Tangisan Raja

Setelah makan malam, majikan mereka belum juga datang. "Bi, kok Bu Berlian belum datang ya?" tanya Aisyah pada bibi yang Sedang membereskan meja makan.

"Bibi juga nggak tahu, kita tunggu saja mungkin ada kendala," jawab bibi yang tahu jika majikannya itu tak akan membiarkan putranya seorang diri, walau tak sadarkan diri selama ini Berlian selalu menemani putranya di setiap malamnya.

"Ya udah, Bi. Aku ke kamar dulu ya mengganti pakaian Raja," ucap Aisyah menggendong anak asuhnya itu menuju ke kamar dan mengganti pakaiannya. Dengan telaten ia membaluri minyak telon agar tubuh anak susunya itu hangat. Raja terus saja tertawa saat Aisyah menggelitik perutnya, tawa renyah Raja membuat Aisyah semakin games.

Suara telepon membuat Aisyah menghentikan apa yang dilakukannya.

"Kita angkat telepon dulu ya, mungkin itu dari nenek," ucapnya kemudian memberi bantal di kedua sisi Raja dan ia sendiri mengambil ponsel yang ada di mejanya.

Dalam mengasuh Raja, Aisyah selalu berhati-hati mengingat anak itu sudah banyak bergerak. Walaupun hanya meninggalkannya sebentar saja, keamanan Raja tetap menjadi prioritas utama untuk Aisyah.

"Halo, Bu," jawabnya setelah mengangkat panggilan dari majikannya dan kembali berjalan menuju Raja.

"Aisyah, malam ini Ibu menginap di hotel ya. Tiba-tiba Bapak tak enak badan, mungkin kami akan pulang besok pagi saja. Kamu nggak apa-apa kan?" kata Berlian yang terdengar khawatir.

"Oh iya, Bu. Nggak apa-apa biar aku saja yang mengawasi Raja dan ayahnya," ucap Aisyah yang mengerti arti kekhawatiran dari majikannya itu.

"Terima kasih ya, Aisyah. Malam ini kamu tidurlah di kamar utama. Tolong jangan biarkan Saka tidur sendiri, Ibu hanya takut jika terjadi sesuatu padanya dan kita tak ada disampingnya," ucap Berlian.

"Iya, Bu. Aku mengerti Ibu hati-hati di sana dan tau usah mengkhawatirkan mereka," ucap Aisyah sebelum mereka mengakhiri panggilannya. Walau hubungan mereka hanyalah sebatas Ibu susu dari cucunya. Namun, Aisyah sudah dianggap keluarga di kediaman itu dan Aisyah sangat bersyukur akan hal itu. Mempunyai majikan yang baik dan bibi yang sudah di anggap sebagai ibunya sendiri.

Malam ini Aisyah ingin tidur di kamar utama sesuai dengan apa yang Berlian inginkan. Aisyah membereskan beberapa keperluan Raja dan pindah ke kamar sebelah.

Kamar Saka dan Raja bersebelahan membuat Aisyah tak kerepotan akan menjaga keduanya.

Begitu masuk Aisyah melihat Saka yang dipenuhi keringat, membuat ia sangat panik, "Ada apa ini? Apa yang terjadi dengan Ayah Raja?" ucap Aisyah meletakkan Raja di samping Saka kemudian ia dengan cepat berlari keluar memanggil Bibi yang masih sibuk di dapur.

Bibi yang mendengar teriakan Aisyah berlari dan mereka pun masuk ke kamar.

Bibi mencoba memegang tubuh Saka ternyata tubuhnya sangat panas, "Apa Saka demam?" tanya bibi melihat Aisyah yang berdiri di samping nya.

"Sepertinya begitu, Bibi."

Bibi yang khawatir langsung mengambil ponselnya dan menelepon Berlian, majikannya.

"Halo Bu."

"Iya, Bi. Ada apa?"

"Sepertinya Tuan Saka demam, tubuhnya panas dan berkeringat," jelas Bibi membuat Berlian diseberang telpon khawatir dan tak menunggu lama ia langsung menghubungi dokter. Kejadian itu tak pernah terjadi sebelumnya, itulah yang membuat Berlian tak ingin meninggalkan putranya.

