NovelToon NovelToon

Wanita Cadar Tanpa Mahkota

Flashback

Bayangan itu masih terus saja menghantui nya dalam mimpi.Bahkan setiap malam ia harus mandi keringat kala mengalami mimpi buruk itu.Dunia Azizah berubah saat peristiwa itu terjadi,Azizah selalu berusaha untuk tegar,meskipun kadang ia sering merasa rapuh.

Azizah sudah berusaha untuk merubah semua nya menjadi normal kembali,membawa dirinya ke titik kenyamanan yang sebelumnya ia rasakan.Namun,wajah samar pria itu yang sempat di ingat oleh Azizah tatkala terus menganggu pikiran nya.

Dua tahun yang lalu. . .

Azizah yang baru saja kembali melihat pengumuman kelulusan nya di kantor polisi terdekat,bersama dengan teman-teman.Dia berpisah dengan yang lain di persimpangan jalan,karena untuk sampai ke rumah,Azizah harus melewati jalan yang mungkin sedikit jauh dari jalan aspal,hanya mengandalkan jalan kaki saja.

Keluarga Azizah bukan lah keluarga yang begitu mampu.Namun, Azizah bisa membuat ke dua orang tua nya bangga,saat Azizah berhasil mendapat 'kan beasiswa untuk berkuliah di ibu kota Jakarta.Azizah mendapatkan beasiswa calon mahasiswa dengan kelulusan terbaik tingkat Sekolah Menengah Atas.

Jedder..Jedder ..Suara petir yang menggelegar,beberapa kali Azizah menutup telinga nya,saat mendengar suara petir tersebut.Azizah yang memakai kemeja putih dan juga rok hitam serta hijab putih,membuat ia memilih untuk berteduh.Dia tidak dapat menerobos hujan yang begitu lebat.Azizah berhenti di depan sebuah kios yang sudah lama tidak di gunakan untuk berjualan lagi,kios itu terlihat kotor dan juga sedikit seram karena sudah lama di tinggal oleh pemilik nya.

Beberapa kali Azizah menyeka wajah nya yang basah karena hujan,lalu ia berdiri di depan kios itu,sembari kedua tangan nya melipat di dada,merasakan dingin nya angin yang berhembus bersamaan dengan turun nya hujan.

Di tempat lain. . .

Beberapa pria - pria dewasa yang baru saja merayakan kelulusan mereka di kampung itu.

"Satria,Aku tidak menyangka keluarga mu,memiliki rumah di kampung ini,Kita bisa menggunakan tempat ini sepuas nya tanpa harus menyewa hotel jika main ke kampung seperti ini!"Ujar Bara,teman kuliah Satria yang seangkatan,dan juga merayakan kelulusan mereka.

"Tentu dong,Papa Gue 'kan gila bisnis,ada uang sedikit pasti investasi,lalu beli tanah bangun rumah,bangun resort,dan juga mereka mau bangun supermarket di kampung ini dua tahun ke depan,masih mencari lokasi yang strategis,agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari "Ungkap Satria,mengambil sebotol minuman wine di tangan Bara.

"Kenapa dengan kampung ini?kenapa tidak memilih tempat lain di kota?"Tanya Aldo,yang juga teman seangkatan Satria.

"Di kota sudah banyak yang begituan,di kampung seperti ini masih kurang,dan rencana nya,supermarket itu di lengkapi dengan pasar sayur dan ikan,pokok nya lengkap,yang jelas harga itu murah meriah,Papa Gue suka beramal!"Ha..Ha...Terdengar gelak tawa Satria di dalam rumah minimalis dengan dekorasi tahun jaman dulu.Di era tahun 90an rumah milik keluarga Satria yang paling kaya di tempat itu.

"Eeh,tunggu,itu minuman Gue,kadar al-kohol nya tinggi Lo nggak akan bisa minum!"Bara masih berusaha mencegah Satria agar tidak meminum itu.Bara tahu betul kalau Satria tidak terlalu kuat untuk meminum minuman beral-kohol.Apalagi sejenis spirytus Rektyfikowany kadar nya hampir 90%.

Gluk.. Gluk..Gluk.. "Aaaah,Mantaaaap!"Teriak Satria yang,seketika tumbang ke sofa.

