Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa

Varrel dan Raline berlari penuh semangat ke dalam rumah, ia berteriak memanggil ibunya.

Begitu Rani muncul dari arah dapur, keduanya lantas memeluk dengan wajah ceria.

"Aku senang Ibu sudah pulang," ujar Varrel.

"Ibu dari mana saja, aku mencarimu?" tanya Raline.

"Ibu pergi ke rumah Oma," jawab Rani.

"Kenapa tidak membawa kami ke sana?" tanya Varrel.

"Ibu buru-buru dan ada urusan jadi tak bisa mengajak kalian pergi ke sana," jawab Rani berbohong.

"Ibu jangan pergi lagi, aku sangat rindu," ucap Raline.

Alka dapat merasakan bagaimana kangennya anak-anaknya pada sosok ibunya, ia tak bisa bayangkan jika mereka berpisah.

"Ibu tak bisa janji, Nak!" Rani berucap sembari melirik suaminya.

"Ibu harus janji!" pinta Varrel.

"Ya," Rani tersenyum memaksa. "Kalian pergilah mandi, Ibu lagi siapkan makan malam untuk kita," lanjutnya.

"Iya, Bu." Varrel dan Raline begitu gembira.

Rani mengambil Sean dari gendongan suaminya.

"Kenapa kamu tidak bisa berjanji pada mereka?"

"Ya, aku memang tak bisa, Mas. Kalau kamu tidak mampu menuruti keinginanku," jawab Rani.

"Aku sudah mengizinkanmu bekerja diluar selama kamu tahu tugasmu sebagai seorang istri dan ibu," ujar Alka.

"Ya, kamu sudah mengizinkan aku. Tapi, ku tak mau jika dirimu menuntutku menjadi ibu seutuhnya," ucap Rani.

"Rani, ini alasan aku melarangmu bekerja diluar agar dirimu fokus mengurusku dan anak-anak," ujar Alka.

"Mas, cukup 'ya. Jangan ajak aku berdebat lagi, lusa ku akan melamar pekerjaan di perusahaan lama," ucap Rani menggendong putra bungsunya ke dalam kamar.

...----------------...

Keesokan paginya, Rani bersiap melamar pekerjaan di perusahaan yang lama. Ya, dia harus membuatnya lagi karena ia pernah resign.

"Ibu mau ke mana?" tanya Raline yang terbangun dan melihat Rani sedang berdandan.

"Ibu ada urusan sebentar," ucapnya.

"Jangan lama-lama, ya!" mohon Raline.

"Ya," Rani tersenyum singkat.

Rani keluar dari kamar duduk bersama suami dan putra sulungnya.

"Kamu tidak tunggu Sean bangun lalu berangkat ke sana?" tanya Alka.

"Tidak, Mas." Menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Lalu nanti mereka dengan siapa?" tanya Alka lagi.

"Mas, bisa mengantarkan mereka ke tempat mama. Aku juga tidak terlalu lama," jawabnya santai.

Alka menghela nafas.

Rani beranjak berdiri lalu meraih tas tak lupa mencium punggung tangan suaminya dan berpamitan.

Varrel hanya melihat dan tak banyak bicara. Ia berangkat ke sekolah bersama sang ibu.

Alka terpaksa menunda keberangkatannya ke bengkel, ia harus mengurus kedua anaknya yang belum mandi dan sarapan.

Tepat jam 8 pagi, Alka berangkat kerja sekaligus mengantarkan kedua anaknya ke rumah mamanya.

Sesampainya di rumah Mama Lilis, ketiganya turun dari motor.

"Ma, aku titip Raline dan Sean, ya."

"Memangnya Rani ke mana?"

"Dia lagi mengantar lamaran pekerjaan, Ma."

"Kamu mengizinkan Rani bekerja?"

"Aku tidak punya pilihan lagi, Ma. Aku hanya ingin menyelamatkan rumah tanggaku," jawab Alka.

