tinggal di rumah utama

Isabella menempati kamar barunya, kamar yang lebih bisa dikatakan layak dari kamar sebelumnya.

"Emma, apa kau tidak salah mengantar ku ke kamar ini?" ia belum percaya Alejandro memberikan kamar sebagus ini padanya.

Emma mengangguk. "Kau sudah resmi menjadi wanita kesayangan tuan Ale. Sudah pasti mendapatkan kamar yang bagus." ucap Emma.

Isabella yang tadinya melihat sekeliling kamar menoleh. "Apa ada wanita lain selain aku, Emma?" tanya Isabella. "Maksud ku ada wanita kesayangan tuan Ale, selain aku?"

"Untuk sekarang tidak, tapi sebelum kau datang memang ada." kata Emma. Cepat atau lambat, Isabella akan tahu karena sudah menjadi penghuni rumah utama. Jadi tidak masalah memberitahunya.

"Apa wanita itu Rossi?" sudah Isabella duga, wanita yang ada di pemandian itu mempunyai hubungan khusus dengan Alejandro. "Mereka masih sering bersama?"

"Kau harus berhati-hati padanya, dia pandai memanipulasi keadaan." terang Emma. Ia tidak menjawab pertanyaan Isabella.

"Kau tidak menjawab pertanyaan ku, Emma." sela Isabella. "Selain aku dan Rossi, apa ada wanita lainnya?" mengingat Alejandro pria yang berkuasa, Isabella bisa menebak jika Alejandro memiliki wanita yang selalu menghangatkan ranjangnya.

"Aku tidak berhak menjawabnya. Tetapi kau tenang saja, Rossi yang ingin datang sendiri.. bukan karena tuan Ale yang memanggilnya." jelasnya. Berbeda dengan Isabella, tuan Alejandro sendiri yang selalu menginginkan Isabella. Bahkan sampai memaksa.

"Rupanya tuan mu lelaki hidung belang, seperti kebanyakan pria di luar sana." Isabella tersenyum sinis.

"Lebih baik kau istirahat. Aku harus pergi." Emma pamit. Saat di ambang pintu, Emma berbalik, lalu berkata. "Isabel, ingat! Jangan pernah menerima pemberian apapun dari Rossi." ucapnya.

Isabella memandang kepergian Emma. Ia nampak tidak peduli dengan ucapan Emma. Terlebih, ia tidak mungkin dekat dengan wanita bernama Rossi.

Kedatangan Isabella di rumah utama sudah di ketahui oleh Nyonya Seren dan Nona Katty. Mereka sangat tidak suka dengan kehadiran wanita rendahan milik Alejandro.

"Tenanglah Bu, jangan pikirkan kedatangan jallang itu. Mereka sama sekali tidak akan mempengaruhi Ale." ujar Katty menenangkan ibunya.

"Tapi, ibu dengar dari pelayan, Alejandro sangat peduli dengan jallang sialan itu." nyonya Seren takut jika Alejandro jatuh cinta pada wanita yang salah, yang bisa merebut posisinya sebagai nyonya utama di rumah ini.

"Rossi pasti akan cepat bertindak. Rossi tidak akan tinggal diam melihat wanita kesayangan Ale, Bu."

"Ya, semoga jallang itu bisa menyingkirkannya."

***

Keesokannya, Isabella melihat keadaan Hulsa. Isabella khawatir jika temannya itu tidak mendapatkan pengobatan. Syukurlah, Hulsa ternyata mendapat perawatan dan tidak ada luka yang serius. Wanita itu hanya mengalami memar dan sedikit lecet.

"Isabel, kau dan tuan Ale...?" Hulsa langsung bertanya. Ia tidak bisa tidur semalaman memikirkan Isabella yang mempunyai hubungan khusus dengan si tuan besar.

Isabella mendengus. "Jangan bertanya lagi, kau sudah bisa menebaknya sendiri."

Hulsa tersenyum lebar. "Kau beruntung sekali, Isabel." Hulsa memeluk Isabella dengan erat. "Aku tidak menyangka mempunyai teman yang ternyata kekasih tuan Alejandro."

"Aku hanya budak, Hulsa. Ingat itu, aku hanya budaknya!" seru Isabella. Bisa-bisanya Hulsa malah senang mendengar dirinya adalah wanita tuan Alejandro.

"Aku tahu, tapi kau sangat beruntung bisa..." Hulsa menggantung ucapannya. Wanita itu tengah menyatukan dua telunjuknya sebagai isyarat. "Tuan Ale sangat tampan, beruntung sekali kau bisa merasakan ketangguhannya sebagai seorang pria." Hulsa mengulumm senyum.

"Dasar! kau berpikir yang jorok!" Isabella menepuk bahu Hulsa. "Dia tidak setampan dan sebaik yang kau pikir. Meski aku dekat dengannya, dia selalu menganggap ku budak, tidak lebih."

"Tapi aku lihat, tuan Ale memiliki rasa padamu.. kalau tidak, tuan Ale mana mungkin menyusul mu ke dalam hutan."

"Sudahlah.. jangan membahasnya, aku tidak mau memikirkan dia." katanya.

"Isabel, ada Emma.." ucap Hulsa yang melihat Emma datang.

