Jangan melihatku

Keesokan paginya, Kimmy terlebih dulu bangun sementara Jesslyn masih terlelap akan tidurnya, wanita itu tidur dengan posisi tak beraturan hingga kakinya kini terlihat menimpa sebagian tubuh Kimmy.

Kimmy yang melihatnya hanya menggeleng kepala sambil tersenyum, tak ada rasa kesal sedikitpun di wajah wanita itu. Ia memindahkan kaki Jesslyn, sebelum dirinya turun dari tempat tidur dan pergi ke dalam kamar mandi.

Seusai mandi, Kimmy menguncir rambutnya, ia masih melihat Jesslyn tertidur, kenapa sahabatnya itu masih tidur? pikirnya.  Ekor matanya menangkap ke arah jam dinding yang menunjukan waktu pukul 06.30.

Bukankah ini terlalu pagi untuk dirinya bangun di hari libur? pantas saja Jesslyn masih terlelap akan tidurnya.

Kimmy meninggalkan kamarnya dan memilih pergi ke dapur saat indera penciumannya disuguhi oleh aroma makanan yang begitu menggoda. Dilihatnya Merry bersama bi Molley sedang sibuk memasak untuk menyiapkan sarapan pagi itu.

"Pagi, Bibi." Sapaan Kimmy yang memecah suasana dapur itu membuat Merry menghentikan aktivtasnya dan menoleh ke arah Kimmy yang masih berdiri di ambang pintu.

"Pagi, Sayang. Kau sudah bangun?"

"Iya, Bi. Tapi Jesslyn masih tidur." Kimmy berjalan mendekati Merry, kedua matanya menyapu bahan-bahan makanan yang siap untuk diolah.

"Iya, Sayang. Anak itu tidak pernah bangun pagi."

"Bibi mau memasak apa?" tanya Kimmy.

"Bibi mau memasak kentang tumbuk dan pancake," ujar Merry, sedikit melanjutkan aktivitasnya untuk menumbuk kentang.

"Boleh Kimmy bantu?" Kimmy dengan penuh semangat menawarkan dirinya.

"Memangnya Kimmy bisa?" tanya Mery.

"Kalau hanya sekedar membantu mencicip makanan tentu saja Kimmy bisa." Tawa Kimmy  yang begitu heboh membuat Merry ikut tertawa, bukan karna lucu, hanya saja tawa perempuan itu menular begitu saja.

"Ah, Sayang. Bibi kira, kau memang bisa masak." Merry mencubit dengan gemas pipi Kimmy.

"Kimmy memang bisa masak, Bi. Di rumah saja Kimmy selalu menggoreng telur." Kimmy berucap dengan begitu bangga akan keahliannya.

"Kau hanya bisa menggoreng telur saja, Sayang?"  tanya Merry dengan terkejut.

"Iya, Bi. Hanya telur saja, dan kata mama telur buatan Kimmy itu enak sekali."

"Kenapa kau sama saja seperti, Jesslyn, yang hanya bisa menggoreng telur saja?" Merry tertawa sambil mengacak-acak rambut Kimmy.

"Kimmy harus belajar memasak selain memasak telur, karna seorang wanita harus pandai memasak, supaya kelak ketika sudah menikah, kita bisa memikat hati suami dengan masakan kita," tutur Merry.

"Memangnya masakan bisa memikat hati suami, ya, Bi?" tanya Kimmy.

"Iya, lihat saja paman Gio. Paman sangat menyukai masakan Bibi, itu sebabnya paman tidak pernah melewatkan satupun masakan yang dibuatkan oleh Bibi."

"Kimmy juga ingin sekali belajar memasak. Tapi, Mama saja tidak bisa memasak, Bi. Kimmy harus belajar ke siapa? sementara para pelayan di rumah tidak mempunyai waktu untuk itu."

"Bibi bisa mengajarkanmu untuk memasak."

"Bibi mau mengajarkan Kimmy untuk memasak?" tanya Kimmy dengan begitu girangnya.

"Iya, tentu saja. Ayo sekarang bantu Bibi memasak." Kimmy dengan senang hati membantu Merry untuk memasak. Wanita itu juga memperkenalkan nama rempah dan bahan-bahan untuk memasak makanan kepada sahabat putrinya tersebut.

