Memaafkan

"Assalamualaikum..."Kedua nya terkejut,saat mendengar seseorang memberi salam,dan sama-sama menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Waalaikumsalam,Gus !"Aisyah segera berdiri dan menyalami tangan Gus,serta memeluk nya sekilas,karena saat Aisyah tiba di pondok,Gus sedang berada di Jakarta ia baru kembali pagi tadi,dan baru bertemu siang hari.

"Gus sendiri ?atau bersama dengan ustaz Zaki?"Tanya Aisyah.

"Gus sendiri,ustaz Zaki akan tiba besok,karena pernikahan nya dua hari lagi!"Zayn melirik ke arah Azizah yang terus menundukkan kepala nya.

"Eemmmm"Aisyah mengangguk,

"Ning,sendiri atau bersama Al?"Zayn seperti sedang mencari sosok Al di sekitar bilik.

"Berdua sama Mas Al!"

"Kalau begitu Gus mau masuk ke dalam dulu,Gus mau sholat dulu!"

"Baik Gus!"Zayn segera pergi meninggalkan mereka berdua,Tak lama kemudian Al keluar lagi,dan menemui sang istri yang sedang asik mengobrol dengan Azizah.

"Apa semua nya baik-baik saja?"Seru Al,Aisyah menoleh,ia terkejut,sejak kapan Al berdiri di belakang nya.

"Mas..."Aisyah segera berdiri.Namun,Al segera memegang tangan sang istri,

"Duduk lah,kenapa Kamu terlihat takut begitu melihat ku disini?"Al menaikan satu alis nya,Aisyah melirik ke arah Azizah yang sedang bersiap untuk pulang.

"Ning,Azizah pamit untuk pulang dulu,Azizah janji sama ibu akan pulang sebelum magrib!"Aisyah mengangguk.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,hati-hati!"Al hanya mengangguk pelan,saat Azizah memberi salam,dan mengatup ke dua tangan nya di dada.

Azizah segera pergi meninggalkan pesantren Al-kitab,ia juga merasa tidak enak jika terus berlama menyita waktu Aisyah,apalagi saat melihat sikap Al yang begitu posesif terhadap istri nya.

* * *

Satria baru saja menyelesaikan pekerjaan nya di supermarket,ia segera keluar,dari tempat itu.Seperti biasa,beberapa gadis remaja sedang melihat ke arah Satria dan beberapa kali mengedipkan mata serta tersenyum ke arah pria itu.Satria hanya melihat nya dengan cuek,membuang satu senyuman ke arah gadis desa itu,lalu segera berpaling dan masuk ke dalam mobil nya.

"Kamu mau kemana?"Tanya Dika,yang sudah berdiri di depan mobil Satria.

"Mau ke rumah lama papa dan mama!"Ujar Satria,meletakkan botol minuman di depan setir mobil.

"Tidak boleh,ini sudah mau malam. kalau mau ke tempat itu,kamu bisa datang besok pagi!"Tegas Dika,

"Tapi,paman..."

"Tidak ada tapi-tapi,cukup satu kali kecelakaan yang kamu sebab 'kan,jangan tambah lagi,sekarang masuk dan mandi,Tante mu sudah masak ayam kecap kesukaan mu!"

Melihat Dika yang cerewet,akhir nya Satria mengalah,dan ia turun kembali dari dalam mobil,dengan perasaan kesal ia melangkah menuju rumah Dika.

Tiba di dalam rumah,Satria mencium aroma masakan yang begitu enak,bahkan ia sesekali mengelus nya,dari jauh Selly memperhatikan keponakan nya itu.

"Tante..."Teriak Satria yang langsung berjalan ke arah dapur.

"Eeemm"Selly menatap Satria dengan satu alis ikut naik.

"Mau makan,lapar!"Ujar Satria yang duduk di meja makan.

"Tunggu Tante ambilkan!"Selly segera mengambil piring sekalian mengambil nasi untuk Satria.

