Saat azan subuh berkumandang aku juga terbangun, aku mengucek-ngucek mataku, untuk menstabilkan penglihatan ku.
Hooaamm...! sambil menggeliatkan tubuhku, aku melihat ke samping ternyata siti masih tidur pulas.
Rasain gimana hukuman aku semalam, bikin kamu jera dan minta ampun kan!
Tapi kasihan juga sama dia pasti dia terlalu capek, aku mengguncang tubuhnya untuk membangun kan nya.
Azan gini tidak baik tidur, "hey baby bangun! ujar ku
Dia menarik selimutnya yang melorot ke bawah, "bangun subuh Siti subuh! ujar ku menyibak selimut itu.
"Nanti! ujar nya menarik selimut itu lagi
Aku menggeleng-nggelegkan kepalaku, kasihan aku sama kamu sayang, sudah bikin kamu ngantuk pagi gini!
"Sholat dulu baru tidur lagi! ujar ku menarik tangan nya supaya ia mau duduk.
"Iya... iya...cerewett...! ujar nya masih menutup kedua matanya.
Tanpa banyak bicara lagi langsung saja aku mengendong tubuh nya ke kamar mandi, kalau aku biarkan sudah pasti dia akan tidur lagi.
"Aku bisa jalan! ujar nya minta di turunin
Lah dia kenapa? biasanya dia minta di gendong pagi gini, tapi kenapa hari ini ia menolak?
"Turunin aku! titah nya
Ia meronta-ronta dalam gendongan ku, tanpa sengaja kaki ku tersandung karpet bulu.
Gedebum!
Kami jatuh bersamaan Siti menghimpit tubuhku, ia memukul aku.
"Udah di bilangin! ujar nya memanyunkan bibirnya.
Aku hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk-garuk kepala yang tak gatal.
"Maaf! ujar ku menautkan kedua tanganku ke dada.
Kami bangkit dari duduk, lalu siti masuk ke kamar mandi duluan, sambil menunggu dia mandi aku duduk di sofa sambil melihat tiket pesawat yang aku pesan kemaren.
Ternyata aku berangkat pukul sepuluh pagi ini, tapi tidak apa-apa masih ada waktu luang untuk menghabiskan waktu dengan istri dan anakku.
Cklekk
Siti membuka pintu kamar mandi, ia menyuruhku untuk ke kamar mandi.
"Pagi gini sudah main hp aja! tegur Siti, aku meletakkan hp ku kembali sambil tersenyum ke dia.
"Bukan main, tapi melihat jam berapa aku terbang ke Belanda! ujar ku
Ekspresi wajah siti seketika berubah menjadi sedih, lalu ia pergi ke lemari pakaian untuk mengambil pakaian nya.
Aku pergi ke kamar mandi untuk mandi sekaligus mengambil air wudhu.
Keluar dari kamar mandi aku melihat siti yang sudah mengenakan mukena nya, ia duduk termenung di sofa.
"Yuk sholat! ajak ku
Ia menoleh lalu mengangguk pelan, kini aku melaksanakan shalat subuh dua rakaat bersama istriku yang menjadi makmum nya.
"Allahuakbar...!
Untuk mengakhiri sholat subuh aku berdo'a sebagai penutup nya.
Aku memberikan tanganku ke siti, ia mencium punggung tangan ku dengan takzim, "jadilah istri yang Solehah dan berbakti kepada ku! ujar ku mengelus kepala nya.
Ia mengangkat kepalanya melihat aku, bulir bening mengalir di pipi putih bersih itu.
"Insyaallah aku akan berbakti kepada kamu dan menjadi istri yang lebih baik dan dewasa lagi! ujar nya
Ku genggam tangan nya seraya tersenyum manis, ku hapus air mata itu mengunakan tanganku.
"Jangan nangis di depan aku lagi ya, berkali-kali aku ucapkan aku tidak mau melihat orang yang aku cintai menangis! ujar ku mengecup lama dahinya.
Setelah lama kami duduk di atas sajadah, kini kami berdua pindah duduk ke sofa.
"Semuanya sudah siap kan? tanya nya
Aku mengangguk kecil, "kan kamu yang susun barang aku! ujar ku
"Jangan lama-lama ya di sana nya! ujar nya
"Iya...kan kamu sudah tau jawabannya, jika aku lama jemput aku ke sana, jika aku pulang cepat beri aku hadiah yang menarik! ujar ku mengelus perutnya
Ia mengerutkan keningnya sambil menepis tangan ku dari perutnya.
"Nggak tau! ujar nya mengambil tanganku lalu ia letakkan ke pipinya.
"Harus, aku tunggu lho! ujar ku
Ia mencubit paha aku, "kita nggak tau kan, kamu jangan berharap! ujar nya
Aku mengangguk-angkuk saja, semoga saja iya, setelah aku pulang dari Belanda nanti, Siti memberi aku hadiah terindah.
...
Kini aku bersama mas devan lagi tertawa bahagia melihat alesha yang sedang bermain.
"Pap-pi...! oceh alesha memberi mas devan sebuah bola kecil, ia mengambil bola itu dari tangan alesha.
Mereka berdua melempar-lempar bola itu ke arah aku, aku kembali melempar bola itu.
