Happy Reading
Viola memandang makanan di atas mejanya dengan tatapan berbinar, sungguh dia sudah lama sekali tidak makan makanan khas Jogja ataupun makanan Indonesia.
Bahkan dia tidak tahu bagaimana tubuhnya di kehidupan nyata itu, apakah dia bisa kembali lagi ke dunia nyata atau tidak, Viola tidak tahu. Yang pasti misinya di dunia novel ini belum selesai. Mungkin kalau dia berhasil melenyapkan tokoh antagonis di dalam novel ini, dia pasti bisa kembali ke dunia nyata.
Viola menggelengkan kepalanya dan melihat di depan meja makan yang ada di dapur.
Saat ini dihadapan nya sudah tersedia nasi uduk dan ayam suir yang di masak pakai bumbu dapur yang seadanya. Namun Viola atau putri Aurelia sudah merasa cukup senang dengan masakan khas Indonesia itu.
Maklum, di istana ini semua makanan nya hanya terbuat dari gandum, ada roti isi dan juga sup. Viola ingin memakan nasi yang sangat sulit untuk di dapatkan di kerajaan itu. Tapi untung saja Liliyana bisa mendapatkan nasi dan juga kelapa dari salah seorang pedagang di pasar tradisional.
"Liliyana, cobalah makanan ini, rasanya benar-benar enak," Putri Aurelia menarik Liliyana dan menyuruhnya dudu bersama dirinya.
Liliyana memang sudah tidak terkejut lagi dengan sikap sang putri yang benar-benar berubah 180%. Dulu putri Aurelia bersikap formal kepada para pelayan termasuk dirinya.
Meskipun putri Aurelia memang begitu baik dan lemah lembut, tapi putri tetap memiliki batasan terhadap para pelayan.
Namun sekarang sang putri selalu memperlakukan Liliyana layaknya teman sendiri, tidak ada batasan di antara mereka. Putri Aurelia sekarang menjadi idola tersendiri di hati Liliyana.
"Putri, saya bisa makan di dapur, putri silahkan makan saja," tolak Liliyana tidak enak.
Putri Aurelia cemberut, sungguh Liliyana benar-benar gemas melihat sang putri yang menampilkan wajah seperti ini.
Akhirnya dengan sedikit pemaksaan dari Putri Aurelia mereka berdua makan di meja yang sama dengan senyum ceria di wajah mereka.
Putri Ruby melihat gaun yang berada di kotak kaca itu dengan tatapan yang berbinar, gaun berwarna merah muda dihisai cristal dan bertabur mutiara dengan bagian dada berbordir bunga.
Kainnya terbuat dari ulat sutra yang sudah sangat langka dan benang merah nya disulam oleh perancang paling terkenal di negara Timur.
"Ibunda, gaun ini sangat indah, dan pastinya akan cocok kalau dipakai oleh Putri Aurelia," ucap Ruby.
"Betul sekali, dia harus memakai ini saat bertemu dengan pangeran William, putri Aurelia harus nampak sempurna," jawab Ratu Melisa.
Putri Ruby tertawa penuh makna, "ya, dia akan tampil sempurna tapi akan langsung mati setelah nya!"
Ya, gaun cantik yang diperuntukkan untuk putri Aurelia itu sudah dibubuhi oleh racun. Kedua wanita itu benar-benar akan menghabisi putri Aurelia dengan berbagai cara. Namun mereka semakin heran karena keadaan putri Aurelia yang masih baik-baik saja, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bahwa keadaan putri Aurelia semakin memburuk.
Justru seperti nya keadaan putri Aurelia semakin baik, itu yang di dengar dari orang suruhan Ratu Melisa.
"Cepat segera serahkan gaun ini padanya, dan pastikan dia akan memakai nya saat bertemu dengan pangeran William!"
"Baik, Ibunda Ratu," Putri Ruby menepuk tangan dua kali dan seorang pelayan masuk ke dalam kamar.
"Bawa kotak ini dan ikut aku ke paviliun belakang!"
"Baik putri," jawab pelayan tersebut kemudian membawa kotak kaca itu.
Putri Ruby berjalan menuju Paviliun dengan senyum yang mengembang. Banyak pelayan yang menunduk hormat saat Ruby berjalan melewati mereka.
Di seluruh istana itu nama putri Ruby sudah sangat terkenal akan kelembutan, ketulusan dan kasih sayang nya terhadap putri Aurelia.
Banyak yang mengidolakan sosok putri Ruby bahkan terkadang mereka membeda-bedakan putri mahkota asli dengan dirinya yang hanya merupakan anak tiri.
Menurut semua orang, seharusnya putri Ruby lah yang menjadi putri mahkota kerajaan negeri Timur. Dengan sosok yang memiliki sifat seperti Ruby pasti rakyat akan sejahtera.
"Putri Aurelia, aku bahwa gaun cantik ini untukmu, pakailah besok saat pergi ke istana utama, kakak pasti akan sangat cantik memakai nya" ujar putri Ruby dengan lembut.
Putri Aurelia terpaksa berakting dan pura-pura terharu, dia akan menjalani semuanya dan mengikuti keinginan adik tirinya itu.
"Terima kasih, kakak, kamu pasti akan terlihat sangat cantik!" Putri Aurelia hanya mengangguk tanpa ada yang tahu dibalik Cadarnya wanita itu tersenyum menyeringai.
'Aku akan mencari gaun yang hampir sama dengan gaun itu, dan akan ku pakai besok saat bertemu dengan pangeran William, kalian tidak akan pernah bisa menyakiti tubuh putri Aurelia lagi!'
Viola tahu kalau gaun itu sudah di bubuhi racun oleh putri Ruby dan Ratu Melisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Entin Fatkurina
tetap semangat, lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
2022-10-24
0
ryani yuliawati
teruskn usahamu viola untuk membantu putri aurelia 😘😘😘😘😘😘💜💜💜💜💜
2022-10-23
0
Sumawita
Lanjut
2022-10-23
0