"Tante tau,Satria lebih senang tinggal di sini,dari pada sama mama,tiap hari kerjaan nya ngomel,maksa Satria untuk menerima Bella,dan juga selalu saja desak Satria agar mau segera melangsungkan pernikahan,kadang bosan sendiri!"Selly hanya tersenyum,melihat keponakan nya yang sibuk nyerocos di meja makan.

"Nih makan dulu,dan ini ayam kesukaan mu!"Satria menatap ayam kecap dengan mata yang berbinar- binar,ia sudah lama tidak menikmati makanan itu.

"Makasih Tante!"

"Eeemmm"Selly hanya tersenyum,lalu kembali ke dapur.

"Assalamualaikum"Ucap Dika,berbarengan dengan pintu yang terbuka.

"Waalaikumsalam "Sahut Selly,menyambut sang suami,lalu ia mengambil kantong plastik yang ada di tangan sang suami.

"Sat,sudah selesai makan?"

"Eeemmm"Satria mengangguk sembari bangkit dari duduk nya dan berdiri meninggalkan meja makan.

* * *

Ke esokan pagi nya. . .

Satria baru saja bangun,lalu melihat Dika dan juga Selly dengan pakaian yang sudah begitu rapi.

"Paman mau kemana?"Tanya Satria,dengan raut wajah masih acakan,di tambah lagi,hanya mengenakan kaos kusut serta celana boxer nya.

"Kami akan pergi ke kondangan,kamu cepat mandi,kita pergi sama!"Titah Dika,sembari membenarkan ujung lengan baju nya.

"Nggak aah!"Satria menolak,ia duduk di pinggir sofa single.

"Cepat mandi,enggak ada kata bantahan!mumpung hari ini terakhir kamu disini,ayo kita pergi sama ke kondangan,biar Kamu bisa mengenali orang-orang disini!"

"Eeemm,baiklah.Tunggu satu jam Aku siap-siap dulu!"Ujar Satria yang berlalu pergi.

"Lima menit,paman tungguin,jangan satu jam kelamaan !"Teriak Dika di ruang tamu.

"Mas,kenapa kau berteriak?"Selly mengerutkan dahi nya.

"Kalau Aku enggak teriak Satria enggak akan dengar!"

"Semenjak ada dia disini,rumah kita jadi ramai ya sayang,sungguh sangat bahagia kalau kita dapat segera membesarkan buah hati kita!"Ujar Selly,yang mengelus perut nya sendiri.

"Sabar,itu butuh waktu,akan ada beberapa bulan lagi untuk melahirkan!"Sambung Dika,yang kini berdiri dari tempat duduk nya.

"Mau kemana?"Tanya Selly,saat melihat sang suami yang bergerak pergi.

"Mau mengecek Satria di kamar"

"Mas,sabar dulu kenapa?ini juga baru lima menit dia kembali ke kamar!"

"Eeemm,Aku mau panasin mesin dulu!"

"Eeemmm"Selly mengangguk nya.

Selly menyalakan televisi nya sembari menunggu Satria yang sendang bersiap-siap di kamar nya.

Selang beberapa menit,Satria belum juga keluar dari kamar,Selly dan Dika sudah menunggu dia lebih dari dua puluh menit.

"Sayang......"Teriak Dika,yang tak sabaran di luar sana.

"Sat,sudah belum,kalau masih lama,Paman mu akan berubah jadi Tarzan nanti!"

"Tunggu!"Sahut Satria yang tak kalah keras nya,ia juga ikut berteriak.

Ceklek !

Pintu kamar terbuka,Selly segera mematikan televisi nya,lalu bangkit dari tempat duduk nya.

"Sudah,ayo pergi!"Ajak Satria,Selly menatap Satria begitu lama,sungguh ponakan nya sangat tampan .

"pantes saja,jadi idola kampung,kamu sangat tampan sayang!"Puji Selly,Satria tersenyum smirk dan begitu bangga.

"Mulai lagi,sombong nya !"Cibir Selly-yang berjalan ke arah Satria.

Satria dan Selly pun keluar,Dika dari tadi sudah gerah menunggu Satria di luar sana.Bahkan ia sudah mematikan dan menghidupkan mobil nya berkali-kali.

