Chapter 7

Happy Reading

Putri Ruby berpamitan kepada pangeran William karena hari sudah beranjak sore. Tentu saja sang pangeran langsung men-iyakan karena sebenarnya dia sendiri juga ingin bahwa putri Ruby segera pulang.

Mungkin kalau bukan putri Ruby adalah adik dari tunangannya, tentu saja dia sudi untuk menjamu nya seperti ini.

Sebenarnya pangeran Wiliam bukanlah seseorang yang berhati suci bak dewa seperti yang di ceritakan orang-orang di luar sana, bagaimana putra mahkota kerajaan barat memiliki sifat yang lembut, sopan dan ramah terhadap rakyatnya. Namun di balik wajah ramah itu ada topeng yang selama ini menutupi wajah keduanya.

Mengingat bagaimana ambisinya ingin menjadi raja berikutnya dengan menggantikan sang Ayah, pangeran William memang benar-benar harus menjaga sikapnya demi ambisinya itu.

Karena dia tidak akan membiarkan posisinya itu di gantikan oleh pangeran Alex, anak dari selir raja Frederick (Ayah Wiliam) yang menjadi putra spesial sang raja karena lahir dari rahim wanita yang sangat di cintai oleh sang raja, berbeda dengan ibundanya dan dirinya yang di hasilkan dari perjodohan.

Kerajaan Aneska (kerajaan barat) sejak dulu memang selalu bekerja sama dengan kerajaan Eston (kerajaan timur) dengan saling menjodohkan keluarga kerajaan agar kedua kerajaan semakin erat dan memiliki generasi penerus yang kuat.

Seperti halnya dirinya saat ini yang di jodohkan oleh putri dari kerajaan Eston, Wiliam paham kalau dirinya pasti tidak akan bisa menolak perjodohan itu, Wiliam juga bukan pria yang penurut sebenarnya, namun jika hal itu menyangkut masalah kenaikan tahtanya karena dia baru bisa naik tahta setelah dia menikah, jadi sudah sepatutnya dia bersikap baik dan menerima perjodohan itu.

Wiliam hanya tinggal menunggu dirinya naik tahta menggantikan sang ayah dan dia tidak perlu memperhatikan Aurelia, wanita yang akan menjadi Ratunya nanti. Meskipun jujur dia memang terpesona oleh kecantikan Putri Aurelia. Mengurus kerajaan sangatlah penting untuk dirinya, karena Wiliam tahu bahwa dia sebenarnya bukan anak yang di inginkan raja Frederick untuk menjadi penerusnya.

Mengingat bagaimana sang raja selalu menunjukkan cintanya pada selir Anna dan putranya pangeran Alex yang usianya dua tahun lebih muda darinya.

"Ck, semua wanita sama saja, sangat membosankan!" gumam pangeran Wiliam yang di dengar oleh pengawal pribadinya, Arthur.

"Iya pangeran, apakah anda tadi sangat memaksakan diri bersama anak tiri raja Herry?"

Pangeran William menoleh, "kau sangat mengerti bagaimana aku, Arthur, kalau dia bukan adik dari putri Aurelia, mana mungkin aku mau menemaninya seperti tadi, meskipun kakaknya sangat cantik dan bisa membuatku terpesona tapi tidak dengan putri Ruby yang menurutku tingkahnya terlalu berlebihan," ujar sang pangeran.

"Benar, pangeran! lalu apakah anda benar-benar jatuh cinta dengan putri Aurelia?"Arthur bertanya dengan sangat hati-hati.

Pria yang berusia 27 tahun itu sedikit penasaran dengan perasaan sang pangeran, karena sejak dulu pangeran William memang selalu terlihat acuh dengan wanita meskipun tidak dengan terang-terangan sang pangeran lakukan. Namun sepertinya ada hal lain yang dirasakan oleh pangeran pada putri Aurelia yang hanya Arthur lihat sekilas saja saja wajah sang putri di acara pertunangannya itu, karena putri Aurelia juga tidak terlalu lama berada di sana.

Pangeran William diam sesaat sebelum menjawab. "Aku memang terpesona oleh kecantikan putri Aurelia, namun aku tidak jatuh cinta padanya, entahlah, mungkin nanti atau setelah aku bertemu dengannya lusa, apakah menurutmu jika seorang putri meminta seorang laki-laki yang berstatus sebagai tunangannya bertemu itu bukanlah hal yang memalukan, Arthur?" tanya William.

Arthur sedikit tersentak mendengar pertanyaan sarkas sang pangeran. "Pangeran, putri Aurelia adalah tunangan anda, jadi menurut saya wajar jika beliau ingin anda menemuinya karena tidak mungkin dia berani datang kemari dengan statusnya sekarang, pasti akan sangat memalukan bagi seorang anggota kerajaan apalagi dia adalah putri," jawab Arthur tenang.

William mengangguk pelan, kemudian dia memutuskan untuk berjalan ke arah istana.

Sedangkan di sisi lain.

Putri Aurelia membuat ramuan herbal yang akan dipergunakan untuk mandi, agar bau amis menyengat yang berasal dari bintik-bintik di tubuhnya hilang.

"Sepertinya dengan rutin aku membuat ramuan ini, bisa di pastikan bahwa sebentar lagi bintik-bintik ini akan segera mengering," gumam sang putri yang tidak lain adalah Viona.

Si pakar apoteker dan sudah lulus ujian membuat berbagai macam obat-obatan herbal seperti ini.

Viona bertekad akan membuat tubuh cantik ini bersih kembali sebelum pangeran William datang berkunjung. Karena Viona tahu alur dari cerita novel itu di mana sang pangeran datang atas undangan putri Ruby yang mengatasnamakan nya.

"Aku tahu kalau setelah pertemuan itu pangeran William akan jijik padaku, namun karena aku sekarang adalah sutradaranya, jadi aku pasti akan membuat cerita ini lebih menarik lagi!!"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

lanjut lanjut author

2022-10-08

0

Sumawita

Sumawita

Bagus viona bikin si Ruby menerima karmanya

2022-10-08

0

onalia Sukatendel

onalia Sukatendel

uptadenya seminggu sekali sdgkn cerita yg lain uptadenya tiap hari

2022-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!