***

Dua jam kemudian.

Keluarga Gio dan Merry terlihat berkumpul untuk sarapan di meja makan, begitu juga dengan Elga dan Alana yang berkunjung di rumah Merry sejak setengah jam yang lalu. Namun di sana tidak terlihat Ken, karna laki-laki itu sedang menghadiri pertemuan penting dengan kliennya.

Jasson saat itu juga terlihat di meja makan, laki-laki itu nampak menghabiskan makannya dengan terburu-buru. Dan saat dirinya hendak berpamitan pergi meninggalkan meja makan, suara Gio menghentikannya.

"Ada apa, Pa?" tanya Jasson.

"Papa setelah ini ada pertemuan dengan para pemegang saham. Tetapi ada rekan Papa yang datang dari luar kota dan sekarang singgah di hotel dekat dengan perusahaan kita. Apa kau nanti bisa membantu Papa untuk menemuinya, Nak?"

Jasson sejenak diam, menggerutu dalam hati akan rasa malasnya, karna sebenarnya dirinya ingin sekali menghabiskan waktunya untuk beristirahat di rumah, namun ia tidak bisa menolak permintaan papanya tersebut.

"Jam berapa Jasson harus menemuinya, Pa?"

"Terserah kau saja, Nak. Yang terpenting kau bisa menemui rekan Papa."

"Baiklah, nanti Jasson akan menemuinya.  Permisi."

Jasson yang meninggalkan meja makan membuat kedua mata Kimmy bergerak mengikuti gerak tubuh lelaki yang kini sudah menghilang dari pandangannya.

•••

Setelah sarapan, Merry mengajak Elga untuk bermain di taman yang ada halaman belakang rumah. Diikuti oleh Jesslyn, Alana dan juga Kimmy di sana.

Mereka bertiga mengobrol dan bercanda, bahkan Merry berulangkali harus menegur mereka saat mereka bertiga kelepasan tertawa.

Namun, saat sedang sibuk mengobrol. Kimmy menerima panggilan dari temannya yang kebetulan juga ialah seorang dokter di mana tempat dirinya bekerja. Dokter tersebut menyuruh Kimmy untuk menggantikannya bekerja saat itu juga. Kimmy merasa begitu enggan, jika harus menggantikan tugas yang mendadak seperti ini.

Terlebih lagi, rumah sakit tempat dirinya bekerja tidaklah dekat, belum juga dirinya harus kembali terlebih dulu ke rumah untuk bersiap-siap. Kimmy ingin sekali menolaknya, namun rasa kemanusiaan dan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter mengalahkan egonya, hingga akhirnya, wanita itu mau menggantikan temannya yang sedang berhalangan untuk bertugas di rumah sakit.

Saat tau Kimmy akan pulang, Jesslyn dan Alana sempat dibuat kesal, namun akhirnya mereka berdua mengizinkan Kimmy untuk pulang.

***

Kimmy terlihat sudah bersiap-siap untuk pulang. Namun sialnya, saat Kimmy menghubungi sopirnya, ternyata sopirnya tidak bisa menjemput karna tangan kanannya sulit  digerakan akibat terjatuh di kamar mandi.

Kimmy mencoba menghubungi Louis supaya menjemputnya, namun ayahnya itu tidak bisa karena sedang menghadiri seminar bersama ibunya.

Kimmy terpaksa pulang menumpangi taxi, namun Merry melarangnya.

Saat Merry melihat Jasson melintas di depannya. Ia pun segera memaggil putranya tersebut.

"Jasson, apa kau ada kegiatan selain menemui rekan papa?" tanya Merry.

"Tidak ada, Ma."

"Baguslah, kalau begitu tolong antarkan Kimmy pulang, ya, Sayang."

"Kenapa harus Jasson, Ma?"  Jasson menurunkan intonasi suaranya agar tak tedengar oleh Kimmy. Namun tetap saja, Kimmy bisa membaca dari gerak bibir Jasson.

