Bab 4- Rani Mulai Bekerja

Alka dan Rani kini duduk saling berhadapan di meja makan.

"Kamu belum bekerja tapi sudah melupakan kewajiban sebagai seorang ibu," ujar Alka.

"Mas, aku juga tidak setiap hari seperti ini. Kenapa mempermasalahkannya?"

"Rani, bagaimana aku tidak mempermasalahkannya? Kamu mengatakan hanya pergi sebentar ternyata tanpa seizin aku...." Alka tak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Sudahlah, Mas. Jangan di permasalahkan lagi, aku mau tidur." Rani beranjak berdiri lalu berjalan ke kamarnya.

Alka menghela nafasnya berusaha tetap sabar.

Ia pun menyusul istrinya.

"Kapan kamu akan mulai bekerja?" bertanya ketika di atas ranjang.

"Senin," jawab Rani singkat.

"Apa kamu mampu melakukannya?"

"Melakukan apa?"

"Mempersiapkan kebutuhan kami sebelum berangkat kerja," jawab Alka.

"Aku akan usahakan," ujar Rani memiringkan tubuhnya.

Alka masih merenung menatap langit-langit kamar, sementara istrinya sudah terlelap tidur.

Alka turun dari ranjang berjalan ke kamar anak-anaknya, memperhatikan mereka. Ia memperbaiki posisi tidur dan selimut buah hatinya. Membelai satu persatu rambut ketiganya. Menatap sejenak kemudian bangkit meninggalkan mereka.

...----------------...

Rani bangun lebih awal mempersiapkan kebutuhan suami dan anak-anaknya.

Alka pun terbangun sebelum istrinya membangunkannya. Melakukan rutinitas paginya sebelum ke dapur untuk sekedar membantu wanita yang dinikahinya beberapa tahun lalu.

Alka berjalan menghampiri kamar buah hatinya, membangunkan Varrel yang bersekolah. Bocah 6 tahun itu sudah mengerti dan paham kegiatan paginya tanpa harus kedua orang tuanya berteriak memanggil namanya.

Anak laki-laki itu kini duduk berada di meja makan bersama ayahnya. Rani sibuk mondar-mandir di dapur.

Alka dan Varrel menikmati sarapan pagi bersama.

Selesai makan keduanya pun berpamitan kepada Rani.

Varrel mencium punggung tangan ibunya, namun Rani menghindar ketika Alka ingin mengecup keningnya.

"Mas, aku belum mandi!" memberikan alasan.

Alka tersenyum kecewa, tak biasanya istrinya menjauhinya seperti itu.

Alka dan putranya pun berangkat, ia mengantarkan Varrel ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke bengkelnya.

Sesampainya di tempat kerjanya kebetulan belum terlalu ramai, Alka duduk melamun. Entah, kenapa sikap istrinya sebulan belakangan ini berubah sejak liburan mereka bersama keluarga besar Rani.

****

Awal bulan lalu....

Sebuah mini bus berwarna hitam berhenti di halaman istana kecil milik Alka yang ia beli 9 tahun lalu dari hasil menabungnya selama 3 tahun di tambah uang penjualan kebun milik Mama Lilis.

Seorang wanita muda berusia 35 tahun turun dari mobil mewah itu lalu berjalan memasuki rumah Alka. Ia memanggil Rani yang merupakan adik bungsunya.

"Rani, cepat dong!" teriaknya dari arah ruang tamu.

"Iya, Kak!" Rani berjalan menghampirinya.

Alka menggendong Sean dan Varrel menggendong tas ransel.

"Kita mau jalan-jalan 'ya, Bu?" tanya Raline polos kepada Rani.

"Iya," sahut Rina. "Kalian 'kan tak pernah jalan-jalan ke tempat ini," ujarnya menyindir iparnya.

Rani dan Alka hanya diam.

"Sudah cepat, jangan lama sekali. Mereka menunggu kita di sana!" ajak Rina berjalan terlebih dahulu keluar rumah.

Alka, istrinya dan anak-anaknya berjalan ke arah mobil mewah tak lupa mengunci rumahnya.

Kelimanya menaiki kendaraan milik kakak kedua Rani.

Rina tampak ketus memandang keponakannya.

"Enak sekali, dingin lagi," celetuk Raline memuji mobil mewah milik bibinya.

"Bibi kasihan dengan kamu, Raline. Lain waktu Bibi akan membawa jalan-jalan kamu lagi," ujar Rina.

