Tangis dan bahagia silih berganti menghampiri setiap manusia, terkadang hari ini ia akan terpuruk hingga ke dasar yang paling terendah dalam hidupnya dan terkadang ia akan diangkat ke puncak kebahagiaan.
Semua Jalan hidup sudah ditakdirkan oleh sang maha pencipta, Kita hanya tinggal mengikuti kemana arah hidup yang ditakdirkan untuk kita. Apakah kita akan menyerah pada kehidupan atau terus berjalan.
Hari ini Aisyah kembali mendapatkan kebahagiaan, bisa bersama dengan Raja merupakan kebahagiaan yang sangat membahagiakan untuk Aisyah. Ia tak ingin meminta banyak kepada penciptanya, cukup untuk diberi kesempatan bersama dengan Raja walaupun hanya sebagai pengasuhnya, itu sudah lebih dari cukup bagi seorang Aisyah yang hanya bisa meneteskan air mata saat menghadapi banyaknya cobaan yang menghalangi langkahnya.
Saat ini Aisyah sedang membuat susu untuk Raja. Memberikan kepada bayi itu dengan cara memangkunya. Walau hanya memberikannya dari botol susu. Namun, Aisyah tetap mendekapnya dalam pangkuannya, memberikan susunya layaknya ia memberikan ASI.
Raja menatap mata Aisyah begitupun Aisyah tatapan mata pria kecilnya. Tatapan yang sangat dirindukan oleh Aisyah. Saat dulu ia menyusui Raja, tetapan itu selalu didapatkan dari bayi itu, membuat Aisyah tak bisa melupakan tatapan anak susunya.
"Apa kamu tahu? Saat Nanny berpisah denganmu tetapan ini selalu Nanny ingat, saat Nanny membuka mata maupun menutup Mata Nanny, Nak." Aisyah mengusap lembut rambut hitam lebat milik Raja.
"Nanny pikir kamu sudah lupa pada Nanny dan ternyata kamu masih ingat sama Nanny, Nak." ucap Aisyah mengelus lembut pipi Raja membuat bayi itu tersenyum.
Saat ini Raja masih mengkonsumsi hanya susu, usianya masih 5 bulan lebih, seminggu lagi Raja sudah bisa diperbolehkan untuk mulai diperkenalkan berbagai jenis makanan dan Aisyah sudah tak sabar akan hal itu.
Setelah Lama Aisyah memangkunya dan menepuk-nepuk lembut dada Raja, bayi itupun tertidur. Setelah bayi tampan itu tertidur Aisyah pun menidurkannya di box bayi, ia menidurkannya dengan sangat perlahan dan kemudian menyelimutinya.
Setelah memastikan Raja tertidur pulas barulah Aisyah bergegas untuk mandi bahkan Aisyah mandi tanpa menutup pintu kamar mandi dan matanya sesekali melihat ke arah Raja takut jika bayi itu terbangun.
Setelah mandi Aisyah pun keluar dari kamarnya dan ternyata Bibi yang bertugas untuk memasak dan membersihkan rumah di pagi hari sudah datang. Ia pun menghampiri bibi dan berkenalan dengannya, ternyata usia mereka hampir sama.
"Halo Bi, selamat pagi. Perkenalkan namaku Aisyah," ucap Aisyah mendekati Bibi yang sedang memotong sayuran.
"Selamat pagi, Bu. Nama saya Tati, Bu!" ucapnya memperkenalkan diri.
"Senang bertemu dengan kamu, Tati. Sepertinya usia kita tak jauh berbeda Jangan panggil Ibu, panggil saja Aisyah ya."
"Iya bu Aisyah, saya panggil bu Aisyah saja ya," ucapnya membuat Aisyah pun mengangguk dan tak keberatan Walau terasa canggung. Namun, ia tak mungkin memaksa untuk memanggilnya dengan nama. Ia hanya merasa tak enak mengingat sebenarnya posisi mereka sama, dia juga hanya seorang pengasuh.
"Maaf ya, aku tak bisa membantu kamu. Sepertinya Raja sudah bangun," ucap Aisyah yang tadi sempat membantu beberapa pekerjaan Tati. Aisyah tak bisa meninggalkan Raja terlalu lama.
"Iya, Bu. Nggak apa-apa, ini memang tugas saya. Maaf saya tadi sedikit terlambat, anak saya baru hari pertama ke sekolah jadi saya sedikit kerepotan untuk mengantarnya terlebih dahulu," jelas Bibi Tati.
"Iya nggak apa-apa, santai saja. Aku mengerti kok," ucap Aisyah sebelum ia beranjak kembali ke kamarnya.
Tati bernafas lega, ternyata majikannya tak seperti majikannya yang sebelumnya, yang terlambat sedetik saja dia akan mendapat omelan, bahkan terkadang ia harus mendapat potongan gaji.
Tati, memiliki kehidupan keluarga sendiri, memiliki dua orang anak dan suaminya bekerja di pagi hari sampai sore hari sehingga ia hanya punya kesempatan bekerja pagi sampai siang hari, ia hanya bekerja paruh waktu sekedar membersihkan rumah di pagi hari dan memasak. Ia hanya akan bekerja jika ada yang memanggilnya dan kali ini seseorang memperkenalkannya kepada Saka.
Hari-hari Aisyah di rumah itu semakin hari semakin bahagia, kini sudah seminggu ia tinggal di sana dan tak sekalipun Saka mengunjunginya.
Hari ini hari pertama Raja makan selain susu. Aisyah pun menyuapinya dengan sangat hati-hati mengajari bayi itu makan dan ternyata Raja bisa menyesuaikan diri dengan makanan yang diberikannya, ia terlihat makan dengan sangat lahap.
"Raja, mengapa ayahmu tak pernah mengunjungi kita ya? Apa semua baik-baik saja?" Tanya Aisyah pada bayi 6 bulan yang ada di depannya, Aisyah merasa takut bagaimana jika Berlian menentang dirinya untuk kembali mengasuh Raja dan mereka kembali di pisahkan. Apalagi saat ini Raja sudah tinggal bersamanya selama seminggu, ia hanya tak ingin membuat Berlian semakin marah padanya untuk apa yang bukan kesalahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘦𝘨𝘰𝘪𝘴 𝘬𝘭 𝘉𝘦𝘳𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘴𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘢𝘬𝘢
2023-04-21
0
Nurdiana Tjotjona
lanjuut say...sehat selalu
2023-03-06
1
RATNA RACHMAN
lanjut mba ceritanya seru banget ...keren..👍🏻👍🏻👍🏻🌹🌹🌹
2022-11-07
0