PART 6 : Kebebasan

Hari yang cerah suasana yang menyenangkan dan hati yang tenang, benar-benar baru ia rasakan.

Tapi ada rasa aneh juga sih.

Karena baru kali ini Dera membiarkannya pergi tanpa batasan.

Ia hanya di antar sopir saja, tidak dengan pengawasan seperti biasanya.

Ia bahkan pulang menjelang sore saking ia lupa waktu, karena seharian itu rasanya tidak cukup.

Bertemu malam di jalan, ia agak takut.

"Pak, apa tuan muda bertanya sesuatu pada anda?" tanyanya pada sopirnya.

"Tidak ada, Nona." jawaban sopir itu malah membuatnya jadi was-was,Dera tenang bukan berarti dia aman.

Binar memandangi jalanan dari jendela mobil, tanpa sengaja ia melihat pedagang kaki lima yang menjual makanan kesukaannya.

"Pak berhenti dulu!" segera setelah mobil itu berhenti ia menghampiri gerobak siomay dan mulai memesan.

"Bang siomaynya satu porsi bungkus aja, jangan pakai kecap." pesannya antusias, rasanya lama sekali tidak makan makanan dari kalangannya ini, hahaha.

"Siap,mbak!" sahut si tukang siomay.

Setelah pesanannya beres ia segera kembali masuk ke mobil, baru saja ia akan masuk sejenak ia berhenti.

"Kaya kenal sama yang duduk disana deh." gumamnya, lalu ia menoleh ke arah kirinya dimana disitu ada warung nasi goreng.

Matanya menangkap dua orang yang tidak asing yang membuat suasana hatinya tidak enak sama sekali.

Merasa di perhatikan, orang itu menoleh ke arah Binar tapi dengan cepat ia membuang muka dan langsung masuk ke dalam mobil dengan keadaan dongkol.

"Ayo pulang, Pak!"

...****************...

Jujur saja karena pemandangan tadi, ia jadi tidak napsu memakan jajanan yang ia rindukan, Sienna jadi kepikiran berat.

Ia bahkan tidak kepikiran lagi soal kecurigaannya pada suaminya.

"Beruntungnya mereka." lirihnya sembari menatap langit-langit kamarnya.

"Andai aku masih sama kamu, pasti aku bakal bahagia banget,tapi malah apa?" Sienna tertawa masam, air matanya jatuh.

"Aku kira karena aku tersakiti, suatu saat aku akan bahagia, tapi selamanya aku tetap tersakiti." ujarnya lirih lalu langsung menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.

Binar ini... gak ada kerjaan lain apa selain menangis?

Binar menangis sungguh menangis sampai bersuara sampai kemudian ia diam saat mendengar pintu kamarnya terbuka.

Ia segera terduduk dan mengusap kasar air matanya, turun dari ranjang dan "Apa yang kau lakukan?" tanya Dera dingin.

"Aku...

"Sudahlah,aku mau mandi siapkan air hangat!" titah Dera sembari melepas jasnya dan melemparkannya ke atas kasur.

Setelah sekian lama, Dera masuk juga ke kamar ini dan tidur bersamanya lagi.

Sienna menatap wajah Dera yang tertidur, sangat tampan dan damai, berbeda lagi jika mata itu terbuka dan bibir itu mulai berulah, jadi sangat menakutkan.

"Andai kamu baik." ia menatap nanar suaminya.

"Aku cuma mau bahagia." lanjutnya lagi berbisik.

"Dera, Samudera. Nama kamu bagus tapi aku gak bisa menempatkan harapan aku ke kamu. Ayah Ibu lebih sayang Sierra, kamu cinta Sierra, terus dia juga sekarang cinta Sierra." dan Binar mulai menangis dalam diam karena takut menggangu tidur suaminya.

Ia bangkit dari tidurnya, pelan-pelan Binar membuka laci dan mengambil sebuah buku, dimana disitu ia mencurahkan segalanya.

Dera membuka mata, lalu menatap punggung istrinya yang sibuk menulis entah apa.

Ya, Dera tidak benar-benar tidur.

Dera mendengar bisikan istrinya.

Paginya, saat mata indah itu terbuka.

Kosong. Sisi sampingnya kosong, apa dia bangun kesiangan?

Ia langsung melihat jam dinding.

