#14 Hubungan yang renggang

Alina yang kala itu sedang melamun, ia tiba-tiba teringat akan kejadian dimana Hero menolak perjodohan yang telah di susun oleh keluarganya

Flashback

Alina saat itu tidak mengetahui jika kedatangan Hanny dan Bram ke rumahnya itu karena membahas masalah mengenai perjodohan. Sayangnya, Hero yang tanpa peduli menolak itu dengan tegas.

“Maaf om Tante dan bunda, Hero menolak ini,” kata terkahir yang Hero ucapkan. Ia datang atas permintaan kedua orangtuanya.

Dan itu paksaan langsung dari ibunya, tapi Hero harus jujur jika dirinya memang tidak memiliki perasaan apa-apa. Apalagi Hero juga tidak bisa mencintai Alina, ia hanya menganggap Alina layaknya seorang adik.

Tidak lebih dari itu.

Mendengar itu, Hanny langsung mencubit Hero, ia seakan berharap Hero menarik kembali kata-katanya itu, sayangnya untuk saat ini laki-laki itu tetap pada pendiriannya itu.

“Hero, apakah kamu memang benar-benar sangat ingin menghancurkan persahabatan yang telah terjalin?” bisik Hanny yang terdengar sedang menahan marah.

“Bunda, apapun itu yang Bunda minta, Hero akan terima dan setuju. Tapi untuk yang satu ini, Hero mohon agar Bunda tidak memaksa keinginan Hero,” ungkap Hero.

Hero merasa jika rasa cintanya pada kekasihnya di masa lalu amat sangat besar. Hingga Hero sendiri tidak bisa melupakan bayangan wanita itu. Lagipula Hero hanya menganggap jika Alina itu adiknya, tidak lebih dari itu.

Penolakan Hero itu sontak membuat kedua kakak, ayah, serta ibu Alina marah.

“Jika sudah menolak kenapa harus dilanjutkan?” sinis Eron yang kentara sangat tidak senang dengan ucapan Hero yang dengan tegas menolak adiknya.

“Jangan ada pernikahan yang dipaksakan, jika memang salah satu pihak tidak ingin. Maka perjodohan ini kita batalkan saja!” putus Setoni.

Ada rasa marah saat anak kesayangannya ditolak begitu saja, ia merasa penolakan Hero secara langsung telah membuat anaknya yang ia anggap sebagai Berlian, kini terlihat seperti tidak berharga lagi.

“Suatu saat, ada masa dimana kamu menyesal telah menolak sebuah Berlian dan memilih mempertahankan sebuah kaca hiasan,” kata-kata ambigu yang terlihat dalam Bian katakan.

Dan perkataan itu hanya Bian sendiri yang tahu artinya dengan jelas.

Alina yang mendapat penolakan dari Hero, ia sering melamun dan termenung. Karena mendapat penolakan langsung oleh orang yang sangat ia cintai, ia merasa jika dirinya tak lebih dari seorang yang tidak diinginkan.

Bukankah cintanya ini terlalu rumit?

“Alina sayang,” panggil Amina yang memasuki kamar anaknya itu.

“Lupakan Hero sayang, lupakan dia! dia bukan laki-laki yang cocok untuk kamu, masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik darinya,” lembut Amina.

Sebagai seorang ibu, Amina sangat tidak terima saat ada yang menolak anaknya secara langsung. Apalagi itu telah dihadapannya.

“Bukankah Alina yang tidak tahu malu Mah?” ucap Alina yang bertanya dengan nada hambarnya.

Seakan ucapan itu tidak perlu sebuah jawaban, Alina hanya diam dan tersenyum mengejek pada dirinya sendiri. Sebenarnya, saat ia dikirim ke luar negeri oleh kakaknya saat itu, Alina juga pernah untuk berusaha melupakan Hero.

Karena saat itu, Alina berfikir mungkin saja Hero akan memiliki kekasih, dan ternyata dugaannya itu memang benar. Walau ia tak tahu siapa kekasih Hero, tapi Alina yakin jika wanita itu adalah wanita yang beruntung karena bisa mendapatkan hati Hero.

Sekalipun wanita itu telah meninggal, bukankah dia semakin beruntung karena berhasil membuat seorang Hero sangat kehilangan.

“Maksud kamu apa sayang? Alina yang Mamah kenal bukan anak yang tidak tahu malu. Alina yang Mamah kenal juga bukan anak yang buruk seperti yang kamu bicarakan. Dan jangan katakan jika kamu itu tidak tahu malu, karena kata-kata itu seakan membuat kamu menjadi terlihat buruk,” ungkap Amina yang tidak suka dengan perkataan Alina.