"Ah,Parah Lo,baru minum satu botol udah teler,dan Lo nggak dengerin Gue sih!"Bara dan Aldo lanjut menghabiskan minuman yang tersisa.Sementara,Satria masih meratapi dirinya dengan kesadaran yang menurun.

Dua puluh menit berlalu,Aldo dan Bara tepar di lantai,ke dua nya tidak sadarkan diri,entah berapa botol sudah menghabiskan minuman itu.

Drrt...Drrt..Ponsel Satria bergetar,ia berusaha meraih nya.Saat Satria melihat panggilan itu dari Orang tuanya,Satria kaget,karena Satria tahu,papa nya itu tidak akan mengizinkan Satria mabuk-mabukan.

"Hallo,Tuan Besar.Ada yang bisa saya bantu?"Jawab Satria,dalam keadaan yang mabuk,mencoba menggoda Papa nya.

"Satria,Kamu mabuk?"Teriak seorang wanita di seberang sana,Satria segera tersadar lalu duduk di sofa.

"Mama,enggak,Satria hanya minum sedikit,ada apa Ma?"

"Papa mu masuk rumah sakit,pulang lah segera, ia sejak tadi menanyakan mu!"

"Baik,Satria akan segera kembali!"

Tanpa berpikir panjang,Satria memutuskan panggilan nya dengan Astuti Alamsyah,istri dari pengusaha sukses di kota yang bernama Adipurna Alamsyah.

"Bro,Gue harus pergi dulu ya,Lo pada pulang sendiri saja,bawa mobil 'kan?"Satria memakai jaket kulit hitam milik nya,tidak ada tanggapan dari Bara atau Aldo.Satria bergegas pergi meninggalkan mereka dalam keadaan teler.

Setelah menyalakan mobil nya,Satria melihat hujan yang masih turun begitu deras.Satria berusaha menerobos hujan tersebut,agar segera sampai ke tempat itu.

"Sial,kadar al-kohol belum hilang,kepala Gue pusing,badan Gue panas!"Satria mencoba membuka jaket nya,lalu menaikan suhu AC mobil,tapi masih membuat tubuh nya panas.Satria bukan lah pria yang kuat minum pada umum nya,tubuh Satria memiliki lemah akan hal itu,bahkan jika Satria sempat minum ia tidak bisa mengontrol diri nya.

Ckiitt..Ckiitt...Suara ban mobil yang mengikis aspal,terdengar begitu nyaring.Satria tidak dapat menyetir mobil nya dengan benar,bahkan ia tidak dapat melihat jalan dengan benar,pandangan Satria kabur,kepala nya ikut berputar.

Braak!

"Astagfirullah"Azizah memegang dada nya yang terkejut,sebuah mobil mewah berwarna merah menabrak pohon yang ada di depan nya.

Melihat mobil itu mengeluarkan asap dari depan,Azizah sebagai manusia yang peduli terhadap sekitarnya pun,datang untuk melihat.

Tok..Tok..

"Mas..Kamu tidak apa-apa?"Tanya Azizah mengetuk kaca mobil Satria."Mas"Panggil Azizah lagi,dengan sopan.Melihat tidak ada jawaban,dan mobil sudah berbau bensin,Azizah mencoba membuka pintu mobil,dan benar saja itu tidak terkunci.

Satria masih sadar,ia segera turun dari dalam mobil,

"Mas,Kamu tidak apa-apa?Tanya Azizah dengan lembut,saat Satria sudah berdiri di depan pintu mobil,Satria melihat ke arah Azizah,dengan wajah nya yang di basahi hujan,dan kemeja putih yang di kenakan Azizah terlihat transparan sehingga membuat Satria membulat 'kan mata nya.

"Mas!"Azizah melambaikan tangan nya ke depan Satria yang terdiam,pria itu terus saja memandang wajah cantik Azizah,ia seperti primadona desa itu,sangat cantik,bahkan kecantikan nya itu,alami dan raut wajah nya begitu lembut.

"Sini Kamu!"Satria menarik paksa tangan Azizah,dan membuka pintu mobil bagian belakang.

Bugh!