"Kenapa lama sekali?"Tanya Dika kesal,

"Aku 'kan juga perlu tampan Paman,mana tau ketemu jodoh!"Ujar Satria enteng,Selly hanya menggelengkan kepala nya,sembari mengambil posisi duduk di depan bersama dengan sang suami.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

what is Azizah marriage ?

2022-11-11

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Kondangan tempat siapa nih.. Azizah kah...

2022-11-10

1

Lhois Packa

Lhois Packa

pas hk oke eh

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Dua tahun kemudian
3 Semesta
4 Pagi
5 Hujan
6 Sore
7 makam malam
8 Pesantren Al-kitab
9 Memaafkan
10 Pernikahan
11 Kesedihan Azizah
12 Rahasia masa lalu
13 Lamaran ke dua
14 Sah
15 Malam
16 Rumah
17 Kamar
18 Ruang Ceo
19 Ruang Direktur
20 Malam
21 kamar
22 Pergi
23 Desain?
24 Kafe
25 Man-di
26 Pagi
27 Pekerjaan
28 Kantor
29 Kembali ke kantor
30 Rumah
31 Satria
32 Azizah
33 Rumah sakit
34 Alex
35 Kantor Polisi
36 Satu Hari kemudian
37 Pandangan
38 Pagi
39 Ruang Kerja
40 Satu Minggu berlalu
41 Liburan
42 Bali
43 Pantai
44 Malam
45 Panik
46 Amarah Satria
47 Astuti
48 Bella
49 Kantor Purna
50 Polisi
51 Rumah Sakit
52 Desa Gelap
53 Pelakor kenak mental
54 Baby
55 Rumah sakit Purna
56 Tiga hari kemudian
57 Tidur
58 Toko Roti
59 Aldo
60 Ketakutan Satria
61 Bar
62 Kantor Purna
63 Rumah Bella
64 Rumah Andara
65 Ruang Operasi
66 Mela
67 Ketahuan
68 Bara
69 Putri
70 NY.Keluarga Xander
71 Rencana
72 Bara-Kejora
73 Satu Minggu kemudian
74 FlashBack
75 Terbongkar
76 Kemarahan Satria.
77 Kejahatan Bella
78 Kecelakaan
79 Satu Minggu berlalu
80 Hari Berikut nya
81 Hasil
82 Gudang
83 Malam
84 Cerai
85 Satu Bulan Telah berlalu
86 Azizah
87 Rumah
88 Kondangan
89 Taman
90 Di kerjai
91 Rumah sakit
92 Kabar baik dan buruk
93 Dua hari Kemudian
94 Meja makan
95 Berjalan dengan lancar
96 Pagi
97 Satu Minggu telah berlalu
98 Kantor
99 Kejora Di culik
100 Di kerjain
101 Dua bulan kemudian
102 Rumah Purna
103 Sandrina
104 Ketahuan
105 Rencana
106 Kondisi Azizah
107 Rumah sakit
108 Pov Satria
109 Thailand
110 Sebulan Kemudian
111 Rumah Sakit
112 Kolam Renang
113 kepulangan Satria
114 Dua bulan kemudian
115 Baby Raka
116 meeting
117 Baby Arkana
118 Mall
119 Pernikahan Bara
120 Di kerjain
121 Tiba di rumah
122 lima tahun kemudian
123 RakaArkana
124 Waktu yang berlalu
125 Kediaman keluarga Abah Adam
126 Si kembar Hilang?
127 Tumbuh Besar
128 Pameran Lukisan
129 Satu Minggu berlalu
130 Lamaran Zuhra
131 Thailand
132 Pov Arkana
133 Bukan Cinta monyet Biasa
134 Makan siang bersama
135 Kelulusan
136 Beberapa bulan kemudian
137 Raka dan Divia
138 Tiga tahun kemudian
139 Keluarga kecil
140 Kehidupan mereka
141 Keluarga Aldo
142 Dua tahun kemudian
143 Hari yang paling menyakitkan
144 The End
145 Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146 Terikat pernikahan keluarga
147 My Devil Man Promo Novel Baru
148 Raka Arkana
