Setelah makan malam, Kimmy pergi ke ruang perpustakaan sementara Jesslyn masih menyiapkan makanan ringan dan juga minuman untuk ia nikmati dengan Kimmy saat membaca buku nanti.
Akibat perutnya yang terlalu kenyang, Kimmy menaiki anak tangga dengan malas-malasan. Ya, karena ruang perpustakaan itu terletak ada di lantai dua, dekat dengan ruang musik dan harus melintasi kamar Jasson terlebih dulu.
Kimmy memegang handle pintu berwarna coklat dan segera memutarnya hingga pintu itu kini terbuka, Bibliosmia atau bau khas buku tua dan baru bercamur hingga menusuk ke indera penciumannya, membuat wanita itu tak sabar untuk segera masuk ke dalam sana untuk mencari buku yang ingin ia baca.
Kimmy bukanlah perempuan kutu buku, tetapi karna selama tiga tahun ini selain dirinya menghabiskan waktu di rumah sakit, ia juga menghabiskan waktunya untuk membaca buku, itu sebabnya buku sekarang menjadi kegemaraannya.
Kimmy mendekati rak-rak buku yang terlihat begitu terawat dan tak berdebu sama sekali, jelas saja karna dua hari sekali Bi Molley sangat rajin sekali membersihkan tempat itu.
Tangan Kimmy memilah-milah satu persatu buku yang ada di sana. Namun pandangannya kini teralihkan ke arah salah satu rak yang dekat dengan jangkauannya.
Jangan menyentuh koleksi buku di rak ini tanpa seizinku! Jasson.
Begitulah mulut Kimmy membaca papan yang melekat di rak tersebut.
"Ini koleksi buku milik Jasson? banyak sekali." Kimmy hendak menyentuh salah satu buku itu, namun ia urungkan dan melanjutkan kembali niatnya untuk mencari buku bacaannya.
Setelah menemukan buku yang diinginkan, Kimmy berganti mencari buku yang diinginkan oleh Jesslyn, sahabatnya yang berambut pirang dan memiliki mata biru keabuan itu sempat meminta buku novel karya Nicholas Sparks.
di telusurinya rak-rak buku tersebut hingga akhirnya kedua matanya menangkap buku yang sedang ia cari.
"Itu bukunya, bukan?" Kimmy mencoba meraih buku tersebut, namun dirinya kesulitan karna tangannya tidak menjangkau buku yang terletak di rak paling atas itu.
Kreek
Telinga Kimmy menangkap bunyi suara pintu yang bergerak dan juga derap langkah kaki seseorang yang masuk ke dalam sana.
"Jesslyn?" Suara Kimmy memastikan seseorang tersebut, menoleh namun tak memindah posisinya. Pintu itu tertutup oleh rak-rak buku yang menjulang tinggi hingga dirinya tidak bisa melihat siapa yang masuk ke dalam sana.
"Jesslyn apa itu kau?" Saat dirasa tidak ada sautan, Kimmy hendak menghampiri dan memastikannya secara langsung, namun diirinya dikejutkan bahwa yang masuk ke ruang perpustakaan itu bukanlah Jesslyn, melainkan Jasson.
"Maaf ,aku kira Jesslyn."
Laki-laki itu terlihat membawa tumpukan buku di tangannya. Jasson sejenak menatap kedua mata Kimmy dengan tatapan dingin sebelum akhirnya laki-laki itu melewatinya begitu saja dan mendekati rak buku miliknya untuk menata buku-buku yang ia bawa di sana.
Kimmy kembali melanjutkan niatnya untuk mengambil buku yang diinginkan oleh Jesslyn, namun tangannya masih kesulitan untuk menjangkau itu.
Ekor mata Jasson pun menangkap wanita yang saat ini berada di dalam satu ruang yang sama dengannya merasa kesulitan mengambil buku, namun tak membuat hati laki-laki itu tergerak untuk membantunya.
Kimmy berulangkali menoleh ke arah Jasson berharap laki-laki itu membantunya.
Tetapi rasanya itu tidak mungkin. Kimmy pun berjalan mendekati Jasson hingga langkah kakinya terhenti di samping laki-laki itu. Ia terpaksa meminta bantuan kepadanya.
"Jesslyn ingin membaca buku milik Nicholas Sparks, tapi bukunya ada di atas sana. Bisakah kau membantuku untuk mengambilnya?" Kimmy menundukan pandangannya berharap laki-laki itu mau membantunya. Namun Jasson hanya diam saja dan masih sibuk memilih buku bacaan selanjutnya.
"Apa dia sekarang menjadi tuli?"
