Bab 2- Membawa Rani Pulang

Senin pagi...

Alka bangun 2 jam lebih awal dari biasanya, pagi ini ia harus menyiapkan semua kebutuhan dirinya dan anak-anaknya.

Memasak, menyiapkan pakaian untuk Varrel yang akan sekolah.

Belum lagi cucian piring yang menumpuk karena semalam tak sempat membersihkannya.

Pakaian kotor nanti akan kirim ke laundry terdekat dari rumahnya.

Susu buat Sean juga sudah ia siapkan, semalam ia membawa semua anaknya berbelanja di minimarket terdekat dari rumahnya.

Pukul 6 pagi lewat 15 menit, Alka membangunkan putra sulungnya.

Varrel masih terlelap tertidur, Alka menggendong putranya dan membawanya ke kamar mandi. Biasanya, Rani melakukan hal seperti itu terkadang membangunkan dirinya agar menolongnya untuk mengangkat tubuh anak pertamanya itu.

Suara tangisan Sean terdengar, Alka menyuruh putranya untuk mandi sendiri dan Varrel mengiyakan.

Sean mencari sosok ibunya dan terus menangis, Alka menggendongnya dan memberikan susu yang sudah ia siapkan.

Tak lama kemudian, Raline terbangun dan mencari ibunya di dapur. "Ibu!"

"Raline, kamu sudah bangun juga," Alka melemparkan senyumnya.

"Ayah, di mana Ibu? Kenapa belum juga pulang?" Tanyanya.

"Ibu masih ada urusan, Nak."

"Urusan apa?"

"Ayah juga tidak tahu," jawabnya.

"Aku mau sama ibu, Yah!" Rengeknya.

"Iya, nanti kita akan bertemu dengan ibu," ujar Alka. "Kamu mandi dan sarapan, Ayah akan membawamu dan Sean ke tempat nenek," lanjutnya.

"Kenapa kita ke tempat nenek, Yah?"

"Karena tidak ada yang menjaga kalian, Ayah mau bekerja lagi," jawab Alka.

"Tapi, nanti ibu pulang 'kan?"

"Ya," jawab Alka berbohong.

Raline akhirnya mau mandi, selesai membersihkan diri Alka memakaikan pakaian untuknya.

"Ayah, ikat rambutku!" Pintanya.

"Ayah tak bisa, Raline." Alka berkata lembut

"Ibu bisa, kenapa Ayah tidak?"

"Baiklah, Ayah akan coba mengikatnya," Alka berusaha.

Raline diam dan membiarkan ayahnya mengobrak-abrik rambutnya, lalu ia bercermin.

"Bagaimana? Cantik, kan?"

"Tak sebagus ibu," jawabnya jujur.

"Besok-besok, Ayah akan belajar lagi untuk membuat rambutmu semakin cantik," ujar Alka.

Raline tersenyum tipis.

-

Selesai sarapan Alka membonceng ketiga anaknya. Pertama ia mengantarkan Raline dan Sean ke rumah nenek kandungnya.

Wanita paruh baya itu tersenyum kala melihat cucunya datang, ia menyambut dengan hati gembira.

"Mana Rani?" Tanya Lilis.

"Nanti aku akan ceritakan, Ma," jawabnya. "Aku titip mereka di sini sampai sore, tidak apa-apa 'kan, Ma?" lanjutnya.

"Tidak masalah, Alka. Mama senang mereka di sini," ujar Lilis.

"Terima kasih, Ma. Kalau begitu aku mau pamit kerja sekalian mengantar Varrel ke sekolah," ucapnya.

"Ya, hati-hati," Lilis menggendong Sean.

Alka dan Varrel pun berlalu.

Lilis yang penasaran ke mana menantunya lantas bertanya kepada Raline. "Ibumu kenapa tidak ikut?"

"Kata ayah, ibu pergi, Nek."

"Pergi ke mana?"

Raline menjawabnya dengan menaikkan bahunya.

"Tidak biasanya, Rani pergi tanpa membawa anak-anaknya," Lilis membatin.

-

Setelah mengantar putra sulungnya, Alka bergegas ke rumah mertuanya yang perjalanannya membutuhkan waktu 90 menit dengan mengendarai sepeda motor yang dia beli 7 tahun lalu.

Tepat pukul 9 pagi, Alka tiba di rumah orang tua dari istrinya. Turun dari sepeda motornya yang ia parkir di halaman.

Alka berjalan memasuki rumah besar berlantai 3, dahulunya bangunan itu sangat mewah di antara para tetangga.

Mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Seorang wanita paruh baya keluar dengan wajah ketus. "Aku sudah menduga kalau kamu akan ke sini!"

"Ma, aku ingin menjemput Rani," ujarnya.

"Rani tidak mau pulang bersamamu!"

"Ma, anak-anak membutuhkan dia," ungkap Alka.

"Kamu dan ibumu bisa mengurus mereka," ujar Rita.

"Ma, aku mohon bujuk Rani agar kembali lagi kepada kami," pinta Alka.

"Mama akan membujuk Rani, jika kamu memberikan pada kami sebesar tiga juta sebulan," ujar Rita.

"Ma, jika aku ada uang pasti ku akan memberikan mama dan papa sebesar itu bahkan lebih," ucap Alka.

"Kapan kamu akan memberikan kami uang sebanyak itu?" tanya Rita. "Sejak kalian menikah, kamu hanya memberikan kami satu juta itu pun hari raya saja," ungkapnya.

"Ma, aku minta maaf jika belum bisa menjadi menantu yang baik untuk kalian. Tapi, sebagai seorang suami ku berusaha membahagiakannya," tutur Alka.

"Kalian sudah tujuh tahun menikah tapi mama belum pernah melihat dia jalan-jalan ke luar negeri," ujar Rita. "Ingat, Alka. Rani adalah putri bungsuku. Banyak pria kaya raya yang ingin mempersuntingnya tapi dia memilih dirimu yang hanya memiliki bengkel kecil," cacinya.

Alka diam tak mampu membantah.

"Lebih baik kamu pulang, urus anak-anakmu dan bengkel kecilmu itu!"

"Ma, izinkan aku bertemu dengan Rani sekali saja. Ku ingin berbicara sebentar," ujar Alka.

"Mama hanya beri waktu sepuluh menit untuk kalian mengobrol," Rita berdiri lalu ke kamar putrinya.

Tak lama Rani muncul menghampiri suaminya.

Alka tersenyum senang melihat wajah istrinya yang ia kenal 8 tahun lalu.

"Ada apa, Mas?" Rani memasang wajah ketus.

"Sean membutuhkan kamu, dia sangat terlalu kecil untuk mengetahui ibunya pergi," tutur Alka.

"Mas, aku sudah sangat lelah mengurus mereka. Aku ingin bekerja dan menghasilkan uang yang banyak," ujar Rani.

"Kamu sudah berjanji padaku, mau menjalankan bahtera rumah tangga berdua tak memperdulikan pekerjaan dan penghasilanku," Alka mengingatkan istrinya.

"Iya, aku pikir kamu akan mendapatkan warisan dari ayahmu yang seorang pengusaha penginapan ternyata tidak. Aku juga iri pada teman-teman ku yang selalu memposting kegiatan jalan-jalan mereka keliling negeri ini bahkan ke luar negeri," ungkap Rani.

Alka mendengar perkataan istrinya dengan mata berkaca-kaca. "Kamu tidak tulus mencintaiku, Rani?"

"Aku sangat mencintaimu, Mas. Tapi, aku butuh uang. Kamu tidak pernah mengizinkan aku bekerja, apa salahnya?"

"Aku tidak mau perhatian kamu kepada anak-anak kita berkurang, Rani."

Wanita itu tak memperdulikan ucapan suaminya.

"Rani, aku mohon pulanglah!" Pinta Alka.

"Aku tidak mau, Mas. Sebelum kamu mengizinkanku bekerja," ujar Rani.

Alka menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan. "Baiklah, kamu boleh bekerja!"

Rani tersenyum senang mendengarnya.

Alka melakukannya demi keutuhan rumah tangganya.

"Baiklah kalau begitu aku akan pulang bersamamu," Rani tampak semangat.

Alka tersenyum memaksa.

Rani pergi ke kamarnya, tak lama kemudian ia muncul bersama Rita.

"Kamu yakin akan kembali bersama dia?" Tanya Rita pada putrinya.

"Iya, Ma. Mas Alka mengizinkan aku bekerja," jawabnya.

"Baguslah kalau begitu, mama senang kamu bekerja dan bisa memberikan kami uang lagi," Rita melirik menantunya sekaligus menyindirnya.

"Iya, Ma," jawab Rani.

-

Keduanya pun tiba di kediaman mereka yang telah dihuni selama 7 tahun ini. Alka bergegas menjemput anak-anaknya di rumah mamanya.

Sesampainya di sana Raline melihatnya lalu berlari menghampiri Alka dan tersenyum.

"Mana Kak Varrel dan Sean?" Tanya Alka.

"Mereka sedang di dalam menonton," jawab Raline.