149 Mafia Bucin Novel Baru
150 Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151 My Bos Misofobia
152 Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153 Pengasuh keempat Tuan muda Somplak
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Flashback
2
Dua tahun kemudian
3
Semesta
4
Pagi
5
Hujan
6
Sore
7
makam malam
8
Pesantren Al-kitab
9
Memaafkan
10
Pernikahan
11
Kesedihan Azizah
12
Rahasia masa lalu
13
Lamaran ke dua
14
Sah
15
Malam
16
Rumah
17
Kamar
18
Ruang Ceo
19
Ruang Direktur
20
Malam
21
kamar
22
Pergi
23
Desain?
24
Kafe
25
Man-di
26
Pagi
27
Pekerjaan
28
Kantor
29
Kembali ke kantor
30
Rumah
31
Satria
32
Azizah
33
Rumah sakit
34
Alex
35
Kantor Polisi
36
Satu Hari kemudian
37
Pandangan
38
Pagi
39
Ruang Kerja
40
Satu Minggu berlalu
41
Liburan
42
Bali
43
Pantai
44
Malam
45
Panik
46
Amarah Satria
47
Astuti
48
Bella
49
Kantor Purna
50
Polisi
51
Rumah Sakit
52
Desa Gelap
53
Pelakor kenak mental
54
Baby
55
Rumah sakit Purna
56
Tiga hari kemudian
57
Tidur
58
Toko Roti
59
Aldo
60
Ketakutan Satria
61
Bar
62
Kantor Purna
63
Rumah Bella
64
Rumah Andara
65
Ruang Operasi
66
Mela
67
Ketahuan
68
Bara
69
Putri
70
NY.Keluarga Xander
71
Rencana
72
Bara-Kejora
73
Satu Minggu kemudian
74
FlashBack
75
Terbongkar
76
Kemarahan Satria.
77
Kejahatan Bella
78
Kecelakaan
79
Satu Minggu berlalu
80
Hari Berikut nya
81
Hasil
82
Gudang
83
Malam
84
Cerai
85
Satu Bulan Telah berlalu
86
Azizah
87
Rumah
88
Kondangan
89
Taman
90
Di kerjai
91
Rumah sakit
92
Kabar baik dan buruk
93
Dua hari Kemudian
94
Meja makan
95
Berjalan dengan lancar
96
Pagi
97
Satu Minggu telah berlalu
98
Kantor
99
Kejora Di culik
100
Di kerjain
101
Dua bulan kemudian
102
Rumah Purna
103
Sandrina
104
Ketahuan
105
Rencana
106
Kondisi Azizah
107
Rumah sakit
108
Pov Satria
109
Thailand
110
Sebulan Kemudian
111
Rumah Sakit
112
Kolam Renang
113
kepulangan Satria
114
Dua bulan kemudian
115
Baby Raka
116
meeting
117
Baby Arkana
118
Mall
119
Pernikahan Bara
120
Di kerjain
121
Tiba di rumah
122
lima tahun kemudian
123
RakaArkana
124
Waktu yang berlalu
125
Kediaman keluarga Abah Adam
126
Si kembar Hilang?
127
Tumbuh Besar
128
Pameran Lukisan
129
Satu Minggu berlalu
130
Lamaran Zuhra
131
Thailand
132
Pov Arkana
133
Bukan Cinta monyet Biasa
134
Makan siang bersama
135
Kelulusan
136
Beberapa bulan kemudian
137
Raka dan Divia
138
Tiga tahun kemudian
139
Keluarga kecil
140
Kehidupan mereka
141
Keluarga Aldo
142
Dua tahun kemudian
143
Hari yang paling menyakitkan
144
The End
145
Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146
Terikat pernikahan keluarga
147
My Devil Man Promo Novel Baru
148
Raka Arkana
149
Mafia Bucin Novel Baru
150
Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151
My Bos Misofobia
152
Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153
Pengasuh keempat Tuan muda Somplak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!