Bab 5- Tetap Sabar

Alka pulang tepat pukul 7 malam, ia tiba dengan membawa beberapa bungkusan makanan.

Raline dan Sean yang melihat kehadiran ayahnya tersenyum riang menghampiri Alka.

"Kenapa Ayah lama sekali pulangnya?" tanya Raline.

"Bengkel tadi ramai, jadi pulang lama. Tapi, Ayah bawakan kamu ayam goreng tepung," jawab Alka.

"Hore, Ayah bawa ayam goreng. Terima kasih," Raline tersenyum bahagia.

"Bawa ke sana!" menunjuk ke meja makan. "Ayah mau mandi," lanjutnya.

"Baik, Yah." Raline berjalan membawa bungkusan menghampiri ibu dan kakaknya.

Alka berjalan di belakang putrinya di susul Sean yang merangkak.

Alka meletakkan buah jeruk yang menjadi kesukaan Varrel dan 2 plastik berisi sate Padang.

Rani meraih tubuh Sean dan menggendongnya.

"Ayah mau mandi, nanti kita makan bersama. Ayah juga sudah membelikan roti untukmu," Alka berbicara pada putranya.

Sean menggerakkan kepalanya memberikan isyarat mengiyakan.

Tak sampai 30 menit, Alka sudah berada di tengah-tengah keluarga kecilnya dan Rani sudah menyalin makanan yang dibelikan suaminya.

Varrel dan Raline begitu lahap memakan sate kesukaannya itu.

Sementara Rani makan dengan sesekali memainkan gadgetnya.

"Apa ada yang penting sehingga kamu tak bisa meletakkan ponselmu itu?" tanya Alka.

Rani tak menjawab dan meletakkannya di samping piringnya. Ia kembali melanjutkan makannya.

Sean dipangku Alka, pria itu begitu telaten menyuapkan buah jeruk ke mulut putra bungsunya.

-

Menjelang tidur, ketiga buah hati Alka sudah memejamkan matanya dan ia pergi ke kamarnya. Tampak istrinya masih menatap layar ponsel sembari tertawa kecil.

Alka tak menghiraukannya dan memilih tidur.

Pukul 12 malam, Alka terbangun karena ingin buang air kecil dan istrinya tidak ada di sampingnya. Ia pun berjalan ke dapur dan mendengar suara tertawa seseorang secara samar.

Alka mendekati asal suara ternyata istrinya sedang bertelepon dengan seseorang di ruang tamu.

"Rani!" panggilnya pelan.

Rani yang terkejut memegang dadanya, "Mas, buat kaget aku saja!" ia lalu menutup panggilan teleponnya.

"Kamu teleponan dengan siapa jam segini?"

"Teman, Mas."

"Teman pria atau wanita?"

"Teman sekolah ku, Mas. Dia seorang pria," jawab Rani.

"Apa dia tidak tahu kalau kamu sudah menikah?"

"Sudah, Mas."

"Apa pantas pria lain menelepon wanita yang sudah bersuami malam-malam begini?"

"Mas, kami hanya berteman saja," jawab Rani.

"Iya, aku tahu kalian berteman tapi ingat posisi kamu sekarang," ujar Alka, ia kemudian berlalu.

...----------------...

Sarapan pagi Alka memilih diam, ia menikmati makanan masakan istrinya.

"Hari Senin nanti aku mengikuti lomba mewarnai. Ayah dan Ibu datang ke sekolah, ya!" Varrel memberi tahu.

"Ibu tak bisa, Varrel. Hari Senin, Ibu mulai bekerja di kantor," ujar Rani.

"Ayah akan sempatkan waktu untuk menemani kamu mengikuti lomba," ucap Alka.

"Terima kasih, Ayah." Varrel tersenyum gembira.

"Ayo sekarang kita berangkat, ini hampir jam tujuh," ujar Alka.

"Baik, Yah," Varrel berdiri lalu ke kamar mengambil tas sekolahnya kemudian bersalaman dengan ibunya.

Begitu juga dengan Alka berpamitan kepada istrinya.

-

Pukul 3 sore, Mama Lilis menghubungi Alka dan mengatakan kalau ketiga anaknya belum dijemput Rani.

"Memangnya Rani pamit mau pergi ke mana, Ma?"

"Katanya mau bertemu dengan temannya," jawabnya.

