Hujan

Masih terdengar suara gemuruh dari luar mobil,karena hujan belum reda.Satria sudah tiba di depan supermarket milik keluarga nya.Terlihat supermarket nya belum tutup karena biasanya akan tutup di jam 23:20 malam.

Setelah memarkirkan mobil nya di tempat parkir,Satria melihat Dika yang keluar dari rumah nya,ada sebuah rumah dengan dua lantai,terletak tepatnya di belakang supermarket tersebut.Dika memakai jas hujan dan juga membawa payung bersama nya.

Satria segera berlari dan berdiri di depan supermarket.Seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari supermarket itu,melihat Satria yang kebasahan,segera memberikan payung untuk nya.

Satria menoleh ke arah orang yang memberikan payung untuk dirinya.

"Tante"Sapa Satria,lalu segera memeluk Tante dari ibunya itu.

"Baru tiba?"Satria mengangguk nya,tak lama Dika juga tiba disana.

"Mas bawa masuk Satria,dia sudah cukup kedinginan disini!"Ujar Selly istri nya Dika.

"Kamu saja yang antar ke dalam,Mas masih ada kerjaan disini!"Satria pun mengikuti Selly menuju rumah nya yang ada di belakang supermarket.

* * *

Ke esokan pagi nya,Satria berdiri di depan rumah Dika,sembari melakukan olah raga kecil yang sering ia lakukan di rumah nya.Tak sedikit orang yang datang untuk melihat,selain remaja juga ada ibu-ibu sekitar komplek sana yang datang untuk melihat sembari bergosip tentang anak keluarga Purna yang tampan itu.

"Eh Bu,liatlah itu 'kan Satria ya,udah besar mana tambah tampan lagi,kalau dia belum punya pacar mau dong saya jodohkan dengan anak saya!"Hi..hi..Ucap Ibu itu,masih terus melirik ke arah Satria sebelum masuk ke dalam supermarket.

"Ibu bisa saja,mana mau dia sama orang kampung seperti Kita Bu!"Timpal ibu yang lain yang ikut tersenyum.Dulu sering belanja di Abang - Abang gerobak sayur.Namun,semenjak ada supermarket mereka sering belanja di tempat itu,selain sayuran nya bagus - bagus,harga juga murah.

Para remaja yang lewat untuk berangkat sekolah atau pun kuliah tidak lupa mampir dulu ke tempat Satria untuk melihat pria itu.Mobil milik Satria yang terparkir di depan supermarket sangat mencolok sehingga semua warga di tempat mengetahui ke datangan Satria.Melihat ada yang memperhatikan dia,Satria dengan sengaja melirik ke arah mereka dan tersenyum,sembari tebar-tebar pesona kepada mereka.

"Aauuuuww,ganteng banget!"

"Iya benar ganteng!"

"Pokoknya tipe Aku bangat!"Teriak mereka semua yang melihat Satria tersenyum ke arah mereka.

Selly yang baru saja keluar hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah ponakan nya itu.

"Sengaja pakek kaos pendek celana pendek apa untuk menggoda mereka semua ?"Sindir Selly yang duduk di depan teras nya.Satria yang mendengar itu hanya tertawa saja.

"Tante bisa saja,diantara mereka belum ada yang masuk dalam kriteria Saya.Di kota banyak wanita cantik kalau Satria mau mah Tante!"Timpal Satria,yang sedang memegang handuk kecil di leher nya.

"Tante dengar,Kamu nolak untuk tunangan dengan Bella?"

"Eeemmm"Satria mengangguk,

"Kenapa ?bukan kah kalian pacaran sudah lama?"

"Bukan jodoh"Jawab Satria singkat,tanpa melihat ke arah Selly.

"Tapi,Mama mu maksa 'kan ya?emang Kamu bisa nolak ?"

"Enggak!"

"Jadi,sekarang kalian udah tunangan dong?"

"Iya,tapi tidak dengan Ku,hanya tunangan bisnis gitu aja.Aku udah bilang enggak mau,tapi mereka maksa buat jodohin!"

