhir sampai di sini pengamatan ku?" gumamnya.
Lalu dia memandang tajam ke arah Baba Yaga, dengan seringai lebar di parasnya dia langsung berdiri dan menghampiri Baba Yaga.
"Apa kau yang membantai puluhan orang di hutan luas wilayah timur?" ucap orang itu langsung saja.
Baba Yaga tertegun sebentar, dia lalu melirik ke arah Li Yian. 'Gara-gara saudara Li Yian meloloskan beberapa dari mereka, sehingga masalah ini muncul?' keluh Baba Yaga di benaknya.
"Benar, apa kau ingin balas dendam?" jawab Baba Yaga tidak mengelak.
Orang itu hanya menyipitkan matanya, dia tidak berharap bahwa Baba Yaga akan langsung mengakuinya.
"Apa salah satu dari mereka langsung mengadu ke pemimpin dan mengutus kau untuk membunuh kita?" lanjut Baba Yaga berucap.
Sebenarnya apa yang di ucapkan Baba Yaga sedikit salah, namun orang itu tidak membicarakan itu.
"Hemmm, cukup menarik! Apakah kekuatan kau masih bisa di banggakan di hadapan ku?" ucap dia masih begitu sombong.
Wooooosss..!
Baaammm..!
Braakk..!
Tanpa peringatan, orang itu langsung bergerak dan menyerang Baba Yaga dengan serangan ganas.
Baba Yaga sempat melindungi tubuhnya, namun tidak sempat menangkis dengan tepat, sehat dia langsung terpental keluar rumah makam hingga menabrak pintu rumah makan hingga jebol.
Keributan langsung terjadi di rumah makan itu, mereka langsung menghindar untuk tidak ikut campur! Rata-rata dari mereka ingin hidup lebih mama, sehingga lebih memilih bubar dan tidak ingin terseret ke dalam masalah itu.
Li Yian bergegas keluar, dia melihat Baba Yaga duduk memegangi perut bagian atasnya.
"Sial...!" gertak Baba Yaga sangat kesal.
"Kau merusak momen kenyang yang nikmat dalam perutku?" ucap dia setelahnya.
Li Yian mendengar itu ingin muntah, yang dia pikirkan hanya masalah perut kembali! Li Yian pikir dia akan marah karena di serang dengan sangat kuat dan tiba-tiba.
Li Yian bisa merasakan bahwa lawan Baba Yaga sekarang cukup kuat, pasti Baba Yaga tidak bisa menangani dengan mudah. Namun Li Yian tidak ingin membantu, dia hanya ingin melihat seperti apa kedepannya.
Li Yian mengambil satu kursi yang ada di teras luar, dan segera duduk dia ingin melihat pertunjukan pertarungan antar Baba Yaga dengan musuhnya.
Seperti bayang-bayang bergerak, sesosok berkelebat di hadapan Baba Yaga tiba-tiba muncul, Baba Yaga masihkah duduk menjelepok di atas tanah sambil memegangi perutnya yang kembali rata.
"Bocah, kau cukup mampu juga menahan pukulan ku tadi?" ucap orang itu dengan sombongnya.
Namun sebenarnya dia cukup terkejut bahwa Baba Yaga bisa menahannya tanpa luka yang berarti.
'Dia benar-benar tidak sederhana, pantas saja para tetua lemah itu mati di tangan bocah ini!' ucap dia di benaknya.
Tatapan dia rumit di dalam saat melihat Baba Yaga seperti tidak peduli meskipun dia ada di jangkauan serangan mematikan.
\=
\=
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Tommy Hambali
cakep⏩⏩⏩⏩
2023-03-31
0
🌟Sugali🌟
otak sehat thor
2023-03-15
0
sahar ludin
lanjut
2023-01-25
0