"Dokter Mark..." panggilan Kimmy menghentikan langkah dokter Mark yang hendak pergi meninggalkannya. Kimmy meletakan makanan ikan yang sedang ia pegang ke sembarang tempat, ia ikut beranjak berdiri dan berjalan dua langkah mendekati laki-laki itu.
"Bisakah besok kau menemaniku untuk menghadiri pesta ulang tahun sahabatku?"
Dokter Mark sedikit terkejut dengan ajakan Kimmy, masih tak menyangka bahwa wanita itu mengajaknya. "Kau mengajakku?" Kimmy sejenak memikirkan ulang ajakannya sebelum dirinya mengatakan iya.
Tidak ada alasan untuk dokter Mark menolak ajakan Kimmy. "Baiklah, aku dengan senang hati akan menemanimu." Kedua sudut bibir Mark melengkung sempurna, sebelum akhirnya laki-laki itu berpamitan pulang bersama ayahnya untuk mengakhiri jamuan makan malam di rumah keluarga Louis.
***
Kimmy terlihat tengkurap di atas tempat tidur sambil memainkan ponselnya yang sama sekali tidak ada notif pesan yang menarik atau membuat dirinya bersemangat. Meletakan ponsel itu di atas nakas, dan membalikan tubuhnya dengan telentang saat dirinya merasa sudah bosan dengan ponselnya. Suara pintu kamar yang terbuka membuat kedua mata wanita itu terpejam, hanya sekedar berpura-pura.
Langkah kaki seseorang terdengar mendekat, tubuh Kimmy sedikit terguncang saat orang yang masuk ke dalam kamarnya baru saja duduk di tepi tempat tidur. Kimmy tau siapa orang itu, tentu saja mama Kelly. Karna setiap malam, wanita itu selalu mendatangi kamar putri semata wayangnya untuk memastikan bahwa putrinya tersebut sudah benar-benar tidur.
"Mama tau kau belum tidur." Usapan telapak tangan Kelly di dahi Kimmy membuat kedua matanya seketika terbuka.
"Mama...."
"Pasti kau sedang ada masalah. Apa kau tidak mau bercerita kepada Mama?"
"Tidak ada, Ma."
"Putri Mama tidak pandai berbohong." Kelly menekan ujung hidung Kimmy dengan jari telunjuknya
"Mama...." Kimmy melingkarkan tangannya di pinggang Mamanya tersebut. Meletakan kepalanya di perut wanita yang telah melahirkannya itu.
"Berceritalah, Nak." Kelly mengusap kepala Kimmy berulang kali, memberi rasa nyaman hingga akhirnya putrinya itu mau bercerita.
"Mama, Jesslyn dan Alana sudah tau kalau Kimmy selama ini tidak pergi ke luar negeri." Kimmy memejamkan kedua matanya, air matannya masih bisa ia tahan sekuat tenaga agar tidak lolos dari tempatnya.
"Memang seharusnya mereka tau, sayang. Lalu untuk apa kau menghindar lagi? bukankan dulu kau pernah mengatakan kepada Mama, bahwa jika kau sudah melupakan Jasson, kau akan kembali menemui teman-temanmu?"
"Iya, Ma. Tapi tidak dengan cara seperti ini. Jesslyn sangat marah kepada Kimmy saat tau bahwa Kimmy selama ini berbohong."
"Wajar Jesslyn marah, sayang. Kau dan Jesslyn sudah berteman sejak dari kecil, dan hanya karna Jasson kau jadi menghindar seperti ini."
Kelly tak hanya menjadi ibu bagi Kimmy, namun wanita yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah itu menjadi teman curhat bagi Kimmy selama tiga tahun ini, jadi tak heran jika Kelly tau alasan terbesar putrinya menghindar dari Alana dan Jesslyn, namun tidak dengan Louis, ayah biologis wanita itu sama sekali tak mengetahuinya.
"Besok lusa adalah pesta perayaan ulang tahun Jesslyn dan Jasson, Ma. Dan Kimmy besok akan menghadirinya." Kimmy beranjak duduk, menyandarkan kepalanya di dada Kelly dengan kedua tangan yang masih ia lingkarkan di tubuh mamanya tersebut, keputusan yang menurutnya sangat sulit untuk ia ambil. Namun dirinya tidak punya pilihan lain selain menghadiri pesta itu, karna Kimmy benar-benar tidak ingin memutus pertemanan antara dirinya dengan Alana dan juga Jesslyn. Menurut Kimmy, di dunia ini tidak ada teman yang baik dan semenyenangkan seperti mereka.
"Apa kau sudah benar-benar melupakan Jasson?" Pertanyaan Kelly tak langsung membuat Kimmy menjawab, butuh beberapa saat untuk dirinya menganggukan kepala.
"Kimmy sudah melupakan, Jasson, Ma." Kimmy menjauhkan kepalanya dan menegakan posisi duduknya, tatapan kosong ia lontarkan ke arah jendela kamar yang tirainya terlihat mengayun-ayun akibat desiran angin malam.
"Memang sudah seharusnya kau melupakannya, Nak." Kelly merapikan rambut Kimmy yang berantakan dan mengikatnya dengan tali rambut yang baru saja ia raih dari dalam laci nakas yang ada di jangkaunnya.