"Sopir Kimmy mengalami musibah, dan paman Louis dan bibi Kelly sedang melakukan seminar di luar kota, jadi tidak ada yang menjemputnya. Jadi kau harus mengantarkan Kimmy pulang!"

"Bibi tidak perlu. Biar Kimmy naik taxi saja," timpal Kimmy.

"Mama mendengar kan kalau dia ingin naik taxi!" seru Jasson.

"Jasson!"

"Bibi, biar Kimmy baik taxi saja."

"Tidak apa-apa, Sayang. Biar Jasson yang mengantarkanmu."

"Ma ...."

"Sudah cepat bersiaplah dan antarkan Kimmy pulang. Jangan buat dia menunggu."

"Jesslyn, Kimmy, ayo kita tunggu Jasson di ruang tamu bersama Elga dan Alana." Merry menarik tangan Jesslyn dan Kimmy, mengajaknya berlalu pergi dari sana.

"Mama ...." Panggilan Jasson tak dihiraukan oleh wanita yang telah melahirkannya itu. Merry terus saja berjalan meninggalkan putranya tersebut. Mau tidak mau, Jasson terpaksa harus  mengantarkan Kimmy pulang. Namun dirinya terlebih dulu kembali ke kamar untuk bersiap-siap.

•••

Merry terlihat memangku Elga dan mengajak cucunya itu mengobrol. Tak kalah, seakan tak Inging menyia-nyiakan waktunya, hingga Alana, Jesslyn dan Kimmy heboh dengan obrolan dan candaan mereka sendiri.

"Kimmy, bisakah kau menginap setiap akhir pekan di sini?" pinta Jesslyn dengan penuh harap.

"Ehmmm ...."

"Iya, Kimmy. Kau menginap di sini saja setiap hari sabtu, biar kita bisa saling bertemu," ujar Alana.

"Iya, Sayang. Kalau kau ada waktu libur, kau bisa menginap di sini menamani Jesslyn, lagipula kau sudah lama sekali tidak pernah menginap di sini, nanti Bibi akan mengajarkanmu memasak," timpal Merry.

"Ehm, iya, Bi. Kalau Kimmy sedang tidak ada praktek di rumah sakit, Kimmy akan menginap di sini."

"Kau janji akan selalu menginap di sini setiap akhir pekan seperti dulu?"

Kimmy terdiam sejenak kemudian menganggukan kepalanya dan berkata iya. Rasanya begitu berat untuk mengiyakan permintaan sahabatnya tersebut, sebab, jika dirinya sering menginap di rumah Jesslyn. Ia akan lebih sering bertemu dengan Jasson, bukankah itu justru akan membuat dirinya semakin sulit melupakan laki-laki itu?

"Ayo ...." Jasson terlihat menghampiri para wanita itu dengan sibuk melingkiskan lengan kemejanya. Entah kenapa laki-laki itu terlihat begitu tampan, bahkan kemeja yang digunakan menonjolkan dengan jelas tubuhnya yang dibalut oleh kain tersebut.

Kimmy beranjak berdiri. Merry, Alana dan Jesslyn hendak mengantarkannya ke halaman rumah. Namun Ken tiba-tiba datang saat itu juga.

"Kimmy, kau mau ke mana?" tanya Ken.

"Aku mau pulang, Kak."

"Dijemput oleh sopirmu?"

"Tidak, Ken. Kimmy akan diantar pulang oleh Jasson, karna sopirnya sedang terkena musibah," timpal Merry.

"Bukannya Jasson harus menemui rekan papa?" tanya Ken.

"Iya, Kak. Seharusnya aku menemui rekan papa, tapi mama memaksaku untuk mengantarkan Kimmy pulang.

"Kalau begitu Kimmy biar aku antar saja, kau pergilah menemui rekan papa," tutur Ken.

"Ken ...."

"Kakak ...."

Suara Alana dan Kimmy membentak nama itu secara bersamaan, mereka melototkan kedua matanya kepada Ken.

"Ada apa?" Ken menatap adik dan istrinya dengan tatapan bingung. Alana semakin melototkan kedua matanya.

"Kakak mau mengantarkannya?" tanya Jasson.