"Kasihan anak-anakmu harus di tinggal bekerja olehnya," ujar Lilis.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Ma." Alka begitu pasrah.

Lilis pun tak bisa berkata-kata.

"Aku pamit kerja, Ma. Nanti mereka di jemput Rani," ujar Alka.

Lilis mengiyakan.

-

Alka yang sedang memperbaiki motor pelanggan mendapatkan telepon dari sekolah jika Varrel belum dijemput.

Alka menutup panggilan teleponnya lalu melihat jam di ponselnya. "Ke mana dia? Ini sudah jam sebelas," batinnya.

Alka lantas menghubungi istrinya dan diangkat.

"Halo, Mas!"

"Kamu di mana, Rani?"

"Aku baru saja interview pekerjaan, Mas. Ini lagi kumpul dengan teman-teman sekolahku. Kebetulan bertemu dengan mereka," jawabnya.

"Rani, kamu belum menjemput Varrel di sekolah," ucap Alka.

"Mas saja yang menjemputnya, aku jarang bertemu dengan temanku," ujar Rani santai.

"Aku masih sibuk, Rani. Bengkel lagi ramai, karyawan ku satu orang sedang izin sakit," jelas Alka.

"Apa salahnya Mas pulang sebentar lalu titipkan mereka ke tempat mama?"

"Aku tidak bisa, Rani," jawab Alka berusaha sabar.

"Suruh mama saja yang menjemputnya," saran Rani.

Alka lantas menutup teleponnya dengan cepat dan berdecak kesal.

Alka lalu menghubungi Mama Lilis untuk menjemput putra pertamanya itu.

-

-

Jam 2 siang, Mama Lilis menelepon Alka dan mengatakan kalau Rani belum juga menjemput anak-anaknya.

Hal itu membuat Alka semakin kesal dan marah, ia lantas menghubungi istrinya. Tak menunggu lama wanita itu menjawabnya. "Ada apa, Mas?"

"Kenapa kamu belum juga pulang, Rani?"

"Mas, aku lupa mengabarimu. Salah satu temanku mengajak kami berkaraoke, kebetulan sekali 'kan. Apalagi aku tidak pernah pergi ke tempat seperti ini lagi sekarang," jawabnya.

"Rani, kamu boleh bersenang-senang tapi ingat dengan tanggung jawabmu sebagai seorang ibu," ujar Alka.

"Mas, aku pergi bukan tiap hari. Kenapa kamu malah menganggapku seperti ibu yang tak bertanggung jawab?"

"Rani, bukan maksudku begitu," jelas Alka.

"Sejam lagi aku akan pulang," Rani pun menutup teleponnya.

Alka menarik nafasnya berusaha menahan rasa jengkelnya.

-

Pukul 4 sore, Rani tiba di rumah mertuanya tak lupa ia mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Aku mau menjemput mereka, Ma."

"Mereka di kamar, Sean sedang tidur," ujar Lilis.

Rani berjalan ke kamar, Raline yang melihat kehadirannya berlari dan menghampirinya.

Rani memeluk dan mencium putrinya. "Ayo kita pulang!" ajaknya.

"Ya, Ma," Raline tersenyum senang.

Rani mengambil Sean yang tertidur di ranjang lalu menggendongnya.

Lilis tak mau bertanya apa alasan menantunya itu lama menjemput cucunya.

"Ma, kami pamit pulang," ujar Rani.

"Ya," ucap Lilis.

Kedua cucunya menyalim tangannya. "Kami pulang 'ya, Nek!"

"Ya, hati-hati," ujar Lilis.

-

-

Alka tiba di rumahnya 2 jam kemudian. Ia memasuki rumah tampak istrinya sedang bertelepon namun buru-buru mematikannya karena melihat Alka pulang kerja.

Sean merangkak menghampiri Alka dengan senyuman menggemaskannya.

"Ayah, mau mandi. Nanti kita main, ya!" Alka tersenyum hangat lalu berjalan ke kamarnya tanpa menghiraukan istrinya.

Sean berusaha mengejar Alka namun Rani mengambil dan menggendongnya.

"Kamu mau ke mana, Sean?" Rani mencium putra bungsunya.

Sean menunjuk-nunjuk ke arah Alka.

"Selesai Ayah mandi kamu nanti digendongnya," ujar Rani.

Sean akhirnya diam dan mendengarkan penjelasan ibunya.

Selesai membersihkan diri, Alka keluar dari kamar lantas menggendong Sean yang sedang bermain dengan mainannya.

Rani sibuk menyiapkan makan malam.

Jam 7 malam, mereka berkumpul di meja dan menikmati makan bersama.

Raline dan Varrel begitu semangat memakannya.

Namun, tidak bagi Alka ia hanya mengambil makanan sekedarnya.

Rani merasakan jika suaminya sedang marah apalagi pria itu sempat menghubunginya 2 kali dan berdebat.

"Varrel, Raline temani Sean bermain di kamar, ya!" ucap Alka dengan suara lembut.

"Ayah mau ke mana?" tanya Raline dengan kata-kata tidak terlalu jelas.

"Ayah mau bicara dengan Ibu," jawab Alka sembari melirik putrinya.

"Baik, Yah," sahut Varrel dengan cepat. "Ayo Raline kita bermain di kamar saja!" ajaknya.

Balita perempuan itu pun mengiyakan.

Alka lalu mengantarkan Sean ke kamar anak-anaknya.

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

ga kebayang saya sama perasaan alka..karna egois nya Rani..

2023-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Berpisah
2 Bab 2- Membawa Rani Pulang
3 Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4 Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5 Bab 5- Tetap Sabar
6 Bab 6 - Alka ke Sekolah
7 Bab 7- Juara Lomba
8 Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9 Bab 9 - Bertemu Shireen
10 Bab 10 - Menelepon Rani
11 Bab 11- Perdebatan Kecil
12 Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13 Bab 13 - Pertengkaran
14 Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15 Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16 Bab 16 - Resmi Berpisah
17 Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18 Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19 Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20 Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21 Bab 21- Memohon Pada Rani
22 Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23 Bab 23 - Shireen vs Siska
24 Bab 24 - Laras
25 Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26 Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27 Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28 Bab 28 - Begitu Khawatir
29 Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30 Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31 Bab 31- Rani Menikah Lagi
32 Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33 Bab 33 - Maaf
34 Bab 34 - Selalu Memikirkan
35 Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36 Bab 36 - Pengirim Bunga
37 Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38 Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39 Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40 Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41 Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42 Bab 42 - Andri Bimbang
43 Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44 Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45 Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46 Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47 Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48 Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49 Bab 49 - Gagal Lagi
50 Bab 50 - Kado Dari Gani
51 Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52 Bab 52 - Berenang
53 Bab 53 - Gani dan Shila
54 Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55 Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56 Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57 Bab 57 - Shireen Cemburu
58 Bab 58 - Dituding Lalai
59 Bab 59 - Tersudutkan
60 Bab 60 - Dikhianati Istri
61 Bab 61 - Ketahuan
62 Bab 62 - Alergi
63 Bab 63 - Difitnah
64 Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65 Bab 65 - Masih Marah
66 Bab 66 - Membujuk Shireen
67 Bab 67 - Dibohongi
68 Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69 Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70 Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71 Bab 71 - Menyukai Rani
72 Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73 Bab 73 - Happy Ending
74 Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75 Promo Novel Baru
76 Promo Novel Baru Lagi
77 Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78 Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80 Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1- Berpisah
2
Bab 2- Membawa Rani Pulang
3
Bab 3- Belum Bekerja, Alka Sudah Kecewa
4
Bab 4- Rani Mulai Bekerja
5
Bab 5- Tetap Sabar
6
Bab 6 - Alka ke Sekolah
7
Bab 7- Juara Lomba
8
Bab 8 - Rani Ke Luar Kota
9
Bab 9 - Bertemu Shireen
10
Bab 10 - Menelepon Rani
11
Bab 11- Perdebatan Kecil
12
Bab 12 - Shireen Bermain Bersama Raline dan Sean
13
Bab 13 - Pertengkaran
14
Bab 14 - Liburan Menyakitkan
15
Bab 15- Mengabulkan Keinginan Rani
16
Bab 16 - Resmi Berpisah
17
Bab 17- Ingin Bertemu Dengan Ibu
18
Bab 18- Tak Suka dengan Kebaikan Shireen
19
Bab 19 - Alka Membantu Shireen
20
Bab 20 - Meminta Bantuan Shireen
21
Bab 21- Memohon Pada Rani
22
Bab 22- Shireen Menemani Varrel Ke Sekolah
23
Bab 23 - Shireen vs Siska
24
Bab 24 - Laras
25
Bab 25 - Merayu Alka Melalui Raline
26
Bab 26 - Jalan-jalan ke Mall
27
Bab 27 - Shireen Jatuh Sakit
28
Bab 28 - Begitu Khawatir
29
Bab 29 - Bertemu Dengan Shireen
30
Bab 30 - Menginap Di Rumah Alka
31
Bab 31- Rani Menikah Lagi
32
Bab 32 - Rani Cemburu dengan Shireen
33
Bab 33 - Maaf
34
Bab 34 - Selalu Memikirkan
35
Bab 35 - Percakapan Antara 2 Lelaki
36
Bab 36 - Pengirim Bunga
37
Bab 37 - Ganti Aku, Biar Lebih Akrab
38
Bab 38 - Menjelaskan Kepada Kedua Orang Tua
39
Bab 39 - Membuat Rani Cemburu
40
Bab 40 - Wawancara Dengan Calon Mertua
41
Bab 41 - Menolak Permintaan Rani
42
Bab 42 - Andri Bimbang
43
Bab 43 - Memberitahu Lamaran
44
Bab 44 - Kado Sebelum Lamaran
45
Bab 45 - Aku Percaya Padamu
46
Bab 46 - Menerima Maaf Terpaksa
47
Bab 47 - Hari Yang Ditunggu
48
Bab 48 - Gagal Karena Para Bocah
49
Bab 49 - Gagal Lagi
50
Bab 50 - Kado Dari Gani
51
Bab 51 - Liburan Bersama Dan Honeymoon
52
Bab 52 - Berenang
53
Bab 53 - Gani dan Shila
54
Bab 54 - Usaha Rani Merebut Hati Anak-anak
55
Bab 55 - Biarkan Saja, Dia Ibunya!
56
Bab 56 - Kamu Tidak Perlu Khawatir
57
Bab 57 - Shireen Cemburu
58
Bab 58 - Dituding Lalai
59
Bab 59 - Tersudutkan
60
Bab 60 - Dikhianati Istri
61
Bab 61 - Ketahuan
62
Bab 62 - Alergi
63
Bab 63 - Difitnah
64
Bab 64 - Melahirkan Tanpa Di dampingi Suami
65
Bab 65 - Masih Marah
66
Bab 66 - Membujuk Shireen
67
Bab 67 - Dibohongi
68
Bab 68 - Aku Hanya Ingin Menyelamatkanmu
69
Bab 69 - Merebut Mantan Suami Kembali
70
Bab 70 - Tak Menyerah Merebut Alka
71
Bab 71 - Menyukai Rani
72
Bab 72 - Undangan Pernikahan Dari Andri
73
Bab 73 - Happy Ending
74
Bab 74 - Terima Kasih Buat Semua
75
Promo Novel Baru
76
Promo Novel Baru Lagi
77
Promo Novel Baru "Ibu Pilihan Aku"
78
Karya Baru - Menikahi Putri Tidur
79
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
80
Karya Baru - Sistem Cantik Cermin Ajaib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!