"Sekarang tidurlah...." Kelly membantu Kimmy berbaring, membalutkan selimut ke sebagian tubuh putrinya.
"Jangan memberitau papa, ya, Ma."
"Kau tidak perlu khawatir, sayang. Mama tidak pernah memberitau papamu tentang masalah ini, selamat malam." Kelly terlebih dulu mencium puncak kepala Kimmy sebelum mematikan lampu dan keluar dari kamar putrinya tersebut.
***
Keesokan lusanya,
.
Setelah melakukan tugasnya untuk menangani pasien, Kimmy segera kembali ke ruangannya. Kedua matanya terpejam sambil memijit keningnya yang terasa sedikit pusing saat tubuhnya sudah mendarat sempurna di kursi putar. Siang itu, Kimmy benar-benar dibuat kacau bahkan saat bekerja pun ia sempat tidak fokus karna memikirkan acara pesta ulang tahun Jesslyn yang akan ia hadiri nanti malam, hatinya seakan maju mundur.
"Aku sungguh pusing. Apa lebih baik aku tidak usah hadir saja?"
"Tapi--"
"Entahlah, aku sungguh bingung."
"Aku membutuhkan kopi." Kimmy beranjak berdiri, ia melepaskan jas putih lengan pendek yang masih melekat di tubuhnya. Mengambil tas jinjing miliknya sebelum dirinya benar-benar pergi meninggalkan ruangannya tersebut.
Kimmy berjalan keluar dari rumah sakit, berdiri di tepi jalan raya untuk mencegat sebuah taxi yang biasanya berlalu lalang di sana. Namun, hampir 10 menit dirinya menunggu, tetapi tidak ada satu taxi-pun yang ia lihat.
"Kenapa sama sekali tidak ada taxi? ini bukan hari minggu." Kedua tangan Kimmy bersedekap, dahinya berkerut kesal, mulutnya pun tak kalah ikut menggerutu sedaritadi. Tidak mungkin-kan dirinya berjalan kaki? atau merepotkan papanya maupun dokter Mark yang sedang bekerja hanya untuk mengantarkannya pergi ke coffee shop langganannya.
"Kalau papa tidak melarangku membawa mobil aku tidak akan kesulitan mencari transportasi setiap hari jika mau berpergian mendadak seperti ini. Kalaupun harus menunggu sopir, setidaknya aku harus menunggu setengah jam untuk menjemputku." Kimmy menggertak kesal.
"Sungguh menyebalkan." Kimmy hendak masuk kembali ke dalam rumah sakit, namun sebuah taxi terlihat di seberang sana. Kimmy mengurungkan niatnya dan segera melambaikan tangannya hingga taxi itu berhenti dengan sempurna. Kaki jenjangnya yang di alasi dengan sepatu heels yang memiliki ketinggian lebih dari 7cm itu mengajaknya berjalan dengan cepat untuk segera masuk ke dalam taxi yang sedang menunggunya itu.
Kimmy pergi ke kedai kopi yang sering ia kunjungi yang letaknya tidaklah jauh dari rumah sakit tempat dirinya bekerja, saat taxi yang ia tumpangi berhenti di tempat tujuan, Kimmy mengambil dompet dari dalam tasnya dan menyodorkan beberapa lembar uang yang baru saja ia ambil dari dalam dompet tersebut kepada sang sopir.
Kimmy turun dari taxi dan segera masuk ke dalam kedai kopi itu. Mencari tempat duduk yang sekiranya tidak terlalu dekat dengan pengunjung lainnya.
Seorang pelayan menghampiri Kimmy dengan membawa kopi dan juga kue yang sebelumnya sudah Kimmy pesan saat dirinya datang. Sedikit menikmati kopi tersebut, sebelum dirinya memikirkan niatnya untuk menghadiri pesta ulang tahun Jesslyn dan Jasson.
"Aku benar-benar tidak sanggup jika harus bertemu dengan Jasson lagi. " Kimmy memijit dahinya dengan mendesah frustasi, seakan keputusan yang ia ambil benar-benar berat. Bahkan tidak ada yang tau, sejak daritadi jantung Kimmy tak henti berdebar karna merasa tidak tenang.
Kimmy mengambil ponsel miliknya dari dalam tas yang ia pangku, ia menggulir layar ponsel itu untuk mencari pesan akan percakapan terakhirnya dengan dokter Mark. Tangannya menyentuh satu persatu huruf alphabet untuk menuliskan pesan di kolom layar itu.
Setelah itu, ia membaca pesan yang akan ia kirimkan kepada dokter berulang kali, hingga ibu jarinya menyentuh tombol enter dan benar-benar mengirimkan pesan tersebut.
Dokter Mark, sepertinya aku tidak jadi menghadiri pesta sahabatku, jadi nanti kau tidak perlu menemaniku! ~ Kimmy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
thour plase kasih kesempatan Kimmy
2023-06-28
0
Fatim Ummu Ayes
kimmy yg nahan air mata, tapi q yg udah mewek duluan😭😭😭
2022-11-23
0
Lia Rochmatuz
Datanglah kimmy, supaya jeselyn dan alana tdk mempermasalahkanmu
2022-05-05
1