Satria mendorong tubuh Azizah ke dalam mobil,membuat Azizah ketakutan setengah mati.

"Mas,apa yang mau kamu lakukan,sadar mas,Kamu kenapa,Saya hanya menolong Kamu,jangan lakukan itu kepada Saya!"Teriak Azizah memohon kepada Satria,agar diri nya di lepaskan saat ia melihat,Satria dengan netra yang memerah,wajah yang di basahi hujan,Azizah dapat melihat pria itu melihat dengan me-sum ibarat kucing mendapatkan daging segar.

"Tidak mas,lepaskan Saya,tolong jangan lakukan itu kepada saya!"Teriak Azizah,namun Satria tidak menggubris nya.

"Tidaaaakkk!"

Terdengar suara teriakan Azizah di tengah-tengah hujan deras itu,Azizah dapat melihat begitu kejam dan buas nya pria itu mencabik-cabik tubuh nya,merenggut kesucian nya yang paling berharga.Bahkan Azizah di sakiti secara fisik dan juga mental.

Beberapa menit berlalu terjadi mobil yang bergoyang,dengan brutal atas kesadisan yang di lakukan oleh Satria terhadap Azizah.

Tubuh Satria melemah dan terjatuh ke atas tubuh Azizah yang masih berada di bawah nya.

Dengan sisa tenaga,Azizah berusaha untuk bangkit,dan pergi meninggalkan mobil Satria dalam keadaan tubuh yang penuh luka.Diantara ke dua pa-ha Azizah mengalir darah segar,akibat sobekan yang begitu parah,terasa perih dan pilu hati Azizah,ia berjalan di tengah hujan tanpa beralas kaki.

Azizah terus saja menangis,di sepanjang jalan menuju rumah,tiba di depan rumah,darah tak lagi mengalir dengan tubuh yang basah kuyup,Azizah melangkah masuk ke dalam kamar nya.Mengetahui Azizah sudah pulang Sunarsih sang ibu Azizah datang untuk melihat anaknya.

"Azizah,Kamu kah itu nak yang baru pulang?"Teriak ibu dari luar kamar.

"Iya,Azizah mandi dulu Bu"Jawab Azizah dengan suara yang serak.Sunarsih kembali ke dapur ingin menyiapkan makan malam.

Sementara Azizah di dalam kamar mandi,meratapi nasib nya,ia merasa kotor dan bahkan jijik dengan tubuh nya itu.Azizah tidak bisa berhenti untuk menangis.

Apalagi bekas di seluruh tubuhnya menjadi saksi bisu atas kejahatan yang di lakukan oleh Satria.Azizah menutup mulut nya agar suara tangisan nya tidak terdengar oleh sang ibu,netra nya kian memerah menangis begitu tersedu-sedu.

Mulai hari itu,Azizah memutuskan untuk memakai cadar,menyembunyikan wajah penuh luka dan kesedihan itu dari semua orang,Azizah menutupi diri nya dengan sempurna.Belajar menerima apa yang telah terjadi,membuat Azizah menjadi wanita yang begitu kuat dan tegar.

Favorit dulu yuk,mana tau jodoh ✌️

Dua tahun kemudian

Waktu berlalu begitu cepat,semua luka mulai sembuh.Azizah mulai menerima dirinya kembali.Mulai menghargai betapa penting nya ia peduli dengan diri nya sendiri.

"Tidak !Aku mohon,lepaskan Aku!tolong jangan lakukan itu,lepaskan Aku!"

"Tidaaaakk!"Teriak Azizah dengan keras,dan ia terbangun dari mimpi buruk nya.

"Astagfirullah"Azizah memegang dada,dan mengusap wajah nya.Semenjak keluarga ustaz Zaki datang melamar Azizah,membuat Azizah parno dan juga khawatir,akan dengan masa lalu nya yang belum di ketahui oleh semua orang.Azizah duduk di atas kasur dengan raut wajah yang gelisah.

Azizah membatalkan untuk menerima beasiswa dua tahun yang lalu,karena Azizah takut untuk pergi kuliah di luar kota.Malah,Azizah memilih untuk menjadi guru ngaji di pesantren Al-kitab,salah satu pesantren yang di pimpin oleh Gus Zayn,setelah Abah Karim meninggal.