"Jam berapa Rani ke rumah Mama mengantar anak-anak?"

"Setelah Varrel pulang sekolah," jawab Lilis.

"Aku akan segera pulang menjemput anak-anak," ujar Alka lalu menutup teleponnya.

Alka bergegas bergerak ke rumah mamanya.

Sesampainya di sana, Alka lantas membawa anak-anaknya pulang dan Mama Lilis juga mengatakan kalau Rani akan menjemput cucunya jam 2 siang.

"Kenapa Ayah yang menjemput kami?" tanya Raline.

"Karena Ibu sedang ada urusan," jawab Alka mengendarai sepeda motornya, rumahnya dan rumah Mama Lilis hanya berjarak 1 kilometer.

Sesampainya di rumah, Alka memandikan anak-anaknya dan menidurkan Sean yang dari tadi terus merengek.

Jam 5 sore, Rani tiba di rumah. Ia melihat suaminya sedang sibuk melipat pakaian yang menumpuk di ruang santai.

Alka tahu istrinya pulang hanya diam dan tak mau bertanya.

"Kenapa tidak memberitahuku kalau Mas sudah menjemput anak-anak?" tanya Rani.

"Untuk apa memberitahumu? Kamu saja pergi tidak izin padaku?" balik bertanya.

"Mas, aku tadi buru-buru. Ponselku juga mati," jawab Rani.

"Apa kamu tidak bisa menghubungiku meminjam ponsel temanmu?"

"Mas, aku minta maaf," jawabnya.

Alka menghela nafasnya.

"Lain kali aku akan meminta izin padamu, Mas."

"Ya," ucap Alka singkat. "Pergilah mandi, anak-anak juga sudah mandi," lanjutnya dan tak ingin memperpanjang masalah.

Rani bergegas ke kamar membersihkan diri.

-

Makan malam pun Alka lebih memilih diam dan tak banyak bicara.

"Ibu kenapa lama sekali perginya? Sean dari tadi menangis saja, untung Ayah datang menjemput," ujar Raline.

"Ibu tadi pergi dengan teman-teman, maaf sudah membuatmu terlalu lama menunggu," ucap Raline.

"Kenapa tak pernah membawa kami bertemu dengan teman-teman Ibu?" tanya Varrel. "Ibunya teman-temanku selalu membawa anak-anaknya kalau sedang pergi," lanjutnya.

"Ya, karena mereka juga tak bawa anak-anaknya," jawab Rani berbohong.

Alka hanya diam.

Selesai makan, Alka membereskan piring kotor lalu di letakkannya ke tempat pencucian piring. Rani pun pergi ke dapur untuk mencucinya.

Varrel mengulang kembali pelajarannya, Raline bermain dengan bonekanya sementara Sean sibuk dengan mainan bolanya.

Alka duduk di samping Varrel menemaninya belajar.

Sean datang menghampiri ayahnya dan duduk di pangkuannya.

Tepat pukul 9 malam, anak-anak masuk ke kamar. Tak sampai 15 menit ketiganya pun terlelap tidur.

Alka ke kamarnya lalu membaringkan tubuhnya di sebelah istrinya. "Kenapa kamu membohongi anak-anak?"

"Membohongi apa, Mas?"

"Kamu mengatakan kalau teman-temanmu tak ada yang membawa anaknya."

"Oh, itu."

"Aku lihat banyak, para ibu yang membawa anak-anaknya ketika bepergian. Apa alasanmu tidak pernah mengenalkan mereka pada teman-temanmu?"

"Aku tidak mau repot saja, Mas. Kalau bawa mereka, pasti ketika mengobrol sangat terganggu. Apalagi Sean masih kecil untuk dibawa," jelas Rani.

"Kamu menganggap anak-anak kita pengganggu?"

"Ya, bukan begitu. Aku ingin punya waktu untuk senang-senang, Mas."

"Aku mengizinkanmu pergi tapi ingat dengan anak-anakmu, kamu bisa membawa salah satu dari mereka. Agar tidak merepotkan mama," tuturnya.

"Mas, jika aku bawa salah satu yang lainnya pada iri," ungkap Rani.

"Kamu bisa beri pengertian pada mereka," ujar Alka.

"Lain kali, kalau Mas ingin pergi atau kumpul dengan teman-temanmu ajak anak-anak juga!"

