Siap berburu

Keberanian Isabella menantang Alejandro, mengakibatkan kedua wanita itu kini tengah berdiri di arena latihan menembak dan memanah.

Kedua lutut Hulsa dan Isabella bergetar, dari jarak yang cukup jauh Alejandro kini tengah memegang sebuah panah.

"Isabel, apa hari ini kita akan mati?" ucap Hulsa tanpa melakukan pergerakan. Di kepala mereka ada sebuah apel yang akan menjadi target tuan Alejandro melesatkan anak panahnya. "Jika begini lebih baik aku kehilangan sebelah kaki ku."

"Jangan bicara seperti itu, kita berdoa saja agar di beri umur panjang." Isabella bicara seolah tidak ada ketakutan dalam dirinya, padahal sebaliknya.

"Astaga, Isabel! bagaimana kau bisa setenang ini?" Hulsa memejamkan mata tatkala tuan Alejandro mengganti busur panah dengan sebuah pistol.

"Matilah aku."

"Tunggu!" seru Isabella, mencegah Alejandro melesatkan timah panasnya. Namun seruan Isabella tidak di hiraukan, Alejandro tetap menembakkan pelurunya.

Dorrr!

Baik Hulsa dan Isabella sama-sama berteriak. Mereka ketakutan.

Hulsa membuka matanya yang terpejam, ia tidak merasakan sakit apapun. "Aku masih hidup?" gumamnya. Hulsa bisa bernafas lega, ia melihat buah apel yang telah hancur berkeping-keping.

"Tuan Ale memang pandai menembak, seharusnya aku tidak terlalu takut." lirih Hulsa.

"Astaga Hulsa, kau hampir mati dibunuhnya! kau malah masih mengaguminya, dasar gila!" seru Isabella tak habis pikir.

"Aku selamat!" kaki dan nyawanya selamat. Hulsa memekik kegirangan.

"Sekarang giliran mu, Isabel!" seru Alejandro yang kini sedang memegang busur panah kembali.

"Hulsa, apa tuan juga pandai memanah?" tanya Isabella.

"Aku tidak yakin," jawab Hulsa. "Aku akan mendoakan mu. Semoga tuan Ale tepat sasaran."

"Sialan! dia memakai kuda untuk memanah ku!" Isabella mulai waspada.

"Aku siap berburu, Isabel!" Alejandro menyeringai, pria itu sudah menunggangi kuda untuk berburu, tentu Isabella yang menjadi targetnya. "Berlarilah sejauh mungkin!"

"Awas kau, Alejandro!" teriak Isabella sembari berlari ke arah hutan yang di penuhi pepohonan, sebisa mungkin ia harus menghindari tanah lapang agar tidak mudah di taklukkan oleh Alejandro.

Alejandro tertawa, "Bersiaplah Isabel!" kuda Alejandro mulai berpacu seiring hentakan kaki Alejandro yang menuntunnya, bersamaan tali kekang.

Hulsa menatap keduanya dengan linglung. "Sejak kapan tuan Ale tahu nama seorang budak?"

"Astaga, Isabel! hati-hati." teriak Hulsa yang baru menyadari jika nyawa Isabella terancam. "Aku harus bagaimana ini?" ingin membantu tapi bagaimana, mengejar mereka sama saja mengantarkan nyawa. "Semoga kau bisa lolos Isabel." Hulsa hanya bisa mendoakan Isabella agar selamat.

***

"Greta!" seru Nyonya Seren.

Greta tergopoh menghampiri majikannya. "Iya nyonya..." wanita itu menunduk hormat, siap melaksanakan perintah dari Nyonya besar.

"Apa dua budak itu sudah di hukum?" tanyanya.

"Tuan Ale yang menghukum mereka. Dua budak itu sedang berada di tempat berlatih taun Ale." jawab Greta.

Nyonya Seren tersenyum puas, "Itu lebih baik, mereka akan berakhir menyedihkan jika di tangan Alejandro." tanpa ia sadari jika satu budak telah selamat dari hukuman. Greta tidak berniat untuk mengatakannya. Ia masih memiliki hati. Mengatakan budak selamat dari hukum sama saja meminta sang majikan menghukum yang kedua kalinya.

"Dimana Aluna?" Nyonya Seren menanyakan gadis yang semalam menginap di rumah ini. Gadis yang sudah lama mengejar anak tirinya.

"Nona Aluna masih di ruang pemandian nyonya." jawabnya.

"Dasar pemalas!" Nyonya Seren tidak menyukai Aluna menjadi pendamping Alejandro. Ia mempunyai kandidat sendiri untuk dijadikan menantu keluarga ini. Entah Alejandro menyetujuinya atau tidak. Yang jelas, Nyonya Seren akan berusaha menikahkan Alejandro dengan putri temannya.

"Yasudah.. kau boleh pergi."

"Baik Nyonya." Greta undur diri.

"Aku harus menyingkirkan gadis manja itu." gumam Nyonya Seren. Lebih baik ia menikahkan putri dari kenalannya agar ia aman sebagai Nyonya besar keluarga ini.

Terpopuler

Comments

Julio Stevaning

Julio Stevaning

ya ampun Isabella nasibmu miris sekali

2022-11-03

1

Wirda Wati

Wirda Wati

bagus sekalian melarikan diri...
syukur syukur ada yg menolong

2022-10-31

0

Alul Ubay Halim

Alul Ubay Halim

si ale b3nar2 iblis

2022-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!