"Hah?! Jam delapan?!" Binar langsung turun dari tempat tidur.

Ini pasti karena semalam ia kebanyakan galau sambil curhat di buku, huh!

"Mati aku, Tuan Dera itu pasti sudah bangun duluan." batinnya.

Ia langsung turun ke bawah tanpa memperhatikan pakaiannya yang masih memakai piyama.

Dibawah juga sepi.

"Dimana semua orang?" tanyanya pada seorang pelayan yang sedang membersihkan piring bekas makanan meja makan.

"Ini akhir pekan, semuanya pergi berlibur dan Tuan muda sedang pergi berolahraga." terangnya yang membuat dirinya lega.

Benar juga, ini akhir pekan bagaimana ia bisa lupa, tapi biasanya walaupun akhir pekan suaminya tetap sibuk.

"Apa nona ingin sarapan, biar saya siapkan." tawar pelayan itu.

"Tidak aku mau mandi dulu." dan segera ia kembali ke atas bersiap mandi.

Lumayan, setidaknya ia tak akan menemukan Rayna yang nyinyir padanya setiap saat.

Tidak tahu saja dia bahwa ibu mertuanya sengaja meninggalkan dirinya berdua dengan Dera.

Sampai memaksa anak dan suaminya pergi liburan.

Bahkan sekarang Dera kesal sekali saat mengingat apa kata ibunya tadi pagi.

#flashback

Dera mendapati Binar belum bangun, ia tidak tertarik membangunkan perempuan itu dengan kasar seperti biasanya.

Ia memilih mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga dan langsung turun ke bawah.

"Eh, anak mama yang paling tampan baru bangun ya, istrinya mana?" tanya Anna iseng, sambil mengurus perlengkapan entah apa.

Dera tidak perduli!

"Masih tidur." jawabnya dingin.

"Tumben, biasanya dia bangun awal, main sampai jam berapa kalian semalam, huh?" goda Anna.

"Apa sih, Ma!"

"Yasudahlah ya, mama sama papa, Rayna juga Ayla mau liburan, selamat berduaan ya pengantin baru."

Sedangkan, Rayna hanya melengos tidak suka dengan ucapan mamanya.

"Apaan sih, mama. Kakak mana mau sama perempuan kampung kaya Sienna itu." siriknya.

"Alah, Rayna sirik aja!" balas Ayla.

"Heh, yang sopan ya tua aku dari pada kamu bocah!"

Sedangkan Dera langsung angkat tangan tak habis pikir dengan mama dan adik-adiknya yang berisik, ia langsung meninggalkan mereka begitu saja.

#end

Kalau menuruti hasratnya ia pasti sudah menyentuh Binar, tapi Dera bukan lelaki menjijikkan seperti itu yang menyentuh seorang wanita tanpa persetujuannya.

Apalagi, Dera sudah meninggalkan kesan kebencian pada perempuan itu sejak awal.

Dera akui, istrinya sekarang bahkan lebih menarik dari Sierra jika Sierra cantik maka istrinya itu cantik dan manis, lesung pipi gadis itu membuatnya semakin manis.

Binar tidak tinggi semampai seperti Sierra tetapi dengan tubuhnya yang tak begitu tinggi dan cukup berisi, Binar juga cukup seksi namun manis dan menggemaskan.

Dulu saat ia menemui Sierra di rumahnya, ia pernah melihat Binar yang seperti itu, lucu dan menggemaskan.

Tanpa ia sadari ia tersenyum tipis saat membayangkan istrinya itu

"Sudah gila aku!" rutuknya pada dirinya sendiri karena dari tadi ia malah membayangkan Binar.

Ia menghentikan lari paginya dan duduk sebentar di kursi taman.

"Tapi sekarang Binar sangat ketakutan dan penuh kesedihan." ujarnya tanpa sadar.

"Jangan salahkan aku, ini karena Sierra." gumamnya.

...****************...

Dera pulang, ia menaiki tangga dan mulai memasuki kamarnya tubuhnya sudah sangat berkeringat.

Dera menemukan istrinya yang sedang bercermin mengeringkan rambutnya dan hanya menggunakan handuk.

Dera menatap tubuh itu dari belakang, bayangannya tadi tidak salah sama sekali.

"Astaga!" teriaknya kaget saat ia melihat bayangan suaminya di cermin sedang menatapnya.