“Bukankah itu memang kenyataannya Mah? Alina itu memang buruk, sangat buruk. Sudah jelas jika Kak hero menolak Alina, tapi Alina justru masih memiliki sebuah keinginan untuk bisa bersama dengan Kak Hero. Dan mungkin, Alina adalah orang yang paling tidak tahu malu yang pernah ada.”

Senyum hambar dan tatapan kosong kembali Alina ucapkan. Hal itu membuat Amina langsung merespon dengan gelengan kuat.

“Jangan katakan itu! kamu tidak terlihat buruk sama sekali!”

“Mungkin kami tidak cocok bukan karena Kak Hero tidak baik untuk Alina, tapi Alina yang tidak pantas untuk bisa memiliki Kak Hero,” ungkap Alina lagi.

“Besok, Papah akan meminta orang tua Raihan untuk mengizinkan Raihan kembali ke negara ini. Bukankah kamu ingat Raihan? teman masa kecil kamu 'kan? ”

Dengan semangat Amina mengatakan itu, berbeda sekali dengan respon Alina yang hanya mengangguk tidak semangat.

“Kamu tidur, Mamah keluar dulu ya,” pamit Amina yang ingin memberikan waktu untuk Sang anak.

Flashback end

Mengingat Raihan, Alina ingat jika teman masa kecilnya itu hingga kini belum kembali ke negara Z.

*****

Sementara di tempat Setoni.

Rumah sakit Angkasa.

“Aku harap kamu bisa memaafkan kesalahan anakku kemarin. Dia masih labil dan masih belum dewasa meski sudah menjadi dokter,” ucap Bram yang kini sedang berbicara dengan Setoni yang hanya diam.

“Tidak perlu mengatakan itu. Toh yang seharusnya minta maaf itu anak kamu, bukan kamu!” tegas Setoni.

Sebagai pemilik rumah sakit, selain menjadi dokter. Setoni memiliki banyak sekali tugas, ia hampir tidak memiliki cuti ataupun libur karena kesibukannya itu.

“Sekali lagi aku minta maaf, tolong agar jangan mempengaruhi persahabatan karena hal ini untuk kedepannya,” pinta Bram.

Mungkin siapapun temannya itu, Bram akan rela ditinggalkan. Tapi untuk sahabatnya ini, Bram tidak ingin jika Setoni tidak menganggapnya sebagai sahabat lagi. Hanya Setoni yang membantu dirinya disaat yang lain menjauh, bahkan saudara yang terikat darah saja menjauhinya saat ia sedang berada di bawah.

Meski Setoni tidak membantu banyak, tapi niat dan ketulusannya akan selalu diingat oleh Bram. Dan Bram tahu jika keakraban yang kemarin ditunjukkan itu tidak lebih karena Setoni tidak ingin membuat anaknya sedih.

“Entalah Bram, sakit sekali rasanya saat melihat anakku yang sangat berharga ditolak begitu saja,” jawab Setoni. Ia menghentikan pekerjaannya dan menatap Bram.

“Dulu saat kamu menawarkan perjodohan bukankah aku sering menolak? itu karena aku tidak rela jika putri kesayanganku menikah. Karena hal itu pasti akan membuat kami jarang memiliki waktu bersama, tapi-” jeda Setoni yang melihat ke arah bingkai foto yang ia letakan di atas meja.

Foto itu, terlihat menampakkan seorang anak kecil berwajah cantik nan lucu yang terlihat sedang digendong dipundak oleh Sang ayah yang tak lain adalah Setoni sendiri.

“Saat aku mendengar dari istriku jika Alina mencintai Hero. Aku akhirnya setuju karena itu demi kebahagiaan anakku-” jeda Setoni lagi dan Bram hanya diam.

“Dan aku yakin jika rasa cintanya itu juga bukan hanya sekedar suka biasa, tapi rasa suka yang sudah didasari rasa cinta dan sayang, karena buktinya aku tahu jika anakku sudah mencintai anakmu sepuluh tahun lamanya.”

Bram yang mendengar itu hanya diam, tapi ia kini mulai berfikir. Mungkin jika jadi Setoni Bram akan marah. Siapa yang terima saat anaknya yang disayang ditolak begitu saja?

Bukan hanya itu saja, tapi cinta Alina yang sepuluh tahun bertahan itu juga yang membuat Setoni sakit hati.

“Aku mengerti,” ucap Bram pada akhirnya.

“Pulang sajalah, untuk saat ini, kita tidak perlu untuk membahas masalah ini, biarkan saja ini berlalu, dan untuk persahabatan kita kedepannya, itu biarkan waktu yang menjawab,” jawab Setoni.

Bram yang mendengar itu mengangguk, ia akan membiarkan Setoni untuk bisa meredakan rasa marahnya itu.