"Benarkah, Bibi?" Raline tampak antusias.

"Iya, dong!" Rina tersenyum.

Alka tahu kakak iparnya sedang menyindir dirinya yang belum mampu membahagiakan istri dan anak-anak.

Mereka pun tiba di tempat wisata pegunungan yang harus menempuh perjalanan 2 jam dari kediaman Alka.

Raline berlari menghampiri Oma dan Opanya dan memeluknya.

"Cucu Oma," Rita mengecup pipi gadis kecil imut itu.

Varrel dan Raline begitu senang keduanya berlari ke sana kemari bersama para sepupunya.

"Lihatlah, mereka begitu bahagia, Mas!" lirih Rani.

"Rani, Alka, kemarilah!" panggil Rian, anak tertua Rita dan Andi.

Keduanya pun menghampirinya.

"Duduk di sini!" Rian menggelar tikar besar untuk mereka duduki bersama.

Istri Rian mengeluarkan makanan dari wadah yang ia bawa, kemudian wanita berusia 36 tahun memanggil keluarga lainnya untuk mengisi perut.

Mereka pun berkumpul bersama menikmati makanan yang telah disajikan oleh Evi.

Raline ingin mengambil ayam goreng kesukaannya, namun tangan Alka mencegahnya dan gadis kecil itu lantas segera menunduk.

"Kamu mau ini?" tawar Rita pada cucunya.

Raline mengangguk.

"Sudah ambil saja, jangan ragu. Belum tentu juga tiap hari kalian bisa makan ayam goreng yang lezat ini," ujar Rita.

"Varrel, ini makan buah anggurnya. Rasanya manis sekali, coba deh," tawar Rina.

"Iya, Bibi," ucap Varrel.

"Coba kalau ibu kamu bekerja, pasti tiap hari kalian bisa makan enak dan lezat," singgung Rina.

"Ayah juga pernah membelikan buah ini," ucap Varrel.

"Apa setiap minggu mampu membelinya?" tanya Rina.

"Kami tidak terlalu menyukainya, jadi Ayah jarang sekali membelinya," jawab Varrel berbohong.

Alka tersenyum dalam hatinya mendengar jawaban putranya.

"Benarkah, Raline?" tanya Rita.

"Iya, Oma," jawab Raline yang memang tak suka buah anggur.

"Oh, begitu 'ya," Rani tersenyum tipis.

Mereka pun menikmati makanan bersama sembari bercanda.

"Kemarin Kakak bertemu dengan mantan atasanmu, Rani," ujar Rian. "Dia mengatakan membutuhkan karyawan seperti kamu, lalu Kakak tanya bagaimana kalau dirimu yang kembali masuk apa bisa di terima atau tidak. Dia jawab boleh-boleh saja," tukasnya.

"Kesempatan bagus, Rani. Coba saja masuk melamar di sana lagi," sahut Rina.

Rani menatap suaminya yang membuang wajahnya.

"Bengkel Alka juga lagi sepi, apa salahnya kamu membantu suamimu bekerja," ujar Rita.

"Ma, kita tidak bisa memaksa Rani bekerja. Sean masih terlalu kecil untuk ditinggalkan," tutur Andi.

"Sean dan Raline bisa dititipkan pada orang lain," saran Rita.

"Ma, Sean masih butuh ASI," jelas Alka.

"Sebentar lagi, Sean juga lepas ASI dan bisa di berikan susu formula," ujar Rita.

"Ma, Sean belum dua tahun untuk dilepaskan ASI," Alka lanjut menjelaskan.

"Ma, sudahlah. Jangan bahas yang lain di sini, kita sedang liburan dan waktunya bersenang-senang," ujar Andi.

"Iya, benar. Biarkan mereka berbicara di rumah saja. Alka berhak memberikan izin kepada Rani bekerja atau tidaknya," sahut Rian.

Begitu Alka dan istrinya berada di rumah, keduanya pun kembali membahas tentang pekerjaan yang sempat di bicarakan ketika liburan.

"Mas, aku rasa saran dari mama dan Kak Rina boleh juga," ujar Rani.

"Aku tetap tidak setuju, biarkan aku yang mencari nafkah untukmu dan kamu fokus mengurus rumah," ungkap Alka.

"Mas, kebutuhan anak-anak kita tiap hari bertambah. Belum lagi Sean akan minum susu formula dan Raline akan memasuki sekolah TK," ujar Rani

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan memenuhi kebutuhan kalian!" ucap Alka tegas.

