Chapter 16

Happy Reading.

Pangeran William mengambil pakaian yang sudah di siapkan oleh pengawal pribadinya. Pakaian yang jauh dari kata mewah selayaknya pakaian seorang pangeran.

Pria itu akan memakai pakaian tersebut dihari-hari tertentu saat dia ingin menjalankan misinya.

"Arthur, aku akan keluar sebentar, ku pastikan sebelum matahari terbenam aku sudah kembali," ucap pangeran William.

"Pangeran, apakah anda yakin tidak mengajak saya? Bagaimana saya bisa mengawasi anda kalau saya tidak diperbolehkan ikut?"

Pangeran William bertolak belakang, dia hari ini hanya ingin pergi sendirian tanpa di temani oleh siapapun.

"Tidak Arthur, kali ini biarkan aku sendirian, kamu berjaga di istana saja," jawab pangeran William mengambilnya sebuah topeng mata di laci.

"Tapi pangeran ...!" William mengangkat tangannya tanda untuk menyuruh Arthur diam.

"Aku bisa menjaga diri dengan baik dan aku pastikan aku akan kembali ke istana sebelum sore hari dengan keadaan utuh!"

Setelah berbicara seperti itu pangeran william langsung bergegas keluar dari dalam kamarnya dengan membawa topeng yang diselipkan ke dalam bajunya.

Sang pangeran saat ini terlihat seperti pelayan biasa, bahkan mungkin tidak akan ada orang yang mengenalnya kalau dia melepaskan segala atribut kerajaan yang selama ini melekat di tubuhnya.

Arthur hanya bisa menghela napas, dia tidak bisa berbuat apa-apa jika pangeran sendiri yang tidak menginginkan kehadirannya.

Dengan mengendarai kuda pangeran william sudah sampai di sebuah pasar yang sedikit jauh dia bisa membutuhkan waktu 1 jam sampai ke tempat itu menggunakan kuda yang paling cepat.

Pangeran william membawa kudanya ke sebuah pohon kecil dan mengikat tali kuda ke pohon itu.

Sang pangeran biasanya memakai topeng yang hanya menutupi matanya, tapi meskipun begitu tidak akan ada orang yang mengenalnya sebagai seorang pangeran.

Kegiatan seperti ini sudah berlangsung sejak lama, pangeran selalu menyamar menjadi rakyat biasa untuk melihat keadaan di desa maupun kota yang ada di negeri itu.

Tapi sepertinya kali ini pangeran berjalan sedikit jauh dan melewati perbatasan antara kedua kerajaan timur dan kerajaan barat.

"Tuan, silahkan mampir, kami memiliki kue beras yang sangat lezat, beli 2 gratis 1," ucap seorang penjual kue menawarkan dagangannya pada Pangeran William.

"Boleh, saya beli 2 dan dibungkus," ucap sang pangeran.

"Baiklah tuan, mohon tunggu sebentar ya, akan saya bungkus kan pesanan anda, " penjual itu terlihat sangat ramah. Setelah beberapa saat penjual tersebut datang dengan membawa dua bungkus plastik di tangannya.

Ini tuan, pesanan anda," pangeran William mengambil plastik yang diberikan oleh penjual tersebut dan langsung membayar nya dengan 1 lembar 100an.

"Kembalian nya untuk anda saja, terima kasih dan permisi," Pangeran William segera berlalu.

Sedangkan penjual kue beras tadi langsung bersyukur dan berterima kasih dengan tuan pembeli yang murah hati tadi.

Sedangkan di tempat yang sama.

Putri Aurelia bersama Liliyana beranjak dari sebuah restoran di mana mereka tadi baru saja selesai makan.

Tiba-tiba putri Aurelia berseru saat dia mendapatkan sebuah kalung berlian didalam sakunya.

"Liliyana, coba kamu lihat apa yang aku dapat!"

Putri Aurelia memperlihatkan kalung berlian yang ada di kantung pakainya itu.

"Putri, ini bagus sekali!" seru Liliyana.

Putri Aurelia mengangguk, "bagaimana kalau kita jual lagi, mungkin aku tadi melewatkan perhiasan kalung ini, ayo sebaiknya kita kembali ke penjual perhiasan tadi untuk menjual kalungnya," ucap Putri Aurelia.

"Iya putri, ayuk!"

Akhirnya keduanya kembali ke tempat toko perhiasan tadi.

"Saya punya kalung berlian yang sangat indah dan tentunya ini sangat mahal saya ingin menjualnya dengan harga Lima ratus yuro," ucap Putri Aurelia.

Penjual itu terkejut dengan harga yang ditawarkan oleh wanita tersebut. "Heh Nona 500 yuro itu sangat banyak sedangkan perhiasan itu adalah perhiasan biasa yang harganya tidak lebih dari 100 yuro, jadi aku mau membelinya dengan harga 100 yuro, bagaimana?"

"Apa? Anda bilang perhiasan ini hanyalah laku 100 yuro? apakah mata Anda buta? tidak bisa melihat mana barang yang asli dan bagus? seharusnya anda bisa melihatnya dengan jelas bahwa kalung ini adalah kalung yang sangat mahal!"

"Nona, kamu mau menjual ini tapi menghina orang yang akan membeli kalung mu, dasar wanita aneh!"

Perdebatan mereka disaksikan beberapa orang yang ada di toko itu bahkan ada satu orang yang nampaknya terlihat tertarik melihat wanita bercadar yang menjual perhiasan itu dengan harga tinggi.

'Tapi sepertinya itu memang kalung yang mahal, baiklah aku akan membantu wanita bercadar itu!' batin pangeran William.

"Hei Nona, coba lihat kalung yang kamu bawa kalau ternyata kalung itu bagus, aku akan membelinya dengan harga yang mahal!" Putri Aurelia dan Liliana menoleh ke arah suara yang memanggilnya tadi.

"Baiklah Tuan, coba perhatikan kalung saya ini, ini benar-benar kalung mahal dan langsung bisa dilihat dengan mata telanjang, kalau ada orang yang mengatakan ini kalung murah berarti orang itu merasa iri karena tidak bisa membeli kalung tersebut!" Putri Aurelia terlihat sangat antusias sambil melirik penjual toko perhiasan itu.

"Iya, ini memang kalung yang sangat bagus, aku akan membelinya 500 yuro," ucap pangeran William.

Tentu saja Putri Aurelia merasa sangat senang karena mendapatkan uang yang begitu banyak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

𝓎𝑒𝑜𝓃𝓃𝒶

𝓎𝑒𝑜𝓃𝓃𝒶

hadehhh.....iki ceritanya gimana thor thorrr

2024-08-03

0

Lintang Pramuji

Lintang Pramuji

gak jelas banget ceritanya. baca Seiya iya. ape fokus. taunya di ganteng gini/Frown/

2024-03-14

0

mama JK

mama JK

Apanya yg tamat????

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!