Binar berbalik dengan mata membulat karena kaget ia panik karena penampilannya sekarang sangat terbuka.

Sedangkan, Dera masih mematung melihat Binar seperti ini untuk pertama kalinya.

Sadar, "Cepat pakai bajumu!" kemudian ia berbalik badan.

Binar sangat menarik sekarang,dengan rambut basah, kulit yang terkespos,dan tetesan air yang mengalir di leher putihnya.

Gila kau Dera!

Binar segera mengambil bajunya di lemari dan menggantinya di kamar mandi.

"Astaga masalah apalagi ini." rutuknya saat ia tak berhasil menarik resleting bajunya.

Ia terus berusaha namun tetap tidak bisa, "Kenapa kau lama sekali, aku mau mandi!" terdengar peringatan Dera dari luar.

Binar jadi bingung mau keluar bajunya belum selesai di pakai.

"Ish, kenapa tadi aku harus pakai baju ini sih!" omelnya pada dirinya sendiri.

Binar masih terus berusaha, resleting bajunya baru mencapai setengah dan macet.

Sedangkan Dera mulai mengetuk pintunya, membuat Binar jadi panik.

"Iya-iya." jawabnya.

Akhirnya,karena takut pada Dera ia memutuskan untuk keluar tanpa menyelesaikan bajunya.

Ia akan menggantinya setelah Dera masuk kamar mandi.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan di dalam hah?!" kesal Dera lalu langsung menerobos masuk, namun saat ia akan menutup pintunya.

Sekilas ia melihat, punggung istrinya yang terekspos.

Ia keluar lagi, lalu mulai mencoba menaikkan resletingnya secara tiba-tiba membuat Binar kaget.

"Apa yang tuan lakukan?!" tanyanya tanpa jawaban Dera.

"Biarkan saja itu tadi sepertinya macet." ujarnya gugup namun tidak Dera pedulikan.

Dera dengan perlahan mencoba menaikkan resleting baju yang katanya macet, ternyata karena tersangkut benang pakaiannya.

"Sudah!" lalu berbalik cepat memasuki kemar mandi, tanpa mendengarkan ucapan terimakasih dari istrinya yang menggemaskan itu dengan pipinya yang memerah.

Di dalam kamar mandi Dera sama malunya, tangannya tadi sedikit bersentuhan dengan punggung halus istrinya.

Entah kenapa tadi ia tergugah untuk membantu menutup punggung indah itu.

"Sepertinya aku sudah benar-benar gila, ah tidak mulai bodoh sepertinya!" rutuknya pada dirinya sendiri.

Tanpa di sadari olehnya sendiri kemarahan tak beralasannya pada Binar mulai memudar,namun gengsinya terlalu tinggi.

Di tambah ia punya kecurigaan baru, saat mendengar bisikan Binar semalam, siapa yang Binar maksud dengan dia?

Apalagi 'dia' itu mencintai Sierra juga.

Binar pasti tahu sesuatu tentang sebab Sierra kabur dari pernikahan.