"Apa kamu tidak iri melihat mereka bisa mengajak keluarganya berlibur? Bahkan Raline begitu lahap menikmati ayam goreng."

"Jika bengkel ramai, aku akan berusaha memenuhi keinginan kamu itu!"

"Tapi, kapan?" desak Rani.

"Kamu cukup doakan aku, Rani."

****

Selamat Membaca 🌹

Jangan lupa mampir ke karyaku lainnya..

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

alka itu hebat sudah mw berusaha cukup ini kebutuhan keluarga..
tapi emang keadaan yang belum mendukung

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Berpisah
2 Bab 2- Membawa Rani Pulang
3 Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4 Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5 Bab 5- Tetap Sabar
6 Bab 6 - Alka ke Sekolah
7 Bab 7- Juara Lomba
8 Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9 Bab 9 - Bertemu Shireen
10 Bab 10 - Menelepon Rani
11 Bab 11- Perdebatan Kecil
12 Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13 Bab 13 - Pertengkaran
14 Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15 Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16 Bab 16 - Resmi Berpisah
17 Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18 Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19 Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20 Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21 Bab 21- Memohon Pada Rani
22 Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23 Bab 23 - Shireen vs Siska
24 Bab 24 - Laras
25 Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26 Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27 Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28 Bab 28 - Begitu Khawatir
29 Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30 Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31 Bab 31- Rani Menikah Lagi
32 Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33 Bab 33 - Maaf
34 Bab 34 - Selalu Memikirkan
35 Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36 Bab 36 - Pengirim Bunga
37 Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38 Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39 Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40 Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41 Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42 Bab 42 - Andri Bimbang
43 Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44 Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45 Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46 Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47 Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49 Bab 49 - Gagal Lagi
50 Bab 50 - Kado Dari Gani
51 Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52 Bab 52 - Berenang
53 Bab 53 - Gani dan Shila
54 Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55 Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56 Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57 Bab 57 - Shireen Cemburu
58 Bab 58 - Dituding Lalai
59 Bab 59 - Tersudutkan
60 Bab 60 - Dikhianati Istri
61 Bab 61 - Ketahuan
62 Bab 62 - Alergi
63 Bab 63 - Difitnah
64 Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65 Bab 65 - Masih Marah
66 Bab 66 - Membujuk Shireen
67 Bab 67 - Dibohongi
68 Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69 Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70 Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71 Bab 71 - Menyukai Rani
72 Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73 Bab 73 - Happy Ending
74 Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75 Promo Novel Baru
76 Promo Novel Baru Lagi
77 Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80 Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1- Berpisah
2
Bab 2- Membawa Rani Pulang
3
Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4
Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5
Bab 5- Tetap Sabar
6
Bab 6 - Alka ke Sekolah
7
Bab 7- Juara Lomba
8
Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9
Bab 9 - Bertemu Shireen
10
Bab 10 - Menelepon Rani
11
Bab 11- Perdebatan Kecil
12
Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13
Bab 13 - Pertengkaran
14
Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15
Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16
Bab 16 - Resmi Berpisah
17
Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18
Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19
Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20
Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21
Bab 21- Memohon Pada Rani
22
Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23
Bab 23 - Shireen vs Siska
24
Bab 24 - Laras
25
Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26
Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27
Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28
Bab 28 - Begitu Khawatir
29
Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30
Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31
Bab 31- Rani Menikah Lagi
32
Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33
Bab 33 - Maaf
34
Bab 34 - Selalu Memikirkan
35
Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36
Bab 36 - Pengirim Bunga
37
Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38
Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39
Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40
Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41
Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42
Bab 42 - Andri Bimbang
43
Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44
Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45
Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46
Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47
Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49
Bab 49 - Gagal Lagi
50
Bab 50 - Kado Dari Gani
51
Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52
Bab 52 - Berenang
53
Bab 53 - Gani dan Shila
54
Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55
Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56
Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57
Bab 57 - Shireen Cemburu
58
Bab 58 - Dituding Lalai
59
Bab 59 - Tersudutkan
60
Bab 60 - Dikhianati Istri
61
Bab 61 - Ketahuan
62
Bab 62 - Alergi
63
Bab 63 - Difitnah
64
Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65
Bab 65 - Masih Marah
66
Bab 66 - Membujuk Shireen
67
Bab 67 - Dibohongi
68
Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69
Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70
Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71
Bab 71 - Menyukai Rani
72
Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73
Bab 73 - Happy Ending
74
Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75
Promo Novel Baru
76
Promo Novel Baru Lagi
77
Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80
Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!