Setelah mendapat penjelasan dari Dokter, Berlian kembali menelpon bibi.

"Bi, untuk sementara Bibi kompres aja dulu ya, dokter akan datang ke sana. Tolong Bibi jaga putraku ya, Bi. Aku tak bisa pulang malam ini. Bapak juga sakit," ucap Berlian tak tau harus berbuat apa.

"Iya, Bu. Tuan Saka biar saya dan juga Aisyah yang menjaganya, Ibu rawat bapak saja."

"Terima kasih ya, Bi," ucap Berlian yang kini duduk sambil memeluk ponselnya, melihat suaminya yang sedang tertidur. Ia sangat takut jika terjadi sesuatu pada putranya, Saka adalah putranya satu-satunya dan ia tak ingin sampai kehilangan putranya itu. Sekarang saja membuat mereka sangat kesusahan menangani  segala urusan yang selama ini Saka yang  menghandlenya,  Berlian tak bisa membayangkan apa jadinya keluarganya jika tak ada anaknya itu. Ia tak khawatir dengan nasibnya dan suaminya, tapi bagaimana nasib Raja cucunya kedepannya .

Berlian hanya bisa mengirimkan doa untuk kesembuhan putranya.

Sementar itu, Sesuai apa yang dikatakan oleh Berlian, Aisyah mengambil air hangat dan mulai mengompres Saka dengan telaten, sementara bibi mencoba bermain bersama dengan Raja di atas tempat tidur yang sama dengan tempat Saka terbaring, anak itu sama sekali tak ingin jauh dari Aisyah.

Tak lama kemudian suhu badan Saka pun mulai normal dan dokter pun datang untuk memeriksanya.

"Dokter bagaimana keadaan Tuan Saka?" tanya Bibi setelah dokter memeriksa majikannya itu.

"Semua baik-baik saja, tak usah khawatir justru ini adalah kabar baik, ada perkembangan yang ditunjukkan Saka. Tubuhnya mulai bereaksi terhadap obat-obatan yang dikonsumsinya selama ini, semoga saja Saka bisa pulih dengan segera," ucap dokter membuat Aisyah dan Bibi saling tatap dengan senyum di bibir mereka. Mengaminkan apa yang dokter katakan.

"Terima kasih, Dokter," jawab keduanya secara bersamaan.

Dokter keluar ditemani oleh Bibi, sedangkan Aisyah yang melihat Raja sudah tertidur di samping Saka, meninggalkannya setelah memastikan anak itu aman.

 

Aisyah berlari kecil menuju ke kamar Raja, ia tak tahan ingin buang air kecil. Aisyah memberi kode kepada Bibi jika ia ingin ke kamar mandi  dan meminta Bibi untuk ke kamar utama untuk menjaga Raja.  Bibi pun mengangkat jempolnya sebagai tanda ia mengerti apa yang Aisyah maksud. Aisyah pun masuk ke kamar Raja dan masuk ke kamar mandi. Aisyah yang mengira jika bibi ada menjaga Raja melaksanakan shalat terlebih dahulu sebelum kembali kekamar Saka.

Bibi masuk ke dapur untuk mengambil air putih. Namun, ia melihat tumpukan piring di sana dan Bibi memutuskan untuk menyambung mencuci piring yang tadi ditinggalkan. Ia lupa jika Aisyah memintanya untuk menjaga Raja.

Raja yang terbangun dan tak melihat Aisyah di sampingnya langsung saja menangis, surat tangisan Raja  tak terdengar hingga keluar karena kamar Saka didesain kedap suara, membuat suara yang ada di dalam kamar tersebut tak akan terdengar di luar.

Raja terus menangis, sementara Saka hanya kembali meneteskan air mata mendengar tangisan putranya.

♥️

M Anha

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘚𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘱𝘢𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘙𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴

2023-04-21

0

Nurdiana Tjotjona

Nurdiana Tjotjona

sediiih...lanjuut thor

2023-03-06

1

RATNA RACHMAN

RATNA RACHMAN

knapa begitu menyedihkan ceritanya 😭😭😭

2022-10-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!