Di pesantren itu lah,Azizah dan Ustaz Zaki bertemu,saat ustaz Zaki datang melayat ke pesantren milik sahabat nya itu.Gus Zayn lama di Kairo,ia meniti ilmu disana,dan disana lah ia bertemu dengan Ustaz Zaki,yang juga berasal dari ibu kota Jakarta.

Azizah melihat jam di dinding menunjukkan pukul 04:40,sebentar lagi akan ada azan subuh.Azizah tidak melanjutkan tidur nya lagi,ia segera turun dari ranjang,dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.Sebelum ia melakukan ritual mandi nya,lebih dulu,Azizah berdiri di depan cermin yang ada di kamar mandi.

"Apa Aku masih layak untuk di cintai,dan jadikan istri oleh seorang pria seperti ustaz Zaki?dia terlalu sempurna untuk Ku.Ilmu ku hanya seujung kuku nya,tidak memiliki ilmu yang sempurna setidak nya memiliki mahkota yang indah,itu pun sudah hilang!"Lirih Azizah,tak terasa air mata nya terjatuh.

"Apa Aku masih bisa memiliki keturunan,setelah pembersihan rahim dua tahun yang lalu?"Lanjut Azizah lagi,mendengar suara azan yang berkumandang,Azizah segera menepis semua keraguan di hati nya,lalu mulai mandi dan membersihkan tubuh nya.

Satu jam kemudian . . .

Azizah yang keluar dari kamar dengan pakaian rapi nya,menggunakan gamis besar yang selaras dengan hijab yang menutup aurat nya serta niqab yang sudah terpasang begitu rapi.

"MasyaAllah,cantik sekali Anak ibu !"Ucap Sunarsih,saat melihat Azizah berjalan ke arah meja makan.

"Ibu terlalu memuji,bahkan ibu lebih cantik dari Aku!"Azizah tersenyum.

"Azizah,apa hari ini Kamu akan datang ke pesantren Gus Zayn lagi?"

"Tentu Bu,karena Azizah 'kan sudah mengambil tanggung jawab itu dari Ning Aisyah,Azizah harus bisa menjaga amanah !"Azizah melanjutkan sarapan pagi nya.Sunarsih menemani sang Anak untuk sarapan.

* * *

"Tidak mas,lepaskan Saya,tolong jangan lakukan itu kepada saya!"

"Tidaaaakkk!"Suara teriakan itu begitu melengking di telinga Satria.

"Aaah"Satria terbangun dari tidur nya,di depan sudah ada Aldo dan Bara yang menunggu dia.

"Lo masih mimpiin perempuan itu?"Aldo mendekat ke meja kerja Satria.

"Parah Lo sat,lagi kerja sempat - sempat nya tidur,mimpi nge-we sama perempuan lagi!"Cibir Bara yang sedang memainkan ponsel nya duduk di depan kursi meja kerja Satria.

"Ada apa Kalian datang kemari?"Tanya Satria begitu sadar dari mimpi nya, sudah melihat ke dua sahabat berada di dalam ruangan kerja nya.

Pak!

"Nih,Papa Gue nyuruh Gue buat ngirim ini berkas,ke kantor Lo!"

Satria mengambil map yang ada di tangan Aldo,sementara Bara masih sibuk dengan ponsel nya.

"Lo nggak kerja?"Tanya Satria,kepada Bara.

"Ini 'kan Gue kerja,dimana ada Aldo disitu ada Gue!"Imbuh Bara dengan santai.

"Percuma Lo gaji dia,kerjaan nya cuma ngekor Lo aja !"Cibir Satria lagi,

"Untung aja Mama nya itu Tante Gue,kalau nggak udah Gue pecat!"Ketus Aldo,dengan tajam.

"Eh,Tante kata Lo,Mama Gue mama Lo juga nyet!"

"Eeemmm,Papa Gue,papa Lo 'kan?"Timpal Aldo,Bara tersenyum.

Satria hanya menggeleng-geleng kepala nya saja,melihat dua bersaudara tiri itu yang terus saja debat.Meskipun hanya adik tiri beda ibu dan beda ayah,Aldo dan Bara adalah sahabat dan saudara yang cukup bikin orang iri.