...*****...

Di tempat Alina.

Alina yang kini tidak bisa tidur, ia mulai termenung. Karena penolakan Hero, hubungan antara dua keluarga merenggang. Alina yakin jika kedua keluarga itu belum benar-benar baikan.

Masih ada penghalang transparan yang tak terlihat, di depan dirinya saja mereka akrab. Tapi dibelakang, Alina tak yakin jika hubungan itu benar-benar akrab.

Alina juga tidak tahu bagaimana cara agar membuat kedua keluarga itu kembali seperti sebelumnya.

“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Alina pada dirinya sendiri.

#####

Episodes
1 #1 pernikahan paksa
2 #2 Seorang Hero
3 #3 Mendapat saingan musuh di hari pertama kerja
4 #4 Abian Angkasa, kakak pertama Alina.
5 #5 Menjemput kedua orang tua Alina
6 #6 Makan bersama
7 #7 Tanggungjawab?
8 #8 Kedatangan Hero
9 #9 Ke Mall bersama
10 #10 Keributan di Mall
11 #11 Apakah itu dia?
12 #12 Salah satu alasan menikahi Hero
13 #13 Menginap
14 #14 Hubungan yang renggang
15 #15 Permatanya keluarga Angkasa
16 #16 Apa Alasan Bian mengirim Alina keluar negeri saat itu?
17 #17 Kedatangan Hanny ke rumah sakit
18 #18 Pesan dari Hanny
19 #19 Ada hal yang aneh
20 #20 Berusahalah!!!
21 #21 Ada masalah apa?
22 #22 Belanja bersama ibu mertua
23 #23 Bukankah Alina sangat cantik?
24 #24 Menganggap sebagai Adik?
25 #25 Bodoh atau polos?
26 #26 Alina sakit?
27 #27 Wanita itu adalah ...
28 #28 Kedatangan Sahabat Alina, yaitu Belvita.
29 #29 Mencintai seseorang yang seharusnya tidak dicintai
30 #30 Alina adalah Permatanya keluarga Angkasa
31 #31 Awal menjadi dokter hebat
32 #32 Menangani pasien yang terkena wabah
33 #33 Alina yang penakut
34 #34 Permintaan seorang ibu
35 #35 Ada sesuatu hal yang aneh
36 #36 Dimana Belvita?
37 #37 Farah yang tidak terima
38 #38 Pernikahan Bian dan Belvita
39 #39 Pernikahan Sang Kakak
40 #40 Sepasang gantungan kunci
41 #41 Memaksa makan!
42 #42 Menukar gantungan kunci dengan sebuah janji
43 #43 Kehamilan Belvita.
44 #44 Kemarahan Bram saat itu
45 #45 Penolakan Hero saat itu
46 Berdebat dengan Syela
47 Ngedate bareng
48 Kesedihan Belvita
49 Jalan-jalan
50 Sebuah insiden.
51 Menjemput Sahabat Alina yang lain
52 Kekesalan Alina
53 #53 Apa Kakak menghindari Alina?
54 #54 Tinggal bersama Hanny sementara waktu
55 Siapa cinta pertama Hero?
56 Bertemu Caca
57 Identitas Caca
58 Pertemuan tak terduga
59 Hero cemburu?
60 Bekal makan siang
61 Kehamilan Alina
62 Hanny yang merasa senang
63 Dokter baru
64 Cek Kandungan
65 5 bulan kemudian.
66 Peragaan busana
67 Siapa itu?
68 Ngidam
69 #69 Hero cemburu?
70 #70 Tak menyangka
71 Mengabaikan
72 Periksa kandungan
73 Bertemu Alisa
74 Siapa yang Kak Hero cintai?
75 Alina menghilang
76 Fakta yang menyakitkan
77 Tentang masa lalu
78 Ingin kabur
79 Rencana kabur yang gagal
80 #80 Rasa sayang Kakak
81 Permohonan Hero
82 Penyesalan
83 Kasih sayang seorang Kakak
84 Pengumuman
85 Demi Alina
86 Bertemu Hero
87 Permintaan cerai
88 Bun, tolong Hero
89 Boleh 'kah Alina egois?
90 Kejadian yang sebenarnya
91 Caca
92 Mendapat penghargaan?
93 Hero ingin bertemu!!
94 Penghargaan
95 Hero yang keras kepala
96 Bertemu Bunda
97 Permintaan maaf Hero
98 Tidak ada yang namanya perceraian!!!
99 Kak, kamu keras kepala!
100 Pergi bersama?
101 Demi kedua anak?
102 Alisa yang terus mengganggu
103 Makan malam bersama keluarga Raihan
104 Cemburu
105 Mengalah
106 Sebuah ancaman
107 Menyelamatkan
108 Alina sayang ..., bertahanlah
109 Kebenaran yang akhirnya terungkap
110 Maaf Alina...
111 Aku sangat mencintaimu
112 Satu tahun kemudian
113 Surat
114 POV Hero dan alina
115 Lima tahun kemudian
Episodes

