PART 9 : Diary

Daftar impianku :

Jadi kesayangan ayah ibu seperti Sierra.

Keliling dunia bersama Sierra.

Menjadi sukses dan jadi kebanggaan ibu dan ayah.

Aku ingin dia kembali, dan akan aku berikan semua cintaku untuknya.

Melihat fajar dan senja setiap hari bersamanya.

Punya taman bunga mawar di depan rumah impianku.

Punya keluarga bahagia bersama dia:)

Binar membaca ulang daftar impian konyolnya di dalam buku hariannya.

"Ishh!" dengan kasar ia menyobek bagian kertas itu dan membuangnya kasar.

"Aku benci kalian!" ujar Binar geram, ia menatap dua foto kenangannya yang ia selipkan di buku hariannya, mereka adalah orang tersayangnya.

"Tega!" bentaknya seolah benar-benar ada orang di hadapannya.

"Aku harus ganti impian bodoh ini!" Binar terus mengumpat bahkan melempar barang-barangnya, ia kesal sekali.

Mau di ganti apa impian bodohnya itu, sekarang saja ia tak punya harapan.

Rasanya, ia ingin mati saja dalam 22 tahun hidupnya belum pernah ia merasakan bahagia yang ia impikan.

Binar tahu tidak semua yang kita rencanakan akan terjadi, tidak semua yang kita inginkan di kabulkan oleh Tuhan.

Tapi...

"Dunia selalu berpihak pada kakak ku." lirihnya perih, Binar menatap dirinya di cermin.

Apa dia sejelek itu?

Orang-orang bahkan bilang ia lebih cantik dari kakaknya.

Saat sekolah dia juga lebih pintar dari kakaknya, dia lebih bersabar, dia lebih penurut, tapi kenapa?

Semua orang lebih memilih Sierra daripada Binara.

Saat kecil, sedikit saja kesalahan ia lakukan ayah pasti marah, tapi jika itu Sierra beda lagi ceritanya.

Hanya ibu, yang bisa membagi kasih sayangnya dengan adil, tapi tetap saja ada perbedaan yang kentara lagi.

Sekarang, entah dimana kakaknya pasti Sierra bahagia di atas pengorbanannya.

"Seharusnya, meskipun aku enggak bisa sama dia yang aku cintai, paling tidak aku menemukan lagi seseorang yang mencintaiku dengan benar suatu saat."

Karena harapan terakhir dalam mencari kasih sayang adalah pasangannya kelak.

Ya, Binar haus kasih sayang!

Binar ingin kebahagiaan yang sesungguhnya !

Selesai menangis, ia membereskan semua yang ia buat berantakan, gawat kalau ketahuan Dera.

"Sebenarnya ini memalukan!" ketusnya pada dirinya sendiri.

"Yah lipstik ini jadi patah karena aku buang terlalu kasar tadi." ujarnya kecewa saat menutur sebuah lipstik kesayangannya.

Sungguh bodoh sekali.

"Aku bosan sekali." keluhnya.

Tentu saja bosan ia benar-benar pengangguran tidak bisa apa-apa juga kemanapun, seperti tahanan.

Disisi lain diam-diam Dera masih tetap menggali informasi tentang Sierra dan keberadaannya, namun kekuasaannya ternyata tidak berguna sama sekali.

Tak satupun utusannya mengendus keberadaan gadis itu.

"Arghh! Sialan!" umpatnya.

"Anda masih mencintainya, Tuan?" tanya Bram hati-hati.

"Jika tidak mana mungkin Tuan muda meminta kita mencari perempuan itu." sahut Ken.

"Diam!" bentak Dera yang membuat keduanya menutup mulut mereka, hingga ruangan CEO itu hening seketika.

"Aku ingin bicara sebagai teman!" tukas Ken tanpa ragu dan takut sama sekali padahal aura Dera sekarang sangat membunuh.

"Aku sedang tidak butuh nasihatmu, Ken!" ketus Dera.

"Tapi kau sepertinya kau harus mendengarkan pendapat seorang teman, Sam." saran Bram yang kini mulai memanggil tuannya dengan namanya saja.

"Bram ingat kau ini di kantor." Dera mengingatkan.

"Tapi situasinya kau tidak membutuhkan pengawal ataupun asisten pribadi tapi butuh siraman rohani!" celetuk Ken asal saja.

"Kalau gitu kenapa kalian tidak memanggil penceramah sekalian!" tantang Dera yang membuat keduanya hampir tak bisa menahan tawa.

Sebenarnya mereka berteman sejak sekolah menengah atas, berada di kasta yang berbeda membuat Dera membawa mereka berdua di sisinya untuk menjadi orang kepercayaannya sekaligus membantu keduanya agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak dari sebelumnya.

"Oke sebentar!" Ken yang tadinya berdiri saja di depan sang tuan muda kini mulai duduk santai di sofa yang ada di ruangan itu.