"Jadi Sat,Lo udah tau,siapa perempuan yang Lo per-kosa itu?"Bisik Aldo,duduk di pinggir meja kerja Satria,tepat di samping nya.

"Belum,Gue nggak tau,siapa perempuan itu.Namun,setiap dia hadir di mimpi Gue,Gue tau betul dia pasti mengalami kesakitan yang begitu dahsyat,bahkan Gue dapat melihat air mata nya itu yang membasahi wajah cantik nya,netra nya itu memerah,tangan nya putih lembut memegang lengan Gue,berusaha mendorong Gue,tapi Gue malah maksa dia untuk diam menerima kejahatan Gue!"Ungkap Satria,melirik Aldo.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?"Tanya Bara,yang melihat ke dua nya berbisik-bisik.

"Lo sibuk main game!"Ketus Aldo,Bara mengerutkan dahi nya,lalu melirik Satria yang melamun.

"Lo masih kebayang dengan peristiwa dua tahun lalu?"Satria mengangguk,Bara menyimpan ponsel,lalu menatap Satria dengan serius.

"Sat,saat Kami menemukan Lo di dalam mobil dengan keadaan yang tidak bisa Gue jelaskan,yang jelas Lo habis perang lah,Gue liat cakaran di punggung dan lengan Lo itu parah banget.Berarti itu cewek benar-benar merasakan sakit yang luar biasa karena Lo paksa!"Imbuh Bara,kini menatap Satria dengan tatapan serius nya.

"Benar,apalagi ada bekas noda darah di kemeja baju yang Lo pakai,berarti wanita itu masih pera-wan Satria.Kasian anak orang Lo gagahin.Tapi,tidak Lo tanggung jawab !"Mendengar ucapan Aldo,semakin membuat Satria merasa bersalah.

"Kalian sendiri tau,sudah dua tahun ini Aku hidup dalam rasa bersalah.Bahkan setiap liat kasus pemer-kosaan di tv Gue teringat wanita itu,kalian nggak pernah tau,bagaimana jadi Gue!"Timpal Satria dengan raut wajah yang kesal dan juga marah.

"Kesalahan ada di kita semua,kenapa juga hari itu Lo bawa minuman kadar alko-hol yang Satria tidak bisa minum.jadi,buat dia ngebleng 'kan!"Sambung Bara.

"Sudah terjadi,untuk apa mengingat nya lagi,jadi Sat apa sekarang rencana Lo?"Tanya Aldo.

"Eeemmm,nggak tau,orang tua Gue maksa Gue buat tunangan dengan Bella,Lo tau 'kan Gue putus sama Bella karena dia selingkuh.Gara-gara dia Kita pulang ke kampung terus rayain kelulusan Kita sekalian buat ilangin stres,eh niat mau ngilangin masalah,malah tambah masalah!"Ujar Satria yang kesal.

Ceklek !

"Loh,Kalian disini?"Seru Adi,Ayahnya Satria.

"Om"Aldo tersenyum,begitu juga dengan Bara yang langsung berdiri untuk menyapa Ayah nya Satria,pemilik perusahaan Purna Alamsyah.

"Eeemm"Adi mengangguk sembari menghampiri Anaknya.

"Satria,tadi Paman Dika menelpon Papa,katanya beberapa barang di supermarket purna habis stok,mereka sudah menelpon ke pusat.Namun,belum ada tanggapan,coba Kamu yang datang ke kampung sekalian cek itu barang,dan juga Kamu bisa sekalian melihat-lihat disana.Semenjak itu supermarket berdiri,Kamu selalu nolak untuk datang kesana!"Ungkap Adi,

"Jangan Aku deh,Papa aja gimana,Aku bisa menjaga kantor!"

"Tidak bisa,Papa ada pertemuan besok pagi dan lusa,Kamu yang harus berangkat kesana!"Titah Adi,"Tanpa ada kata penolakan !"Sambung nya lagi,lalu pergi meninggalkan ruangan Satria.

"Bro,seperti nya semesta sedang menguji Lo!"Timpal Aldo yang melihat Satria sedang gelisah.