Episodes
1 PART 1 : Albinara
2 PART 2 : Izinnya
3 PART 3 : Sakit
4 PART 4 : Kebohongan
5 PART 5 : Berbeda
6 PART 6 : Kebebasan
7 PART 7 : Khawatir
8 PART 8 : Berharap
9 Sedang Revisi
10 PART 9 : Diary
11 PART 10 : Samudera
12 PART 11 : Permintaan
13 PART 12 : Sierra
14 PART 13 : Pulang
15 PART 14 : Pura-pura sayang
16 PART 15 : Pelukan
17 PART 16 : Sleep Kiss
18 PART 17 : Sleep Talk
19 PART 18 : Dipta
20 PART 19 : Tujuan lain
21 PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22 PART 21 : Hurt
23 PART 22 : Teman Hidup
24 PART 23 : Cerita
25 PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26 PART 25 : Makan Bersama
27 PART 26 : Jadilah Milikku!
28 PART 27 : Maaf
29 PART 28 : Binara-ku
30 PART 29 : Perhatian Kecil
31 PART 30 : Sweet Morning
32 PART 31 : Sulk
33 PART 32 : Shy
34 PART 33 : Rain and I Love You
35 PART 34 : Rindu
36 PART 35 : Secret
37 PART 36 : Hukuman
38 PART 37 : Bimbang
39 The Cold CEO and His Naughty Wife
40 Part 38 : Di atas kebohongan
41 Part 39 : Terperangkap cintanya
42 Part 40 : Hari kita
43 Part 41 : Accident
44 Part 42 : Pelampiasan
45 Part 43 : Sierra or Dipta
46 maap
47 Part 44 : Ayla
48 Part 45 : Aku salah apa?
49 Part 46 : Terima Kenyataannya
50 Part 47 : Sendirian
51 Part 48 : War
52 Part 49 : Quarrel
53 Part 50 : Yakin?
54 Part 51 : Kamu hamil?!
55 Part 52 : Nasib Sierra
56 Part 53 : Cerai
57 Part 54 : Badai
58 Part 55 : Feud
59 Part 56 : Feud #2
60 Part 57 : Tentang Masa Lalu
61 Part 58 : Masih Masa Lalu
62 Part 59 : secured
63 Part 60 : quarrel
64 PART 61 : Dera's Explanation
65 PART 62 : Your Birthday
66 PART 63 : Happy Family
67 PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68 PART 64 : Sister Destiny
69 PART 65 : Midnight Baby
70 PART 66 : 경과된 시간
71 PART 67 : Dissapointed
72 PART 68 : Baby is Yours!
73 PART 69 : Persuade
74 PART 70 : Make peace
75 PART 71 : baby girl
76 PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77 PART 73 : baby blues
78 PART 74 : open his heart
79 PART 75 : Obsession
80 PART 76 : Little Secret
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PART 1 : Albinara
2
PART 2 : Izinnya
3
PART 3 : Sakit
4
PART 4 : Kebohongan
5
PART 5 : Berbeda
6
PART 6 : Kebebasan
7
PART 7 : Khawatir
8
PART 8 : Berharap
9
Sedang Revisi
10
PART 9 : Diary
11
PART 10 : Samudera
12
PART 11 : Permintaan
13
PART 12 : Sierra
14
PART 13 : Pulang
15
PART 14 : Pura-pura sayang
16
PART 15 : Pelukan
17
PART 16 : Sleep Kiss
18
PART 17 : Sleep Talk
19
PART 18 : Dipta
20
PART 19 : Tujuan lain
21
PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22
PART 21 : Hurt
23
PART 22 : Teman Hidup
24
PART 23 : Cerita
25
PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26
PART 25 : Makan Bersama
27
PART 26 : Jadilah Milikku!
28
PART 27 : Maaf
29
PART 28 : Binara-ku
30
PART 29 : Perhatian Kecil
31
PART 30 : Sweet Morning
32
PART 31 : Sulk
33
PART 32 : Shy
34
PART 33 : Rain and I Love You
35
PART 34 : Rindu
36
PART 35 : Secret
37
PART 36 : Hukuman
38
PART 37 : Bimbang
39
The Cold CEO and His Naughty Wife
40
Part 38 : Di atas kebohongan
41
Part 39 : Terperangkap cintanya
42
Part 40 : Hari kita
43
Part 41 : Accident
44
Part 42 : Pelampiasan
45
Part 43 : Sierra or Dipta
46
maap
47
Part 44 : Ayla
48
Part 45 : Aku salah apa?
49
Part 46 : Terima Kenyataannya
50
Part 47 : Sendirian
51
Part 48 : War
52
Part 49 : Quarrel
53
Part 50 : Yakin?
54
Part 51 : Kamu hamil?!
55
Part 52 : Nasib Sierra
56
Part 53 : Cerai
57
Part 54 : Badai
58
Part 55 : Feud
59
Part 56 : Feud #2
60
Part 57 : Tentang Masa Lalu
61
Part 58 : Masih Masa Lalu
62
Part 59 : secured
63
Part 60 : quarrel
64
PART 61 : Dera's Explanation
65
PART 62 : Your Birthday
66
PART 63 : Happy Family
67
PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68
PART 64 : Sister Destiny
69
PART 65 : Midnight Baby
70
PART 66 : 경과된 시간
71
PART 67 : Dissapointed
72
PART 68 : Baby is Yours!
73
PART 69 : Persuade
74
PART 70 : Make peace
75
PART 71 : baby girl
76
PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77
PART 73 : baby blues
78
PART 74 : open his heart
79
PART 75 : Obsession
80
PART 76 : Little Secret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!