Updated 115 Episodes

1
#1 pernikahan paksa
2
#2 Seorang Hero
3
#3 Mendapat saingan musuh di hari pertama kerja
4
#4 Abian Angkasa, kakak pertama Alina.
5
#5 Menjemput kedua orang tua Alina
6
#6 Makan bersama
7
#7 Tanggungjawab?
8
#8 Kedatangan Hero
9
#9 Ke Mall bersama
10
#10 Keributan di Mall
11
#11 Apakah itu dia?
12
#12 Salah satu alasan menikahi Hero
13
#13 Menginap
14
#14 Hubungan yang renggang
15
#15 Permatanya keluarga Angkasa
16
#16 Apa Alasan Bian mengirim Alina keluar negeri saat itu?
17
#17 Kedatangan Hanny ke rumah sakit
18
#18 Pesan dari Hanny
19
#19 Ada hal yang aneh
20
#20 Berusahalah!!!
21
#21 Ada masalah apa?
22
#22 Belanja bersama ibu mertua
23
#23 Bukankah Alina sangat cantik?
24
#24 Menganggap sebagai Adik?
25
#25 Bodoh atau polos?
26
#26 Alina sakit?
27
#27 Wanita itu adalah ...
28
#28 Kedatangan Sahabat Alina, yaitu Belvita.
29
#29 Mencintai seseorang yang seharusnya tidak dicintai
30
#30 Alina adalah Permatanya keluarga Angkasa
31
#31 Awal menjadi dokter hebat
32
#32 Menangani pasien yang terkena wabah
33
#33 Alina yang penakut
34
#34 Permintaan seorang ibu
35
#35 Ada sesuatu hal yang aneh
36
#36 Dimana Belvita?
37
#37 Farah yang tidak terima
38
#38 Pernikahan Bian dan Belvita
39
#39 Pernikahan Sang Kakak
40
#40 Sepasang gantungan kunci
41
#41 Memaksa makan!
42
#42 Menukar gantungan kunci dengan sebuah janji
43
#43 Kehamilan Belvita.
44
#44 Kemarahan Bram saat itu
45
#45 Penolakan Hero saat itu
46
Berdebat dengan Syela
47
Ngedate bareng
48
Kesedihan Belvita
49
Jalan-jalan
50
Sebuah insiden.
51
Menjemput Sahabat Alina yang lain
52
Kekesalan Alina
53
#53 Apa Kakak menghindari Alina?
54
#54 Tinggal bersama Hanny sementara waktu
55
Siapa cinta pertama Hero?
56
Bertemu Caca
57
Identitas Caca
58
Pertemuan tak terduga
59
Hero cemburu?
60
Bekal makan siang
61
Kehamilan Alina
62
Hanny yang merasa senang
63
Dokter baru
64
Cek Kandungan
65
5 bulan kemudian.
66
Peragaan busana
67
Siapa itu?
68
Ngidam
69
#69 Hero cemburu?
70
#70 Tak menyangka
71
Mengabaikan
72
Periksa kandungan
73
Bertemu Alisa
74
Siapa yang Kak Hero cintai?
75
Alina menghilang
76
Fakta yang menyakitkan
77
Tentang masa lalu
78
Ingin kabur
79
Rencana kabur yang gagal
80
#80 Rasa sayang Kakak
81
Permohonan Hero
82
Penyesalan
83
Kasih sayang seorang Kakak
84
Pengumuman
85
Demi Alina
86
Bertemu Hero
87
Permintaan cerai
88
Bun, tolong Hero
89
Boleh 'kah Alina egois?
90
Kejadian yang sebenarnya
91
Caca
92
Mendapat penghargaan?
93
Hero ingin bertemu!!
94
Penghargaan
95
Hero yang keras kepala
96
Bertemu Bunda
97
Permintaan maaf Hero
98
Tidak ada yang namanya perceraian!!!
99
Kak, kamu keras kepala!
100
Pergi bersama?
101
Demi kedua anak?
102
Alisa yang terus mengganggu
103
Makan malam bersama keluarga Raihan
104
Cemburu
105
Mengalah
106
Sebuah ancaman
107
Menyelamatkan
108
Alina sayang ..., bertahanlah
109
Kebenaran yang akhirnya terungkap
110
Maaf Alina...
111
Aku sangat mencintaimu
112
Satu tahun kemudian
113
Surat
114
POV Hero dan alina
115
Lima tahun kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!