"Nona.." Emma memanggil Isabella. "Kau tidak diperbolehkan datang kemari lagi." jelas Emma.

"Memangnya kenapa, Emma?"

"Ini perintah tuan." ucap Emma. "Menurutlah nona, jangan sampai membuat tuan Ale marah padamu."

"Emma, panggil aku seperti biasa saja. Aku bukan majikan mu!"

"Baik Isabel."

"Hulsa, aku pergi dulu. Kau tenang saja, sebisa mungkin aku akan membawa mu tinggal di rumah utama." Isabella berbisik di telinga Hulsa. Ia akan membujuk Alejandro, meminta Hulsa dipindahkan menjadi pelayan agar mereka bisa bertemu.

Mendengar itu, Hulsa nampak senang. "Terimakasih Isabel."

***

Alejandro sudah menunggu kedatangan Isabella. Pria itu akan mengajak wanitanya ke sebuah tempat, sebelum ia melakukan perjalanan jauh.

"Kita akan kemana?" tanya Isabella. Mereka kini tengah di perjalanan. Entah mau kemana Alejandro membawanya.

"Nanti kau juga tahu." jawab Alejandro dengan raut wajah yang datar.

Isabella merasa risih, karena harus menaiki kuda yang sama dengan Alejandro. Nafas pria itu begitu terasa di lehernya, membuat bulu kuduknya merinding.

Wajah Isabella berbinar saat melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Hamparan padang rumput di sekeliling danau.

"Kau suka?" tanya Alejandro.

Isabella mengangguk. "Ini sangat indah, aku belum pernah melihatnya."

"Tentu saja, kau hanya budak. Mana mungkin tahu tempat seperti ini." ucapnya tanpa perasaan.

"Ya aku memang budak yang hanya tau pekerjaan kotor saja." Isabella kesal.

"Kenapa nada mu terdengar kesal. Aku bicara benar, bukan? maka dari itu, aku mengajak mu ke sini." ujarnya.

"Kau.."

"Jangan membantah ku, aku tidak suka!" seru Alejandro. Isabella langsung membungkam mulutnya.

"Aku ingin turun." Isabella tidak sabaran ingin menginjakkan kakinya di sana.

"Nanti, ini terlalu jauh dari danau." Alejandro menghentakkan kakinya dan menarik tali kekang dengan pelan.

"Ini terlalu dekat. Apa di sana tidak ada hewan buas? buaya mungkin?" Isabella mengurungkan niatnya untuk turun ke bawah. "Tuan, aku ingin ke sana." Isabella menunjuk lahan yang penuh di tumbuhi bunga. Tanpa banyak bicara, Alejandro menurutinya.

"Indah sekali.." Isabella terus memuji keindahan pemandangan tersebut. Alejandro hanya memperhatikan wajah ceria wanitanya. Ia baru pertamakali melihat senyum wanita itu, meski tidak terlihat jelas karena Isabella memunggunginya. "Kenapa tuan diam saja?" Isabella menoleh ke belakang.

Wajahnya kini dekat sekali dengan wajah Alejandro. Isabella merutuki tindakannya. Tidak seharusnya ia menoleh, memperdulikan Alejandro yang hanya diam.

Wanita itu cepat cepat menutup kedua matanya saat wajah Alejandro menunduk dan mendekat.

Sebuah ciuman lembut Alejandro berikan. Ciuman itu semakin panas ketika Isabella ikut menikmati dan membalasnya. Tangan Alejandro segera menahan tengkuk wanitanya. Memperdalam ciuman itu.

Isabella melepas pagutannya, ia kehabisan nafas. Wajahnya bersemu merah.

Tidak ingin terjadi kecanggungan, Isabella memilih untuk turun, menikmati indahnya bunga bermekaran. Sedangkan Alejandro hanya mengamati tingkah Isabella yang begitu menggemaskan.

Hari semakin sore, Alejandro membawa Isabella pulang. Saat sampai di rumah, pria itu tidak sabaran lagi membawa Isabella ke kamarnya. Sedari tadi Alejandro menahan hasrattnya. Ingin menggagahi wanita yang setiap harinya selalu muncul di pikirannya.

"Tuan.." Isabella mendesahh. Ia menuruti apa yang Alejandro inginkan. Isabella wanita dewasa yang memiliki hasratt. Tentu tidak akan menolak sentuhan dari Alejandro.

Alejandro terus meraup bibir Isabella, tidak peduli banyak pelayan yang melihatnya. Menggiring wanitanya masuk ke dalam kamar.

"Apa yang kalian lihat! kembali bekerja!" Markus membubarkan para pelayan yang sibuk mengamati kegiatan erotis tuannya.

Terpopuler

Comments

Tia Bach

Tia Bach

ya ampun.... klo aku jd pelayannya koq jd malu sendiri, auto bersemu sambil tutup mata, hihihi.... 🙈🤭

2022-11-29

1

Julio Stevaning

Julio Stevaning

selamat Bella harus main cantik,,,biar semua orang tak bisa memandang rendah padamu

2022-11-04

0

Alul Ubay Halim

Alul Ubay Halim

ale udah ada rasa kayanya nih sama isabel

2022-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!