"Eeemmm"Selly mengangguk,lalu memperhatikan Satria,yang sejak tadi hanya menatap ke depan saja,tidak melihat ke arah nya.

"Dia Azizah,Anak Bu Sunarsih.Orang nya cantik banget,Tante udah pernah liat waktu dia belum memakai cadar saat sekolah dulu.Tapi sayang,udah ada jodoh,hari Senin ini mau nikah,sama Ustaz Zaki,memang ya Solehah dapat nya yang Soleh ya"Selly menepuk bahu Satria,dan berdiri di sebelah nya.Pandangan Satria masih menatap Azizah yang melewati tempat itu,biasanya Azizah datang untuk belanja pagi di supermarket milik Satria.

"Ustaz Zaki?"Satria mengulang nama itu,sembari melirik Selly,wanita disebelah nya membenarkan dengan mengangguk.

"Seperti nya,Aku pernah dengar?"Sambung Satria lagi,

"Kenal dimana? dia orang Jakarta juga sih,tapi tidak tinggal di Jakarta,Ustaz Zaki tinggal di Mesir,Abah dan Ummi nya tinggal di Jakarta,itu juga Tante dengar dari Mas Dika!"Ungkap Selly.

"Hebat ya Tan,bisa tinggal di Mesir"Timpal Satria,lalu meneguk minuman yang di bawa Selly.

"Lah,Kamu waktu kuliah 'kan tinggal di Eropa juga,buat S2 mu.Jadi Satria,kapan Kamu akan menikah,umur mu ini tidak muda lagi!"Cibir Selly.Satria mengerutkan dahi nya,mendengar ucapan sang Tante.

"Iya mau nikah,tapi tidak dengan Bella.Tunggu Satria punya kekasih baru akan Satria kenalkan dengan Tante!"Tegas Satria,lalu duduk di kursi besi yang ada di teras

"Jangan macam-macam Sat,Kakak Ku itu galak tau,Kamu tau 'kan kalau Kamu nolak permintaan dia,dia pasti akan mencabut semua fasilitas Lo terutama mobil yang ada di tangan Lo itu!"Ketus Selly yang duduk di Sebelah Satria.

"Tan,Aku bukan Anak kecil lagi,Aku juga selama ini,dan mobil itu hasil dari kerja Ku Tan!"

"Tapi,yang gaji Kamu itu Papa Kamu,kalau Kamu enggak dengar kata ku liat saja nanti,apa yang bisa mereka lakukan untuk hidup mu!"

"Apa yang Kamu bahas,kenapa nakutin dia?"Dika baru saja keluar,dan membela Satria.

"Ntah tuh Tante,suka kali berpihak ke Mama,enggak sayang apa sama ponakan nya ini"Cemberut Satria.

"Eh Sat,mumpung baru selesai olahraga,Ayo bantu Mas untuk cek barang yang baru saja tiba!"

"Oke siap bantu!"Satria segera pergi bersama dengan Dika menuju supermarket.

Satria menghitung dan mengecek semua kualitas barang agar tidak ada yang rusak.Sementara Dika mengecek jumlah barang yang dikirim agar tidak ada yang kurang.Tiba-tiba pandangan Satria kembali teralih kepada sosok berpakaian serba tertutup.Tidak tertarik tapi membuat ia penasaran.

"Ada apa?Kamu suka?"Tanya Dika.

"Enggak,Gue suka perempuan seperti artis Prilly Latuconsina,imut dan cantik!"Ujar Satria enteng.

"Ha..Ha..Kalau Kamu suka wanita seperti Prilly,Kamu harus menjadi seperti Reza Rahardian dulu!"Tegas Dika,lalu meninggalkan Satria di depan gudang.

"Tunggu,kenapa dada Gue sesak!Aaggrh"Satria memegang dada nya yang sakit.Tapi,masih terus memandang ke arah Azizah yang keluar dari supermarket.Satria segera memilih untuk duduk sebelum tubuh nya ambruk.

"Apa yang terjadi?"Tanya Dika,yang melihat Satria seperti orang habis berlari.

