Rumah

Satria segera memarkirkan mobil nya di garasi mobil.Azizah juga sudah mulai mengucek mata nya perlahan.Lalu melirik ke arah Satria yang sedang menurunkan koper mereka berdua.

Ceklek !

Azizah turun dari mobil,lalu menghampiri Satria yang berdiri di samping mobil sisi kanan.

"Ayo masuk,kalau ada pertanyaan yang sulit untuk di jawab,diabaikan saja,tidak perlu di jawab,apalagi itu pertanyaan dari mama ku"

"Iya mas"Jawab Azizah seraya mengangguk,lalu mengikuti langkah kaki Satria dari belakang.

Ting..Tong..Ting..Tong..

Satria menekan bel rumah nya,Azizah berdiri di belakang sang suami,ikut menunggu pintu tersebut terbuka.

Ceklek !

"Den Satria..."Ucap Bi Atun yang sedikit terkejut.

"Siapa Bi yang datang pagi-pagi"Teriak Astuti di ruang makan.

"Ini -Nya,Den Satria sudah kembali"Sahut Bi Atun yang juga ikut berteriak.

"Bi,suruh dia masuk,biar bisa sarapan bersama"

"Baik -Nya"Atun kembali melihat ke arah Satria,lalu ia terkejut dengan sosok Azizah yang kini berdiri di belakang Satria.

"Den...ini?"Satria ikut melirik ke arah Azizah yang berdiri di samping nya.

"Bi,ini Azizah dia Istri ku!"Ungkap Satria,tentu saja jawaban itu membuat Bi Atun membulatkan mata nya melihat ke arah Azizah yang tersenyum,tersirat melalui netra nya.

"Is-istri?"Ulang Bi Atun,di balas anggukan oleh Satria.

"Bi,tolong antar 'kan dua koper ini ke kamar ku"Atun masih bengong sembari menatap Azizah dengan heran dan bingung,ia mulai berpikir apa yang terjadi,kenapa Tuan Muda Alamsyah menikah secara diam-diam.

"Bi!"Panggil Satria setengah berteriak.

"I-Iya Den"Atun segera menarik dua koper yang ada di depan nya,dan membawa koper tersebut menuju kamar Satria.

"Ayo masuk"Ajak Satria,Azizah segera masuk dan mengikuti langkah kaki Satria menuju ruang makan.

"Nah,sudah tiba,ayo makan sama"Ajak Astuti saat melihat Satria yang berdiri di ambang pintu.

"Assalamualaikum"Ucap Azizah,yang ikut berdiri di samping Satria,tentu saja membuat Astuti menghentikan gerak tangan nya yang sedang mengambil nasi untuk Satria.

"Waalaikumsalam"Sahut Adi,Papa dari Satria,Astuti masih menatap tajam ke arah Azizah,sembari mengerutkan dahi nya.

Astuti meletakkan kembali sendok nasi,lalu ia terus saja memperhatikan dua orang yang ada diambang pintu.Satria melangkah masuk,menghampiri ke dua orang tua nya yang ada di meja makan.Tentu nya pasti di ikuti oleh Azizah dari belakang.

"Pa..Ma.."Sapa Satria sembari mengecup pipi ke dua orang tua nya.Satria sudah terbiasa bermanja dengan orang tua nya.Azizah mengulurkan tangan nya untuk menyalami tangan Adi,dan disambut hangat oleh Adi.Namun,di saat Azizah ingin menyalami tangan Astuti,wanita itu segera menghindar nya,membuat Azizah dan Satria saling pandang satu sama lain,seketika suasana jadi canggung.

"Bi!ambilkan satu peralatan makan untuk teman Satria!"Titah Adi,Atun segera datang dengan membawa piring dan gelas lain untuk Azizah.

Prang..Ting..

"Astagfirullah"Ucap Azizah sembari menutup kedua telinga nya.

Piring atau pun gelas,serta sendok dan garpu melayang di atas lantai,pecah berkeping-keping,berhamburan hampir mengenai kaki Azizah yang berdiri tak jauh dari hadapan ibu Satria.

