Tugas

Anya hari ini pulang telat. Dia harus mengerjakan tugas dari pak Rangga. Walaupun sebenarnya dia malas juga.

Tapi dia ingat kata-kata Rangga tadi.

"Orang tua mu lelah-lelah membiayaimu....."

Kalimat itu terus terlintas di kepalanya. Hingga membuatnya tiba-tiba menjadi orang yang rajin sekarang.

Dia memilih mengerjakan resume di kantin. Karena kalau di perpustakaan. Dia trauma jika bertemu dengan Rangga. Nanti dia malah memberikannya tugas lagi. Dia benar-benar tidak mau.

"Dasar ya itu dosen, nyusahin gue aja" ucap Anya.

"Dosen yang mana tuh" ucap seseorang yang tiba-tiba datang dan duduk di depannya.

Mengetahui hal itu, Anya langsung melihat siapa yang datang.

"Eh kak Reza" ucap Anya kemudian kembali menulis resumenya.

"Hay. Lagi ngapain?" Tanya Reza.

"Lagi nulis kak" ucap Anya.

"Aku ganggu nggak?" Tanya Reza.

"Ganggu sih kak. Tapi nggak apa-apa deh" ucap Anya dengan polosnya sambil terus fokus menulis.

"Hahah. Kamu lucu banget sih" ucap Reza.

"Hmmm, malas banget sumpah berurusan sama orang SKSD kek gini. Untung kating" batin Anya.

"Oya, aku boleh minta nomor kamu nggak?" Tanya Reza.

"Hmm, buat apa kak?" Tanya Anya kemudian melepaskan polpennya, melihat ke arah Reza.

"Ya buat Deket sama kamu aja. Siapa tahu kan kakak bisa bantu apa gitu. Kalau kamu ada kesulitan dalam belajar, kamu bisa bilang sama kakak" ucap Reza.

"Hmmm, Makasi kak. Insyaallah Anya bisa ngerjain sendiri. Oya kak, Aku mau ngerjain resume ini dulu ya" ucap Anya sambil tersenyum pada Reza yang lebih terkesan dipaksa. Namun Reza tidak menyerah begitu saja.

"Boleh aku temenin" Tanya Reza.

"Terserah kakak saja deh" ucap Anya yang tidak mau memperpanjang lagi.

Reza pun mengeluarkan hpnya. Dia mulai bermain games. Sedangkan Anya memilih untuk mengerjakan resumenya.

"Hmmm" ucap seseorang yang saat ini tengah di belakang Anya.

"Kenapa lagi kak Reza? kalau kakak mau minum, tinggal pesan di bibi ya" Ucap Anya dengan suara yang sedikit kesal tanpa mengalihkan pandangannya dari buku di depannya.

Reza yang merasa namanya dipanggil langsung melihat ke arah Anya.

"Bukan aku Anya" ucap Reza.

"Owh. Mungkin penunggu disini" ucap Anya tanpa ingin mengalihkan pandangannya. Dia fokus menulis resume.

"Satu paragraf lagi" ucap Anya yang tersenyum pada hasil kerja kerasnya.

"Anya" ucap orang itu lagi.

Anya sedikit familiar dengan suara tersebut.

"Aduhh. Feelingku nggak enak banget ini" ucap Anya.

Dia melihat ke arah Reza.

Dia memberikan isyarat.

"Pak Rangga?" tanyanya tanpa mengeluarkan suara.

Reza pun langsung mengangguk.

Anya langsung menutup resumenya. Kemudian melihat ke belakang.

Benar saja. Rangga ada di belakang. Dia tengah melihat ke arah Anya dengan wajah datarnya.

"Eh pak Rangga. Hallo pak. Ada apa lagi? Saya sedang mengerjakan resume dari bapak ini" ucap Anya yang menjelaskan semuanya tanpa diminta.

"Saya tidak bertanya" ucap Pak Rangga.

"Lah terus? Ngapain dia kesini ganggu gw" batin Anya.

"Saya cuma mau bilang. Besok saya tidak bisa ngajar di kelas kalian. Sampaikan pada teman angkatanmu. Dan ini tugas untuk dikerjakan besok" ucap Pak Rangga. Anya langsung sumringah mendengar hal itu.

"Beneran pak? Wah Alhamdulillah. Lebih baik saya mengerjakan tugas saja pak" ucap Anya dengan wajah yang begitu gembira.

"Benar-benar kamu ini ya. Ini tugasnya. Saya tidak punya banyak waktu berbicara denganmu" ucap Pak Rangga.

Anya tidak peduli. Dia masih bahagia karena besok dia bisa tidur lebih lama.

Dia melihat ke kertas yang diberikan Rangga.

"Astagaaaaa!!!" ucapnya saat melihat tugas yang diberikan.

"Buat Artikel? 5 Lembar? Dikumpulkan besok?" ucap Anya.

"Gila gila gila. Lebih baik dia masuk saja deh" ucap Anya sambil melihat kesal ke arah Rangga yang sudah mulai menjauh.

Anya pun memilih untuk duduk kembali. Dia masih melihat ke arah kertas tersebut tidak percaya.

"Dapat tugas ya?" Tanya Reza.

Anya hanya mengangguk, sambil menatap wajah sedihnya.

"Pak Rangga emang gitu. Dosen paling killer, paling pelit nilai dan paling banyak tugas. Aku aja bingung kenapa banyak mahasiswi yang idolain dia" ucap Reza.

"Hmm, Kecuali aku kak. Aku nggak idolain dia. Benci iya" ucap Anya.

"Syukur deh" ucap Reza sambil tersenyum.

Anya tidak menghiraukannya sama sekali. Dia fokus menulis chat di group mengenai tugas yang diberikan.

"Oya mau kakak bantuin ngerjain tugasnya?" Tanya Reza. Anya langsung menghentikan kegiatannya.

"Boleh kak?" Tanya Anya dengan wajah yang sumringan.

"Boleh, apa sih yang nggak buat kamu" ucap Reza.

"Oke kak. Minta tolong ya. Besok aku traktir di sini" ucap Anya sambil memberikan kertas tersebut.

"Siap-siap. Kumpulinnya besok kan ya?" Tanya Reza.

Anya langsung mengangguk bahagia.

"Akhirnya aku bisa nonton konser BTS dengan tenang nanti malam" batin Anya.

Yups walaupun tomboy, tapi dia adalah Army garis keras.

Nah motivasi terbesar lainnya yang membuatnya mengerjakan resume siang ini pun karena dia mau nonton konser online nanti malam.

"Makasi banyak ya kak" ucap Anya.

"Sama-sama. Mana nomor WA mu?" Tanya Reza sambil menyodorkan hpnya.

"Buat apa kak?" Tanya Anya.

"Ya buat kirimin tugas inilah" ucap Reza yang tampak sumringan karena akhirnya dia bisa mendapatkan nomor Anya.

Anya pun mau tidak mau akhirnya memberikan nomor Hpnya.

"Ini Kak" ucap nya setelah selesai menyimpan nomornya di Hp Reza.

"Oke sipp" ucap Reza.

-Bersambung-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!