"Nggak tau,tapi dada Ku sesak Paman!"Ujar Satria yang masih memegang dada nya,dan tanpa sengaja bulir demi bulir menetes di pelupuk mata Satria.Dika segera membantu Satria dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

itu tnda2 satria.....semoga satyia peka setiap pndang azizah jd.....sesak dada n meneteskn air mta

2022-12-20

0

Neulis Saja

Neulis Saja

your feeling are strong and that's the girl you stained😡

2022-11-11

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Kenapa si satria... 🤔🤔🤔

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Dua tahun kemudian
3 Semesta
4 Pagi
5 Hujan
6 Sore
7 makam malam
8 Pesantren Al-kitab
9 Memaafkan
10 Pernikahan
11 Kesedihan Azizah
12 Rahasia masa lalu
13 Lamaran ke dua
14 Sah
15 Malam
16 Rumah
17 Kamar
18 Ruang Ceo
19 Ruang Direktur
20 Malam
21 kamar
22 Pergi
23 Desain?
24 Kafe
25 Man-di
26 Pagi
27 Pekerjaan
28 Kantor
29 Kembali ke kantor
30 Rumah
31 Satria
32 Azizah
33 Rumah sakit
34 Alex
35 Kantor Polisi
36 Satu Hari kemudian
37 Pandangan
38 Pagi
39 Ruang Kerja
40 Satu Minggu berlalu
41 Liburan
42 Bali
43 Pantai
44 Malam
45 Panik
46 Amarah Satria
47 Astuti
48 Bella
49 Kantor Purna
50 Polisi
51 Rumah Sakit
52 Desa Gelap
53 Pelakor kenak mental
54 Baby
55 Rumah sakit Purna
56 Tiga hari kemudian
57 Tidur
58 Toko Roti
59 Aldo
60 Ketakutan Satria
61 Bar
62 Kantor Purna
63 Rumah Bella
64 Rumah Andara
65 Ruang Operasi
66 Mela
67 Ketahuan
68 Bara
69 Putri
70 NY.Keluarga Xander
71 Rencana
72 Bara-Kejora
73 Satu Minggu kemudian
74 FlashBack
75 Terbongkar
76 Kemarahan Satria.
77 Kejahatan Bella
78 Kecelakaan
79 Satu Minggu berlalu
80 Hari Berikut nya
81 Hasil
82 Gudang
83 Malam
84 Cerai
85 Satu Bulan Telah berlalu
86 Azizah
87 Rumah
88 Kondangan
89 Taman
90 Di kerjai
91 Rumah sakit
92 Kabar baik dan buruk
93 Dua hari Kemudian
94 Meja makan
95 Berjalan dengan lancar
96 Pagi
97 Satu Minggu telah berlalu
98 Kantor
99 Kejora Di culik
100 Di kerjain
101 Dua bulan kemudian
102 Rumah Purna
103 Sandrina
104 Ketahuan
105 Rencana
106 Kondisi Azizah
107 Rumah sakit
108 Pov Satria
109 Thailand
110 Sebulan Kemudian
111 Rumah Sakit
112 Kolam Renang
113 kepulangan Satria
114 Dua bulan kemudian
115 Baby Raka
116 meeting
117 Baby Arkana
118 Mall
119 Pernikahan Bara
120 Di kerjain
121 Tiba di rumah
122 lima tahun kemudian
123 RakaArkana
124 Waktu yang berlalu
125 Kediaman keluarga Abah Adam
126 Si kembar Hilang?
127 Tumbuh Besar
128 Pameran Lukisan
129 Satu Minggu berlalu
130 Lamaran Zuhra
131 Thailand
132 Pov Arkana
133 Bukan Cinta monyet Biasa
134 Makan siang bersama
135 Kelulusan
136 Beberapa bulan kemudian
137 Raka dan Divia
138 Tiga tahun kemudian
139 Keluarga kecil
140 Kehidupan mereka
141 Keluarga Aldo
142 Dua tahun kemudian
143 Hari yang paling menyakitkan
144 The End
145 Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146 Terikat pernikahan keluarga
147 My Devil Man Promo Novel Baru