"Jass--" Panggilan itu hampir saja lolos dari mulut Kimmy, namun laki-laki itu berpindah dari posisinya. Tak banyak bicara, Jasson mendekati rak buku tersebut. Kimmy berjalan mengikutinya, ia terlihat begitu senang karna tidak perlu bersusah payah lagi mengambil buku itu karna Jasson membantu untuk mengambilkan buku yang ia maksud.
Jasson mengulurkan tangannya dan segera mengambil buku yang dimaksudkan oleh Kimmy, Kimmy yang sudah siap menengadahkan tangannya untuk menerima buku itu tiba-tiba dibuat kesal saat Jasson tak memberikan buku itu kepadanya, tapi justru malah memindahkan buku itu di rak yang paling atas. Lalu Jasson melewati Kimmy untuk kembali ke rak buku miliknya.
"Sialan, bukannya membantu, dia justru malah menyulitkanku." Kimmy menatap Jasson yang memunggunginya, Ia meremmas masing-masing tangannya dengan penuh tenaga. Ingin sekali mulut wanita itu melontarkan makian kepada saudara kembar sahabatnya tersebut.
Namun sekuat tenaga Kimmy menahan rasa kesalnya dan berusaha untuk mengambil buku yang letaknya kini semakin tidak memungkinkan untuk ia jangkau kecuali dirinya naik di atas kursi tangga. Tapi sayangnya ini bukan perpustakaan seperti yang ada di kampus datau sekolah pada umumnya yang selalu menyediakan kursi tangga untuk mengambil buku yang sulit untuk dijangkau.
"Aku tidak akan meminta bantuan kepadanya lagi!"
Kimmy menjijitkan kedua kakinya sambil mengulurkan tangannya berusaha meraih buku yang letaknya kini satu tingkat di atas rak sebelumnya, tangannya pun semakin tak dapat menjangkaunya.
Jasson melirik ke arah Kimmy, wanita itu kini terlihat melompat-lompat sambil mengulurkan tangannya, masih berusaha mengambil buku yang ia pindahkan tadi. Bahkan dahinya terlihat berkeringat karna AC di ruang penyimpanan buku itu tidak dinyalakan.
Jasson mengambil beberapa buku bacaan miliknya, lalu ia berjalan mendekati Kimmy dan mengambilkan buku yang tadi sempat ia pindahkan ke rak yang paling atas, bahkan tubuhnya terlihat sedikit menyentuh punggung wanita itu.
Kimy segera membalikan tubuhnya hingga kini mereka berdua saling berhadapan dengan jarak 10 cm saja. Jasson menyodorkan buku itu kepada Kimmy, namun Kimmy tak langsung menerimanya karna masih merasa kesal kepada laki-laki itu.
"Aku bisa mengambilnya sendiri!" Kimmy berucap dengan suara dan raut wajah yang datar membuat Jasson hampir tak mengenali wanita yang ada di hadapannya saat ini. Bukankah dulu Kimmy selalu bertingkah berlebihan jika berhadapan dengannya? pikirnya seperti itu.
Jasson menatap dalam kedua bola mata Kimmy secara bergantian, jantung Kimmy tiba-tiba berdebar tak karuan, bahkan ia mendengarnya dengan sangat jelas.
"Kimmy kenapa kau lama seka--" Jesslyn yang tiba-tiba masuk ke dalam sana seketika membubarkan mereka berdua.
"Jasson, kau sedang apa di sini bersama Kimmy? apa kau mau mengganggunya?" bentak Jesslyn, ia berjalan menddekati saudara kembar dan juga sahabatnya tersebut. Namun Jasson hanya diam.
"Kau pasti mau mengganggu Kimmy, kan?" Jesslyn melototkan kedua matanya kepada Jasson sambil berkacak pinggang.
"Siapa yang mau mengganggu temanmu? tidak penting!"
"Ambil ini!" Jasson meletakan dengan kasar buku yang sempat ia ambil tadi di wajah Jesslyn, hingga adik kembarnya itu menerimanya.
Kimmy masih mematung dan memandangi Jasson yang berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Jantungku? apa tadi dia mendengarnya?"
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rafalia Azain
Jason sengaja kimy biar bisa memandang kamu lebih lama
2025-02-02
0
Mimilngemil
😂😂😂😂
2023-11-21
0
Mimilngemil
😄😄😄
tuli Karena bingung dengan perasaannya, bisa"nya ke perpustakaan, dah tahu Kimmy mau baca buku 😅😅
Jasson kamu Mulai menyukai Kimmy. Ayolah.... buka hati Mu 😉
2023-11-21
1