Chapter 11

Happy Reading

Pangeran William mengurut kepalanya yang mendadak terasa pusing, entah kenapa dirinya merasa bahwa nasib buruk akan menimpanya. Pertunangan nya dengan putri Aurelia akan terancam batal, hanya karena berita tentang keadaan sang putri yang dikatakan terkena kutukan penyakit langka.

Padahal sang pangeran sudah berharap akan menjadikan Putri Aurelia Ratu di masa depan, menurut sang pangeran hanya putri Aurelia yang pantas menjadi Ratu di kerajaan barat. Dengan kecantikan sang putri tentu saja akan sangat serasi jika bersanding dengan pangeran William.

Namun berita tentang kutukan dan penyakit kulit yang menjijikkan itu membuat raja Frederick mengutus sang pangeran untuk pergi ke kerajaan timur guna melihat kondisi sang putri.

"Arthur, apa kamu yakin jika putri Aurelia terkena sebuah kutukan?" tanya sang pangeran.

"Saya tidak bisa menjawab, pangeran. Saya harus memastikan dulu kabar berita ini," jawab Arthur.

Pria muda itu juga belum tahu pasti kabar yang beredar, dia harus memastikan sendiri dan melihat bagaimana penyakit putri Aurelia.

"Apa memang benar jika kutukan itu tidak bisa di sembuhkan? Penyakit menjijikkan, kenapa ini terdengar ambigu!" ucap pangeran William.

Sang pangeran menerawang jauh, mengingat ke belakang beberapa bulan lalu, tepatnya ketika pertunangan itu terjadi.

Sungguh hati sang pangeran sudah merasa cocok saat melihat putri Aurelia yang memang sangat cantik.

Kulitnya putih, mulus, dengan wajah yang merona bagai buah peach tanpa pemerah pipi. Bibirnya berwarna merah alami, seperti warna darah yang di oleskan ke permukaan bibir itu.

"Pangeran, sebaiknya kita harus cari tahu kebenarannya," ujar sang pengawal.

Pangeran William mengusap dagunya seakan berpikir. Dia memang harus segera bertemu dengan sang tunangan secepatnya, agar kondisi bisa diatur apakah pertunangan mereka akan berlanjut atau harus kandas dan mencari kandidat wanita lain untuk ia nikahi.

"Arthur, berikan surat ke kerajaan timur untuk memberitahu bahwa aku akan berkunjung ke sana!" titah Wiliam.

"Baik pangeran!" Arthur memberi hormat kemudian segera berlalu untuk memerintahkan anak buahnya mengirim surat ke kerajaan timur.

Di sisi lain.

Keesokan harinya.

Putri Ruby sumringah ketika mengetahui kabar bahwa pangeran William akan berkunjung ke negara timur besok. Sudah dipastikan bahwa sang pangeran ingin bertemu dengan Putri Aurelia.

"Ibunda Ratu, pangeran William akhirnya akan berkunjung ke sini, aku sudah tidak sabar bagaimana reaksi sang pangeran sesudah melihat putri Aurelia, aku yakin jika sekarang pasti penyakit itu sudah semakin busuk dan berbau menjijikkan, hahaha!" Tawa Putri Ruby menggelegar memenuhi kamar Ratu Melisa.

"Ssttt! Jangan keras-keras! Kalau Raja sampai tahu kalau penyakit putri Aurelia bukan karena kutukan dan Raja tahu semuanya, kita bisa berakhir!" Ratu Melisa membungkam mulut sang putri.

Putri Ruby mengangguk cepat sambil melepas tangan Ratu Melisa yang berada di mulutnya. Namun sisa tawa itu masih ada dan akan terus muncul karena rencananya akan segera berhasil.

"Baiklah ibunda, aku akan pergi ke paviliun belakang untuk memberikan sup Ayam kesukaan nya dan mengecek bagaimana keadaan putri Aurelia sekarang!"

Ratu Melisa mengangguk dan tersenyum lebar, sebentar lagi pasti posisi Aurelia akan segera di gantikan oleh Ruby, sebagai tunangan pangeran William atau pun putri satu-satunya kerajaan timur.

Sedangkan Aurelia hanya tersenyum sinis saat mendengar kabar bahwa pangeran William akan datang ke kerajaan timur.

Viola yang tahu bahwa maksud kedatangan pangeran William untuk melihat dirinya yang dikabarkan telah terkena kutukan akhirnya memilih cara agar pangeran tidak bisa melihat wajahnya.

Jika di dalam novel saat itu Putri Aurelia tidak mengetahui perihal kedatangan pangeran William dan sangat terkejut ketika dihadapkan oleh sang pangeran saat itu, membuat pria itu langsung mual muntah karena membau amis dan menyengat yang keluar dari tubuhnya, tapi sekarang Viola lebih banyak tahu alur ceritanya dan membuat pangeran William dan lainnya tidak akan pernah tahu bahwa sekarang wajah dan tubuhnya sudah bersih dari penyakit kulit itu.

"Putri, ada putri Ruby diluar sedang membawa makanan untuk anda," Liliyana menghadap kepada putri Aurelia.

Viola tersenyum sinis, sudah ia duga. Jika dulu putri Aurelia akan sangat senang dengan kedatangan adik tirinya itu. Bahkan sudah ia tunggu kehadirannya, tapi tidak untuk saat ini.

"Liliyana, bilang pada putri Ruby suruh menunggu ku di ruang tamu saja, aku akan keluar!"

"Baik Putri!" Liliyana keluar kamar dan menghampiri putri Ruby.

"Bagaimanapun Liliyana, apakah kakakku sudah bangun?" Ya, tadi Liliyana mengatakan bahwa putri Aurelia sedang beristirahat karena kondisinya.

"Sudah putri, beliau akan kesini, silahkan ditunggu sebentar," jawab Liliyana.

Ruby mengepalkan kedua tangannya, tidak biasanya dia disuruh menunggu seperti ini, biasanya dia akan disambut senang oleh Putri Aurelia, tapi kenapa sekarang sikap Aurelia semakin menjadi.

"Hai, adikku, apa sudah lama?" Putri Aurelia keluar dari dalam kamar setengah jam kemudian, membuat Putri Ruby kesal setengah mati.

Namun dia tetap memaksakan senyumnya, "tidak apa-apa kakak, aku membawakan sup Ayam kesukaan mu, sudah lama kamu tidak makan makanan enak ini, kan?" Putri Ruby masih bersabar.

Namun dia yakin jika penyakit kulit yang diderita putri Aurelia semakin parah dengan melihat bahwa sekarang Aurelia memakai cadar untuk menutupi wajahnya.

Rencananya pasti berhasil dan tamat sudah riwayat putri Aurelia mulai sekarang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

onalia Sukatendel

onalia Sukatendel

thor ceritamu terlalu lambat

2022-10-20

1

Sumawita

Sumawita

Ruby tunggu lah kehancuran mu bersama ibu mu

2022-10-20

1

Sumawita

Sumawita

Ruby tunggu lah kehancuran mu bersama ibu mu

2022-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!