"Tidak bisa, Jasson. Kau saja yang mengantarkan Kimmy. Karna aku ingin menyuruh kakakmu untuk mencarikan sesuatu."

"Sesuatu apa, Sayang? aku bisa membelikannya setelah pulang mengatarkan Kimmy nanti," ujar Ken.

"Diam!" Alana menahan suaranya sambil melototkan kembali matanya kepada suaminya tersebut. Namun Ken masih saja tak mengerti apa yang sedang dimaksud oleh istrinya itu.

"Apa?"

"Kakak, bagaimana? apa kau yang mengantarkan Kimny?" tanya Jasson. Ken melihat ke arah Alana dan Jesslyn yang masih melotototkan mata kepadanya.

"Ehm, sepertinya Kakak tidak bisa. Kau saja yang mengantarkan Kimmy. Lagipula bertemu dengan rekan papa masih bisa ditunda dua jam ke depan bukan? rekan papa juga baru saja tiba di hotel. Jadi mereka  pasti membutuhkan waktu untuk beristirahat," ujar Ken. Jesslyn dan Alana bernapas dengan lega akan penolakan Ken.

"Oh ...." Jasson membulatkan bibirnya.

***

Kimmy dan Jasson baru saja masuk ke dalam mobil, kedua mata Kimmy mencuri-curi untuk memperhatikan raut wajah Jasson yang seperti tak menyukai akan kehadirannya. Hal itu justru semakin membuat Kimny tidak enak hati

"Jasson, nanti turunkan aku di depan saja. Biar aku pulang naik taxi."

"Jangan banyak bicara, cepat pakai sabuk pengamanmu!" perintah Jasson tanpa mengalihkan pandangannya yang saat ini lurus ke arah depan. Namun Kimmy hanya diam, dirinya begitu bingung dan merasa tidak enak kepada laki-laki itu.

Melihat Kimmy yang masih saja diam, Jasson pun menoleh ke arahnya dan menegurnya.

"Kenapa kau masih saja diam? perlu kupasangkan?" seru Jassson.

"A-a-ku bisa me-masangnya sendiri, aku akan memasangnya." Kimmy dengan terburu-buru  meraih sabuk pengaman tersebut, Kimmy seolah lupa bagaimana caranya memakai sabuk pengaman, terlebih lagi dirinya merasa kacau saat Jasson masih tak lepas memandanginya. Iya, laki-laki itu masih menatap Kimmy dengan tatapan dingin

"Jangan melihatku! Jangan melihatku!"

"Sial, ini bagaimana memasangnya." Tangan Kimmy terlihat gemetar saat mengaitkan sabuk pengaman tersebut ke tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Mimilngemil