"Apa kau masih mencintainya,bisa jawab aku?"

"Bukan urusanmu, Ken!"

"Tentu saja bukan, tapi itu urusan kita semua saat ini aku bukan bawahan tapi teman!" tekan Ken.

Dera memutar bola matanya malas, ia harus bersiap mendengar ceramah Ken dan Bram.

"Sam, kami tidak pernah mencampuri urusanmu sejak kau menikah dan memperlakukan perempuan itu tidak baik." Bram mulai membuka suara.

"Lalu?"

"Sekarang aku ingin berpendapat tentu saja!" tukas Bram disusul anggukan dari Ken.

"Aku tidak butuh pendapat kalian." jawabnya sombong.

"Oh, jadi begitu..." dengan nada remeh Ken menjawab.

"Daripada masih mengurusi Sierra yang bahkan tidak peduli denganmu lebih baik kau mencoba fokus pada istrimu sendiri." saran Bram, namun masih tidak Dera pedulikan.

"Sam, perempuan itu tidak salah jangan bersikap buruk pada dia, kau -

"Tapi aku tidak menyukainya, Bram!"

"Tapi apa salahnya dalam hal ini?" Ken menimpali.

"Dia adiknya Sierra!" tegas Dera dengan mata berapi-api.

"Lalu kenapa? Dia menyelamatkan keluargamu dari rasa malu!"

"Dia mencurigakan asal kalian tau, dia adiknya Sierra dia pasti -

"Kecurigaanmu tidak berdasar!" tukas Ken tegas.

"Tentu saja berdasar, dia itu sangat di sayangi oleh Sierra, dia tidak mungkin tidak tau kenapa Sierra pergi dan kemana dia sekarang."

"Jika dia tau, harusnya dia takkan mau ada disini, di sisimu, menggantikan Sierra." ucap Bram yakin dengan intuisinya.

"Kau sendiri yang menyuruh aku mengawasi dia, aku tidak menemukan bahwa ia mencurigakan,aku malah merasa kasihan, dia sering menangis." kini Ken ikut menimpali.

Ucapan Ken, membuat Dera membisu sejenak, "Sudah ku bilang aku tidak butuh pendapat kalian, keluar!" usir Dera namun mereka berdua masih setia disana.

"Kalian tuli ya?!" tegas Dera membuka keduanya langsung keluar saat itu juga karena merasakan Samudera benar-benar akan mengamuk.

Huh!

Entah harus bagaimana menyadarkan Dera yang selalu terbutakan oleh prasangka nya sendiri.

"Aku rasa dia masih terlalu mencintai Sierra, Ken." ucap Bram tak habis pikir.

"Biarkan saja dialah!" Ken pasrah mengacak rambutnya kesal, sejak dulu Samudera itu sangat menyukai Sierra secara diam-diam.

Entah bagaimana, Sierra sangat bersinar di mata seorang Samudera yang selama ini hidupnya begitu membosankan.

Sierra yang lembut dan sikapnya yang dewasa benar-benar luar biasa di matanya.

Apalagi saat ia melihat sendiri bagaimana Sierra seorang gadis penyayang yang sangat sayang dengan adiknya.

Samudera mulai berani mendekatinya saat sudah mapan dan mendapatkan jabatan seperti sekarang, ia mulai mendekati sebagai teman.

Merasa Sierra menyambutnya, Dera memutuskan untuk mengutarakan cintanya, sempat di tolak namun akhirnya Sierra menerima.

Saat itu Dera sangat senang.

Mereka bahkan sepakat untuk menikah, tapi entah apa yang terjadi Sierra tidak muncul di hari pernikahan.

"Apa kamu mengkhianati aku, Sierra?" lirih Dera menatap sebuah foto dengan Sierra tersenyum lebar disana bersamanya.