"Aku selalu pergi mengajak kamu dan anak-anak, setelah pulang dari bengkel ku tak pernah kemana-mana," jelas Alka.

Rani terdiam dan tak bisa menyangkalnya lagi, apa yang dikatakan suaminya memang benar adanya.

Alka lalu memiringkan tubuhnya dan memejamkan matanya, entah kenapa semakin hari sikap istrinya membuatnya kesal dan kecewa.

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

kasian alka..

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Berpisah
2 Bab 2- Membawa Rani Pulang
3 Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4 Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5 Bab 5- Tetap Sabar
6 Bab 6 - Alka ke Sekolah
7 Bab 7- Juara Lomba
8 Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9 Bab 9 - Bertemu Shireen
10 Bab 10 - Menelepon Rani
11 Bab 11- Perdebatan Kecil
12 Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13 Bab 13 - Pertengkaran
14 Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15 Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16 Bab 16 - Resmi Berpisah
17 Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18 Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19 Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20 Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21 Bab 21- Memohon Pada Rani
22 Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23 Bab 23 - Shireen vs Siska
24 Bab 24 - Laras
25 Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26 Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27 Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28 Bab 28 - Begitu Khawatir
29 Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30 Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31 Bab 31- Rani Menikah Lagi
32 Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33 Bab 33 - Maaf
34 Bab 34 - Selalu Memikirkan
35 Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36 Bab 36 - Pengirim Bunga
37 Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38 Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39 Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40 Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41 Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42 Bab 42 - Andri Bimbang
43 Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44 Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45 Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46 Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47 Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49 Bab 49 - Gagal Lagi
50 Bab 50 - Kado Dari Gani
51 Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52 Bab 52 - Berenang
53 Bab 53 - Gani dan Shila
54 Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55 Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56 Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57 Bab 57 - Shireen Cemburu
58 Bab 58 - Dituding Lalai
59 Bab 59 - Tersudutkan
60 Bab 60 - Dikhianati Istri
61 Bab 61 - Ketahuan
62 Bab 62 - Alergi
63 Bab 63 - Difitnah
64 Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65 Bab 65 - Masih Marah
66 Bab 66 - Membujuk Shireen
67 Bab 67 - Dibohongi
68 Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69 Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70 Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71 Bab 71 - Menyukai Rani
72 Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73 Bab 73 - Happy Ending
74 Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75 Promo Novel Baru
76 Promo Novel Baru Lagi
77 Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80 Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1- Berpisah
2
Bab 2- Membawa Rani Pulang
3
Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4
Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5
Bab 5- Tetap Sabar
6
Bab 6 - Alka ke Sekolah
7
Bab 7- Juara Lomba
8
Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9
Bab 9 - Bertemu Shireen
10
Bab 10 - Menelepon Rani
11
Bab 11- Perdebatan Kecil
12
Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13
Bab 13 - Pertengkaran
14
Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15
Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16
Bab 16 - Resmi Berpisah
17
Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18
Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19
Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20
Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21
Bab 21- Memohon Pada Rani
22
Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23
Bab 23 - Shireen vs Siska
24
Bab 24 - Laras
25
Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26
Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27
Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28
Bab 28 - Begitu Khawatir
29
Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30
Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31
Bab 31- Rani Menikah Lagi
32
Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33
Bab 33 - Maaf
34
Bab 34 - Selalu Memikirkan
35
Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36
Bab 36 - Pengirim Bunga
37
Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38
Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39
Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40
Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41
Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42
Bab 42 - Andri Bimbang
43
Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44
Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45
Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46
Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47
Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49
Bab 49 - Gagal Lagi
50
Bab 50 - Kado Dari Gani
51
Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52
Bab 52 - Berenang
53
Bab 53 - Gani dan Shila
54
Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55
Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56
Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57
Bab 57 - Shireen Cemburu
58
Bab 58 - Dituding Lalai
59
Bab 59 - Tersudutkan
60
Bab 60 - Dikhianati Istri
61
Bab 61 - Ketahuan
62
Bab 62 - Alergi
63
Bab 63 - Difitnah
64
Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65
Bab 65 - Masih Marah
66
Bab 66 - Membujuk Shireen
67
Bab 67 - Dibohongi
68
Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69
Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70
Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71
Bab 71 - Menyukai Rani
72
Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73
Bab 73 - Happy Ending
74
Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75
Promo Novel Baru
76
Promo Novel Baru Lagi
77
Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80
Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!