PART 13 : Pulang

Hari ini, Anna mengajak menantunya pergi berbelanja kebutuhan bulanan, awalnya dia menolak tapi ibu mertuanya itu memaksa.

"Nar, kamu suka makanan apa?" tanya Anna sembari memilih minyak goreng merk apa yang akan di belinya kali ini.

Binar nampak berpikir,karena ia tidak pernah terlalu tidak suka pada makanan tertentu.

"Emm.. apa ya aku suka banyak sih, tapi aku suka banget masakan dari kentang."

"Oh ya? Wah sama banget kaya Ayla, kalau Dera sih cuma suka perkedel aja, Rayna gak begitu suka." cerocos Anna.

Beralih ke tempat peralatan mandi, Anna mengambil beberapa keperluan untuk mandi dan mencuci, memasukkan ke troli.

"Mama selalu belanja kebutuhan bulanan sendiri?" tanya Binar.

"Nggak dong, kadang-kadang aja, ini juga karena pengen jalan sama menantu baru." jawab Anna tertawa kecil.

Binar hanya mengangguk mengerti dengan senyum tipis.

"Apalagi ya yang belum di beli?" tanya Anna mengingat-ingat.

"Kayanya udah semua deh, yuk pulang!"

Setelah dirasa semua sudah dibeli, Anna dan Binar menuju kasir dan membayar.

"Nar, kesitu yuk!" ajak Anna saat melihat ke toko pakaian.

Binar hanya bisa mengikuti kemana mertuanya itu pergi.

"Menurut kamu bagus yang mana?" tanya Anna menunjukkan dua dress yang mungkin hanya selutut panjangnya, yang satu warna kuning muda polos dan yang satu cokelat susu dengan motif bunga-bunga kecil.

Binar nampak serius melihat keduanya, cukup lama, "Nggak ada yang bagus ya, Nar? Gimana kalau yang ini?" Anna mengambil satu lagi, kali ini berwarna biru muda polos dengan mutiara kecil di pinggang.

"Ini bagus sih, daripada yang tadi." ujarnya langsung.

"Oke, kita ambil yang ini buat kamu." kata Anna dengan senyum lebar.

"Kok aku, Ma?"

"Iya kamu, buat menantu kesayangan mama." jawab Anna senang, suasana hatinya memang lagi bahagia karena bisa jalan-jalan dengan menantunya.

"Tapi

"Eh, gak ada tapi-tapi, dari sejak kamu datang mama belum pernah kasih kamu apa-apa, bahkan pas kamu nikah, bukan pernikahan yang kamu atur sendiri, cincinnya bahkan gaunnya mungkin bukan yang kamu impikan, maaf ya sayang.." ujarnya haru.

"Aduh mama, gak apa-apa kok, beneran." sahutnya meyakinkan.

"Menantu mama memang baik banget, dulu mama tuh kurang setuju sama kakak kamu, karena kita dari keluarga yang berbeda, tapi kamu tenang aja, mama suka kamu karena kamu baik, nanti perlahan-lahan pasti Rayna sama papa juga suka kok dengan kehadiran kamu dan Dera pasti bakal cinta sama kamu, mama bakal bantu." cerocos Anna sembari melihat-lihat baju-baju yang di pajang.

"Makasih ya ma."

Binar beruntung setidaknya ibu mertuanya baik padanya, karena perbedaan kasta mereka terlalu jelas.

Bahkan, ia ingat betapa takutnya keluarganya pada mereka saat Sierra tiba-tiba kabur dari pernikahan.

"Iya sayang, coba lihat!" Anna menunjuk gaun tidur yang cukup seksi.

"Kalau kamu pakai itu pasti Dera bakal-

"Hah?! Nggak mau mama!" tolak Binar mentah-mentah.

Mertuanya ini, baik sih baik, cuma masa Binar suruh pakai pakaian seperti itu.

"Ayolah, mama bakal beliin buat kamu." paksa Anna dan benar saja mertuanya itu membawanya ke kasir dan membayarnya bersama dengan baju-baju lainnya.

Akhirnya setelah selesai menuruti Anna mereka pulang, 'Akhirnya, aku udah capek banget.' batin Binar lega, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

"Seneng belanjanya?" tanya Dera yang tiba-tiba masuk ke kamar mereka.

Membuatnya kaget saja.

"Terimakasih." jawab Binar, sambil bergegas duduk, ia tersenyum manis saat mengucapkan itu pada suaminya.

"Untuk?"

"Bolehin aku jalan-jalan keluar rumah." jelasnya karena tau sendiri selama ini ia hampir seperti tahanan.

"Itu karena mama dan tergantung seberapa patuhnya diri kamu." tukas Dera, sambil melepaskan jasnya, hari ini ia pulang lebih cepat, sekarang baru jam lima sore dan dia sudah di rumah.

Huh!

Binar sudah tersenyum manis tapi Dera tetap sedingin air di lautan terdalam.

Binar menatap punggung tegap itu yang perlahan hilang di balik pintu kamar mandi.

