Chapter 12

Happy Reading

Putri Aurelia sengaja memakai cadar agar putri Ruby tidak tahu bahwa penyakit kulit di tubuhnya sudah mulai berangsur sembuh. Terlihat pancaran mata putri Ruby yang memandang putri Aurelia dengan tatapan jijik, tapi beberapa saat kemudian Putri Ruby berhasil mengendalikan wajahnya menjadi begitu nelangsa karena melihat kondisi Putri Aurelia.

"Kakak, kenapa kau tidak makan di sini saja, biar aku temani," terlihat Putri Aurelia tersenyum menanggapi ucapan sang adik tiri.

"Bukannya aku nggak mau makan bersamamu tapi aku sekarang merasa sedikit pusing dan tubuhku berasa gatal-gatal," Putri Aurelia berakting dengan menggaruk leher serta tangannya yang berbalut pakaian nya. Memang Sang Putri selalu memakai pakaian yang besar agar kulitnya yang berangsur pulih itu tidak diketahui oleh Putri Ruby.

Putri Ruby yang melihat hal itu mengernyit merasa jijik dengan kondisi Putri Aurelia, ia pun memundurkan langkahnya karena takut terkena virus dan tertular penyakit kulit yang diderita oleh Putri Aurelia.

Viola tersenyum sinis dengan gelagat Putri Ruby yang seperti itu, jika di dalam novel, Putri Aurelia menangis dengan sedih karena kondisinya yang semakin menurun, dan juga dengan akting Putri Ruby yang begitu baik seakan dia benar-benar peduli, tapi sekarang putri Aurelia tampak acuh dan ingin segera angkat kaki dari hadapan adik tirinya itu.

Putri Aurelia sudah muak dengan kelakuan dari Putri Ruby dan juga Ratu Melisa, dia akan segera membuat perhitungan dengan kedua orang tersebut dengan caranya sendiri.

"Oh, baiklah kalau begitu, masuklah dan istirahat yang cukup agar penyakitmu segera pulih. Kamu tahu 'kan kakak, kalau kamu itu tidak sendiri, di sini ada aku yang selalu menemanimu, dan merawatmu," ujar Putri Ruby.

Kemudian gadis itu berbalik dan langsung pergi dari Paviliun belakang. Senyum kemenangan tercetak di wajahnya. Berharap setelah semua ini pasti akan menjadi titik balik kehidupan nya yang hanya putri tiri dari sang Raja, akan menjadi putri utama di kerajaan ini.

"Putri, apakah sup ayam itu juga mengandung racun?" tanya Liliyana.

Viola melihat sup ayam yang berada di atas meja kamarnya. "Iya Liliyana, buang ini dan juga simpan mangkuk yang dipakai untuk wadah racun itu!"

Pelayan setiap itu langsung mengambil mangkuk yang berisi sup ayam itu dan kemudian keluar dari dalam kamar untuk membuang sub beracun tersebut.

Di istana utama.

"Bagaimana kondisi Putri Aurelia?" tanya Raja pada salah satu tabib yang dia utus untuk membuat obat untuk putrinya.

"Sudah saya berikan obat, tapi sepertinya kondisi tuan Putri semakin parah, sepertinya memang benar kalau Putri Aurelia terkena kutukan, maaf Baginda," jawab pria tua yang berusia sekitar Lima puluh tahunan itu.

Ratu Melisa yang berada di samping Raja Henry tersenyum puas menatap tabib tersebut.

"Kutukan, kutukan, kutukan apa sebenarnya yang menimpa putri ku!!! sungguh aku tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun di masa lalu, keluarga kerajaan selalu bersih dan tidak ada dendam yang mengharuskan Putri Aurelia mendapatkan kutukan tersebut!!" seru sang Raja dengan wajah sedih frustrasi.

"Raja, tenanglah, sabar, pasti akan ada jalan keluar," Ratu Melisa mengelus bahu Raja Henry dengan menunjukkan kekhawatirannya.

"Tapi pangeran William lusa akan datang kemari, karena kabar yang telah berhembus di negeri timur ini, bagaimana aku bisa tenang kalau putriku tidak bisa sembuh dari penyakit kulitnya!! Aku harus bagaimana, Ratu?"

"Saya harap pangeran William bisa mengerti dengan keadaan Putri Aurelia, tetapi yang pasti pangeran William tidak bisa menikah dengan Putri karena kondisinya ini semakin parah," ucap Ratu Melisa.

"Jadi, apakah pertunangan ini harus batal?" tanya Raja Henry terlihat kalut. Dia tidak mau kalau sampai kerja sama antara kerajaan Barat dan Kerajaan Timur terganggu gara-gara masalah ini.

Sedangkan putri Ruby yang mendengar percakapannya tersebut langsung menghadap kepada Ayah tirinya itu. "Raja, tidak mungkin kalau pertunangan ini harus gagal, bagaimana kita harus menyembunyikan muka kita, masalah perkara Putri Aurelia yang terkena kutukan saja sudah begitu sangat memalukan keluarga kerajaan, lalu pertunangan itu juga pasti akan dibatalkan oleh pangeran William, karena itu izinkan saya yang menggantikan posisi putri Aurelia, Raja!" ujar Putri Ruby dengan harapan setinggi langit.

Raja Henry menatap putri Ruby yang terlihat tulus itu dengan tatapan ragu.

"Betul yang dikatakan oleh Putri Ruby, sebaik kita mengganti calon tunangan dengan putri Ruby, Raja!" ucap Ratu Melisa.

Kedua wanita itu meyakinkan sang raja agar calon tunangan pangeran William di ganti.

"Baiklah, sepertinya hanya itu idenya, kita tidak punya ide lain lagi, jadi besok lusa saat sang pangeran datang kemari, aku akan berbicara padanya," ucap Raja.

Bersambung.

Maaf ya kalau slow upnya🙏🙏

Dukung terus karya othor 🥰

Terpopuler

Comments

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

semoga penyakit kulit aurelia cepat sembuh, lanjut lanjut lanjut lanjut

2022-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!