Episodes
1 PART 1 : Albinara
2 PART 2 : Izinnya
3 PART 3 : Sakit
4 PART 4 : Kebohongan
5 PART 5 : Berbeda
6 PART 6 : Kebebasan
7 PART 7 : Khawatir
8 PART 8 : Berharap
9 Sedang Revisi
10 PART 9 : Diary
11 PART 10 : Samudera
12 PART 11 : Permintaan
13 PART 12 : Sierra
14 PART 13 : Pulang
15 PART 14 : Pura-pura sayang
16 PART 15 : Pelukan
17 PART 16 : Sleep Kiss
18 PART 17 : Sleep Talk
19 PART 18 : Dipta
20 PART 19 : Tujuan lain
21 PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22 PART 21 : Hurt
23 PART 22 : Teman Hidup
24 PART 23 : Cerita
25 PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26 PART 25 : Makan Bersama
27 PART 26 : Jadilah Milikku!
28 PART 27 : Maaf
29 PART 28 : Binara-ku
30 PART 29 : Perhatian Kecil
31 PART 30 : Sweet Morning
32 PART 31 : Sulk
33 PART 32 : Shy
34 PART 33 : Rain and I Love You
35 PART 34 : Rindu
36 PART 35 : Secret
37 PART 36 : Hukuman
38 PART 37 : Bimbang
39 The Cold CEO and His Naughty Wife
40 Part 38 : Di atas kebohongan
41 Part 39 : Terperangkap cintanya
42 Part 40 : Hari kita
43 Part 41 : Accident
44 Part 42 : Pelampiasan
45 Part 43 : Sierra or Dipta
46 maap
47 Part 44 : Ayla
48 Part 45 : Aku salah apa?
49 Part 46 : Terima Kenyataannya
50 Part 47 : Sendirian
51 Part 48 : War
52 Part 49 : Quarrel
53 Part 50 : Yakin?
54 Part 51 : Kamu hamil?!
55 Part 52 : Nasib Sierra
56 Part 53 : Cerai
57 Part 54 : Badai
58 Part 55 : Feud
59 Part 56 : Feud #2
60 Part 57 : Tentang Masa Lalu
61 Part 58 : Masih Masa Lalu
62 Part 59 : secured
63 Part 60 : quarrel
64 PART 61 : Dera's Explanation
65 PART 62 : Your Birthday
66 PART 63 : Happy Family
67 PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68 PART 64 : Sister Destiny
69 PART 65 : Midnight Baby
70 PART 66 : 경과된 시간
71 PART 67 : Dissapointed
72 PART 68 : Baby is Yours!
73 PART 69 : Persuade
74 PART 70 : Make peace
75 PART 71 : baby girl
76 PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77 PART 73 : baby blues
78 PART 74 : open his heart
79 PART 75 : Obsession
80 PART 76 : Little Secret
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PART 1 : Albinara
2
PART 2 : Izinnya
3
PART 3 : Sakit
4
PART 4 : Kebohongan
5
PART 5 : Berbeda
6
PART 6 : Kebebasan
7
PART 7 : Khawatir
8
PART 8 : Berharap
9
Sedang Revisi
10
PART 9 : Diary
11
PART 10 : Samudera
12
PART 11 : Permintaan
13
PART 12 : Sierra
14
PART 13 : Pulang
15
PART 14 : Pura-pura sayang
16
PART 15 : Pelukan
17
PART 16 : Sleep Kiss
18
PART 17 : Sleep Talk
19
PART 18 : Dipta
20
PART 19 : Tujuan lain
21
PART 20 : Pekerjaan yang sesungguhnya
22
PART 21 : Hurt
23
PART 22 : Teman Hidup
24
PART 23 : Cerita
25
PART 24 : Sebenarnya siapa yang salah?
26
PART 25 : Makan Bersama
27
PART 26 : Jadilah Milikku!
28
PART 27 : Maaf
29
PART 28 : Binara-ku
30
PART 29 : Perhatian Kecil
31
PART 30 : Sweet Morning
32
PART 31 : Sulk
33
PART 32 : Shy
34
PART 33 : Rain and I Love You
35
PART 34 : Rindu
36
PART 35 : Secret
37
PART 36 : Hukuman
38
PART 37 : Bimbang
39
The Cold CEO and His Naughty Wife
40
Part 38 : Di atas kebohongan
41
Part 39 : Terperangkap cintanya
42
Part 40 : Hari kita
43
Part 41 : Accident
44
Part 42 : Pelampiasan
45
Part 43 : Sierra or Dipta
46
maap
47
Part 44 : Ayla
48
Part 45 : Aku salah apa?
49
Part 46 : Terima Kenyataannya
50
Part 47 : Sendirian
51
Part 48 : War
52
Part 49 : Quarrel
53
Part 50 : Yakin?
54
Part 51 : Kamu hamil?!
55
Part 52 : Nasib Sierra
56
Part 53 : Cerai
57
Part 54 : Badai
58
Part 55 : Feud
59
Part 56 : Feud #2
60
Part 57 : Tentang Masa Lalu
61
Part 58 : Masih Masa Lalu
62
Part 59 : secured
63
Part 60 : quarrel
64
PART 61 : Dera's Explanation
65
PART 62 : Your Birthday
66
PART 63 : Happy Family
67
PART 63 : Hot Day, Sweet Day
68
PART 64 : Sister Destiny
69
PART 65 : Midnight Baby
70
PART 66 : 경과된 시간
71
PART 67 : Dissapointed
72
PART 68 : Baby is Yours!
73
PART 69 : Persuade
74
PART 70 : Make peace
75
PART 71 : baby girl
76
PART 72: Aceline Andressa Nayanika
77
PART 73 : baby blues
78
PART 74 : open his heart
79
PART 75 : Obsession
80
PART 76 : Little Secret

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!