"iiihh...papi jangan lempar ke aku! ujar ku menghadang mengunakan kedua tanganku supaya bola itu tidak mengenai wajah ku.
"Mami... mam-mi...! alesha berlari ke tempat ku.
Alesha menarik-narik baju ku, "mam-mi...! tunjuk alesha menunjuk papi nya yang sedang tersenyum ke kami.
Alesha berlonjak-onjak kecil sambil menunjuk papi nya, aku mengambil bola itu dan melemparkannya ke mas devan.
"Hahihahaiiha...! tawa alesha juga melempar papi nya.
"Kalian curang, masa papi di serang berdua! ujar mas devan lalu ia mengendong alesha dan duduk di samping ku.
Kini ia memangku putri kecil nya itu, aku menghapus keringat mas devan yang bercucuran di lehernya.
"Siapa yang aktif siapa juga yang berkeringat gini! ujar ku menghapus keringat di dahinya.
Ia tersenyum saja sambil mencubit gemes pipi gembul alesha, "muach...papi sayang kamu! ujar nya
Aku memanyunkan bibirku, lalu ia melihat aku, ia menyipitkan matanya sebelah, "papi juga sayang sama mami! ujar nya mencubit hidung ku.
...
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke bandara.
Kali ini keluarga aku mengantarkan ku ke bandara.
Aku bersama Siti duduk di jok belakang mobil, yang membawa mobil mang Ujang supir pribadi papa.
Sementara alesha, mama papa dan juga reno di mobil yang satunya lagi, dari tadi siti menyenderkan kepalanya di bahu aku sambil memeluk erat tangan ku.
Aku mengelus-elus pipinya, berat hati aku untuk meninggalkan nya lagi, tapi mau bagaimana lagi?
"Kamu jangan susah di hubungi ya kalau sudah sampai di sana! ujar nya
"Iya...tapi kamu jangan sedih gini, aku nggak enak tinggalkan kalian berdua! ujar ku
"Gimana nggak sedih suami aku pergi meninggalkan aku untuk beberapa bulan! ujar nya
Aku mencium puncak kepalanya lama sangat lama, sehingga mang Ujang merasa tidak enak melihat kemesraan kami.
Berkali-kali mang Ujang berdehem untuk menghilangkan rasa tidak enaknya.
"Udah malu masa mang Ujang! ujar siti
Kini kami sudah sampai di bandara, aku mengendong alesha untuk yang terakhir kalinya, entah kapan aku bisa mengendong tubuh putri kecilku ini.
"Muach...!
"Muach...!
"Muach...!
Aku mencium pipi alesha berkali-kali, putri ku itu tertawa kecil, aku sangat bahagia dengan tawa kecil itu.
Mungkin tawa kecil ini akan aku rindukan setiap saat, "mas...jangan lupa ya sama janji kamu! ujar siti
Aku mengangguk seraya mencium pipi siti, semua orang berdehem dehem saat aku mencium Siti.
Aku memberikan alesha ke siti karena sebentar lagi aku akan menaiki pesawat, sudut mata Siti sudah mengeluarkan air mata nya.
Aku memeluk mereka berdua sangat erat, aku juga nangis jadinya, tapi tangis ku tidak aku lihat kan ke mereka.
"Mama papa aku sayang kalian, jaga istri dan anak aku juga ya! ujar ku
"Kamu tenang saja! ujar papa
"Iya nak, kamu tenang saja mama pasti akan menjaga cucu dan menantu mama! ujar mama
Sementara reno dari tadi hanya diam sambil memangku tangannya ke dada, aku mendekati reno.
"Kamu jangan macam-macam dengan istri ku! ujar ku
"Kak devan tenang saja, aku tidak akan merebutnya dari kakak, kalau kakak menyia-nyiakan dia ya...jangan salah kan aku kalau aku merebutnya! ujar reno
Aku tersenyum sinis, "aku tidak akan menyia-nyiakan nya seperti kamu dulu itu! ujar ku lalu pergi ke tempat Siti lagi.
Aku melihat kepergian mas devan air mata aku mengalir lagi, saat melihat dia naik ke dalam pesawat.
Hati-hati di sana mas aku akan menunggu kamu di sini, sampai bertemu kembali sayangku...!
...
bersambung...
...---------------...
Maaf baru bisa update sekarang, akhir-akhir ini author sangat sibuk dengan urusan sekolah, jadinya author bisa update cerita ini siang atau nggak malam!!🙏
(sebelum membaca cerita ini author mau kasih tau kalau cerita ini hanya khayalan semata yang author rangkai menjadi sebuah cerita, jadi kalau alur atau jalan cerita nya agak sedikit berbeda author minta maaf sebesar-besarnya 🙏)
(Author baru pemula untuk merintis cerita ini, semoga cerita author banyak yang minat)
(Kalau author jarang update berarti author lagi sibuk sama urusan sekolah, sekali lagi author kasih tau kalau pembuat cerita ini anak sekolahan, kurang dan lebihnya hanya itu saja yang author sampai kan!)
Makasih ya atas dukungan nya, sedikit terobati hati author yang sempat sedih ini🙏
semoga kedepannya bertambah banyak dukungan dari kalian 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments