Pesona Ayahku

Pesona Ayahku

Bab 1- Berpisah

Minggu pagi, matahari tersenyum begitu indah menyapa warga bumi. Ya, hari libur ini waktunya untuk berkumpul dan bercanda dengan keluarga tercinta setelah rutinitas sehari-hari yang melelahkan.

Namun, pagi ini tak secerah hati Varrel yang terpaksa menyaksikan kejadian menyakitkan hatinya.

Kedua orang tuanya bertengkar sangat hebat, sehingga ibunya memilih meninggalkan dirinya dan kedua adiknya.

Buliran kristal lolos begitu saja dari bola matanya yang hitam.

"Rani, aku mohon jangan tinggalkan aku dan anak-anak," Alka menahan langkah istrinya.

"Aku harus pergi, Mas!"

"Apa kamu tidak sayang dengan anak-anak kita?"

"Justru aku menyayangi mereka, Mas. Ini pekerjaan dengan gaji yang cukup besar. Penghasilanmu selama ini tak cukup membiayai kebutuhan kami!" Rani berkata sembari menyeret kopernya.

"Ibu, mau kemana?" Varrel yang melihat perdebatan orang tuanya memeluk Rani dengan menangis.

Wanita itu hanya menatap lalu mendorong putra sulungnya secara pelan tanpa berkata apapun. Ia melanjutkan melangkahkan kakinya keluar rumah.

Varrel mengejarnya, "Ibu, jangan tinggalkan aku!"

Alka dengan cepat menarik putranya dan menggendong tubuh laki-laki berusia 6 tahun itu.

Tangisan bayi berumur 7 bulan menyadarkan Alka, ia berlari ke kamar untuk mendiamkan putra bungsunya. Ia menurunkan Varrel dan mengambil alih menggendongnya.

Alka tampak berusaha mendiamkan bayinya yang terus menangis. Ia sangat kebingungan, apa yang harus dilakukannya.

"Ayah, mungkin Sean haus," ujar Varrel.

"Haus?"

Varrel mengangguk.

Alka meletakkan bayinya, lalu ke dapur untuk membuatkan susu untuk Sean.

Pria berusia 33 tahun itu menuangkan isi bubuk susu yang tersisa di dalam kaleng ke dalam botol minum bayi, menuangkan air hangat dan mengaduknya. Melangkah cepat ke arah putranya yang tak berhenti menangis.

Meraih tubuh mungil tersebut dan menggendongnya lalu menyodorkan botol susu ke dalam mulut si bungsu.

Tak sampai 5 menit, susu yang diberikan pun habis. Sean masih menangis, Alka semakin stress. Tak terasa air matanya mulai menetes, ketika menggendong putranya.

Karena terus menangis, Alka menyuruh Varrel mengisi botol bayi dengan air putih.

Varrel dengan cekatan berlari ke dapur menuangkan air putih ke dalam botol lalu memberikannya kepada ayahnya.

Dan benar saja, Sean berhenti menangis ketika rasa dahaganya telah hilang. Bayi itu pun kembali tertidur.

Mendengar sang adik menangis, Raline terbangun. Ia memanggil Rani, "Ibu!"

Alka yang mendengar suara putrinya, berjalan ke kamar gadis kecil berusia 4 tahun. Tersenyum menyapanya, "Anak Ayah sudah bangun!"

Raline mengucek matanya mengedarkan pandangannya. "Di mana Ibu, Yah?" tanyanya dengan suara belum terlalu jelas.

"Ibu sedang keluar, sebentar lagi dia juga akan pulang," jawab Alka berbohong.

Varrel yang mendengar jawaban ayahnya berbohong memilih pergi ke kamarnya. Anak seusia itu belum mengerti masalah yang dihadapi kedua orang tuanya.

-

Jarum jam menunjukkan pukul 12 siang, perut Varrel terasa lapar apalagi dari tadi pagi dirinya belum juga makan. "Ayah, aku lapar!" menarik baju Alka saat menjemur pakaian.

"Ayah akan membuatkan makanan untukmu, setelah selesai ini," ujar Alka.

Varrel mengangguk.

Sepuluh menit kemudian, Alka selesai menjemur lalu lanjut ke dapur menyiapkan makan siang untuk buah hatinya.

Karena pengetahuan tentang memasak dirinya tak terlalu paham dan mengerti, Alka membuat makanan yang gampang dan cepat. Telur ceplok dan sosis goreng menjadi pilihan menu untuk makan siang mereka.

Raline yang sedari tadi sedang menonton televisi menghampiri ayah dan kakaknya di dapur. "Kenapa Ibu lama sekali pulangnya?"

Varrel tak bisa menjawab.

"Mungkin urusan Ibu masih banyak," Alka lagi-lagi berbohong.

Raline mengangguk paham.

"Sekarang kita makan saja dulu," ajaknya.

"Iya, Yah!" ajak kedua anaknya.

Alka berjalan ke ruang tamu mengambil putra bungsunya untuk diajak makan bersama.

Keempatnya duduk di meja yang sama menikmati lauk seadanya.

Alka duduk sembari memangku Sean, ia menyuapkan beberapa butir nasi ke dalam mulut putranya itu.

"Ayah, kenapa telurnya asin sekali?" protes Varrel.

"Benarkah? Kalau begitu Ayah minta maaf," ujar Alka.

"Kenapa tidak ada sayur, Yah?" Raline bertanya dengan kata-kata tak terlalu jelas.

"Ayah tak pandai memasak menu sayuran," jawab Alka.

"Ayah harus belajar memasak lagi," nasehat Varrel.

"Ya, Ayah akan belajar memasak lagi untuk kalian," ujar Alka tersenyum.

Selesai makan siang bersama, Alka membereskan pekerjaan di dapur mencuci piring.

Sean kembali menangis, ia mencari ibunya.

Alka menghampiri putranya lalu menggendongnya.

Varrel yang sedang memainkan mainannya berkata, "Sean biasanya tidur dikeloni ibu, Yah."

"Baiklah kalau begitu Ayah akan menidurkan kamu," ujar Alka menatap putra bungsunya.

"Ayah, mainan aku rusak. Tolong perbaiki!" Raline menyodorkan aneka peralatan dokter-dokteran.

"Ayah akan perbaiki tapi tunggu Sean tidur, ya!" Alka berkata lembut.

"Ibu ke mana, sih? Kenapa pergi saja lama sekali? Padahal Ibu kalau keluar selalu mengajak aku, Kak Varrel dan Sean," ocehnya.

"Raline, ayo tidur biar adik Sean ada temannya," ajak Alka agar putrinya tidak selalu bertanya tentang ibunya.

"Aku mau tidur bareng ibu," ujar Raline.

"Ibu takkan pulang lagi, Raline!" sentak Varrel.

"Kenapa Ibu tak pulang?" tanyanya.

"Varrel.." Alka memanggil nama putranya agar ia tak keceplosan.

"Ayah, Ibu pulang lagi atau tidak? Kenapa tadi pagi membawa tas besar?" Tanya Varrel.

"Tas besar? Ibu mau tempat nenek, ya?" Raline kini yang bertanya.

Alka menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.

"Ayah!" panggil Varrel. "Ibu akan pulang, kan?" Menatap dengan tatapan penuh harap.

"Ya, Ibu akan pulang. Kalian tenang saja," ujar Alka berusaha tersenyum.

Varrel dan Raline tersenyum girang, mereka akan bertemu ibunya lagi.

Alka ke kamar dan menidurkan Sean, tanpa terasa air matanya kembali menetes ia berusaha menyekanya.

...**...

Sehari sebelumnya...

"Mas, aku ingin kita pisah!" ucap Rani kala keduanya berada di atas ranjang.

Alka mendengarnya terkejut. "Kenapa kamu berbicara seperti itu, Rani?"

"Aku lelah terus hidup seperti ini, setiap hari mengurus anak dan rumah tanpa istirahat," ujarnya.

"Rani, aku minta maaf kalau belum bisa memberikan kamu asisten rumah tangga," ucap Alka.

"Mas, aku bukan cuma mau asisten rumah tangga saja. Tapi, ku ingin kembali bekerja lagi, apalagi perusahaan tempat ku bekerja masih menerimaku," ujar Rani.

"Jika kamu bekerjasama bagaimana dengan anak-anak?"

"Kamu yang urus, pekerjaanmu juga tidak memakan waktu," jawab Rani.

"Tidak mungkin aku selalu pulang ke rumah, butuh waktu setengah jam dari sini ke bengkel," ujar Alka.