Semesta

"Bro,seperti nya semesta sedang menguji Lo!"Timpal Aldo yang melihat Satria sedang gelisah.

"Apaan sih Lo Kak,Orang cuma mau ke kampung saja,Lo takut-takutin!"Timpal Bara,

"Bukan nakutin Bar,Lo tau 'kan,bukan dia saja yang gelisah setelah kejadian dua tahun yang lalu itu,Gue juga merasa bersalah,Lo nggak pernah tau gimana nasib tuh cewek"

"Iya-ya Lo yang paling tau isi hati cewek!"Ketus Bara,Aldo menggelengkan kepalanya.

"Jad Sat,Lo ingat enggak sama wajah tuh cewek?"Tanya Aldo lagi,

"Gue nggak terlalu ingat sih,wajah nya samar-samar,waktu itu kepala Gue benar-benar pusing banget,selain kata maki dan hinaan dari mulut nya tidak dan lain yang Gue tau!"Satria memandang Aldo yang berdiri di depan nya.

"Oh ya,Sat.Lo 'Kan pernah bilang sama Gue,jam tangan yang Lo temuin di mobil bukan milik Lo?nah mana tau,itu punya wanita itu?"Satria memikirkan ucapan Bara sejenak.

"Eeeemmm,iya Gue ingat jam tangan itu,Gue lupa nyimpan nya dimana,udah dua tahun ini Gue nggak liat tuh jam!"Ujar Satria lagi,

"Gue pikir Lo nyimpan nya di tempat benar,Gue mau foto tuh jam,terus buat caption 'Dicari orang pemilik jam ini',sebutin tahun kejadian nya,orang nya pasti akan datang temui Kita!"

"Itu bukan ide bagus menurut Gue,mana ada orang datang mau menemui Kita,malah dia akan malu,kejadian itu 'kan aib untuk kehidupan nya,Kalian nggak mikir perasaan itu Cewek?"Ketus Bara dengan kesal.

"Tumben otak Lo,lancar?"Cetus Satria,Bara mengerucutkan bi bir nya,Aldo hanya tersenyum.

"Nih,Gue udah tanda tangan berkas nya,Lo boleh bawa balik,besok kata Papa Gue ada rapat,bilang ama Bos Lo ya!"

"Siap.Jadi,besok Lo akan pergi ke kampung itu?"Tanya Aldo lagi,

"Eeemmm,mau gimana lagi,masak ia Gue mau hidup dalam rasa ketakutan terus,Gue juga harus bangkit !"Ujar Satria dengan antusias.

"Bro,Gue pamit dulu,masih ada pekerjaan di kantor"Ujar Aldo,pamit.Bara juga ikut pamit.

Setelah dua sahabat nya pergi,Satria melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

Ceklek !

Pintu terbuka,

"Apa lagi,apa ada yang tertinggal?"Tanya Satria tanpa menoleh ke arah orang yang yang baru saja datang.

"Ada,cinta Ku tertinggal disini!"Sahut seorang wanita,dengan pakaian serba se-xy masuk ke dalam ruangan Satria.Pria ini menatap nya dengan malas.

"Kenapa tidak ketuk pintu dulu,ini kantor bukan rumah mu yang bisa kau masuk dengan seenak nya!"Ketus Satria dengan tegas,Bella memainkan mata nya kiri dan kanan,mengabaikan ucapan pedas Satria.

"Eeeemm,baiklah Tuan Muda Satria,ijin 'kan saya untuk masuk ya?"Ucap nya lalu langsung duduk di depan Satria.

"Percuma Kamu nanya, kalau kamu sendiri juga sudah duduk!"Ketus Satria dengan kesal.

"Kamu kenapa sih,seperti nya benci bangat sama Aku?"Tanya Wanita itu lagi,

"Eeemm,kelakuan Lo yang buat Gue benci!"Tegas Satria,lalu bangun dari duduk nya,mengambil proposal yang ada di rak.

"Aku cuma selingkuh sekali,itu juga khilaf,maafin Aku ya Sat!"Ucap wanita itu,entah sejak kapan ia sudah berdiri di samping Satria,dan mengelus lengan pria itu.

"Eeem"Satria segera kembali ke meja nya.