"Binar!" tiba-tiba Anna memanggil dari luar ruangan, dengan cepat-cepat Binar membuka pintunya.

"Ada apa, Ma?"

"Nar, tadi ayah kamu telepon katanya ibu kamu sakit dan pengen ketemu kamu." jelas Anna.

"Apa?! Kenapa gak telepon ke Binar?" Binar panik sekarang, ia langsung ingin pulang ke rumahnya.

"Katanya sudah coba hubungi kamu tapi gak bisa." jelas Anna, lalu ia mengecek ponsel di sakunya yang ternyata habis baterai.

"Ma, boleh aku pulang?"

Anna menghela napas,

"Kalau mama si boleh-boleh saja, tapi kamu kan ada suami tanya sama suami kamu, yaudah mama pergi dulu." lalu meninggalkan kamar anak dan menantunya.

Binar harap cemas, menunggu suaminya keluar dari kamar mandi, ia mau meminta izin untuk pulang.

Semoga, Dera bermurah hati memberikan dia izin, ia juga sangat rindu ibunya, rindu rumahnya,rindu masakan ibunya juga.

Kalau dilihat dari perubahannya, harusnya Dera memberikan dia izin, ngomong-ngomong pria itu sudah tidak marah saat Binar tidak tahu dan tak menyambutnya saat pulang kerja.

Binar bersiap mengemasi pakaiannya dan saat itu juga, ia melihat suaminya yang sudah selesai dengan urusannya.

"Untuk apa kau mengemasi pakaianmu? Mau keluar dari sini?!" tanya Dera salah paham.

"Jangan harap!" tegas lelaki itu dingin.

"Aku mohon izinkan aku pulang, mama bilang tadi, ibuku sakit, aku ingin menginap di rumah beberapa hari saja." pintanya dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak bisa."

Dingin, nada bicaranya yang dingin membuat Binar terpaku, namun ia langsung kembali mengutarakan keinginannya.

"Aku mohon, setidaknya kasihani aku untuk sekarang, jika bertemu temanku kau mengijinkan kenapa bertemu ibuku yang sakit tidak boleh?! Apa se dendam itu kamu?!"

Binar terjatuh pasrah di lantai dingin kamar itu, kenapa Dera begitu kejam?

Dera menatap dingin pada Binar, "Tidak bisa jika kita tidak pergi bersama." putus Dera, Binar menegakkan kepalanya menatap tak percaya.

"Apa maksudmu kita akan pulang?" Binar berdiri mendekati sang suami yang masih diam dengan tatapan dinginnya.

"Jangan banyak bertanya atau aku akan berubah pikiran." sahutnya masih dengan nada dingin.

Binar tersenyum senang, ia sangat bahagia hingga menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Dera.

"Terimakasih, terimakasih!" ungkapnya, sedangkan Dera hanya diam mematung merasakan pelukan Binar untuk pertama kalinya.

Hangat, jantungnya berdebar tak karuan, apa-apaan ini?!

Huh! Semoga gadis itu tidak mendengar debaran bodoh jantungnya itu !

Binar yang mulai sadar langsung melepaskan dirinya, "Maaf, aku tidak sengaja, kamu enggak berubah pikiran kan?!" tanyanya serius ia sangat takut jika lelaki itu berubah pikiran karena kelancangan yang ia lakukan barusan.

Dera menggelengkan kepalanya, tanpa menatap Binar, "Suatu saat kau harus membayar pelukan ini." kata Dera datar.

Hah?!

'Apa aku harus membayar pelukan barusan? dia kaya tapi perhitungan sekali.'

"Apa kau mengutukku dalam hatimu?! Siapkan keperluanku untuk dua hari, ingat hanya dua hari tidak lebih."

Binar melotot kaget, 'Apa dia bisa mendengar isi hatiku? Jangan-jangan dia indigo.' batinnya lagi.

"Kenapa diam saja, jadi atau tidak?!" sentak Dera.

"Iya-iya, siap tuan." jawab Binar semangat, walaupun dua hari yang penting dia bertemu ibunya.

'Dia bersemangat untuk hal seperti ini, lucu sekali, apa dia terlalu rindu pada ibunya ya?" batin Dera memperhatikan gerak-gerik istrinya yang sedang mengemasi pakaiannya.