148 Raka Arkana
149 Mafia Bucin Novel Baru
150 Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151 My Bos Misofobia
152 Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153 Pengasuh keempat Tuan muda Somplak
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Flashback
2
Dua tahun kemudian
3
Semesta
4
Pagi
5
Hujan
6
Sore
7
makam malam
8
Pesantren Al-kitab
9
Memaafkan
10
Pernikahan
11
Kesedihan Azizah
12
Rahasia masa lalu
13
Lamaran ke dua
14
Sah
15
Malam
16
Rumah
17
Kamar
18
Ruang Ceo
19
Ruang Direktur
20
Malam
21
kamar
22
Pergi
23
Desain?
24
Kafe
25
Man-di
26
Pagi
27
Pekerjaan
28
Kantor
29
Kembali ke kantor
30
Rumah
31
Satria
32
Azizah
33
Rumah sakit
34
Alex
35
Kantor Polisi
36
Satu Hari kemudian
37
Pandangan
38
Pagi
39
Ruang Kerja
40
Satu Minggu berlalu
41
Liburan
42
Bali
43
Pantai
44
Malam
45
Panik
46
Amarah Satria
47
Astuti
48
Bella
49
Kantor Purna
50
Polisi
51
Rumah Sakit
52
Desa Gelap
53
Pelakor kenak mental
54
Baby
55
Rumah sakit Purna
56
Tiga hari kemudian
57
Tidur
58
Toko Roti
59
Aldo
60
Ketakutan Satria
61
Bar
62
Kantor Purna
63
Rumah Bella
64
Rumah Andara
65
Ruang Operasi
66
Mela
67
Ketahuan
68
Bara
69
Putri
70
NY.Keluarga Xander
71
Rencana
72
Bara-Kejora
73
Satu Minggu kemudian
74
FlashBack
75
Terbongkar
76
Kemarahan Satria.
77
Kejahatan Bella
78
Kecelakaan
79
Satu Minggu berlalu
80
Hari Berikut nya
81
Hasil
82
Gudang
83
Malam
84
Cerai
85
Satu Bulan Telah berlalu
86
Azizah
87
Rumah
88
Kondangan
89
Taman
90
Di kerjai
91
Rumah sakit
92
Kabar baik dan buruk
93
Dua hari Kemudian
94
Meja makan
95
Berjalan dengan lancar
96
Pagi
97
Satu Minggu telah berlalu
98
Kantor
99
Kejora Di culik
100
Di kerjain
101
Dua bulan kemudian
102
Rumah Purna
103
Sandrina
104
Ketahuan
105
Rencana
106
Kondisi Azizah
107
Rumah sakit
108
Pov Satria
109
Thailand
110
Sebulan Kemudian
111
Rumah Sakit
112
Kolam Renang
113
kepulangan Satria
114
Dua bulan kemudian
115
Baby Raka
116
meeting
117
Baby Arkana
118
Mall
119
Pernikahan Bara
120
Di kerjain
121
Tiba di rumah
122
lima tahun kemudian
123
RakaArkana
124
Waktu yang berlalu
125
Kediaman keluarga Abah Adam
126
Si kembar Hilang?
127
Tumbuh Besar
128
Pameran Lukisan
129
Satu Minggu berlalu
130
Lamaran Zuhra
131
Thailand
132
Pov Arkana
133
Bukan Cinta monyet Biasa
134
Makan siang bersama
135
Kelulusan
136
Beberapa bulan kemudian
137
Raka dan Divia
138
Tiga tahun kemudian
139
Keluarga kecil
140
Kehidupan mereka
141
Keluarga Aldo
142
Dua tahun kemudian
143
Hari yang paling menyakitkan
144
The End
145
Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146
Terikat pernikahan keluarga
147
My Devil Man Promo Novel Baru
148
Raka Arkana
149
Mafia Bucin Novel Baru
150
Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151
My Bos Misofobia
152
Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153
Pengasuh keempat Tuan muda Somplak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!