"Ma!"Teriak Adi,dan berdiri dari tempat duduk nya,Astuti melirik ke arah sang suami,mengambil tas dan pergi meninggalkan meja makan.

"Sat,Kamu makan saja dulu,Papa akan pergi kerja bersama dengan Mama mu,kita akan bicara nanti malam setelah kami pulang!"Adi menepuk pelan bahu Satria,lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ma,tunggu,kenapa Kamu marah tanpa sebab?"Tanya Adi,

"Marah?seharusnya aku bukan marah,tapi membu-nuh wanita itu!"Tegas Astuti menatap nyalang ke arah suami nya.Mereka berdebat di depan pintu utama,bahkan Astuti masih memegang handle pintu yang hendak di buka nya.

"Ma,apa yang kamu katakan,kamu tidak seharusnya berbuat begitu,itu teman Satria,seharusnya kamu bisa menerima nya!"Adi berusaha menenangkan sang istri yang sudah tersulut emosi.

"Menerima?mas masih mau menyembunyikan nya dari ku?mas sudah tahu 'kan kalau wanita itu istri nya Satria?aku berpikir jika Satria tidak akan membawa nya kerumah ini,tapi kenyataan nya ia bahkan berani membantah apa yang sudah ku katakan sebelumnya!"

Adi terkejut,saat istri nya telah mengetahui pernikahan Satria.

"Mas,Aku mendengar semua pembicaraan mu dengan Dika,sampai kapan Kau akan membohongi ku?Sudah ku katakan hanya Bella yang akan menjadi menantu ku,selain dia aku tidak akan merestui siapapun!"Tegas Astuti.

Ceklek !

Adi segera mengejar sang istri yang sudah keluar dan berjalan ke arah garasi mobil.

Tanpa menjawab ucapan Adi tadi,Satria malah melihat ke arah Azizah yang saat itu sedang terpaku di tempat ia berdiri,tentu saja mata nya fokus melihat benda yang pecah berhamburan di lantai.

"Rani!"Teriak Satria,sekali lagi membuat Azizah terkejut,dan ia melihat ke arah Satria dengan tatapan dingin dan juga datar ibarat menatap kulkas enam pintu yang berdiri tak jauh dari meja makan.

"Iya Tuan Muda..."Rani sedikit menunduk,

"Bereskan semua ini,kami akan sarapan nanti!"

"Baik Tuan"Rani segera membersihkan lantai yang berserakan dengan pecahan piring dan gelas.

"Kamu perlu membersihkan tubuh mu,dan berganti pakaian,karena sudah semalaman berada di dalam mobil.Seperti nya,kamu juga butuh istirahat!"Ujar Satria,menghampiri Azizah,"Ayo ke kamar"Azizah tidak menjawab.Namun,ia segera mengekor Satria dari belakang.

Ceklek !

"Ini kamar kita"Ucap Satria,yang langsung masuk,dan di ikuti oleh Azizah.Azizah tidak akan bertanya mengenai apa yang sudah di katakan Satria saat di rumah nya dulu,jika Satria mau berbagi kamar dengan Azizah,tentu nya ia mau berbagi ranjang dengan dirinya,pikir Azizah.

Satria membuka lemari enam pintu yang terletak di dekat ranjang,lalu ia mengeluarkan beberapa baju milik nya,dan meletakkan di lemari sebelah.

"Kamu bisa menggunakan lemari ini untuk menyimpan pakaian mu,dan ini baju mandi serta beberapa perlengkapan mandi yang masih baru,jika ada yang kamu butuh 'kan kamu boleh menulis nya disini,aku akan membelikan nya saat pulang dari kantor nanti!"Satria memberikan selembar kertas untuk Azizah.

"Setelah kamu catat,simpan saja di atas ponsel ku.Aku pergi mandi dulu"Satria mengambil baju mandi dan berjalan ke arah kamar mandi,Azizah hanya menatap punggung sang suami yang sudah berlalu ke arah kamar mandi,tanpa menjawab satu kata pun ucapan dari Satria.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ada mertua serem banget ya sambutany

2024-03-25

0

Samsuna

Samsuna

mamanya satria galak bgtttt

2022-11-17

1

Neulis Saja

Neulis Saja

i'm want laugh of satria 🤣

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Dua tahun kemudian
3 Semesta
4 Pagi
5 Hujan
6 Sore
7 makam malam
8 Pesantren Al-kitab
9 Memaafkan
10 Pernikahan
11 Kesedihan Azizah
12 Rahasia masa lalu
13 Lamaran ke dua
14 Sah
15 Malam
16 Rumah
17 Kamar
18 Ruang Ceo
19 Ruang Direktur
20 Malam
21 kamar
22 Pergi
23 Desain?
24 Kafe
25 Man-di
26 Pagi
27 Pekerjaan
28 Kantor
29 Kembali ke kantor
30 Rumah
31 Satria
32 Azizah
33 Rumah sakit
34 Alex
35 Kantor Polisi
36 Satu Hari kemudian
37 Pandangan
38 Pagi
39 Ruang Kerja
40 Satu Minggu berlalu
41 Liburan
42 Bali
43 Pantai
44 Malam
45 Panik
46 Amarah Satria
47 Astuti
48 Bella
49 Kantor Purna
50 Polisi
51 Rumah Sakit
52 Desa Gelap
53 Pelakor kenak mental
54 Baby
55 Rumah sakit Purna
56 Tiga hari kemudian
57 Tidur
58 Toko Roti
59 Aldo
60 Ketakutan Satria
61 Bar
62 Kantor Purna
63 Rumah Bella
64 Rumah Andara
65 Ruang Operasi
66 Mela
67 Ketahuan
68 Bara
69 Putri
70 NY.Keluarga Xander
71 Rencana
72 Bara-Kejora
73 Satu Minggu kemudian
74 FlashBack
75 Terbongkar
76 Kemarahan Satria.
77 Kejahatan Bella
78 Kecelakaan
79 Satu Minggu berlalu
80 Hari Berikut nya
81 Hasil
82 Gudang
83 Malam
84 Cerai
85 Satu Bulan Telah berlalu
86 Azizah
87 Rumah
88 Kondangan
89 Taman
90 Di kerjai
91 Rumah sakit
92 Kabar baik dan buruk
93 Dua hari Kemudian
94 Meja makan
95 Berjalan dengan lancar
96 Pagi
97 Satu Minggu telah berlalu
98 Kantor
99 Kejora Di culik
100 Di kerjain
101 Dua bulan kemudian
102 Rumah Purna
103 Sandrina
104 Ketahuan
105 Rencana
106 Kondisi Azizah
107 Rumah sakit
108 Pov Satria
109 Thailand
110 Sebulan Kemudian
111 Rumah Sakit
112 Kolam Renang
113 kepulangan Satria
114 Dua bulan kemudian
115 Baby Raka
116 meeting
117 Baby Arkana
118 Mall
119 Pernikahan Bara
120 Di kerjain
121 Tiba di rumah
122 lima tahun kemudian
123 RakaArkana
124 Waktu yang berlalu
125 Kediaman keluarga Abah Adam
126 Si kembar Hilang?
127 Tumbuh Besar
128 Pameran Lukisan
129 Satu Minggu berlalu
130 Lamaran Zuhra
131 Thailand
132 Pov Arkana
133 Bukan Cinta monyet Biasa
134 Makan siang bersama
135 Kelulusan
136 Beberapa bulan kemudian
137 Raka dan Divia
138 Tiga tahun kemudian
139 Keluarga kecil
140 Kehidupan mereka
141 Keluarga Aldo
142 Dua tahun kemudian
143 Hari yang paling menyakitkan
144 The End
145 Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146 Terikat pernikahan keluarga
147 My Devil Man Promo Novel Baru
148 Raka Arkana