"Ayo kita pulang!" ajaknya.

"Ibu sudah pulang, Yah?" tanya Raline.

Alka mengangguk.

Lilis menggendong Sean muncul dari dalam rumah bersama Varrel.

"Kakak, Ibu sudah pulang," ungkap Raline girang pada Varrel.

"Benar, Yah?" tanya anak laki-laki itu.

"Iya, Nak," jawab Alka.

Varrel tersenyum bahagia.

Lilis mendekati putranya, "Kamu masih utang penjelasan pada Mama, Alka!"

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

dilema rumah tangga. karier & RT

2023-11-24

1

Diah Anggraini

Diah Anggraini

bacanya terharu, sedih juga..
kasian bocil padahal kalo Rani sampai kerja lagi..

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Berpisah
2 Bab 2- Membawa Rani Pulang
3 Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4 Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5 Bab 5- Tetap Sabar
6 Bab 6 - Alka ke Sekolah
7 Bab 7- Juara Lomba
8 Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9 Bab 9 - Bertemu Shireen
10 Bab 10 - Menelepon Rani
11 Bab 11- Perdebatan Kecil
12 Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13 Bab 13 - Pertengkaran
14 Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15 Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16 Bab 16 - Resmi Berpisah
17 Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18 Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19 Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20 Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21 Bab 21- Memohon Pada Rani
22 Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23 Bab 23 - Shireen vs Siska
24 Bab 24 - Laras
25 Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26 Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27 Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28 Bab 28 - Begitu Khawatir
29 Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30 Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31 Bab 31- Rani Menikah Lagi
32 Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33 Bab 33 - Maaf
34 Bab 34 - Selalu Memikirkan
35 Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36 Bab 36 - Pengirim Bunga
37 Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38 Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39 Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40 Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41 Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42 Bab 42 - Andri Bimbang
43 Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44 Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45 Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46 Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47 Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49 Bab 49 - Gagal Lagi
50 Bab 50 - Kado Dari Gani
51 Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52 Bab 52 - Berenang
53 Bab 53 - Gani dan Shila
54 Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55 Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56 Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57 Bab 57 - Shireen Cemburu
58 Bab 58 - Dituding Lalai
59 Bab 59 - Tersudutkan
60 Bab 60 - Dikhianati Istri
61 Bab 61 - Ketahuan
62 Bab 62 - Alergi
63 Bab 63 - Difitnah
64 Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65 Bab 65 - Masih Marah
66 Bab 66 - Membujuk Shireen
67 Bab 67 - Dibohongi
68 Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69 Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70 Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71 Bab 71 - Menyukai Rani
72 Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73 Bab 73 - Happy Ending
74 Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75 Promo Novel Baru
76 Promo Novel Baru Lagi
77 Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80 Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1- Berpisah
2
Bab 2- Membawa Rani Pulang
3
Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4
Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5
Bab 5- Tetap Sabar
6
Bab 6 - Alka ke Sekolah
7
Bab 7- Juara Lomba
8
Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9
Bab 9 - Bertemu Shireen
10
Bab 10 - Menelepon Rani
11
Bab 11- Perdebatan Kecil
12
Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13
Bab 13 - Pertengkaran
14
Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15
Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16
Bab 16 - Resmi Berpisah
17
Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18
Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19
Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20
Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21
Bab 21- Memohon Pada Rani
22
Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23
Bab 23 - Shireen vs Siska
24
Bab 24 - Laras
25
Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26
Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27
Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28
Bab 28 - Begitu Khawatir
29
Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30
Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31
Bab 31- Rani Menikah Lagi
32
Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33
Bab 33 - Maaf
34
Bab 34 - Selalu Memikirkan
35
Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36
Bab 36 - Pengirim Bunga
37
Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38
Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39
Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40
Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41
Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42
Bab 42 - Andri Bimbang
43
Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44
Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45
Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46
Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47
Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49
Bab 49 - Gagal Lagi
50
Bab 50 - Kado Dari Gani
51
Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52
Bab 52 - Berenang
53
Bab 53 - Gani dan Shila
54
Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55
Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56
Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57
Bab 57 - Shireen Cemburu
58
Bab 58 - Dituding Lalai
59
Bab 59 - Tersudutkan
60
Bab 60 - Dikhianati Istri
61
Bab 61 - Ketahuan
62
Bab 62 - Alergi
63
Bab 63 - Difitnah
64
Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65
Bab 65 - Masih Marah
66
Bab 66 - Membujuk Shireen
67
Bab 67 - Dibohongi
68
Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69
Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70
Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71
Bab 71 - Menyukai Rani
72
Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73
Bab 73 - Happy Ending
74
Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75
Promo Novel Baru
76
Promo Novel Baru Lagi
77
Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80
Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!