"Diantara kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi,tolong jangan ganggu hidup Gue oke!"Tegas Satria,sembari menatap wanita itu dengan lekat.

Cup!Wanita itu segera menci-um pipi Satria,membuat amarah Satria memuncak.

"Bella!"Teriak Satria,bangkit dari duduk nya.

"Apa yang Kau lakukan,sudah Ku katakan,Aku tidak ingin berhubungan dengan wanita seperti mu lagi,silahkan keluar!"Titah Satria dengan tegas.Namun,Bella hanya tersenyum saja sembari melipatkan tangan nya di dada.

"Kalau Aku nolak?"Bella kembali duduk di kursi yang ada di depan meja Satria.

"Kalau Kamu enggak pergi,biar Aku yang pergi!"Tegas Satria,lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan direktur.Bella hanya tersenyum melihat sikap Satria yang begitu kejam kepada nya.Dulu Satria pria yang paling Bucin kepada nya,tapi kini semua nya lenyap karena kesalahan yang di perbuat Bella.

Melihat Satria sudah pergi,lantas Bella pun ikut pergi meninggalkan ruangan itu.

Ceklek !

"Oh,Nona Bella?"Sapa Sekretaris Satria.

"Anita bukan ?"Tanya Bella,wanita itu mengangguk.

"Anita,Satria tidak ada di dalam ia baru saja keluar!"

"Kalau begitu Aku akan masuk!"Ujar Anita.Namun,Bella melarang nya.

"Sudah ku katakan,Satria tidak ada di dalam,apa Kau tidak dengar ?"

"Aku dengar Nona Bella,tapi ini tugas Ku,Aku harus meletakkan berkas ini di atas meja Pak Satria.

"Eeemmm"Bella melihat ke arah berkas yang ada di tangan Anita,perempuan itu segera masuk.

"Dimana Satria ?"Gumam Bella,yang tidak menemukan ada nya pria itu di depan ruangan.

Semua orang mengenali Bella di perusahaan Purna,siapa yang tidak kenal dengan wanita itu,Wanita yang sudah di jodohkan dengan Satria.Ayah Bella,adalah teman,sekaligus rekan bisnis Adipurna.Jadi,sejak tahu hubungan Satria dengan Bella yang berpacaran selama li-ma tahun dan kandas di tahun ke enam,orang tua Satria dan Bella malah menjodohkan mereka.Agar ke dua nya bisa terus-terus bersama,padahal berpisah nya Bella dengan Satria,titik kesalahan itu ada pada Bella.

Di Tempat Lain. . .

Azizah baru saja tiba di pesantren Al-kitab,pesantren Almarhum Abah Karim, yang saat ini di pimpin oleh Gus Zayn.

"Assalamualaikum Gus!"Ucap Azizah, menyapa pria yang berumur 45 tahun itu.

"Waalaikumsalam"

"Apakah semua nya sudah berkumpul?"Tanya Azizah,dan sedikit mengintip ke dalam ruangan.

"Sudah,Azizah boleh langsung mengajar,Gus pamit untuk menjemput Ustaz Zaki dulu di persimpangan jalan,Beliau baru saja tiba dari Jakarta kesini,katanya tidak membawa mobil"Ungkap Zayn,Azizah hanya mengangguk saja,mengetahui calon suami nya tiba.

"Apakah Azizah ingin menitip sesuatu?"Tanya Zayn,Wanita itu menggeleng nya.

"Titip salam gitu?"Sambung nya lagi,yang tersenyum.

"Tidak!"Sahut Azizah yang malu,lalu segera masuk ke dalam ruangan yang sudah di tunggu oleh Anak-anak.

"MasyaAllah,dia sungguh lembut,ucapan nya saja begitu santun.Beruntung Zaki dapat memiliki nya!"Ujar Gus Zayn,yang berlalu dari depan ruangan.

Di dalam ruangan kelas,terlihat Azizah yang begitu semangat mengajari anak-anak itu.Bahkan Azizah begitu sabar dalam berbicara dengan mereka,yang tergolong sedikit nakal di usia mereka yang baru berumur enam atau tujuh tahun.

Terimakasih atas dukungan nya,see you😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!