Chapter 10

Happy Reading

Kerajaan Barat

Tok, tok, tok!

Ketukan pintu terdengar tiga kali dan suara seorang pria berada di balik pintu coklat besar itu menginterupsi seseorang di dalam kamar.

"Ada apa Arthur, apa ada sesuatu yang penting sehingga membuat mu mendatangiku malam-malam begini," ucap pangeran William menatap orang kepercayaannya itu dengan menaikkan sebelah alisnya.

Tidak biasanya Arthur mendatangi nya malam-malam seperti ini, mungkin ada berita besar atau mungkin kabar berita yang sangat penting sehingga malam ini harus disampaikan oleh asisten pribadinya itu.

Pemuda itu mengangguk hormat, "betul pangeran, ada kabar mengejutkan yang di dapat sore ini dan sudah sampai ke istana," jawab Arthur.

"Kabar apa? Apakah begity mengejutkan?" tebak pangeran William. Arthur terlihat tidak enak, dilihat dari wajahnya pasti ada berita besar yang akan membuat William tidak senang.

Pangeran William menghembuskan nafas kasar. "Masuklah, Arthur!" pria itu hanya mengangguk. Orang kepercayaan Wiliam dan juga merangkap menjadi Asisten pribadinya itu memang selalu datang untuk menemui pangeran kalau ada hal penting yang harus ia bicarakan.

Dia tidak menunggu sampai esok hari meskipun hari itu sudah cukup larut malam.

Pangeran William berjalan menuju sebuah sofa yang ada di dalam kamar itu. Arthur langsung mengekorinya dan berdiri di depan pangeran William yang saat ini tengah mengambil sebuah teko yang berada di meja depannya.

"Jadi, berita apa yang ingin kau sampaikan?" Wiliam menuangkan teko yang berisi teh melati itu ke dalam cangkir.

Ada dua cangkir yang ada di meja itu, dan pangeran mengisi keduanya dengan teh melati yang keadaan nya sudah tidak panas lagi itu.

Sebenarnya itu bukanlah kamar utama pangeran William, dia memiliki kamar di istana utama sedangkan saat ini Wiliam berada di istana bintang, istana yang diperuntukkan untuknya.

Dalam istana itu memang ada banyak bangunan dan itu ditunjukkan untuk selir-selir sang raja juga untuk para putra dan putrinya.

"Ini mengenai tunangan Anda pangeran. Putri Aurelia, beliau dikabarkan terkena penyakit kulit dan sekarang keadaan nya sangat mengenaskan, dan kabar yang beredar di tengah masyarakat Negeri Timur, bahwa putri Aurelia terkena sebuah kutukan, maka dari itu penyakit kulitnya akan sangat sulit disembuhkan," jelas Arthur panjang lebar.

Wiliam menggenggam erat cangkir yang baru saja ia sesap isinya. Kalau saja cangkir itu tidak terbuat dari besi tembaga mungkin sudah pecah berantakan tak bersisa saat sang pangeran meremas kuat cangkir itu.

Shock! Itulah perasaan yang di rasakan oleh sang pangeran ketika Arthur memberikan berita buruk itu. Bagaimana bisa seorang putri dari kerajaan timur terkena penyakit kulit yang sulit disembuhkan.

"Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Wiliam.

"Kabar yang berhembus kencang adalah tubuh Putri mengeluarkan bintik-bintik merah bernanah dan mengeluarkan bau busuk, semua orang menceritakan dengan jijik, pangeran," kali ini hati William mencelos. Seperti ada sebuah batu besar menghantam dadanya.

Apakah berita itu benar adanya? Apakah putri Aurelia benar-benar terkena kutukan? Benak pangeran William bertanya-tanya.

"Apa tidak ada tabib atau dokter yang bisa menyembuhkan penyakitnya, Arthur? Berita ini sangat tidak masuk akal!"

"Tidak ada pangeran, Raja Henry sudah memanggil beberapa tabib istana bahkan luar istana dan juga dokter tapi tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit tuan putri, bahkan sekarang putri Aurelia sudah dipindahkan ke paviliun istana belakang aga tidak menular," jawab Arthur.

Pangeran William meletakkan cangkir yang ia bawa dengan sedikit menghentak, ada riak emosi yang tersirat diwajahnya.

'Benarkah Putri Aurelia terkena kutukan? Aku benar-benar tidak percaya!'

Padahal pangeran William sempat terkagum dengan kecantikan sang putri, paras wajahnya yang begitu Ayu rupawan, membuatnya langsung jatuh hati. Tapi bagaimana dengan berita yang sekarang merebak luas.

Apakah dia dan putri Aurelia masih bisa melanjutkan pertunangan mereka? Entah kenapa ada perasaan aneh yang menelusup ke hati Pangeran William. Jujur saja dia dan putri Aurelia belum sempat berkenalan dengan baik, namun hanya melihat sesaat saja pangeran William bisa melihat tatapan putri Aurelia yang teduh dan tulus. Mata berwarna hazel itu benar-benar menghipnotis nya.

"Terima kasih, Arthur untuk beritanya, kembalilah ke belakang," Arthur mengangguk dan menunduk hormat.

"Baik pangeran!"

****

Pangeran William mendapatkan panggilan khusus dari sang baginda raja, ada sebuah berita mengejutkan yang baru saja sang raja dapatkan dari perdana menteri nya.

Tentu saja pangeran William tahu berita apa itu, pemuda itu masuk ke istana utama dan langsung duduk di samping sang Raja.

"Putraku pangeran William, Aku dengar bahwa ada berita heboh di negeri timur, berita itu sangat menggemparkan, ini tentang Putri Aurelia, tunanganmu," William mengangguk.

"Berita apa Ayahanda?"

Raja Frederick menghela nafas, pria yang masih terlihat tampan itu menatap wajah sang putra yang mewarisi ketampanannya.

"Putri Aurelia terkena kutukan yaitu sebuah penyakit langka, penyakit itu tidak bisa disembuhkan oleh siapapun, dan sekarang wajah dan tubuhnya mengeluarkan bau menyengat," ujar sang Raja.

"Lalu, apa yang harus saya rasakan, Raja?"

"Pangeran, sebaiknya kamu selidiki sendiri berita ini, pergilah ke negeri timur dan cari tahu berita tersebut, kalau sampai berita itu benar, kita harus segera batalkan pertunangan kalian!"

Deg!

Pangeran William terkejut dengan ucapan Raja Frederick.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

semakin menegangkan, lanjut lanjut lanjut

2022-10-18

0

Sumawita

Sumawita

pangeran William kamu harus melanjutkan pertunangan itu

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!