149 Mafia Bucin Novel Baru
150 Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151 My Bos Misofobia
152 Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153 Pengasuh keempat Tuan muda Somplak
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Flashback
2
Dua tahun kemudian
3
Semesta
4
Pagi
5
Hujan
6
Sore
7
makam malam
8
Pesantren Al-kitab
9
Memaafkan
10
Pernikahan
11
Kesedihan Azizah
12
Rahasia masa lalu
13
Lamaran ke dua
14
Sah
15
Malam
16
Rumah
17
Kamar
18
Ruang Ceo
19
Ruang Direktur
20
Malam
21
kamar
22
Pergi
23
Desain?
24
Kafe
25
Man-di
26
Pagi
27
Pekerjaan
28
Kantor
29
Kembali ke kantor
30
Rumah
31
Satria
32
Azizah
33
Rumah sakit
34
Alex
35
Kantor Polisi
36
Satu Hari kemudian
37
Pandangan
38
Pagi
39
Ruang Kerja
40
Satu Minggu berlalu
41
Liburan
42
Bali
43
Pantai
44
Malam
45
Panik
46
Amarah Satria
47
Astuti
48
Bella
49
Kantor Purna
50
Polisi
51
Rumah Sakit
52
Desa Gelap
53
Pelakor kenak mental
54
Baby
55
Rumah sakit Purna
56
Tiga hari kemudian
57
Tidur
58
Toko Roti
59
Aldo
60
Ketakutan Satria
61
Bar
62
Kantor Purna
63
Rumah Bella
64
Rumah Andara
65
Ruang Operasi
66
Mela
67
Ketahuan
68
Bara
69
Putri
70
NY.Keluarga Xander
71
Rencana
72
Bara-Kejora
73
Satu Minggu kemudian
74
FlashBack
75
Terbongkar
76
Kemarahan Satria.
77
Kejahatan Bella
78
Kecelakaan
79
Satu Minggu berlalu
80
Hari Berikut nya
81
Hasil
82
Gudang
83
Malam
84
Cerai
85
Satu Bulan Telah berlalu
86
Azizah
87
Rumah
88
Kondangan
89
Taman
90
Di kerjai
91
Rumah sakit
92
Kabar baik dan buruk
93
Dua hari Kemudian
94
Meja makan
95
Berjalan dengan lancar
96
Pagi
97
Satu Minggu telah berlalu
98
Kantor
99
Kejora Di culik
100
Di kerjain
101
Dua bulan kemudian
102
Rumah Purna
103
Sandrina
104
Ketahuan
105
Rencana
106
Kondisi Azizah
107
Rumah sakit
108
Pov Satria
109
Thailand
110
Sebulan Kemudian
111
Rumah Sakit
112
Kolam Renang
113
kepulangan Satria
114
Dua bulan kemudian
115
Baby Raka
116
meeting
117
Baby Arkana
118
Mall
119
Pernikahan Bara
120
Di kerjain
121
Tiba di rumah
122
lima tahun kemudian
123
RakaArkana
124
Waktu yang berlalu
125
Kediaman keluarga Abah Adam
126
Si kembar Hilang?
127
Tumbuh Besar
128
Pameran Lukisan
129
Satu Minggu berlalu
130
Lamaran Zuhra
131
Thailand
132
Pov Arkana
133
Bukan Cinta monyet Biasa
134
Makan siang bersama
135
Kelulusan
136
Beberapa bulan kemudian
137
Raka dan Divia
138
Tiga tahun kemudian
139
Keluarga kecil
140
Kehidupan mereka
141
Keluarga Aldo
142
Dua tahun kemudian
143
Hari yang paling menyakitkan
144
The End
145
Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146
Terikat pernikahan keluarga
147
My Devil Man Promo Novel Baru
148
Raka Arkana
149
Mafia Bucin Novel Baru
150
Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151
My Bos Misofobia
152
Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153
Pengasuh keempat Tuan muda Somplak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!