Episodes
1 PART 1 : Albinara
2 PART 2 : Izinnya
3 PART 3 : Sakit
4 PART 4 : Kebohongan
5 PART 5 : Berbeda
6 PART 6 : Kebebasan
7 PART 7 : Khawatir
8 PART 8 : Berharap
9 Sedang Revisi
10 PART 9 : Diary
11 PART 10 : Samudera
12 PART 11 : Permintaan
13 PART 12 : Sierra
14 PART 13 : Pulang
15 PART 14 : Pura-pura sayang
16 PART 15 : Pelukan
17 PART 16 : Sleep Kiss
18 PART 17 : Sleep Talk
19 PART 18 : Dipta
20 PART 19 : Tujuan lain
21 PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22 PART 21 : Hurt
23 PART 22 : Teman Hidup
24 PART 23 : Cerita
25 PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26 PART 25 : Makan Bersama
27 PART 26 : Jadilah Milikku!
28 PART 27 : Maaf
29 PART 28 : Binara-ku
30 PART 29 : Perhatian Kecil
31 PART 30 : Sweet Morning
32 PART 31 : Sulk
33 PART 32 : Shy
34 PART 33 : Rain and I Love You
35 PART 34 : Rindu
36 PART 35 : Secret
37 PART 36 : Hukuman
38 PART 37 : Bimbang
39 The Cold CEO and His Naughty Wife
40 Part 38 : Di atas kebohongan
41 Part 39 : Terperangkap cintanya
42 Part 40 : Hari kita
43 Part 41 : Accident
44 Part 42 : Pelampiasan
45 Part 43 : Sierra or Dipta
46 maap
47 Part 44 : Ayla
48 Part 45 : Aku salah apa?
49 Part 46 : Terima Kenyataannya
50 Part 47 : Sendirian
51 Part 48 : War
52 Part 49 : Quarrel
53 Part 50 : Yakin?
54 Part 51 : Kamu hamil?!
55 Part 52 : Nasib Sierra
56 Part 53 : Cerai
57 Part 54 : Badai
58 Part 55 : Feud
59 Part 56 : Feud #2
60 Part 57 : Tentang Masa Lalu
61 Part 58 : Masih Masa Lalu
62 Part 59 : secured
63 Part 60 : quarrel
64 PART 61 : Dera's Explanation
65 PART 62 : Your Birthday
66 PART 63 : Happy Family
67 PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68 PART 64 : Sister Destiny
69 PART 65 : Midnight Baby
70 PART 66 : 경과된 시간
71 PART 67 : Dissapointed
72 PART 68 : Baby is Yours!
73 PART 69 : Persuade
74 PART 70 : Make peace
75 PART 71 : baby girl
76 PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77 PART 73 : baby blues
78 PART 74 : open his heart
79 PART 75 : Obsession
80 PART 76 : Little Secret
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PART 1 : Albinara
2
PART 2 : Izinnya
3
PART 3 : Sakit
4
PART 4 : Kebohongan
5
PART 5 : Berbeda
6
PART 6 : Kebebasan
7
PART 7 : Khawatir
8
PART 8 : Berharap
9
Sedang Revisi
10
PART 9 : Diary
11
PART 10 : Samudera
12
PART 11 : Permintaan
13
PART 12 : Sierra
14
PART 13 : Pulang
15
PART 14 : Pura-pura sayang
16
PART 15 : Pelukan
17
PART 16 : Sleep Kiss
18
PART 17 : Sleep Talk
19
PART 18 : Dipta
20
PART 19 : Tujuan lain
21
PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22
PART 21 : Hurt
23
PART 22 : Teman Hidup
24
PART 23 : Cerita
25
PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26
PART 25 : Makan Bersama
27
PART 26 : Jadilah Milikku!
28
PART 27 : Maaf
29
PART 28 : Binara-ku
30
PART 29 : Perhatian Kecil
31
PART 30 : Sweet Morning
32
PART 31 : Sulk
33
PART 32 : Shy
34
PART 33 : Rain and I Love You
35
PART 34 : Rindu
36
PART 35 : Secret
37
PART 36 : Hukuman
38
PART 37 : Bimbang
39
The Cold CEO and His Naughty Wife
40
Part 38 : Di atas kebohongan
41
Part 39 : Terperangkap cintanya
42
Part 40 : Hari kita
43
Part 41 : Accident
44
Part 42 : Pelampiasan
45
Part 43 : Sierra or Dipta
46
maap
47
Part 44 : Ayla
48
Part 45 : Aku salah apa?
49
Part 46 : Terima Kenyataannya
50
Part 47 : Sendirian
51
Part 48 : War
52
Part 49 : Quarrel
53
Part 50 : Yakin?
54
Part 51 : Kamu hamil?!
55
Part 52 : Nasib Sierra
56
Part 53 : Cerai
57
Part 54 : Badai
58
Part 55 : Feud
59
Part 56 : Feud #2
60
Part 57 : Tentang Masa Lalu
61
Part 58 : Masih Masa Lalu
62
Part 59 : secured
63
Part 60 : quarrel
64
PART 61 : Dera's Explanation
65
PART 62 : Your Birthday
66
PART 63 : Happy Family
67
PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68
PART 64 : Sister Destiny
69
PART 65 : Midnight Baby
70
PART 66 : 경과된 시간
71
PART 67 : Dissapointed
72
PART 68 : Baby is Yours!
73
PART 69 : Persuade
74
PART 70 : Make peace
75
PART 71 : baby girl
76
PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77
PART 73 : baby blues
78
PART 74 : open his heart
79
PART 75 : Obsession
80
PART 76 : Little Secret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!