Mimilngemil

😂😂😂
berasa lagi di ospek KK kelas

2023-11-21

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

pusing JD Kimmy ngadepin orang kayak jassson

2022-05-29

1

Nurlaela Hamid

Nurlaela Hamid

kaya ken lgi dulu sma alana susah pke sabuk pengaman🤣🤣🤣

2021-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Menghilang dari hidupnya
3 Setelah tiga tahun
4 Mencoba menghindari
5 Akan baik-baik saja
6 Kapan kau membuka hati?
7 Kedatangan Alana
8 Begitu kacau
9 Tidak jadi
10 Kimmy tidak hadir
11 Kenapa kau minum?
12 Aku hadir hanya...
13 Aku bisa sendiri
14 Kenapa tidak kau saja?
15 Berdegub hebat
16 Membatalkan pertemuan
17 Tatapan dingin
18 Meminta bantuan
19 Aku bisa melakukannya
20 Jangan melihatku
21 Jasson?
22 Selalu saja memaksa
23 Cinta atau kebodohan?
24 Sunguh berbahaya
25 Tidak ingin pulang
26 Anggur merah?
27 Bukan laki-laki baik
28 Mengikuti
29 Sungguh menyusahkan!
30 Terkunci
31 Matilah kau Jesslyn
32 Mencoba menjelaskan
33 Penuh kekecewaan
34 Punya hak apa?
35 Apa yang kau mau?
36 Rencana yang berhasil
37 Kesepakatan yang menyakitkan
38 Apa perlu aku mengajarimu?
39 Kedatangan Elga
40 Tidak mau pulang
41 Aku tdak mengajarinya
42 Kau tidak baik-baik saja!
43 Aku mau adik bayi
44 Apa sudah membaik?
45 Hampir tak mengenali
46 Jangan melihat!
47 Boneka ini untukku?
48 Jangan menertawakanku!
49 Menyusahkan Bibi dokter.
50 Aku juga menginginkannya
51 Aku tau batasanku
52 Karna aku suamimu!
53 Bukan sebuah lelucon
54 Hanya kau yang baik?
55 Jangan seperti ini!
56 Bulan madu?
57 Tidak menyenangkan
58 Cantik sekali
59 Tidak ada yang boleh mengganggu!
60 Lupakan yang telah terjadi.
61 Sungguh memalukan
62 Tidak suka diganggu
63 Selalu menyudutkan
64 Kenapa menyalahkanku?
65 Sudah terbiasa
66 Memperingatkan!
67 Kenapa mendiamkanku?
68 Aku sudah menyerahkan semuanya
69 Tidak bisa menahan
70 Terkunci dari luar
71 Aku cemburu
72 Apa kau mencintainya?
73 Mempertanyakan kembali
74 Jangan mengganggu
75 Tidak bisa menjaga rahasia
76 Semua sama saja
77 Pilihan sangat berat
78 Mencaritahu
79 Aku mencintaimu
80 Pengumuman (Oh My Kimmy)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG
2
Menghilang dari hidupnya
3
Setelah tiga tahun
4
Mencoba menghindari
5
Akan baik-baik saja
6
Kapan kau membuka hati?
7
Kedatangan Alana
8
Begitu kacau
9
Tidak jadi
10
Kimmy tidak hadir
11
Kenapa kau minum?
12
Aku hadir hanya...
13
Aku bisa sendiri
14
Kenapa tidak kau saja?
15
Berdegub hebat
16
Membatalkan pertemuan
17
Tatapan dingin
18
Meminta bantuan
19
Aku bisa melakukannya
20
Jangan melihatku
21
Jasson?
22
Selalu saja memaksa
23
Cinta atau kebodohan?
24
Sunguh berbahaya
25
Tidak ingin pulang
26
Anggur merah?
27
Bukan laki-laki baik
28
Mengikuti
29
Sungguh menyusahkan!
30
Terkunci
31
Matilah kau Jesslyn
32
Mencoba menjelaskan
33
Penuh kekecewaan
34
Punya hak apa?
35
Apa yang kau mau?
36
Rencana yang berhasil
37
Kesepakatan yang menyakitkan
38
Apa perlu aku mengajarimu?
39
Kedatangan Elga
40
Tidak mau pulang
41
Aku tdak mengajarinya
42
Kau tidak baik-baik saja!
43
Aku mau adik bayi
44
Apa sudah membaik?
45
Hampir tak mengenali
46
Jangan melihat!
47
Boneka ini untukku?
48
Jangan menertawakanku!
49
Menyusahkan Bibi dokter.
50
Aku juga menginginkannya
51
Aku tau batasanku
52
Karna aku suamimu!
53
Bukan sebuah lelucon
54
Hanya kau yang baik?
55
Jangan seperti ini!
56
Bulan madu?
57
Tidak menyenangkan
58
Cantik sekali
59
Tidak ada yang boleh mengganggu!
60
Lupakan yang telah terjadi.
61
Sungguh memalukan
62
Tidak suka diganggu
63
Selalu menyudutkan
64
Kenapa menyalahkanku?
65
Sudah terbiasa
66
Memperingatkan!
67
Kenapa mendiamkanku?
68
Aku sudah menyerahkan semuanya
69
Tidak bisa menahan
70
Terkunci dari luar
71
Aku cemburu
72
Apa kau mencintainya?
73
Mempertanyakan kembali
74
Jangan mengganggu
75
Tidak bisa menjaga rahasia
76
Semua sama saja
77
Pilihan sangat berat
78
Mencaritahu
79
Aku mencintaimu
80
Pengumuman (Oh My Kimmy)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!