"Aku tidak peduli, Mas. Aku ingin punya penghasilan, gajimu saja tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari kita," ucap Rani.

"Rani, usahaku memang saat ini sedang sulit," ujar Alka.

"Justru itu, aku ingin membantumu, Mas!"

"Rani, aku tidak mengizinkan kamu bekerja lagi di luar," Alka berkata tegas.

"Kamu memang tidak pernah mengerti apa yang ku mau," Rani marah dan memilih tidur memunggungi suaminya.

Terpopuler

Comments

Efrida

Efrida

ada ya ibu tega gt masyaAllah

2023-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Berpisah
2 Bab 2- Membawa Rani Pulang
3 Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4 Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5 Bab 5- Tetap Sabar
6 Bab 6 - Alka ke Sekolah
7 Bab 7- Juara Lomba
8 Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9 Bab 9 - Bertemu Shireen
10 Bab 10 - Menelepon Rani
11 Bab 11- Perdebatan Kecil
12 Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13 Bab 13 - Pertengkaran
14 Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15 Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16 Bab 16 - Resmi Berpisah
17 Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18 Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19 Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20 Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21 Bab 21- Memohon Pada Rani
22 Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23 Bab 23 - Shireen vs Siska
24 Bab 24 - Laras
25 Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26 Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27 Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28 Bab 28 - Begitu Khawatir
29 Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30 Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31 Bab 31- Rani Menikah Lagi
32 Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33 Bab 33 - Maaf
34 Bab 34 - Selalu Memikirkan
35 Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36 Bab 36 - Pengirim Bunga
37 Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38 Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39 Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40 Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41 Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42 Bab 42 - Andri Bimbang
43 Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44 Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45 Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46 Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47 Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49 Bab 49 - Gagal Lagi
50 Bab 50 - Kado Dari Gani
51 Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52 Bab 52 - Berenang
53 Bab 53 - Gani dan Shila
54 Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55 Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56 Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57 Bab 57 - Shireen Cemburu
58 Bab 58 - Dituding Lalai
59 Bab 59 - Tersudutkan
60 Bab 60 - Dikhianati Istri
61 Bab 61 - Ketahuan
62 Bab 62 - Alergi
63 Bab 63 - Difitnah
64 Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65 Bab 65 - Masih Marah
66 Bab 66 - Membujuk Shireen
67 Bab 67 - Dibohongi
68 Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69 Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70 Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71 Bab 71 - Menyukai Rani
72 Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73 Bab 73 - Happy Ending
74 Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75 Promo Novel Baru
76 Promo Novel Baru Lagi
77 Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1- Berpisah
2
Bab 2- Membawa Rani Pulang
3
Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4
Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5
Bab 5- Tetap Sabar
6
Bab 6 - Alka ke Sekolah
7
Bab 7- Juara Lomba
8
Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9
Bab 9 - Bertemu Shireen
10
Bab 10 - Menelepon Rani
11
Bab 11- Perdebatan Kecil
12
Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13
Bab 13 - Pertengkaran
14
Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15
Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16
Bab 16 - Resmi Berpisah
17
Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18
Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19
Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20
Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21
Bab 21- Memohon Pada Rani
22
Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23
Bab 23 - Shireen vs Siska
24
Bab 24 - Laras
25
Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26
Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27
Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28
Bab 28 - Begitu Khawatir
29
Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30
Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31
Bab 31- Rani Menikah Lagi
32
Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33
Bab 33 - Maaf
34
Bab 34 - Selalu Memikirkan
35
Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36
Bab 36 - Pengirim Bunga
37
Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38
Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39
Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40
Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41
Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42
Bab 42 - Andri Bimbang
43
Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44
Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45
Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46
Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47
Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49
Bab 49 - Gagal Lagi
50
Bab 50 - Kado Dari Gani
51
Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52
Bab 52 - Berenang
53
Bab 53 - Gani dan Shila
54
Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55
Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56
Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57
Bab 57 - Shireen Cemburu
58
Bab 58 - Dituding Lalai
59
Bab 59 - Tersudutkan
60
Bab 60 - Dikhianati Istri
61
Bab 61 - Ketahuan
62
Bab 62 - Alergi
63
Bab 63 - Difitnah
64
Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65
Bab 65 - Masih Marah
66
Bab 66 - Membujuk Shireen
67
Bab 67 - Dibohongi
68
Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69
Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70
Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71
Bab 71 - Menyukai Rani
72
Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73
Bab 73 - Happy Ending
74
Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75
Promo Novel Baru
76
Promo Novel Baru Lagi
77
Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!